Limbah Domestik
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berdasarkan tingkat kepadatan penduduk dan laju
pertumbuhan penduduk di Indonesia, maka air limbah domestik dilingkungan
pemukiman untuk masa yang akan datang potensial menjadi ancaman yang cukup
serius terhadap pencemaran lingkungan perairan.
Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang pesat khususnya
di kota-kota besar, telah mendorong peningkatan kebutuhan akan perumahan. Hal
tersebut mengakibatkan timbulnya permasalahan dengan lingkungan air. Meningkat
jumlah air limbah domestik yang tidak diimbangi dengan peningkatan badan air
penerima baik dari aspek kapasitas maupun kualitasnya, menyebabkan jumlah air
limbah yang masuk ke dalam badan air tersebut dapat melebihi daya tampung
maupun daya dukungnya.
Didalam dokumen Agenda-21 Indonesia disebutkan, bahwa
wilayah pemukiman kota merupakan salah satu penyumbang utama terhadap
pencemaran sungai, dimana sekitar 60% sampai dengan 70% pencemaran sungai
disebabkan oleh limbah domestik (Anonim, 2014). Salah satu contoh kasus yang
pernah dimuat pada Harian Pikiran Rakyat edisi 15 Oktober
1997, bahwa tingkat pencemaran air Sungai Citarum saat ini sudah mencapai
80-100% di atas ambang batas. Penyebab utama pencemaran ini adalah limbah
domestik (40%), limbah industri (30%) dan sisanya limbah pertanian, peternakan
atau limbah lainnya.
B.
Tujuan
Dalam
penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengolahan limbah
domestik (rumah tangga).
C.
Batasan Masalah
Membahas
tentang pengolahan limbah domestik (rumah tangga).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Limbah cair domestik (rumah tangga) merupakan limbah
cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan,
perkantoran dan sarana sejenis. Contoh limbah cair domestic adalah air deterjen
sisa cucian, air sabun, dan air tinja.
Meningkatkan kegiatan manusia dalam rumah tangga
mengakibatkan bertambahnya jumlah limbah cair. Sumber limbah cair rumah tangga
bersifat organic yaitu dari sisa-sia makanan dan deterjen yang mengandung
fosfor. Limbah cair dapat meningkatkan kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand)
dan pH air. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya pencemaran yang banyak
menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan.
B.
Kualitas air limbah domestik
Kualitas
suatu air limbah akan dapat terindikasi dari kualitas parameter kunci, dimana
konsentrasi parameter kunci tidak melebihi dari standard baku mutu yang ada
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengingat air limbah
domestik kandungan terbesar adalah bahan organik, maka parameter kunci yang umum
digunakan adalah BOD, COD dan lemak/minyak. Berdasarkan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik,
maka parameter kunci untuk air limbah domestik adalah BOD, TSS, pH serta Lemak
& Minyak.
C. Jenis – jenis
limbah
1.
Limbag cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu
hasil usaha dan atau kegiatan berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan
diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987)
air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga
dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan
lainnya.
2.
Limbah plastik
Nama plastik mewakili ribuan bahan
yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat
digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan
yang bersifat thermoset.
Thermoplastic dapat
dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan
jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali.
Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam
bentuk thermoplastic.
3. Limbah padat
Limbah padat
adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang
berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan
industri dandomestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah
tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan,
pertanian serta dari tempat-tempatumum. Jenis-jenis limbah padat: kertas,
kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca,organik, bakteri,
kulit telur, dll.
D.
Jenis – Jenis Unit Pengolahan Limbah
Domestik.
1. Septictank
Sistem
septictank sebenarnya adalah sumur rembesan atau sumur kotoran. Septic tank
merupakan sitem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak
penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air
bersih dan udara. Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembangunan septic
tank agar tidak mencemari air dan tanah sekitarnya adalah :
a)
Jarak minimal dari sumur air bersih
sekurangnya 10m.
b)
Untuk membuang air keluaran dari
septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan lantai septictank dibuat miring
kearah ruang lumpur antara lain sebagai berikut :
1)
Septic tank direncanakan utuk
pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah antara 100 – 200
liter/orang/hari dari volume penggunaan air bersih.
2)
Waktu tinggal air limbah didalam
tangki diperkirakan minimal ± 3 hari.
3)
Besarnya ruang lumpur diperkirakan
untuk dapat menampung lumpur yang dihasilkan setiap orang rata-rata 30-40
liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan 5 tahun.
4)
Pipa air masuk kedalam tangki
hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebih 2.5 cm dari pipa air keluar.
5)
Septic tank harus dilengkapi dengan
lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian.
6)
Proses pengolahan yang secara
biologi dilakukan oleh mikro organisme / bakteri pengurai.
c)
Agar septic tank tidak mudah penuh
dan mampat, awet dan tahan lama perlu diperhatikan hal berikut :
1)
Kemiringan Pipa
Kemiringan pipa menentukan
kelancaran proses pembuangan limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan
air bak penampung kotoran minimal 2 %, artinya setiap 100cm terdapat perbedaan
ketinggian 2cm.
2)
Pemilihan Pipa yang tepat
Pipa saluran sebaiknya berupa PVC.
Ukuran minimal adalah 4 inchi. Rumah yang memiliki jumlah toilet yang banyak
sebaiknya menggunakan pipa yang lebih besar. Perancangan saluran diusahakan
dibuat lurus tanpa belokan, karena belokan atau sudut dapat membuat mampat.
3)
Sesuaikan Kapasitas Septic tank
Untuk rumah tinggal dengan jumlah
penghuni empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran (1.5×1.5×2)m. bak
endapan dan sumur resapan bias dibuat dengan ukuran (1x1x2)m. semakin banyak
penghuni rumah maka semakin besar ukuran yang dibutuhkan.
4)
Bak Harus Kuat dan Kedap Air
Septic tank harus terbuat dari bahan
yang tahan terhadap korosi, rapat air dan tahan lama. Konstruksi septic tank
harus kuat menahan gaya-gaya yang timbul akibat tekanan air, tanah maupun beban
lainnya.
2. Sumur
resapan
Sumur
Resapan Air merupakan rekayasa teknik konversi air yang berupa bangunan yang
dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman
tertentu yang digunakan sebagai tempat penampung air hujan diatas atap rumah
dan meresapkannya ke dalam tanah.
Konstruksi
Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi banjir
banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena dengan
pertimbangan :
a)
Pembuatan konstruksi SRA sederhana
b)
Tidak memerlukan biaya yang besar.
c)
Bentuk konstruksi SRA sederhana.
Manfaat
pembangunan Sumur Resapan Air antara lain :
a)
Mengurangi aliran permukaan dan
mencegah terjadinya genangan air, sehingga mengurangi terjadinya banjir dan
erosi.
b)
Mempertahankan tinggi muka air tanah
dan menambah persediaan air
c)
Mencegah menurunnya lahan sebagai akibat
pengambilan air tanah yang berlebihan.
PROSES AIR LIMBAH DARI WC SAMPAI
KEMBALI KE DALAM TANAH
Limbah dari WC melalui saluran, masuk ke septictank
untuk diendapkan dan di saring, kemudian dialirkan ke Drain Field sehingga
dapat masuk ke dalam air tanah.
Jenis - jenis septictank :
1.
Persegi
Pada ruangan pertama limbar cair yang masuk akan
menjadi 3 bagian yaitu :
·
Lumpur/sludge yang mengendap pada
bagian bawah dan untuk seterusnya lumpur ini akan terurai lewat proses
anaerobik.
·
Supernatant adlah cairan yang telah
terkurangi unsur padatannya dan untuk seterusnya akan mengalir menuju ke
chamber 2.
·
Scum (buih) yang merupakan bahan
yang lebih ringan dari air seperti minyak, lemak, dan bahan ikutan lain. Scum
ini bertambah lama bertambah tebal, karena itu perlu dihilangkan secara
periodik (biasanya sekali dalam 1 tahun). Scum ini sebenarnya tidak mengganggu
reaksi yang terjadi selama proses pengolahan, tetapi bila terlalu tebal akan
memakan tempat sehingga kapasitas treatment akan berkurang atau tidak temapat
tidak mencukupi lagi dan itu yang menyebabkan septictank mudah penuh.
Pada ruangan
yang kedua akan terjadi yaitu :
·
Endapan lumpur/sludge khususnya
partikel yang tidak terendapkan pada ruang pertama.
·
Supernatant yang seterusnya menjadi
sesuai baku mutu untuk dibuang ke alam atau diresapkan kedalam tanah.
2.
Tabung
Dimana pada prinsipnya proses
pengolahan limbah pada septictank tabung sama dengan septictank persegi yaitu
mempunya lebih dari satu ruangan untuk memperoses kotoran yang masuk sehingga
dapat terurai kembali kedalam tanah.
3.
Air buangan
Selain dari buangan closet (WC)
limbah bekas air buangan kamar mandi dan bekas air cucian juga harus dikelola
dengan baik. Berikut ini merupakan ketentuan yang sedapat mungkin untuk
dilakukan dalam pengelolaannya yaitu tempat cucian dipasang tidak jauh dari
dapur. Bak cucian dipasang saringan, saluran pralon ke bak kontrol yang
jaraknya maksimum 5 m. Bak ini perlu ditutup dan diberi pegangan agar
memudahkan pengambilan tutup bak. Agar binatang tidak dapat masuk perlu dibuat
besi penghalang. Dibawah ini adalah gambar pengelolaan air limbah saluran
pembuangan.
Dari gambar tersebut
terlihat kegunatempat pengelolaan limbah, yaitu untuk membuang air cucian dapur
dan kamar mandi serta untuk membuang air kotoran kamar mandi. Saluran
pengolahan limbah ini perlu dibersihkan secara teratur terutama pada saringan
air. Jangan membuan benda-benda padat seperti : batu kerikil, kertas, kain,
plastik dan barang-barang lainnya, karena akan menyumbat saluran.
Limbah air bekas mandi dan cuci
dialirkan ke bak kontrol dan langsung ke sumur resapan. Air akan tersaring pada
bak resapan dan air yang keluar dari bak resapan sudah bebas dari
pencemaran.Tempat mandi dan cuci dibuat dari batu bata, campuran semen dan
pasir. Bak kontrol dibuat terutama untuk saluran yang berbelok, karena pada
saluran berbelok lama-lama terjadi pengikisan ke samping sedikit demi sedikit,
dan akan terjadi suatu pengendapan kotoran. Dibuat juga sumur resapan yang
terbuat dari susunan batu bata kosong yang diberi kerikil dan lapisan ijuk.
Sumur resapan diberi kerikil dan pasir. Jarak antara sumur air bersih ke sumur
resapan minimum 10 m supaya air bersih tidak tercemar.
SISTEM
TANGKI SEPTIK FILTER UP FLOW
Prinsip kerja tangki septik dengan
filter ‘’up flow’’ ini pada dasarnya sama dengan tangki septik biasa, yakni
terdiri dari bak pengendap, ditambah dengan suatu filter yang diisi dengan
kerikil atau batu pecah.
Filter ‘’up flow’’ ini mempunyai dua
fungsi yang menguntungkan dalam proses pengolahan air buangan rumah tangga
secara individu yakni :
1.
Adanya air buangan yang melalui
media krikil yang terdapat pada filter yang lama kelamaan mengakibatkan
timbulnya lapisan lendir yang menyeliputi krikil atau yang disebut juga
biological film. Air buang ayang masih mengandung zat organik yang belum teruraikan
pada tangki setik bila melalui lapisan lendir ini akan mengalami proses
penguraian secara biologis.
2.
Bak filter juga berfungsi sebagai
media penyaring bagi buangan yang melalui media ini. Sebagai akibatnya air
buangan yang mengandung suspended solid dan bakteri E. Coli setelah melalui
filter ini akan berkurang konsentrasinya. Efesiensi penyaringan akan sangat
besar karena dengan adanya filter up flow yakni penyaringan dengan sistem
aliran keatas akan mengurangi kecepatan partikel yang terdapat pada air buangan
dan partikel yang tidak terbawa aliran ketas akan mengendap didasar bak filter.
Sampah
3R atau
Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi
cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai
permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi
salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah
menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa;
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse
Reduce Recycle) dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan
sehari-hari.
3R terdiri atas reuse,
reduce, dan recycle. Reuse berarti
menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama
ataupun fungsi lainnya. Reduceberarti mengurangi segala
sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti
mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat.
Melakukan 3R
(Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Mengelola
sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh
siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang
dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian
kita.
Berikut
adalah kegiatan 3R (Reuse Reduce Recycle) yang dapat dilakukan di rumah,
sekolah, kantor, ataupun di tempat-tempat umum lainnya.
Contoh
kegiatan reuse sehari-hari:
·
Pilihlah wadah, kantong atau benda
yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan
serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat
di charge kembali.
·
Gunakan kembali wadah atau kemasan
yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol
bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
·
Gunakan alat-alat penyimpan
elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
·
Gunakan sisi kertas yang masih
kosong untuk menulis.
·
Gunakan email (surat
elektronik) untuk berkirim surat.
·
Jual atau berikan sampah yang
terpilah kepada pihak yang memerlukan
Contoh
kegiatan reduce sehari-hari:
·
Pilih produk dengan kemasan yang
dapat didaur ulang.
·
Hindari memakai dan membeli produk
yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
·
Gunakan produk yang dapat diisi
ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
·
Maksimumkan penggunaan alat-alat
penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
·
Kurangi penggunaan bahan
sekali pakai.
·
Gunakan kedua sisi kertas untuk
penulisan dan fotokopi.
·
Hindari membeli dan memakai
barang-barang yang kurang perlu.
Contoh
kegiatan recycle sehari-hari:
·
Pilih produk dan kemasan yang dapat
didaur ulang dan mudah terurai.
·
Olah sampah kertas menjadi kertas
atau karton kembali.
·
Lakukan pengolahan sampah organic
menjadi kompos.
·
Lakukan pengolahan sampah non
organic menjadi barang yang bermanfaat.
Bak sampah dapat dipakai untuk
membuang kotoran seperti daun, plastik, kertas. Pembakaran kotoran dari sampah
untuk bak yang dibuat dari kayu diambil dahulu lalu dibakar di tempat. Sampah
kompleks perumahan biasanya diambil dengan gerobak sampah/truk sampah dan
dibuang ke tempat lain.
Dapat dibuat bak, bisa dari kayu
bekas/batu bata atau bisa juga dari porselin. Bak dari kayu lebih sederhana
tetapi kotoran tidak dapat dibakar, karena bak akan terbakar. Bak yang dari
batu bata, kotorannya bisa dibakar. Agar supaya kayu bawah tidak terkena rayap
dapat dibuatkan kaki. Begitu pula pada bak batu bata, agar mudah memindahkan
bak.
Gambar dibawah ini menjelaskan
bagaimana proses pembuangan sampah dari tempat pembuangan sampah sementara
(TPSS) sampai dengan ke tempat pembuangan sampah (TPSU).
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Apabila
setiap rumah tangga mau dan mampu mendaur ulang sampahnya masing-masing, maka
sisa sampah yang dibuang dari rumah tangga tinggal sedikit berupa limbah
organik maupun non organik dan inipun masih bisa dimanfaatkan para pemulung.
Limbah
rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah
bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau
sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah
terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia
tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri,
tipus, kolera dan penyakit lainnya. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak
mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus
dikelola untuk mengurangi pencemaran.
B.
SARAN
Sudah
saatnya masyarakat dididik untuk bertanggung jawab dalam pengolahan sampah
secara sederhana. Seperti masyarakat dan pemerintah Kota bahu membahu untuk
mengelola sampah secara professional, mereka sadar bahwa sampah jika dikelola
dengan baik selain mempunyai nilai jual juga menjaga lingkungan bersih dan aman
dari polusi.
DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth,
HurlockB. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, 1980.
Kartono,
Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju.
Turner, M.
B. 1976. Psikologi and Science of Behavior, New York : Appleton-Century Crofts Yessi
T Br.Karo, USU Reporsitory © 2009
Limbah Kimia
dalam pencemaran Udara dan Air, Prof. Dr. Ir. Ign.suharto,APU.
Post a Comment for "Limbah Domestik"