Manfaat Biologi 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dewasa ini
sains dan teknologi semakin marak berkembang, berawal dari pemikiran manusia
yang senantiasa ingin survive atau bertahan hidup dan ingin memanfaatkan sumber
daya alam yang ada. Namun apabila pemanfaatannya yang kurang memperhatikan
dampak lingkungan tentu dapat merusak keseimbangan ekologisnya.Disisi lain
kemajuan sains dan teknologi terus berkembang dan menuntut manusia untuk
memanfaatkannya disisi lain perkembangan tersebut dapat merugikan manusia
apabila tidak memperhatikan asas lingkungan.
Penerapan
ilmu sains khususnya biologi tentu juga akan menimbulkan manfaat dan masalah
bagi kehidupan manusia.Untuk itu perlu adanya etika yang mengatur
penerapan ilmu biologi dan disiplin ilmu sains yang lainnya. Banyak aspek dari
kehidupan yang dapat dijadikan kajian biologi terapan seperti aspek pertanian,
peternakan, pangan, dan lain sebagainya.
Biologi
merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (natural science) yang
mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Ruang lingkup Biologi yang
luas, mendorong para ahli membuat spesifikasi dalam mempelajari objek Biologi.
Spesifikasi ini bertujuan agar objek Biologi dapat dipelajari secara mendalam,
bahkan dapat diaplikasikan dalam keidupan manusia. Spesifikasi ini dibuat dalam
bentuk cabang-cabang Biologi.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
bagaimana manfaat biologi di bidang
pertanian?
2.
bagaimana manfaat biologi di bidang
peternakan?
3.
bagaimana manfaat biologi di bidang
industri?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMANFAATAN BIOLOGI DALAM BIDANG PETERNAKAN
Seperti halnya pada bidang pertanian, pemanfaatan Biologi pada bidang
peternakan pun sudah sedemikian besar. Dengan menerapkan pengetahuan
cabang-cabang Biologi seperti zoologi, anatomi hewan, fisiologi hewan,
genetika, biologi reproduksi, embriologi, dan biologi molekuler/rekayasa
genetika, para peternak dan masyarakat yang lebih luas telah dapat menikmati
hasilnya. Melalui penerapan ilmu-ilmu tersebut telah banyak dihasilkan ternak
varietas unggul, diantaranya adalah ayam penghasil banyak telur, ayam pedaging,
sapi pedaging, sapi penghasil banyak susu, dan domba pedaging.
Dalam usaha perbanyakan ternak unggul tersebut kini pun telah banyak
menggunakan teknik kawin silang (hibridisasi) dan teknik kawin suntik
(inseminasi buatan). Dengan teknik inseminasi buatan, dapat dihasilkan
keturunan sapi atau domba yang diharapkan tanpa mengenal musim kawin, serta
tidak melibatkan sapi atau domba jantan.
Teknik inseminasi buatan ini diikuti dengan teknik superovulasi, yakni
teknik perbanyakan ternak unggul dengan cara menyuntikkan hormon reproduksi
berupa PMSG (pregnant mare serum gonadotrophin) dan HCG (human chorionic
gonadotrophin). Hormon-hormon ini berfungsi merangsang terbentuknya sel telur
dalam jumlah banyak sebelum sapi atau domba diinseminasi. Adapun spermatozoa
yang berasal dari ternak jantan dapat diperoleh tidak harus dari ternak jantan
secara langsung, tetapi diambil dari tempat penyimpanan spermatozoa. Teknik
penyimpanan spermatozoa menggunakan nitrogen cair bersuhu –196 derajat celcius.
Selain teknik inseminasi dan superovulasi, dewasa ini telah dikembangkan
juga teknik fertilisasi in vitro. Pada teknik ini, embrio dapat dihasilkan di
luar uterus (kandungan) induk betina dalam jumlah tertentu. Dan sebelum embrio
ini diimplantasikan (ditanam dalam uterus induk betina) dapat disimpan dalam
jangka waktu tertentu pada nitrogen cair bersuhu –196 derajat celcius. Embrio
dari jenis unggul ini kemudian dapat diimplantasikan ke induk sapi betina yang
tidak unggul bunting semu dari species yang sama. Dengan demikian akan cepat
diperoleh banyak sapi unggul.
B. MANFAATAN
BIOLOGI DALAM BIDANG PERTANIAN
Dahulu para
petani hanya mengetahui cara-cara bertani yang sederhana/tradisional, yakni
hanya dengan mencangkul tanah kemudian menanaminya dengan tanaman yang
diinginkan lalu disirami secukupnya. Dan hasil yang didapat ternyata tidak
terlalu menggembirakan baik mutu maupun jumlahnya. Jika hal ini tidak segera diperbaiki
maka kebutuhan masyarakat akan pangan tidak dapat tercukupi, dan akan terjadi
kekurangan bahan pangan (rawan pangan). Apalagi pada masa sekarang ini, dimana
telah terjadi ledakan jumlah penduduk, tentunya masalah rawan pangan merupakan
masalah yang harus segera ditangani.Usaha yang harus dilakukan tidak hanya pada
bagaimana membatasi pertambahan jumlah penduduk, tetapi juga harus dipikirkan
bagaimana caranya meningkatkan produksi pangan.
Berkat
kemajuan cabang-cabang Biologi dan teknologinya, sudah banyak orang mengetahui
bagaimana cara meningkatkan hasil pertaniannya. Masyarakat khususnya para
petani, kini telah banyak mengetahui bagaimana cara memilih bibit tanaman
unggul, bagaimana cara memilih pupuk yang diperlukan berikut cara memupuknya, serta
bagaimana cara memberantas hama dengan pestisida atau insektisida, dengan
maksud meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panennya. Mereka pun telah
banyak mengetahui teknik-teknik berkebun seperti mencangkok, menempel,
mengenten dan sebagainya.
Untuk
mendapatkan bibit unggul dari berbagai jenis tanaman sekarang tidaklah sulit.
Hampir di seluruh pelosok tanah air, bibit unggul berbagai jenis tanaman bukan
merupakan barang langka lagi. Hal ini berkat makin berkembangnya
prinsip-prinsip Genetika yang sudah banyak diketahui oleh para petani, seperti
dengan melakukan penyilangan (bastar), yang dapat dilakukan sendiri oleh
mereka. Selain itu, dengan menerapkan prinsip-prinsip Fisiologi Tumbuhan, para
petani melalui para ahli pertanian yang telah banyak mengetahui jenis pupuk
yang baik untuk berbagai jenis tanaman. Adapun dalam penggunaan pupuk,
pestisida atau insektisida pada persawahan, perkebunan atau perladangan ini,
para petani harus memperhatikan faktor keseimbangan ekosistem di sekitarnya.
Misalnya dengan mengikuti/mematuhi dosis (takaran) serta intensitas yang
ditetapkan oleh setiap jenis pupuk atau pestisidanya. Jika pemakaian zat-zat
kimia tersebut melebihi aturan yang ditetapkan biasanya akan menimbulkan
pencemaran air sungai di sekitar areal pertanian tersebut.
Contoh
kasus yang sering terjadi akibat pemakaian zat kimia yang tidak memperhatikan
faktor keseimbangan ekosistem adalah pada pemakaian pupuk N yang intensif.
Pemakaian pupuk N secara terus menerus dapat menyebabkan kadar nitrat dalam air
sungai di areal penanaman menjadi tinggi. Akibat yang terjadi kemudian adalah
timbulnya penyakit methemoglobinemia jika air sungai tersebut dikonsumsi oleh
manusia. Selain timbulnya penyakit itu, dapat terjadi pula eutrofikasi. Apakah
methemoglobinemia itu, dan apa yang dimaksud dengan eutrofikasi?
Methemoglobinemia
merupakan ketidakmampuan hemoglobin di dalam sel-sel darah merah untuk mengikat
oksigen, karena hemoglobin diikat oleh nitrit. Nitrit ini dihasilkan dari
pengubahan nitrat yang mengkontaminasi air minum oleh mikroorganisme pada
saluran pencernaan manusia. Dan tahukah Anda apa akibatnya jika tubuh kita
kekurangan oksigen? Sedangkan eutrofikasi adalah pengeruhan air yang disebabkan
oleh berkembang dengan pesatnya alga dan eceng gondok pada perairan yang
tercemar nitrat. Eutrofikasi ini menyebabkan organisme seperti ikan-ikan di
perairan tersebut menjadi mati.
Maka dari
itulah, pengetahuan mengenai Ekologi serta teknik bertani sangat diperlukan
agar tidak terjadi hal-hal yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat sekitar
atau para petani sendiri. Menurut Anda bagaimanakah mencegah pencemaran
perairan oleh pupuk nitrat? Ya betul, diantaranya dengan mengadakan pergiliran
penanaman jenis tanaman atau rotasi tanaman, sehingga pupuk yang digunakan juga
berganti-ganti.
Gambar Eutrofikasi oleh eceng gondok.
Gambar Eutrofikasi oleh eceng gondok.
Masalah
penyakit-penyakit yang menyerang tanaman, kini juga sudah banyak diketahui
penyebabnya. Sudah banyak jenis virus, bakteri dan parasit lain yang menyerang
tanaman budi daya yang berhasil diidentifikasi dan ditemukan cara
pemberantasannya. Hal ini tentu berkaitan dengan kemajuan di bidang
cabang-cabang Biologi seperti virologi, mikrobiologi dan parasitologi. Jadi,
cabang-cabang Biologi yang berhubungan dengan bidang pertanian adalah botani,
anatomi tumbuhan, fisiologi tumbuhan, virologi tumbuhan, parasitologi,
mikrobiologi, genetika dan ekologi.
Perkembangan
bioteknologi seperti teknik Rekayasa Genetika, Kultur Jaringan, dan teknik
Mutasi Buatan pun kini sudah berhasil membantu mengatasi masalah rawan pangan.
Coba Anda perhatikan uraian berikut ini, mengenai contoh-contoh sumbangan
pengetahuan yang telah diberikan oleh Biologi beserta cabang-cabang ilmunya
dalam dunia pertanian:
1.
Bioteknologi dan Biologi Molekuler
telah berhasil menemukan teknik-teknik untuk Rekayasa Genetika, seperti teknik
transfer nukleus, teknik pemotongan, penyambungan dan penyisipan gen, dimana
teknik-teknik ini bertujuan untuk mencari atau menciptakan jenis tanaman dengan
sifat unggul tertentu (tanaman transgenik). Teknik-teknik rekayasa genetika
seperti ini biasanya dilanjutkan dengan suatu teknik yang disebut Kloning.
Istilah Klon merupakan garis turunan individu-individu yang secara genetik
identik. Klon juga diartikan sebagai usaha membuat satu atau lebih replika
(duplikat) suatu individu, sel, ataupun gen. Pengaplikasian yang sudah berhasil
dilakukan adalah pada terciptanya tanaman budi daya yang mampu menghasilkan
insektisida sendiri, sehingga tanaman tersebut tidak perlu disemprot
insektisida lagi saat di lahan pertanian nantinya. Contoh jenis tanaman pangan
yang telah berhasil di rekayasa dengan tiujuan tersebut adalah tanaman buah
apel, pir, kol/kubis, brokoli, dan kentang. Teknik rekayasa genetika ini juga
sudah berhasil menciptakan tanaman budi daya yang mampu mengikat nitrogen bebas
sendiri dari udara, sehingga tanaman tersebut tidak perlu diberi pupuk nitrogen
sintetik lagi saat di lahan pertanian nantinya. Contoh jenis tanaman yang sudah
berhasil direkayasa untuk tujuan tersebut adalah pada padi dan gandum.
2.
Melalui kemajuan di bidang Biologi
Molekuler, telah dapat diketahui pula urutan gen pada genom sel-sel tumbuhan,
sehingga para biologiwan dapat mengidentifikasi urutan-urutan gen tertentu yang
bertanggungjawab untuk perkembangan organ. Dengan demikian para biologiwan
dapat memodifikasi arah perkembangan tanaman yang diinginkan. Pengaplikasian
teknik ini yang sudah berhasil dilakukan adalah telah terciptanya batang pohon
jati yang dapat tumbuh dengan diameter besar dan lurus.
3.
Dengan menggunakan teknik kultur
Jaringan, tanaman yang sudah diketahui berkhasiat sebagai obat, atau pun
tanaman budi daya yang sudah diketahui keunggulan mutunya, dapat diproduksi
dengan waktu singkat, dalam jumlah yang banyak, tanpa memerlukan lahan yang
luas, dan dengan kondisi steril. Teknik kultur jaringan ini termasuk salah satu
usaha kloning, dimana individu-individu baru yang dihasilkan akan sama persis
atau identik dengan suatu tanaman yang sudah diketahui manfaat maupun
keunggulannya. Adapun contoh-contoh tanaman budi daya yang sudah berhasil
diperbanyak dengan teknik kultur jaringan tersebut antara lain tanaman kelapa
sawit, tanaman anggrek, tanaman pisang barangan, dan wortel.
4.
Teknik Mutasi Buatan merupakan usaha
merubah susunan atau jumlah materi genetik/DNA dengan menggunakan radiasi sinar
radioaktif (sinar X, alpha, beta dan gamma) atau dengan senyawa kimia
(kolkisin). Teknik mutasi dengan sinar gamma biasanya ditujukan untuk
menghasilkan biji-biji tanaman padi dan palawija, agar berumur pendek (cepat
dipanen), hasilnya banyak dan tahan terhadap serangan hama wereng. Selain itu,
terdapat teknik mutasi buatan lainnya, yakni teknik perendaman biji-biji
tanaman perkebunan dan pertanian dalam senyawa kolkisin, senyawa ini
menyebabkan tanaman mempunyai buah yang besar dan tidak berbiji; misalnya buah
semangka, pepaya, jeruk, dan anggur tanpa biji, seperti pada gambar 22 berikut.
Namun sayangnya tanaman ini tidak dapat menghasilkan tanaman baru sebagai
keturunannya, karena buah-buahan yang dihasilkan tidak memiliki organ
reproduksi yaitu biji. Lalu bagaimanakah caranya bila kita menghendaki
buah-buahan tanpa biji lagi? Ya benar, kita harus memulai lagi dari perendaman
biji-biji (benih) dari buah yang memiliki biji, dengan senyawa kolkisin. Baru
kemudian ditanam dan ditunggu hasil buahnya yang pasti tidak memiliki biji.
C. Manfaat Biologi
Dalam Bidang Industri
1.
Terciptanya produk makanan seperti
probiotik dan prebiotik.
2.
Banyak dihasilkan vaksin dan obat
yang sangat bermanfaat bagi kehidupan. Dikehidupan yang semakin modern ini
timbul berbagai macam penyakit sehingga para ilmuan berusaha untuk mengobati
penyakit tersebut sehingga ditemukannya vaksin.
3.
Dihasilkan metode fermentasi untuk
menghasilkan alkohol, roti, kecap, yoghurt dan lainnya dengan bantuan jamur.
4.
Ditemukannya metode untuk
mengawetkan bahan makanan agar tidak cepat rusak dan aman untuk dikonsumsi.
BAB III
PENUTUP
Ilmu biologi adalah ilmu yang
mempelajari segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan.
Yang dibahas dalam ilmu biologi tidak lain adalah yang masih berkaitan dengan
makhluk hidup, seperti zat yang membentuk makhluk hidup, zat yang dibutuhkan
makhluk hidup, serta berbagai hal mengenai hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles yang merupakan ilmuwan
berkebangsaan Yunani yang kita sebut juga sebagai bapak perintis biologi.Ilmu
Biologi sangat berpengaruh dan berguna bagi kehidupan manusia. Biologi banyak
digunakan untuk berbagai bidang kehidupan seperti pertanian, peternakan,
perikanan, kedokteran, dan lain sebagainyaSemua makhluk hidup seperti tumbuhan,
hewan, dan manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Di antara ciptaan-Nya,
manusia merupakan makhluk hidup yang ingin tahu sehingga terciptalah berbagai
macam ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan, manusia mampu mengubah
kehidupan dari zaman prasejarah primitif yang dikenal dengan zaman batu sampai
sekarang ini menjadi zaman modern.Di era globalisasi seperti sekarang ini, ilmu
pengetahuan berkembang sangat cepat yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan
waktu.
Objek kajian biologi meliputi manusia, hewan, tumbuhan, serta
mikroorganisme yang dapat dilihat dengan mata telanjang maupun dengan
menggunakan bantuan alat, misalnya mikroskop. Jika mengamati dengan mata
telanjang, kesan yang diperoleh dari suatu objek adalah hanya dapat mengamati tentang
warna, bentuk, wujud, serta ukuran objek. Pengamatan tersebut belum cukup untuk
dalam suatu kegiatan ilmu pengetahuan, masih banyak yang harus kita ketahui
tentang berbagai hal dari suatu objek,seperti berat benda, rasa, bau, suhu,
kasar halus, bunyi atau suara dan sifat lainnya, sehingga alat indra manusia
memiliki keterbatasan untuk mengamatinya.Jika mengamati jasad renik atau
melihat benda yang jaraknya sangat jauh akan memerlukan alat bantu, seperti
mikroskop atau teleskop.Seiring dengan berkembangnya bermacam-macam ilmu
pengetahuan, biologi sebagai ilmu pengetahuan alam juga berkembang, sehingga
objek kajian ilmu biologi semakin banyak. Para ilmuwan tidak sanggup lagi
mempelajari secara mendalam seluruh kajian biologi sebagai satu objek studi yang
akan dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.belajarbiologi.com/2015/08/manfaat-biologi-dan-mempelajarinya.html
http://laawere.blogspot.co.id/2012/07/pemanfaatan-biologi-dalam-bidang.html
http://www.kompasiana.com/thevenom20/peranan-biologi-dalam-berbagai-bidang_5509e5968133110865b1e367
Post a Comment for "Manfaat Biologi 5"