Mengukur gaya listrik
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Arus listrik
merupakan hal yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kegiatan sehari-hari, listrik telah menjadi kebutuhan utama kita, semua
fasilitas kita hampir semuanya menggunakan arus listrik. Misalnya lampu,
televisi, kulkas, komputer, kipas angin dan alat-alat elektronik lainnya. Namun
masih banyak orang orang yang belum mengenal dan belum tahu sumber arus listrik
berasal dan apa penyebab arus listrik dapat bergerak. Bahkan tidak sedikit para
pelajar yang ebelum mengetahui tentang sumber arus listrik.
Karena itulah
kami mengambil tema ini dalam makalah kami supaya kita dapat mengenal dengan
dekat apa yang menyebabkan benda-benda di sekitar kita yang menggunakan listrik
dapat berkerja. Sehingga kita tidak hanya memakai arus listrik tersebut, tapi
kita juga tahu dari mana sumbernya.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu gaya gerak listrik dan
tegangan jepit?
2. Bagaimana cara mengukur arus
listrik?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
GAYA
GERAK LISTRIK DAN TEGANGAN JEPIT
Coba sobat perhatikan ragkaian
terbuka di samping, pada rangkaian tersebut saklar (s) terbuka sehingga dalam
rangkaian tidak ada arus listrik yang menalir dari sumber tegangan. I = 0. Tegangan VAB pada
saat arus yang mengalir sama dengan nol dinamakan dengan Gaya Gerak Listrik
dilambangkan dengan (ε). Jadi yang disebut dengan Gaya Gerak Listrik (GGL)
adalah tegangan yang berasal dari sebuah sumber tegangan sebelum ia menalirka
arus.
VAB = ε
|
|
Sekeranga kita beralih ke
rangkaian tertutup di samping. Coba perhatikan, pada rangkaian tersebut
karena saklar tertutup, arus listrik akan mengalir dari sumber tegangan (I =
0). Tegangan antara titik A dan B (VAB) pada saat I = 0 disebut dengan
tegangan jepit (Vj). Jadi definisi tegangan jepit adalah tegangan dari suatu
sumber tegangan setelah mengalirkan arus listrik.
|
Rumus Tegangan Jepit
Besarnya tegangan jepi antar titik A
dan B pada rangkaian tertutup di atas dirumuskan
Vj = ε – Ir
atau V = I.R
dengan:
Vab = tegangan jepit (V)
ε = ggl baterai (V)
I = arus yang mengalir (A)
r = hambatan dalam baterai (Ω)
Jika sebuah sumber tegangan misalnya dinamo atau baterai
mempunyai hambatan dalam (r) sehingga ketika sumber tegangan mengeluarkan arus,
tegangan akan menurun. Besarnya penurunan tegangan diakibatkan oleh hambatan
dalam ini dirumuskan:
ΔV = ε – Vj
ΔV = ε – (ε-Ir)
ΔV = Ir
Sebuah sumber tegangan yang punya
Gaya Gerak Listri (GGL) = ε dan hambatan dalam = r dapat dirangkai secara seri,
pararel, maupun antara keduanya.
- Susunan Seri
εs =
ε1 + ε2 + ε3
rs =
r1 + r2 + r3
sehingga di dapat rumus
Jika ada n buah GGL yang
masing-masing besarnya sama = ε dan hambatannya r disusun
secara serie maka rumus untuk mencari kuat arusnya.
Contoh Soal
1.
Ada
tiga buah baterai disusun seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu pijar
yang hambatannya 2 ohm. Jika masing-masing baterai memiliki GGL 3 V dan
hambatan dalam 1 ohm, tentukan berapakah kuat arus listrik yang mengalir
melalui lampu tersebut.?
Jawab
Jumlah baterai (n) = 3
GGL (ε) = 3 Volt
Hambatan dalam (r) = 1 ohm
Hambatan lampu (R) = 2 ohm
Jumlah baterai (n) = 3
GGL (ε) = 3 Volt
Hambatan dalam (r) = 1 ohm
Hambatan lampu (R) = 2 ohm
GGL pengganti
εs = n.ε = 3.3 = 9 volt
Hambatan dalam pengganti
rs = n.r = 3.1 = 3 ohm
εs = n.ε = 3.3 = 9 volt
Hambatan dalam pengganti
rs = n.r = 3.1 = 3 ohm
Kuat aru yang mengalir melalui lampu adalah
I = 9/ (3+2) = 4,5 Ampere
- Susunan Pararel
Jika ε1 = ε2 = ε3
εp = ε1 = ε2 = ε3
1/rp = 1/r1 + 1/r2 + 1/r3
εp = ε1 = ε2 = ε3
1/rp = 1/r1 + 1/r2 + 1/r3
Jika dalam
sebuah rangkaian ada n buah GGL yang masing-masing bernilai = ε dan hambatan
dalamnya bernilai r yang disusun pararel maka
εp = ε
rp = r/n
εp = ε
rp = r/n
Contoh soal
1. Empat buah resistor
masing-masing dengan hambatan 2Ω, 3Ω, 4Ω, dan 5Ω disusun seri. Rangkaian
tersebut dihubungkan dengan ggl 18 V dan hambatan dalam 1,5 ohm. Hitunglah kuat
arusnya!
Penyelesaian:
Diketahui: R1 =
2 Ω R3= 4 Ω ε = 18 V
R2 = 3 Ω R4= 5 Ω r =
1,5Ω
Ditanya: I =
… ?
Jawab:
Rs = (2 + 3 + 4 + 5)Ω = 14 Ω
I = ε / (Rs +
r) = 18 / (14 + 1,5) = 1,2 A
B.
ALAT
UKUR LISTRIK
Komponen seperti baterai atau generator listrik yang
mengubah energi tertentu menjadi energi listrik disebut sumber gaya gerak
listrik atau ggl. GGL didefinisikan sebagai beda potensial antara kedua kutub
sumber, apabila tidak ada arus yang mengalir ke rangkaian luar dari sumber. ggl
disimbolkan dengan ε.
Sebuah baterai secara riil
dimodelkan sebagai ggl ε yang sempurna dan terangkai seri dengan resistor r
yang disebut hambatan dalam baterai. Oleh karena r ini berada di dalam baterai,
kita tidak akan pernah bisa memisahkannya dari baterai. Kedua titik a dan b
menunjukkan dua kutub baterai, kemudian yang akan kita ukur adalah tegangan di
antara kedua kutub tersebut. Tegangan diantara kedua kutub sumber arus listrik
ketika sumber arus listri tersebut terbebani atau mengalirkan arus listrik.
Jadi, perbedaan gaya gerak listrik
(ggl) dengan tegangan jepit sebagai berikut. Kalau ggl didefinisikan sebagai
beda potensial antara ujung-ujung kutub sumber arus listrik ketika sumber arus
listrik tersebut tidak mengalirkan arus listrik. Contohnya pada saat sebuah
baterai tidak dihubungkan dengan rangkaian apapun. Sedangkan, tegangan jepit
didefiniskan sebagai beda potensial antara ujung-ujung kutub sumber arus
listrik ketika sumber arus listrik mengalirkan arus listrik. Misalnya pada saat
baterai mengalirkan arus listrik pada suatu rangkaian listrik.
Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur
besaran-besaran listrik seperti kuat arus listrik (I), beda potensial listrik
(V), hambatan listrik (R), daya listrik (P), dll. Alat ukur listrik ini ada
yang berupa alat ukur analog dan ada juga yang berupa alat ukur digital.
Berikut adalah gambar alat-alat ukur listrik yang dibedakan berdasarkan
fungsinya
1. Avometer atau multimeter
Merupakan gabungan dari fungsi
alat ukur amperemeter untuk mengukur ampere (kuat
arus listrik),voltmeter untuk mengukur volt (besar tegangan
listrik) dan ohmmeter untuk mengukur ohm (hambatan listrik).
2. Amperemeter / Ampere Meter
Amperemeter adalah alat yang
digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh
teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer
gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambahkan dengan hambatanshunt.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambahkan dengan hambatanshunt.
Amperemeter bekerja sesuai
dengan gaya lorentz dan gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan
menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin
besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.
3. Voltmeter / Volt Meter
Voltmeter adalah suatu alat
yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier
akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.
Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya
magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak
saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir maka semakin
besar penyimpangan jarum yang terjadi.
4. Ohmmeter / Ohm Meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perbedaan gaya gerak listrik (ggl)
dengan tegangan jepit sebagai berikut. Kalau ggl didefinisikan sebagai beda
potensial antara ujung-ujung kutub sumber arus listrik ketika sumber arus
listrik tersebut tidak mengalirkan arus listrik. Contohnya pada saat sebuah
baterai tidak dihubungkan dengan rangkaian apapun. Sedangkan, tegangan jepit
didefiniskan sebagai beda potensial antara ujung-ujung kutub sumber arus
listrik ketika sumber arus listrik mengalirkan arus listrik. Misalnya pada saat
baterai mengalirkan arus listrik pada suatu rangkaian listrik.
Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur
besaran-besaran listrik seperti kuat arus listrik (I), beda potensial listrik
(V), hambatan listrik (R), daya listrik (P), dll. Alat ukur listrik ini ada
yang berupa alat ukur analog dan ada juga yang berupa alat ukur digital.
B. SARAN
Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran
guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
http://siscawatirizkilasmo.wordpress.com/gaya-gerak-listrik-induksi/
Post a Comment for "Mengukur gaya listrik"