Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kriteria komunikasi efektif

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan nonverbal. Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang ataulebih.frase dua atau lebih perlu ditekankan ,karena sebagian literatur menyebut istilah komunikasi intrapersonal,yakni komunikasi diri sendiri. Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber membangkitkan respons pada penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam bentuk tanda atau symbol,baik bentuk verbal atau bentuk nonverbal,tanpa harus memastikan terlebih dulu bahwa kedua pihak yang berkomunikasi punya suatu sistemsimbol yang sama.Komunikasi efektif terjadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan,sehingga tidak terjadi salah persepsi.
Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari yang namanya komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi secara langsung salah satunya adalah dengan cara bertemu dan bertatap muka secara langsung sedangkan komunikasi secara tidak langsung bisa melalui perantara orang ketiga yang menyampaikan pesan nantinya. Hal ini pasti selalu ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi sifat manusia itu sendiri adalah makhluk social yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri melainkan perlunya interaksi dengan manusia lainnya. Salah satu bentuk konkret dari interaksi ini adalah komunikasi tersebut. Namun dalam pembahasan yang ada di dalam makalah ini adalh mengenai komunikasi dalam konteks manajemen dan pemerintahan. Oleh karena itu untuk memenuhi pembelajaran mata kuliah azas-azas manajemen ini, penulis mengambil judul “Komunikasi” di dalam makalah yang penulis kerjakan ini.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, penulis mengambil beberapa rumusan masalah diantaranya:
1.      Apakah yang dimaksud dengan komunikasi efektif dan terapeutik?
2.      Apa proses komunikasi efektif?
3.      Apa sajakah unsur-unsur dalam komunikasi efektif?
4.      Apa sajakah tahapan dalam komunikasi dalam pelayanan kesehatan?
5.      Apa sajakah teknik komunikasi efektif dan terapeutik?
6.      Apa sajakah hambatan atau factor yang mempengaruhi komunikasi efektif?
7.      Apa sajakah Kriteria komunkasi efektif?

C.    Tujuan
Adapun tujuan yang dapat diperoleh dari isi makalah ini antara lain:
1.      Supaya dapat mengetahui pengertian dari komunikasi.
2.      Supaya mengetahui tujuan dari komunikasi.
3.      Supaya dapat memahami unsur-unsur komunikasi.
4.      Supaya dapat mengetahui sejauh mana teknik komunikasi dalam pelayanan kesehatan.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi.Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan melatih menggunakan bahasa non verbal secara baik. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai komunikasi efektif, antara lain :
1.      Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13) menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
2.      Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81) menunjukkan cara-cara agar komunikasi efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus pada komunikasi efektif untuk proses belajar-mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan sarana lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif.
3.      Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp (2001) mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa.

B.     Proses Komunikasi Efektif
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut ;
Pengirim pesan, penerima pesan dan pesan. Semua fungsi manager melibatkan proses komunikasi sebagai berikut ;
a.       Pengirim pesan (sender) dan isi pesan atau materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa:
1)      Informasi
2)      Ajakan
3)      Rencana kerja
4)      Pertanyaan dan sebagainya
5)      Simbol atau isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau symbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manager menyampaikan peasan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan , kepala, mata, dan bagian muka lainnya ). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, periklaku atau menunjukkan arah tertentu.
b.      Media atau penghubung
Adalah alat untuk menyampaikan pesan seperti : TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerimaan pesan, situasi dsb.
c.       Mengartikan kode atau isyarat
Setelah pesan diterima melalui indra ( telinga, mata dst)maka si penerima pesan harus dapat mengartikan symbol/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimngerti / dipahaminya.
d.      Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari si pengirim meskipun dalam bentuk code /isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim.
e.       Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan hal ini penting bagi manager atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Bailkan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak.
f.       Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
Dalam komunikasi, setidaknya harus ada komunikator, pesan, saluran komunikasi, metode komunikasisi, bentuk komunikasi, dan teknik komunikasi, usecara keseluruhan akan membentuk jaringan komunikasi.
1)      Komunikator adalah orang yang mau berkomunikasi dengan orang lain, disebut juga pembawaan berita/pengirim berita/sumber berita.
2)      Pesan adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambing dan gerak
3)      Saluran komunikasi adalah sarana untuk menangkap lambing yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk persepsi yang member makna terhadap suatu stimulus atau rangsangan.
4)        Komunikan adalah pihak lain yang diajak berkomunikasi, yang merupakan sarana dalam kegiatan komunikasi

C.    Unsur-Unsur Dalam Komunikasi Efektif
Komunikasi mempunyai dasar sebagai berikut: niat,minat, pandangan, lekat, dan libat.
1.      Niat menyangkut:
·         Apa yang akan disampaikan
·         Siapa sasaranya
·         Apa yang akan dicapai
·         Kapan akan disampaikan
2.      Minat, ada dua factor yang mempengaruhi yaitu:
·         Factor obyektif: merupakan rangsang yang kita terima
·         Faktor subyektif: merupakan factor yang menyangkut diri si penerima stimulus
3.      Pandangan, merupakan makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran, menafsirkan informasi yang diterima tergantung pada pendidikan, pekerjaan, pengalaman dan kerangka piker seseorang.
4.      Lekat, merupakan informasi yang disimpan oleh si penerima.
5.      Libat,merupakan keterlibatan panca indra sebanyak-banyaknya.

D.    Tahapan komunikasi efektif
1.      Pengirim mempunyai gagasan (ide )
2.      Pengirim mengubah gagasan menjadi pesan (yang dapat dipahami oleh penerima)
3.      Pengirim mengirim pesan, melalui media perantara (verbal/non verbal,lisan /tulisan) dan medium (telpon, komputer /memo

E.     Teknik Komunikasi Efektif
1.      Persuasif Communication (Komunikasi Persuasif)
Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku komunikan yang lebih menekan sisi psikologis komunikan. Penekanan ini dimaksudkan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, tetapi persuasi dilakukan dengan halus, luwes, yang mengandung sifat-sifat manusiawi sehingga mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang disertai perasaan senang. Agar komunikasi persuasif mencapai tujuan dan sasarannya, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang dengan mempergunakan komponen-komponen ilmu komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, dan komunikan. Sehingga dapat terciptanya pikiran, perasaan, dan hasil penginderaannya terorganisasi secara mantap dan terpadu. biasanya teknik ini afektif, komunikan bukan hanya sekedar tahu, tapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu.

2.      Coersive/ Instruktive Communication(Komunikasi Bersifat Perintah)
Komunikasi instruktif atau koersi teknik komunikasi berupa perintah, ancaman, sangsi dan lain-lain yang bersifat paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran (komunikan) melakukannya secara terpaksa, biasanya teknik komunikasi seperti ini bersifat fear arousing, yang bersifat menakut-nakuti atau menggambarkan resiko yang buruk. Serta tidak luput dari sifat red-herring, yaitu interes atau muatan kepentingan untuk meraih kemenangan dalam suatu konflik ,perdebatan dengan menepis argumentasi yang lemah kemudian dijadikan untuk menyerang lawan. Bagi seorang diplomat atau tokoh politik teknik tersebut menjadi senjata andalan dan sangat penting untuk mempertahankan diri atau menyerang secara diplomatis.

3.      Human Relation (Hubungan Manusia)
Hubungan manusiawi merupakan terjemahan dari human relation. Adapula yang mengartikan hubungan manusia dan hubungan antar manusia, namun dalam kaitannya hubungan manusia tidak hanya dalam hal berkomunikasi saja, namun didalam pelaksanaannya terkandung nilai nilai kemanusiaan serta unsur-unsur kejiwaan yang amat mendalam. Seperti halnya mengubah sifat, pendapat, atau perilau seseorang. Jika ditinjau dari sisi ilmu komunikasi hubungan manusia ini termasuk kedalam komunikasi interpersonal, pasalnya komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih dan bersifat dialogis.
Hubungan manusia pada umumnya dilakukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian dan mengembangkan tabiat manusia. Untuk melakukan hubungan manusia biasanya digunakan beberapa teknik pendekatan yaitu pendekatan emosional (emosional approach) dan pendekatan social budaya (sosio-cultur approach).

F.     Hambatan Dalam Komunikasi Efektif  
1.      Hambatan dari proses komunikasi
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional. Hambatan dalam penyediaan / symbol.
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih atau satu,symbol yang dipergunakan antara sipengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
§  Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi,misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
§  Hambatan dalam bahsa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima.
§  Hambatan dari penerima pesan,misalnya kurangnya perhatian pada saat penerima atau mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
§  Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberika interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2.      Hambatan fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dll. Misalnya :gangguan kesehatan,gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3.      Hambatan semantik
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
4.      Hambatan psikologis
Hambatan spikologis dan social kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya: perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan. biasanya teknik ini afektif, komunikan bukan hanya sekedar tahu, tapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu.

G.    Kriteria Keberhasilan Komunikasi
Untuk memperoleh keefektifan komunikasi, seseorang harus memperhatikan beberapa kriteria komunikasi sebagai berikut:
1.      Komunikasi membutuhkan lebih dari dua orang yang akan menentukan tingkat hubungan dengan orang lain.
2.      Komunikasi terjadi secara berkesinambungan dan terjadi hubungan timbal balik.
3.      Proses komunikasi dapat melalui komunikasi verbal dan non verbal yang bisa terjadi secara simultan.
4.      Dalam berkomunikasi seseorang akan berespon terhadap peran yang di terima baik secara langsung maupun tidak langsung ,verbal maupun non verbal.
5.      Pesan yang di terima tidak selalu di asumsikan sama antara penerima dan pengirim.
6.      Pertukaran informasi di butuhkan ilmu pengetahuan.
7.      Pesan yang di kirim dan di terima di pengaruhi oleh pengalaman masa lalu, pendididkan, keyakinan dan budaya.
8.      Komunikasai di pengaruhi oleh perasaan diri sendiri, subyek yang di komunikasikan orang lain.
9.      Posisi seseorang di dalam system sosio cultural dapat mempengaruhi proses komunikasi.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Komunikasi merupakan landasan bagi profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan karena tugas bidan adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Proses komunikasi merupakan suatu penyampaian pesan, ide, atau lambing kepada orang lain agar dapat mencapai persepsi yang sama sesuai dengan yang dikehendaki oleh komunikator. Tujuan berkomunikasi adalah memudahakan dan melancarkan pencapaian tujuan. Unsure dasar komunikasi terdiri atas komunikator, pesan, saluran komunikasi, metode komunikasi, komunikan,lingkungan, dan umpan balik.
Kemampuan menerapkan teknik komunikasi terapeutik dalam asuhan kebidanan memerlukan latihan dan kepekaan serta ketajaman perasaan, karena komunikasi terjadi tidak dalam kehampaan, tetapi dalam dimensi nilai,waktu,dan ruang yang turut memengaruhi keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui dampak terapeutik bagi klien dan juga berpusat bagi bidan sebagai komunikator.

B.     Saran
Sebagai seorang bidan, komunikasi adalah hal yang sangat penting dan merupakan kunci utama keberhasilan seorang bidan.Sebaiknya dalam berkomunikasi dengan klien, seorang bidan harusnya menjaga etika dan penampilannya dalam menghadapi kliennya.Menjaga hak-hak priabdi dan hak-hak orang lain.Menghormati,menjaga perasaan klien, dengan melihat kondisi ekonominya. Menjaga rahasia klien.



DAFTAR PUSTAKA

1.      M.Taufik Juliane. 2010 , Komunikasi Terapeutik Dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan . Jakarta Selatan : Salemba Medika
2.      Suryani, S.Kp, MHSc . 2005 , Komunikasi Terapeutik:Teori dan Praktik . Jakarta :EGC
5.      kebidanan30.blogspot.com/2012/04/komunikasi-efektif.html


Post a Comment for "Kriteria komunikasi efektif"