Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ciri khusus perilaku orang dengan kerja yang prestatif ialah selalu ingin
maju disegala bidang. Dengan demikian orang tersebut akan memancarkan sifat
yang terpuji. Dan orang yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta
mempunyai keyakinan yang kuat dalam usahanya. Sebagai contoh adalah karakter
orang-orang Jepang terhadap pekerjaan yaitu senang bekerja dan sangat loyal
pada pekerjaannya. Orang yang senang bekerja tak akan membuang-buang waktu.
Orang yang tidak membuang-buang waktu pasti akan lebih sukses dalam setiap
usahanya. Dan pastinya orang yang sukses dalam bekerja selalu ingin maju dan
berprestasi pula.
B. Rumusan Masalah
2.
Bagaimana Menerapkan Sikap dan Perilaku Kerja Prestatif?
3.
Bagaimana Merumuskan Solusi Masalah?
4.
Bagaimana Mengembangkan Semangat Wirausaha?
C. Tujuan
Siswa mampu memahami semua yang dibahas dalam makalah ini dan menjadikan
refrensi untu menambah wawasan dan pengetahuan mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku
kerja yang prestatif dapat dillihat dalam sikap sebagai berikut :
1.
Kerja Ikhlas
Bekerja dengan ikhlas yaitu bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat
menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus. Contohnya
seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji yang pas-pasan meskipun sudah
diatas dari UMR, namun buruh tersebut tetap bekerja dengan baik, melaksanakan
pekerjaan dengan tulus, serta mencintai pekerjaannya karena masih bisa
menghasilkan uang untuk membantu memenuhi keperluan hidup keluarganya.
2.
Kerja Mawas Diri Terhadap
Emosional
Artinya bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemarahan yang
sedang melanda jiwanya. Contoh penerapan kerja dengan mawas terhadap emosional
yaitu seorang karyawan perusahaan, di rumah mempunyai masalah pribadi dengan
keluarganya yang mengakibatkan hatinya menjadi resah dan sedih. Namun di tempat
kerja dia tetap bersikap profesional, seakan-akan tidak ada masalah yang
menghampiri yang membuatnya menjadi resah dan sedih. Harus bisa membedakan
urusan pribadi dengan urusan perusahaan kalau tidak akan bisa merugikan
perusahaan dan diri kita sendiri. Jangan sampai masalah pribadi mempengaruhi
kinerja di perusahaan!
3.
Kerja Cerdas
Arti kerja cerdas adalah bahwa dalam bekerja pandai memperhitungkan resiko,
mampu melihat peluang, bisa mengorganisir dan dapat mencari solusi dalam setiap
kejadian atau masalah. Perilaku atau sikap bekerja cerdas dalam bekerja bisa
dengan penggunaan teknologi yang tepat untuk membuat pekerjaan menjadi lebih
ringan dan lebih efektif, pandai bernegosiasi dan berkomunikasi, pandai pula
mengelola informasi, bisa mendelegasikan pekerjaaan pada orang yang tepat serta
dapat memberikan solusi dan perbaikan-perbaikan yang dibutuhkan teman kerja
maupun bawahannya dalam bekerja.
4.
Kerja Keras
Kerja keras berarti bahwa di dalam bekerja selalu berusaha mencapai sasaran
yang ingin dicapai dan mencapai hasil yang lebih baik lagi. Mereka dapat
memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu,
jarak dan kesulitan yang dihadapi. Mereka sangat bersemangat, mereka berusaha
keras untuk meraih hasil yang baik. Mereka bekerja tidak berdasarkan waktu
kerja yang ditentukan tetapi melebihi waktu yang diberikan. Contohnya seorang
karyawan yang siap bekerja kapanpun dibutuhkan oleh perusahaan bahkan siap
ketika dipanggil di hari liburnya serta akan datang bekerja dengan lebih awal
maupun pulang lebih larut untuk menghasilkan lebih banyak daripada rekan kerja
yang lainnya.
5.
Kerja Tuntas
Maksudnya bahwa di dalam bekerja ia mampu mengorganisasikan bagian usahanya
secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara
maksimal. Contohnya seorang pemimpin yang diberi suatu tugas (tanggung jawab),
lalu dia akan membuat perencanaan yang matang, membuat analisa kemungkinan yang
terjadi pada proses pelaksanaannya, menyusun tindakan-tindakan yang harus
dilakukan hingga mendelegasikan kepada orang-orang lainnya, mengontrolnya
kembali, bahkan membantunya untuk memastikan semuanya sudah dikerjakan dengan
baik hingga selesai.
B. MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA
PRESTATIF
Berbuat dan bekerja prestatif adalah merupakan modal dasar untuk keberhasilan
seorang wirausahawan. Berikut akan dijelaskan pengertian, ciri-ciri dan sifat
kerja prestatif serta sikap-sikap perilaku kerja prestatif.
1. Pengertian sifat kerja prestatif
Pengertian dari
bekerja prestatif adalah seorang wirauasaha dalam bekerja harus selalu
berambisi ingin maju di segala bidang. Berambisi selalu ingin maju ini harus
melihat beberapa hal yaitu persaingan bebas, perubahan yang semakin cepat dan
serasnya arus informasi yang makin mengglobal tanpa mengenal batas negara.
Hakekatnya persaingan bebas adalah persaingan disegala bidang yang memungkinkan
terjadinya 3 hal yaitu: Menang, Bertahan atau Tergilas. Perubahan yang semakin
cepat di segala bidang terutama dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
teknologi dan semakin derasnya arus informasi menuntut sikap dan prilaku kerja
prestatif.
Menurut Stephen
Covey dalam bukunya First Thing’s First ada empat sisi potensial yang dimiliki
manusia untuk maju yaitu:
a.
Sikap mawas
diri (Self Awareness)
b.
Mempertajam suara hati
(Conscience)
c.
Pandangan independent untuk
bekal bertindak (Independent Will)
d.
Berfikir mengarah ke depan
untuk memecahkan masalah dengan imajinasi serta adaptasi yang tepat (Creative
Imagination)
2. Ciri-ciri dan sifat kerja prestatif:
Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil
harus memiliki ciri-ciri karakteristik prestatif sebagai berikut:
CIRI-CIRI PRESTATIF
|
SIFAT-SIFAT PROFIL WIRAUSAHAWAN
|
Percaya diri
|
- Keyakinan
- Ketidaktergantungan
- Individualistik
- Optimisme
|
Berorientasi pada hasil
|
o Kebutuhan
akan prestasi/Berorintasi pada laba
o Ketekunan
dan Ketabahan
o Kerja keras,
mempunyai dorongan kuat
|
Pengambilan resiko
|
- Energik dan inisiatif
- Kemampuan mengambil resiko
- Suka pada tantangan
|
Kepemimpinan
|
- Bertingkah laku sebagai pemimpin
- Dapat bergaul dengan orang lain
- Menanggapi saran dan kritik
|
Keorisinilan
|
¨ Inovatif
¨ Punya banyak sumber
¨ Mengetahui banyak hal
|
Berorientasi ke masa depan
|
- Pandangan kemasa depan
- Perseptif
|
C.
Merumuskan Solusi Masalah
1.
Pengertian
masalah
Masalah adalah
kekeliruan, gangguan, atau kesalahan dan halangan sehingga pekerjaan tidak
dapat diselesaikan sesuai yang kita harapkan. Adapun beberapa pengertian dari masalah yaitu:
a.
Masalah adalah
kesenjangan anatara harapan dan kenyataan, rencana dengan pelaksanaan.
b.
Masalah adalah
Penyimpangan dari standar yangdainggap normal.
c.
Masalah adalah
sesuatu jadi masalah karena dipermasalahkan
Ada 4 faktor penting yang intensitas pengaruhnya sanagt besar kepada
seorang wirausahawan dalam memcahkan masalah, anatar lain:
a. Faktor psikologis
b. Faktor lingkungan
c. Faktor pendidikan dan intelegensi
d. Faktor sumber daya
2.
Jenis-jenis
masalah
Jenis-jenis masalah dapat dibedakan menjadi 4 hal,
yaitu:
a.
Masalah
pribadi, yaitu masalah yang terjadi dan dialami oleh individu yang bersangkutan
b.
Masalah
keluarga, yaitu masalah yang terjadi dalam keluarga atau lingkungan dirumah.
c.
Masalah
masyarakat, yaitu masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang
ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat itu sendiri.
d.
Masalah organisasi,
yaitu masalah yang terjadi dalam organisasai tertentu baik yang bergerak untuk
mencapai keuntungan maupun yang tidak mencari keuntungan.
3.
Teknik
pemecahan masalah
Teknik-teknik dalam pemecahan masalah yang
digunakan hendaknya disesuaikan dengan masalah yang dihadapi, yaitu dengan
perincian sebagai berikut:
a.
Masalah
Individu
Pemecahan masalah individu ini sangat tergantung
pada karakteristik masalah individu yang bersangkutan.
Langkah-langkah pemecahan masalahnya sebagi
berikut:
1)
Berusaha
memahami masalah dengan seksama
2)
Menganalisis
masalah dengan cermat
3)
Mengukur
kemampuan diri untuk memecahkan masalah tersebut
4)
Mencari data
atau fakta maupun informasi yang memperkuat pemecahan masalah
5)
Berkonsultasi
dengan orang atau lembaga yang kompeten untuk membantu memcahkan masalah
6)
Mengambil
keputusan pemechan masalah
b.
Masalah
Kelompok
Masalah kelompok memerlukan metode pemecahan yang
melibatkan lebih dari seorang. Memecahan masalah kelompok dapat ditempuh dalam 2 metode yaitu:
·
Metode diskusi
Metode ini dipakai untuk memecahkan masalah yang
terjadi dalam kelompok dan harus diambil keputusan atau alternatif pemecahan
maka dapat dipecahkan dengan musyawarah atau jika tidak terjadi kesepakatan
dapat diampil dengan cra voting.
·
Metode
Pengembangan Ide
Dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1)
Brain storming
(curah pendapat) Merupakan
teknik pemecahan masalah secara kelompok dengan memberi kesempatan kepada
anggota untuk menyampaikan pendapatnya.
2)
Brain Writing Merupakan teknik curah pendapat dengan menyampaikan ide/pendapat dengan
tulisan.
3)
Synectic Merupakan teknik pemecahan masalah dengan menekankan aktifitas transformasi
permasalahan.
c.
Masalah Organisasi
Masalah organisasi dapat dipecahkan dengan cara:
·
Dengan asas
kebersamaan dan kekeluargaan (non profit)è organisai nirlaba
·
Dengan
efisiensi untung/rugi atas masalah yang diambil (profit)
D. Mengembangkan Semangat
Wirausaha
1.
Pengertian dan
faktor-faktor semangat kerja
Wirausahawan merupakan
potensi pembangunan yang baik dalam jumlah maupun dalam mutu
wirausaha itu sendiri. Pada kenyataannya wirausahawan di Indonesia
masih sedikit, sehingga persoalan pembangunan wirausaha di Indonesia masih
harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan minat berwirausaha kita harus
mengembangkan semangat berwirausaha.
Apakah semangat berwirausaha itu?
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang
semangat kerja, diantaranya:
a.
Menurut Alex S.
Nitisemito, semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat
sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih
baik.
b.
Menurut Alexander
Leighten, semangat atau moril kerja adalah kemampuan sekelompok orang untuk
bekerjasama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama.
Jadi semangat wirausaha adalah suatu sikap kejiwaan yang
dimiliki oleh wirausaha untuk bekerja lebih giat dengan mencurahkan segala
kemampuan yang dimilki, sehingga dapat menjalankan dan mencapai tujuan usaha
secara optimal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha:
a.
Peluang usaha
b.
Minat dalam
usaha
c.
Modal
d.
Relasi
2.
Inovatif,
kreativitas dan motivasi
Untuk mendukung semangat kerja sebagai
wirausahawan, kita harus mempunyai jiwa inovatif, kreativitas dan motivasi.
a.
Inovatif
Inovatif adalah segala hal
yang baru atau pembaruan. Inovator adalah orang atau sesuatu yang mendatangkan hal-hal yang baru. Pengertian inovasi adalah suatu temuan yang luar biasa tetapi adalah suatu
temuan yang menyebabkan berdayagunanya sumber ekonomi ke arah yang
lebih produktif. Faktor-faktor
inovasi yang dapat mempengaruhi semangat kerja wirausaha adalah:
1)
Kesempatan untuk
memperoleh keuntungan
2)
Minat dan
keinginan wirausaha sendiri untuk berwirausaha
3)
kesempatan
untuk menjadi ”BOSS”
4)
Kebebasan di
dalam manajemen usaha
b.
Kreatif
Kreatif adalah menghadirkan suatu gagasan baru. Kreatifitas merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan
ditingkatkan. Dengan
mengembangkan kreatifitas, seorang wirausaha akan mampu meningkatkan:
1)
Ketarmpilannya
2)
Semangat
kerjanya
3)
Mutu produknya
4)
Efisien
kerjanya
5)
Inisiatif
kerjanya
6)
Keuntungan
usahanya
c.
Motivasi
Motivasi adalah kemauan untuk berbuat
sesuat, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan dan dorongan untuk maju. Jadi motivasi adalah daya dorong untuk lebih maju dalam berwirausaha dan
berkembang di dalam diri wirausaha. Prinsip motivasi adalah prinsip memberi dorongan untuk membangkitkan minat
berkomunikasi dengan seseorang, kelompok, dan masyarakat pada umumnya.
3.
Bekerja efektif
dan efisien
a.
Efektif
Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat
diselesaikan tepat waktu sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
b.
Efisien
Efisien adalah segala sesuatu yang dikerjakan
dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat,
cepat, hemat dan selamat.
1)
Tepat: kena
sasaran sesuai dengan yang diinginkan
2)
Cepat: tidak
menghabiskan waktu yang tidak perlu.
3)
Hemat: dengan
biaya sekecil-kecilnya tanpa adanya pemborosan.
4)
Selamat: segala
sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud tanpa mengalami hambatan.
Pembinaan efektifitas dan efisiensi kerja ke arah pengaturan yang maksimal,
yaitu dengan memberi latihan kerja yang baik, serta dalam rangka tugasnya untuk
perkembangan technical skill dan managerial skill. Prinsip pembinaan bekerja
efektif dan efisien merupakan kundi ke arah kemajuan organisasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perilaku
kerja yang prestatif dapat dillihat dalam sikap sebagai berikut :
·
Kerja Ikhlas
·
Kerja Mawas Diri Terhadap
Emosional
·
Kerja Cerdas
·
Kerja Keras
·
Kerja Tuntas
Menerapkan Sikap Dan Perilaku Kerja
Prestatif: Berbuat dan
bekerja prestatif adalah merupakan modal dasar untuk keberhasilan sorang wirausahawan. Berikut akan dijelaskan pengertian,
ciri-ciri dan sifat kerja prestatif serta sikap-sikap perilaku kerja prestatif.
Merumuskan Solusi Masalah
Masalah adalah kekeliruan, gangguan, atau kesalahan
dan halangan sehingga
1.
Pengertian
masalah
pekerjaan tidak dapat diselesaikan sesuai yang kita
harapkan.
2.
Jenis-jenis
masalah
Masalah pribadi, yaitu masalah yang terjadi dan
dialami oleh individu yang bersangkutan
a.
Masalah
keluarga, yaitu masalah yang terjadi dalam keluarga atau
b.
Lingkungan dirumah.
Masalah masyarakat, yaitu masalah yang terjadi dalam kehidupan
c.
Masyarakat yang
ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat itu sendiri. Masalah organisasi, yaitu
masalah yang terjadi dalam organisasai tertentu baik yang bergerak
untuk mencapai keuntungan maupun yang tidak mencari
B. SARAN
Adapun saran
yang dari makalah ini adalah mahasiswa diharapkan bisa memperdalam pengetahuan
tentang kerrja prestatif.
DAFTAR PUSTAKA
http://ayugriselda1.blogspot.co.id/2013/09/menerapkan-sikap-dan-perilaku-kerja.html
http://husenarifinmasterpiece.blogspot.co.id/2012/10/bab-ii-menerapkan-sikap-dan-perilaku.html
Post a Comment for "Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestasi"