Peluang usaha dan resiko bisnis telor asin
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Telur
asin yang sering dijumpai di pasar tradisional atau supermarket merupakan
produk asli masyarakat Indonesia yang dikerjakan secara Home Industry (Industri
Rumahan). Rasanya yang khas dan gurih sangat disukai masyarakat Indonesia.
Selain rasanya yang enak dan gurih, telur asin sering digunakan sebagai obat
diare atau sakit perut. Usaha produksi telur asin sangat menjanjikan karena
peminatnya cukup besar. Produk telur asin masih bisa dikembangkan dalam
berbagai rasa dan aroma, seperti rasa bawang, rasa coklat, dan rasa udang.
Aneka rasa telur asin bisa menambah keanekaragaman makanan khas yang bisa diproduksi
sesuai permintaan pasar.
Dari
hasil penelitian menyatakan bahwa telur bebek juga mengandung mineral kalsium
dan magnesium. Telur memenuhi kriteria sebagai bahan makanan yang bernilai
biologi tinggi karena proteinnya mudah dicerna dengan koefisien cerna 96%.
Dibandingkan dengan daging sapi, beras, dan jagung, nilai biologi protein telur
bebek paling tinggi karena mudah dicerna oleh tubuh, telur sangat cocok
dikonsumsi terutama oleh anak balita (membutuhkan protein 15 gram per hari).
Sebagai
bahan makanan, telur mempunyai beberapa kelebihan. Telur mengandung semua zat
gizi yang diperlukan tubuh, rasanya enak, mudah dicerna, menimbulkan rasa segar
dan kuat pada tubuh, serta dapat diolah menjadi berbagai macam produk
makanan.Dalam telur itik, protein lebih banyak terdapat pada bagian kuning
telur, 17 persen, sedangkan bagian putihnya 11 persen. Protein telur terdiri
dari ovalbumin (putih telur) dan ovavitelin (kuning telur). Protein telur
mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat.
Pada suatu penelitian dengan menggunakan tikus percobaan, diketahui bahwa telur
mempunyai nilai kegunaan protein (net protein utilization) 100 persen,
bandingkan dengan daging ayam (80%) dan susu (75%). Berarti jumlah dan
komposisi asam aminonya sangat lengkap dan berimbang, sehingga hampir seluruh
bagiannya dapat digunakan untuk pertumbuhan maupun penggantian sel-sel yang
rusak.
BAB
II
GAMBARAN UMUM
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. KONDISI
PEREKONOMIAN
Perekonomian merupakan hal yang
sangat mendasar bagi kehidupan dan pengembangan ekonomi lokal merupakan usaha daerah dalam memacu
pembangunan yang akan datang dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat keseluruhan secara luas. Meningkatkan perekonomin warga merupakan usaha daerah dalam pembangunan
ekonomi di desanya itu sendiri, dan diharapkan mampu memberikan manfaat
bagi masyarakat seluruhnya secara luas. Meningkatkan ekonomi masyarakat sendiri
merupakan penumbuh suatu perekonomian yang baik dan bisa lebih mandiri dengan
menggunakan potensi usaha telur asin, sehingga warga di Dusun. Sugihwaras desa.
Ngepeh kec. Loceret kab. Nganjuk diharapkan mampu mengembangkan
potensi-potensi usaha telur asin ini menjadi penggerak perekonomian.
Sehingga terciptanya kondisi ekonomi
yang lebih baik dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan
kualitas atau perekonomian yang baik bagi seluruh masyarakat. Dengan usaha
telur asin ini, diharapkan mampu untuk menyerap tenaga kerja. Khususnya bagi
para pengangguran yang mempunyai keterampilan dalam membuat telur asin atau di
dalam bidang telur asin ini supaya mereka mempunyai pekerjaan dan penghasilan.
B. PELUANG
USAHA
Peluang
untuk menjadi wirausaha tentu sangat terbuka asalkan kita ada tekad dan kemauan
untuk meraih usaha itu. Walaupun bermodal kecil asalkan tekun dan semangat, usaha
yang akan kita jalankan otomatis akan menjadi berkembang dan maju.
Salah
Satu peluang bisnis bagi Anda yang sedang kebingungan mencari peluang usaha.
Ide untuk menekuni bisnis telur asin memiliki prospek yang baik sebab konsumsi
telur masyarakat selalu stabil. Telur memang merupakan salah satu pendamping
nasi yang mudah diolah dan enak serta bergizi. Namun, adalah fakta bahwa telur
mudah rusak. Karenanya, ibu rumah tangga banyak yang beralih pada jenis telur
asin yang jauh lebih awet berkat proses penggaraman. Celah ini merupakan
peluang bisnis yang tak boleh Anda lewatkan.
C. RESIKO USAHA
Kendala
pemasaran yang dihadapi oleh industri telur asin adalah harga bahan baku yang
meningkat setiap saat manakala terjadi kegagalan panen padi. Lonjakan harga
bahan baku memaksa produsen untuk menaikkan harga, akan tetapi kenaikan harga
dapat menyebabkan konsumen beralih ke produk pangan lain. Selain masalah harga
kendala pemasaran yang lain adalah persepsi masyarakat akan bahaya dari
konsumsi garam yang berlebihan. Telur asin yang memiliki kandungan garam yang
cukup tinggi menjadi makanan.
Resiko
berbagai jenis usaha pembuatan telur asin antara lain : pecahnya telur pada
saat produksi, pengiriman, maupun pada saat perebusan. Karena itu, semua
tahapan produksi harus dilakukan dengan hati-hati. Resiko usaha pengolahan
telur asin mentah adalah pecahnya telur pada saat perebusan akibat waktu
perebusan yang terlalu lama dan teknik perebusan yang tidak tepat.
BAB
III
PEMBAHASAN
DAN KESIMPULAN
A.
CARA
PEMBUATAN TELUR ASIN
Bahan yang diperlukan untuk menjalankan cara ini, sebagai
berikut:
1. Telur dengan kualitas terbaik
sebanyak 10 butir.
2. Abu gosok sebanyak 200 gram.
3. Bubuk bata merah sebanyak 800 gram.
4. Lumpur sebanyak 1000 gram.
5. Garam dapur sebanyak 900 gram.
6. Air bersih secukupnya saja.
Sementara itu, alat yang kita
butuhkan:
1. Ember plastik sebanyak 1 buah.
2. Kuali tanah sebanyak 1 buah.
3. Tampah serta alat pengaduk.
4. Wadah untuk menyimpan telur.
Setelah bahan dan alat tersedia,
mari kita memulai proses pembuatan, langkah demi langkah sebagai berikut:
1. Pertama sekali, cuci bersih telur
dan gosok kulitnya agar kotoran hilang dan pori-porinya terbuka,
2. Selanjutnya, buatlah adonan dengan
cara mencampur lumpur dan garam dengan perbandingan 4 : 1. Anda juga bisa
membuat adonan dari abu gosok dan juga batu merah bersama dengan garam. Adapun
perbandingannya adalah 2:2:3.
3. Agar menyerupai pasta, tambahkanlah
sedikit air pada adonan Anda.
4. Selanjutnya, bungkuslah telur dengan
menggunakan adonan, ketebalannya kira-kira 1 cm.
5. Agar adonan tidak lepas dari kulit
telur, Anda bisa membungkusnya kembali dengan plastik.
6. selanjutnya, simpanlah telur yang
sudah ditutup tersebut ke dalam kuali. Simpan selama kurang lebih 15 hari.
7. Selanjutnya, panenlah telur dan
buanglah adonan yang menempel pada kulitnya.
8. Kemudian rebus sampai matang.
9. Telur asin Anda sudah siap disantap.
B. ASPEK SOSIAL EKONOMI
Dari segi
pemenuhan gizi masyarakat telur asin dapat menjadi salah satu sumber protein
yang dapat dijadikan pengganti daging. Dengan harga yang murah dan rasa yang
lezat, telur asin akan memiliki pasar yang luas yang tidak saja ditujukan bagi
masyarakat menengah kebawah melainkan juga bagi masyarakat menengah ke atas.
Secara
umum keberadaan dan pengembangan industri telur asin memberi dampak yang
positif bagi wilayah sekitarnya, karena semakin terbukanya peluang kerja serta
peningkatan pendapatan masyarakat dan sekaligus peningkatan pendapatan daerah.
Satu unit usaha telur asin mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 12 orang,
dengan upah Rp 400.000 – Rp 800.000 per orang per bulan. Pendapatan daerah dari
pajak industri telur asin ini mencapai Rp 12 juta per tahun.
C. ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN
Proses
produksi dalam industri telur asin akan menghasilkan limbah padat dan limbah
cair. Limbah padat umumnya berupa sisa-sisa telur yang tidak ikut diproduksi
atau sisa-sisa pecahan telur akibat proses produksi yang tidak ditangani dengan
hati-hati. Selain itu ada pula limbah padat yang berasal dari sisa-sisa adonan
pengasin yang dibuang setelah proses pengasinan. Limbah-limbah padat ini
umumnya tidak berbahaya bagi lingkungan. Penanganan limbah ini cukup sederhana,
yaitu dengan cara menguburkannya di dalam tanah dimana untuk bahan organik akan
terurai menjadi bahan-bahan anorganik unsur hara tanah.
Limbah
cair yang dihasilkan dari air sisa pencucian telur yang mengandung sabun pada
umumnya langsung dibuang ke saluran air (sungai) tanpa pengolahan terlebih
dahulu. Dalam jangka waktu yang lama limbah sabun ini dikhawatirkan dapat
mengakibatkan pencemaran lingkungan yang besar, karena itu tindakan pengolahan
limbah secara sederhana sepertinya sudah menjadi keharusan. Pembuatan bak
penampung limbah cair sederhana dapat menjadi salah satu alternatif penanganan
limbah cair yang dihasilkan dari industri telur asin.
D. KESIMPULAN
1. Industri telur asin mempunyai
peranan penting dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber protein dan lemak yang
berharga murah bagi masyarakat. Perkembangan peternakan itik petelur merupakan
faktor pendukung terbesar bagi industri telur asin agar dapat memasok telur
asin dengan harga yang murah dan bermutu tinggi.
2. Dua faktor terpenting bagi
keberhasilan industri telur asin selain faktor bahan baku adalah rasa telur
asin dan kualitas pengangkutan produk. Rasa telur asin akan menjadi faktor
pembeda suatu produsen dengan produsen lainnya, dimana akan timbul keterikatan
antara konsumen dengan produsen telur asin tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Ghofar, Abdul,
2012, Bisnis Telur Asin, Surabaya : graha media.
Rozaq, abdul,
2013, Wirausaha dengan Produksi Telur Asin,Tulungagung : 2013.
Post a Comment for "Peluang usaha dan resiko bisnis telor asin"