Melacak mutiara di sebelah timur
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada awal abad ke-15 bangsa Eropa mulai mengadakan penjajahan samudera.
Tujuannya, mencari kekayaan dan kejayaan, serta menyebarkan Agama Nasrani. Salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh bangsa Eropa yang mempunyai
iklim dingin adalah rempah-rempah. Rempah-rempah berguna
untuk obat-obatan,
penyedap makanan, dan pengawet makanan.
Negara penghasil rempah-rempah yang terkenal sejak zaman dahulu ialah Indonesia, terutama Maluku.
bangsa Eropa ingin membeli rempah-rempah tersebut secara langsung dari Indonesia. Ada beberapa alasan mengapa
mereka menyukai rempah – rempah dari Indonesia. pertama, mutu rempah-rempah Indonesia bagus. Kedua harganya lebih murah dibandingkan dengan
harga di Eropa.
Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia. Pada awalnya, tujuan utama bangsa eropa datang ke Indonesia ialah untuk
berdagang. Akan tetapi, tujuan tersebut selanjutnya berubah menjadi menjajah.
Beberapa bangsa Eropa yang pernah datang dan menjajah Indonesia ialah bangsa
Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Belanda merupakan bangsa yang paling
lama memjajah Indonesia, yakni selama 350 tahun.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang masalah di atas
dapat dirumuskan masalah-masalah berikut:
1.
Penjelasan mengenai
Kolonialisme dan Imperialisme serta Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia.
2.
Melacak Perburuan “Mutiara Dari
Timur”
3.
Memahami Motivasi Nafsu dan Kejayaan
Barat
4.
Latar Belakang Kedatangan Bangsa
Barat Ke Indonesia
5.
Kekuasaan Bangsa-Bangsa Barat di
Indonesia
6.
Akibatnya Kolonialisme dan Imperialisme
Barat Bagi Bangsa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kolonialisme dan
Imperialisme serta Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
1.
Kolonialisme
Kolonialisme
berasal dari kata “colonus” yang artinya petani. Istilah ini diberikan pada
para petani Yunani yang pindah dari negerinya yang tandus dan pindah ke daerah
lain yang lebih subur. Para colonus tetap menjalin hubungan dengan negara
asalnya, tapi oleh negara asal(induk) daerah tadi dianggap sebagai bagian dari
negara induk dan harus tunduk pada negara asal (mother land).
Dari sinilah muncul awal penjajahan (imperialisme). Jadi, Kolonialisme adalah
suatu sistem pemukiman warga suatu negara di luar wilayah induknya atau negara
asalnya. Biasanya daerah koloni terletak di seberang lautan dan kemudian
dijadikan bagian wilayah mereka. Kolonialisme adalah penguasaan oleh
suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara
itu.
2.
Imperialisme
Berasal
dari kata latin “imperare” yang artinya menguasai. Orang yang menguasai disebut
imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang dikuasai
imperator. Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium dengan
alasan agar mereka merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Jadi imperialisme
adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain.
Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan
menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah.Imperialisme adalah
sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapat kekuasaan dan
keuntungan yang lebih besar. Walaupun kolonialisme dan imperialisme berasal
dari kata dan pengertian yang berbeda namun dalam prakteknya berarti satu yaitu
penjajahan oleh bangsa satu terhadap bangsa lain. Kolonialisme lebih diartikan
pada proses pembentukan atau penguasaan wilayah, sedangkan imperialisme lebih
diartikan pada praktek penjajahannya.
B.
Melacak
Perburuan “Mutiara Dari Timur”
Perlu disadari bahwa Nusantara
merupakan kepulauan yang sangat kaya dan indah. Bagaikan “mutiara dari timur”,
Nusantara memiliki flora dan fauna yang sangat berwarna-warni, hasil dan
persediaan tambang ada dimana-mana, begitu juga hasil pertanian dan perkebunan
melimpah dengan hasil rempah-rempah yang selalu menggugah selera.
Sungguh Tuhan Yang Maha Pemurah
telah menganugerahkan bumi Nusantara yang kaya ini untuk kita semua. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya kita dan keindahan tanah Nusantara itu pula yang
menarik dan menggiurkan bangsa-bangsa lain untuk datang. Sekarang mereka datang
ke Indonesia yang yang sebagai wisatawan,ada yang sebagai penanam modal, ada
yang sedang bekerja seperti konsultan dan lain-lain. Tetapi dalam perjalanan
sejarah Indonesia kedatangan bangsa-bangsa asing di Nusantarayang dimulai abad
ke-16 ternyata telah membawa sebuah perubahan besar dengan terjadinya suatu
masa penjajahan bangsa Barat.
C.
Memahami
Motivasi Nafsu dan Kejayaan Barat
Di dalam sejarah bangsa-bangsa di
dunia dikenal adanya masa penjelajahan samudra. Aktivitas penjelajahan samudra
ini dalam rangka untuk menemukan dunia baru. Aktivitas penemuan dunia baru ini
tidak terlepas dari motivasi dan keinginannya untuk survive, memenuhi kepuasan
dan kejayaan dalam kehidupan di dunia. Bahkan bukan sekedar motivasi, tetapi
juga muncul nafsu untuk menguasai dunia baru itu demi memperoleh keuntungan
ekonomi dan kejayaan politik. Pertanyaannya adalah daerah mana yang dimaksud
dunia baru itu? Yang dimaksud dunia baru waktu itu pada mulanya adalah wilayah
atau bagian dunia yang ada di sebelah timur (timurnya Eropa) sebagai penghasil
bahan-bahan yang sangat diperlukan dan digemari oleh bangsa- bangsa Eropa.
Bahan-bahan yang dimaksudkan itu adalah rempah-rempah seperti cengkih, lada,
pala, dan lain-lain.
Mengapa orang-orang Eropa sangat
memerlukan rempah-rempah? Orang- orang Eropa berusaha sekuat tenaga untuk
menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Rempah-rempah ini menjadi komoditas
perdagangan yang sangat laris di Eropa. Daerah yang menghasilkan rempah-rempah
itu tidak lain adalah Kepulauan Nusantara. Orang-orang Eropa menyebut daerah
itu dengan nama Hindia. Bagaikan “memburu mutiara dari timur”, orang-orang
Eropa berusaha datang ke Kepulauan Nusantara untuk mendapatkan rempah-rempah.
Namun dalam konteks penemuan dunia baru itu kemudian tidak hanya Kepulauan
Nusantara saja tetapi juga daerah-daerah lain yang ditemukan orang-orang Eropa
pada periode penjelajahan samudra, misalnya Amerika, dan daerah-daerah lain di
Asia.
Sejarah umat manusia sudah sejak
lama mengglobal. Peristiwa sejarah di suatu tempat sangat mungkin terpengaruh
atau menjadi dampak dari peristiwa lain yang terjadi di tempat yang cukup jauh.
Begitu juga peristiwa kedatangan bangsa Barat ke Indonesia dilatarbelakangi
oleh peristiwa yang jauh dari Indonesia, misalnya peristiwa jatuhnya
Konstantinopel di kawasan Laut Tengah pada tahun 1453. Serangkaian penemuan di
bidang teknologi juga merupakan faktor penting untuk melakukan pelayaran bagi
bangsa-bangsa Barat menuju Tanah Hindia/Kepulauan Nusantara. Sementara itu
semangat dan dorongan untuk melanjutkan Perang Salib disebut-sebut juga ikut
mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.
D.
Latar
Belakang Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia
Pada awal kedatangannya,
bangsa-bangsa Barat menjadikan Indonesia sebagai tujuan perdagangan dan
pelayaran. Perkembangan selanjutnya, dengan paham dan dasar pemikiran yang
mereka miliki, Indonesia dijadikan sebagai salah satu daerah jajahan.
Faktor yang melatarbelakangi
kedatangan bangsa Barat ke dunia Timur adalah banyaknya perubahan di Eropa yang
meliputi berbagai aspek kehidupan, di antaranya sebagai berikut :
1.
Runtuhnya Kekaisaran Romawi
Pada
masa kejayaannya, kekuasaan kekaisaran Romawi meliputi hampir seluruh Eropa,
Afrika Utara, dan Afrika Barat. Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa
pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus. Namun, pemerintahan ini akhirnya
runtuh pada tahun 476 M. Hubungan dagang yang terjalin antara Eropa dengan Asia
pun mengalami kemunduran, bahkan berakibat kemerosotan di segala bidang
kehidupan. Zaman kemunduran ini disebut zaman kegelapan (Dark Ages). Runtuhnya
Romawi mengakibatkan tata kehidupan bangsa-bangsa Eropa yang semula berkiblat
pada hukum Romawi menjadi kacau.
2.
Perang Salib
Perang
ini terjadi dengan melibatkan orang-orang Kristen Eropa yang berhadapan dengan
orang Turki Seljuk dan orang-orang Arab. Disebut Perang Salib karena pasukan
Kristen menggunakan tanda salib dalam pakaian mereka. Sementara bagi orang
Islam, perang ini disebut dengan perang suci. Perang Salib berlangsung kurang
lebih 200 tahun yang terbagi dalam tujuh periode.
Penyebab
perang ini salah satunya memperebutkan kota suci Yerusalem. Pahlawan Islam yang
terkenal dalam perang ini adalah Salahuddin Al Ayyubi yang berhasil merebut
kembali Kota Yerusalem yang telah dikuasai kerajaan Kristen selama hampir 100
tahun. Salahuddin mengalahkan pasukan Salib dalam Perang Khitin. Selanjutnya
Raja Inggris Richard The Lion Heart menghimpun kekuatan raja-raja Eropa untuk
mengambil kembali Kota Yerusalem. Namun, mereka gagal dan pulang ke Eropa
dengan membawa kekalahan.
Beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Salib adalah sebagai berikut :
·
Adanya larangan bagi
peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi Yerusalem.
·
Merebut Spanyol yang telah tujuh
abad dikuasai oleh Dinasti Umayyah.
·
Paus Urbanus berusaha untuk
mempersatukan kembali gereja Roma dengan gereja di Romawi Timur, seperti di
Konstantinopel, Yerusalem, dan Alexandria.
Dampak adanya Perang Salib adalah
sebagai berikut :
a.
Jalur perdagangan Eropa dan Timur
Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan dikuasainya Konstantinopel, maka para
pedagang Eropa mulai mencari jalan lain untuk mendapatkan rempah-rempah secara
langsung.
b.
Bangsa Eropa mulai mengetahui
kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang-orang Islam dan Timur, sehingga
mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan itu dengan pengembangan Iptek
secara besar-besaran.
c.
Adanya motif balas dendam di
kalangan orang-orang Kristen terhadap orang muslim karena kekalahannya dalam
peperangan di dunia Timur dalam rangka menguasai jalur perdagangan.
3.
Jatuhnya Kota Konstantinopel ke
Tangan Turki Utsmani
Pada
awalnya bangsa-bangsa Eropa memperoleh rempah-rempah dari Asia, termasuk dari Indonesia
melalui para pedagang muslim yang banyak berdagang di kawasan Laut Tengah. Akan
tetapi, semua itu berubah pada tahun 1453 ketika Khalifah Utsmaniyah yang
berpusat di Turki berhasil menguasai Konstantinopel yang sebelumnya merupakan
wilayah kekuasaan Kerajaan Romawi–Byzantium.
Jatuhnya
Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani yang dipimpin Sultan Muhammad II
menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa, terutama dalam bidang
perdagangan. Oleh karena itu, bangsa-bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari
daerah penghasil barang-barang yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah
secara langsung.
4.
Penjelajahan Samudra
Faktor-faktor
yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra adalah sebagai
berikut:
· Teori
Heliosentris dari Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat mendorong
kawan-kawan Copernicus ingin membuktikannya. Salah satunya ialah Ferdinand
Magellan, pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa
bumi memang bulat, serta laut-laut di bumi saling berhubungan. Teori ini
membantah Teori Geosentris dari Ptolomeus yang menyatakan bumi datar.
· Kisah
perjalanan Marco Polo ke dunia Timur (Cina) yang tertuang dalam buku yang
ditulis oleh temannya, Rustichello, yang berjudul The Travels of Marco Polo
(Perjalanan Marco Polo). Selama ratusan tahun, catatan perjalanan Marco Polo
ini menjadi sumber informasi tentang Cina bagi bangsa Eropa.
· Penemuan
kompas, mesiu, navigasi, peta, dan peralatan pelayaran.
· Adanya
ambisi untuk melaksanakan semboyan 3 G, yaitu gold (mencari emas atau
kekayaan), glory (mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan), dan gospel
(menunaikan tugas suci menyebarkan agama Nasrani).
· Portugis
dan Spanyol merupakan bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra.
Semangat para pelaut inilah yang selanjutnya mendorong penjelajahan samudra
oleh bangsa-bangsa Eropa lain.
E. Kekuasaan
Bangsa-Bangsa Barat di Indonesia
1.
Portugis
Bangsa
Portugis berhasil menanamkan kekuasan di Indonesia dari tahun 1511-1641. Pada
tahun 151, armada penjelajah Portugis di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque
tiba di Malaka dan terlibat peperangan dengan Sultan Malaka, Sultan Mahmud
Syah. Alfonso mengerahkan 18 buah kapal perang ke Malaka. Dalam peperangan
tersebut, Portugis berhasil memaksa Kerajaan Malaka untuk menyerah. Portugis
menguasai Malaka sejak bulan November 1511. Setelah Malaka di kuasai Potrugis,
perdagangan interinsuler yang bebas berubah menjadi
perdagangan monopoli oleh Portugis.
Pada
tahun 1522, dari Pulau Hulu, bangsa Portugis melanjutkan perjalanan ke pulau
ternate, Pelayaran ini dimaksudkan untuk menguasai daerah utama pengahasil
rempah-rempah di Indonesia. Kedatangan armada bangsa Portugis ke Ternate
disambut baik oleh raja-raja Ternate. Apalagi saat ini Portugis banyak membantu
Ternate dalam pertikaian melawan Tidore. Kekuasaan bangsa Portugis di Ternate
ditandai dengan pendirian benteng dan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Setelah
praktek monopoli yang dilakukan Portugis semakin nyata merugikan Ternate, para
penguasa Ternate menolak Portugis. Puncak dari penolakan tersebut terjadi
ketika Sultan Hairun, Raja Ternate dibunuh oleh Portugis. Pada tahun 1575
rakyat Ternate, dibawah pimpinan Baabullah, putra Sultan Hairun menyerang
Portugis dan mengusir dari wilayah Maluku.
2.
Spanyol
Pada
tahun 1511, bangsa Portugis berhasil merebut dan menduduki Malaka. Kemudian
pada tahun 1512 Portugis datang di Maluku. Tanpa diduga pada tahun 1521 Spanyol
muncul dari arah Filipina dengan kapal Trinidad dan Victoria yang dipimpin oleh
Kapten Sebastian del Cano. Selanjutnya, Spanyol menjalin hubungan dengan
Tidore, saingan berat Ternate.
Portugis
merasa tidak senang ada saingan dari Spanyol di Tidore. Persaingan antara
Portugis dan Spanyol kembali terjadi, namun pada tahun 1529 berhasil
diselesaikan melalui Perjanjian Saragosa. Isi Perjanjian Saragosa yaitu Spanyol
kembali ke Filipina sedangkan Portugis tetap di Maluku. Saat Portugis
bersitegang dengan Spanyol, hubungan Ternate dan Tidore semakin memanas.
3.
Belanda
Pada
tahun 1602, dibentuklah VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie),
atau Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur (cukup disingkat Kongsi
dagang milik Belanda) dibawah pimpinan Johan Olderbarnevelt.
Tujuan dibentuknya VOC adalah:
a.
Menghindari persaingan tidak sehat
diantara sesama pedagang Belanda.
b.
Memperkuat posisi Belanda dalam
menghadapi persaingan dengan pedagang dari bangsa lain.
c.
Membantu dana pemerintah Belanda
yang sedang berjuang menghadapi konflik dengan Spanyol.Agar dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik, VOC diberi hak Istimewa (hak Octroi), yaitu
:
1)
Dianggap sebagai wakil pemerintah
Belanda di Asia.
2)
Hak monopoli dagang di
wilayah-wilayah antara Amerika Selatan dan Afrika
3)
Hak memiliki angkatan perang dan
membangun benteng pertahanan
4)
Hak menyatakan perang dan atau
membuat perjanjian secara adil dengan penguasa pribumi.
5)
Hak mengangkat pegawai
6)
Hak memungut pajak
7)
Hak melakukan pengadilan dan hak
mencetak serta menyebarkan uang sendiri.
Beberapa Kebijakan yang diberlakukan
oleh VOC di Indonesia antara lain:
1)
Verplichte Leverantie :
Penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan VOC.
2)
Contingenten :
Kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.
3)
Ekstirpasi : Hak VOC
untuk menebang atau menggagalkan panen rempah-rempah agar tidak terjadi Over
Produksi yang dapat menurunkan harga rempah-rempah.
4)
Peraturan tentang ketentuan areal
dan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam.
5)
Pelayaran Hongi, yaitu
pelayaran dengan menggunakan perahu Kora-kora (perahu perang) untuk mengawasi
pelaksanaan monopoli dagang VOC dan menindak pelanggarnya.
Sebab-sebab
Kejatuhan VOC:
1)
Biaya perang yang besar dalam
menghadapi perlawanan Bangsa Indonesia sehingga menghabiskan kas Negara.
2)
Gaji pegawai yang rendah dan tidak
sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya sehingga mendorong mereka melakukan
Korupsi. Korupsi tersebut otomatis menjadikan pemasukan Negara berkurang
drastic.
3)
Kekalahan VOC menghadapi persaingan
dagang dengan pedagang Eropa maupun pedagang Asia lainnya.
4)
Hutang VOC yang besar akibat dalam
keadaan merugi tetapi tetap membayarkan keuntungan kepada pemegang Saham.
5)
Terjadinya perang Inggris, Belanda
dan Perancis sehingga menjadikan jalur perdagangan tidak aman dan adanya
blokade-blokade dagang
4.
Inggris
Pemerintahan
inggis mulai menguasai Indonesia sejak tahun1811 pemerintahan
inggis mengangkat Thomas Stamford raffles (TSR) sebagai gubernur jendral
di Indonesia . ketika TSR bekuasa sejak 17 september 1811, ia telah menempuh
beberapa langkah yang di di pertimbangkan, baik di bidang ekonomi,social
dan budaya.
Penyerahan
kembali wilayah Indonesia yang di kuyasai inggis di loaksanakan pada tahun 1816
dalam suatu penandatanganan perjanjian. Pemerintah di wakili oleh john
fendall, sedangkan pihak dari belanda di wakili oleh Van der
Cappelen. Sejak tahun 1816, berhakir kekuasaasn inggis di indonesia. Pada tahun
1811 louis napoleon mencopot kedudukan daendels, dengan alasan terlalu
keras dalam menjalankan pemerintahan. Sebagai gantinya, dianggap jenderal
janssens. Dalam masa pemerintahannya , janssens menghadapi kesulitan
memulihkan pertahan yang belum stabil. Pada tanggal 3 agustus 1811
inggris muncul di batapia.
Wilayah
bekas hindia-belanda di serahkan kepada Thomas Stamford raffles sebagai
penguasa baru. Raffles tidak begitu lama memerintah hindia-belanda , karena di
eropa sedang terjadi perubahan politik baru, inggris dapat menguasai prancis.
Inggris kemudian mengadakan perjanjian dengan belanda, yang di kenal dengan
nama perjanjian London.
Isinya:
belanda akan menerima kembali tanah jajahnya yang dulu direbut prancis.
Penyerahan
wilayah hindia-belanda dari Inggris kepada belanda berlangsung pada
tanggal 9 agustus 1816. sejak peristiwa itu, berhakirlah penjajahan inggris di
wilyah hindia-belanda. Pada tanggal 19 agustus 1816, beslangsung penyerahaan
kekuasaan atas Indonesia dari inggis kepada belanda. Pihak belanda d
wakili oleh sebuah komisariat jenderal yang terdiri atas mr.elout, van
der capellen, dan buyskess. Sementara pihak inggris d wakili oleh john
fendall. Penyerahan kekuasaan itu di adakan di London, inggis, yang
kemudaian dikenal dengan convention of London. Penyerahaan
kekuasaan itu dilakukan setelah kekuasaan kaisar napoleon
bonaparter jatuh. Hal itu berarti raja lowewijik napoleon di belanda juga berakhir.
Negeri belanda tidak lagi di kuasai Prancis.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Latar belakang datangnya
bangsa-bangsa Barat ke Indonesia: Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki
Usmani (1453), adanya berbagai penemuan di bidang teknologi, semangat
melanjutkan Perang Salib
Bangsa-bangsa Barat (Portugis,
Spanyol, Belanda, dan Inggris), mencari daerah baru untuk memburu
rempah-rempah melalui penjelajahan samudra atau jalur laut. Dari konteks
Indonesia, orang-orang Spanyol datang ke Indonesia melalui jalur timur, sedang
Portugis melalui jalur barat, diikuti Belanda dan Inggris.
Orang-orang Barat itu telah
menemukan buruannya yakni Kepulauan Nusantara, penghasil rempah-rempah
yang diibaratkan sebagai “mutiara dari timur”. Sungguh luar biasa
kekayaan bumi Nusantara sebagai rahmat yang diberikan Tuhan Yang maha Pengasih.
Oleh karena itu, harus disyukuri. Tetapi sayang waktu itu rakyat Indonesia
belum bersatu padu sehingga mudah dipengaruhi oleh orang-orang Barat.
B.
Saran
Kami sebagai makhluk biasa tidak
lepas dari kesalahan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun dari para pembaca demi berkembangnya ilmu pengetahuaN khususnya di
mata pelajaran Sejarah Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Cetak Sejarah
Indonesia Semester 1 kelas XI
https://mubt4.blogspot.co.id/2015/08/melacak-perburuan-mutiara-dari-timur.html
http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/21/15462892/Mutiara.dari.Timur.Indonesia.yang.Kerap.Terlupa
http://makalasiswasmkkesgtlo.blogspot.com/2014/08/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://sejarahgampang.blogspot.com/2014/08/memahami-motivasi-nafsu-dan-kejayaan.html
http://vigieland.blogspot.com/2012/10/latar-belakang-kedatangan-bangsa-eropa.html
http://fitrikitting.blogspot.com/2010/01/alasan-bangsa-eropa-datang-ke-indonesia.html
http://vigieland.blogspot.com/2012/10/latar-belakang-kedatangan-bangsa-eropa.html
Post a Comment for "Melacak mutiara di sebelah timur"