Kolestrerol
BAB
I
PENDAHULUAN
Kolesterol
merupakan steroid hewani yang terdapat paling meluas dan dan dijumpai dalam
hampir semua jaringan hewan. Batu kandung empedu dan kuning telur merupakan
sumber yang kaya akan senyawa ini. Kolesterol merupakan zat antara yang diperlukan
dalam biosintesis hormon steroid. Kolesterol dapat disintesis dari asetil
koenzim A. kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dikaitkan dengan
arteriesklerosis (pengerasan pembuluh darah) yaitu suatu keadaan dimana
kolesterol dan lipid-lipid lain melapisi dinding dalam pembuluh darah
(Fessenden, 2007: 425).
Karena
tidak larut dalam darah, maka kolesterol ditransportasikan dalam sistem
sirkulasi lipoprotein. Ada beberapa jenis lipoprotein di dalam darah dari
ukuran besar hingga yang berukuran paling kecil: chylomicrons, very low density
lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density
lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL) (Sudarma, 2009: 85).
Kolesterol
berfungsi membentuk dinding sel (membran sel) dalam tubuh. Selain itu ia juga
berperan penting dalam produksi hormon seks, vitamin D, serta untuk fungsi otak
dan saraf. Manusia rata-rata membutuhkan 1.100 miligram kolesterol per hari
untuk memelihara dinding sel dan fungsi fisiologis lain. Kolesterol yang terdapat
dalam tubuh manusia berasal dari dua sumber utama yaitu dari makanan yang
dikonsumsi dan dari pembentukan oleh hati. Kolesterol yang berasal dari makanan
terutama terdapat pada daging, unggas, ikan, dan produk olahan susu. Jeroan
daging seperti hati sangat tinggi kandungan kolesterolnya, sedangkan makanan
yang berasal dari tumbuhan justru tidak mengandung kolesterol sama sekali
(Akang, 2009).
Tujuan
1. Siswa dapat mengetahui kadar kolesterol dalam darah.
2.
Siswa dapat mengetahui cara
pemeriksaan HDL dan LDL darah.
3. Siswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kadar trigliserida darah.
BAB II
DASAR TEORI
Kolesterol
adalah molekul yang ditemukan dalam sel. Merupakan sejenis atau lipid yang
merupakan molekul atau yang menyerupai. Kolesterol adalah sejenis lipid yang
disebut steroid. Steroid adalah lipid yang memiliki struktur kimia khusus.
Struktur ini terdiri dari 4 cicin atom karbon. Semua hormon steroid terdapat
dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. ( Ganong, 2012 )
Total
kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol dan
trigliserida. Jika kadar kolesterol total melebihi 240 mg/dl (6,21 mmol/L ).
Pasien harus waspada terhadap penyakit jantung. Pada kadar kolesterol yang
tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya kolesterol karena bisa saja yang
tinggi adalah HDL kolesterol ( kolesterol baik ) yang justru bermanfaat bagi
kesehatan. Normalnya nilai kolesterol dalam darah adalah 70 – 140 mg tiap 100
ml darah. Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misal ester, kloroform,
benzena dan alkohol panas. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh
darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh
darah makin tebal. Hal ini mengakibatkan berkurangnya elastisitas atau
kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan untuk mengatasi
gangguan ini jantung harus memompa lebih keras, hal ini berarti jantung bekerja
ekstra keras. Sedangkan apabila mengalami penurunan kadar kolesterol,
menyebabkan hipertensi, kelaparan dan malabsorbsi. ( Adisty, 2012 )
Kolesterol
hanya ditemukan pada lemak hewani. Sumber kolesterol dalam makanan seperti
kuning telur, susu, daging, lemak ( gajih ). Kolesterol yang tinggi bertalian
dengan peningkatan prevalensi penyakit hipertensi. Metabolisme lemak
menghasilkan Acetyl – COA. Dari Acetyl- COA ada jalur metabolisme ke arah
sintesa kolesterol melalui asam kynurenat. Penurunan kadar kolesterol dapat
dikurangi dengan cara mengurangi konsumsi lemak hewani. ( Sediaoetama, 2010 )
HDL ( High
Density Lipoprotein ) adalah kompleks lipid dan protein yang didominasi protein
dan berfungsi mengikat kolesterol dan trigliserida dalam sistem sirkulasi
darah. Kolesterol yang berikatan dengan HDL sebagai pembawa memiliki efek
positif bagi tubuh, sehingga disebut kolesterol baik. Kolesterol HDL dapat
membersihkan plak yang berada di arteri dan membawanya ke hati untuk
dikeluarkan dan digunakan kembali oleh tubuh. Kadar HO2-C yang
tinggi memberikan efek perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler dari
rendahnya HDL – C ( kurang dari 40 mg/dl ) meningkatkan resiko penyakit
jantung. ( sudirman, 2012 )
HDL adalah
lipoprotein yang mempunyai diameter paling kecil yaitu 5 – 12 nm, mempunyai
densitas 1.063 – 1,21 gram/ml. HDL mengandung 25 – 30 % fosfolipid, 15 – 20 %
kolesterol, 3 % trigliserida dan 45 – 59 % protein. ( Adisty, 2012 )
LDL adalah
lipoprotein dengan diameter 18 – 30 nm, mempunyai densitas 2.029 – 2.069 /ml.
LDL mengandung 35 – 45 kolesterol, 4 % trigliserida, 22 – 25 % fosfolipid dan
22 – 26 % protein. LDL bersikulasi dalam tubuh dibawa ke sel otot, lemak dan
sel – sel lainnya. Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati, karena
sebagian reseptor LDL terdapat di dalam hati. LDL mengangkut paling banyak
kolesterol di dalam darah. LDL disebut juga kolesterol jahat, karena kadar LDL yang
tinggi menyebabkan kolesterol didalam arteri. ( Adisty, 2012 )
Trigliserida
adalah lemak darah yang dibawa oleh serum lipoprotein. Trigliserida adalah
penyebab utama penyakit – penyakit arteri dan biasanya dengan kolesterol
menggunakan lipoprotein elektroforesis. Bila terjadi peningkatan konsentrasi
trigliserida maka terjadi peningkatan VLDL, yang menyebabkan hiperlipoprotein.
Masukan alkohol dapat menyebabkan peningkatan sementara kadar trigliserida. (
Adisty, 2012 )
Konsumsi
karbohidrat yang tinggi dapat sewaktu – waktu meningkatkan kadar trigliserida
dalam darah, tetapi dapat segera menurun kembali. Jadi tidak benar bahwa untuk
mengurangi kadar trigliserida dalam darah orang harus mengkonsumsi karbohidrat
rendah. Padahal konsumsi karbohidrat tinggi dapat secara tidak langsung
mengurangi konsumsi lemak, sehingga ikut mengendalikan kadar lemak dalam darah.
( Winarno, 2008 )
Trigliserida
adalah bentuk lemak lain yang bisa berasal dari makanan atau dibentuk sendiri
oleh tubuh. Trigliserida dalam darah yang normal harus di bawah 150 mg/dl.
Beberapa orang yang mempunyai trigliserida tinggi lantaran penyakit lain atau
keturunan. Apabila merupakan faktor keturunan maka harus segera mengubah gaya
hidup. Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah satu lemak yang terdapat
dalam darah yang dikemas dalam bentuk lipoprotein. Sejumlah faktor dapat
mempengaruhi tingginya kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan,
makanan berlemak jenuh tinggi serta minuman beralkohol. ( Ganong, 2012 )
Alat dan Bahan
1. Alat
·
Centrifuge
·
Tabung reaksi
·
Rak tabung reaksi
·
Mikropipet 10 µL
·
Mikropipet 1000 µL
·
Fotometer
·
Spuit injeksi
·
Inkubator
2. Bahan
·
Plasma darah 10 µL
Reagen warna
kolesterol 1mL
·
Plasma darah 500 µL
Reagen HDL 1
Ml
Reagen
kolesterol 1 mL
·
Plasma darah 10 µL
Reagen trigliserida 1 mL
Cara Kerja
a.
Penentuan kadar kolesterol darah
Pipet plasma sebanyak 10 µl ( 0,01
ml) masukkan ke tabung reaksi
Tambahkan dengan memipet 1000 µl ( 1
ml ) reagen warna kolesterol
Inkubasi 10 menit dengan temperatur
37 0C
Baca pada fotometer dengan panjang
gelombang 546 nm, f = 840
Nilai normal : < 132
mg/dL =
rendah
132 – 200 mg/dL = normal
>200
mg/dL = tinggi
b.
Pemeriksaan HDL dan LDL darah
Pipet 0,5 ml plasma darah dan
masukkan ke dalam tabung reaksi
Tambahkan 1 ml reagen HDL
Centrifuge selama 10 menit dengan
kecepatan 1500 rpm
Supernatan ( hasil reaktan yang
disentrifuge ) dipipet sebanyak 10 µl masukkan dalam tabung reaksi lain
Tambahkan 1 ml reagen kolesterol
Inkubasi selama 5 menit dengan suhu
37 0C
Baca pada fotometer dengan panjang
gelombang 546 nm dan f = 840
Nilai normal kadar kolesterol HDL :
< 40 mg/dL ( 1,04 mmol/L ) =
rendah
40 – 60
mg/dL =
normal
>60 mg/dL ( 1,56 mmol/L) =
tinggi
LDL = kolesterol – HDL
Nilai normal kadar kolesterol LDL:
< 100
mg/dL =
optimal
100 – 129
mg/dL = mendekati optimal
130 – 159
mg/dL = batas normal tertinggi
160 – 189
mg/dl = tinggi
>190
mg/dl =
sangat tinggi
c.
Pemeriksaan trigliserida darah
Pipet plasma sebanyak 10 µl ( 0,01
ml ) masukkan ke tabung reaksi
Tambahkan dengan memipet reagen
warna trigliserida 1000 µl ( 1 ml )
Inkubasi 10 menit dengan temperatur
37 0C
Baca pada fotometer dengan panjang
gelombang 546 nm dan f = 1040
Nilai kadar normal
: < 150
mg/dL =
normal
150 – 199
mg/dL = batas normal tinggi
200 – 499
mg/dL = tinggi
>500
mg/dL =
sangat tinggi
Hasil Pengamatan
1.
Penentuan kadar kolesterol
darah
Sampel
|
Perlakuan
|
Perubahan
warna
|
Plasma darah
|
Darah disentrifuge dengan kecepatan 1500 rpm
|
|
Dipipet 10 µL, tambahkan 1 mL reagen warna kolesterol
|
putih
kekuningan
|
|
Diinkubasi pada suhu 370C selama 10 menit
|
bening
|
|
Dibaca pada fotometer dengan λ=546 dan f=840
|
bening
|
Hasil penentuan kadar kolesterol darah
Kelompok
|
Sampel
|
Kolesterol ( mg/dl )
|
Keterangan
|
1
|
B
|
190
|
Normal
|
2
|
B
|
204
|
Tinggi
|
3
|
B
|
170
|
Normal
|
4
|
B
|
127
|
Rendah
|
5
|
C
|
143
|
Normal
|
6
|
C
|
157
|
Normal
|
7
|
C
|
145
|
Normal
|
8
|
D
|
248
|
Tinggi
|
9
|
D
|
357
|
Tinggi
|
10
|
D
|
242
|
Tinggi
|
11
|
A
|
261
|
Tinggi
|
Keterangan :
< 132
mg/dL =
rendah
132– 200 mg/dL =
normal
> 200 mg/dL = tinggi
2.
Pemeriksaan HDL dan LDL darah
Sampel
|
Perlakuan
|
Perubahan warna
|
Plasma darah
|
Darah disentrifuge
|
|
Dipipet 500 µL plasma darah
|
putih kekuningan
|
|
Ditambah 1 mL reagen HDL
|
keruh
|
|
Disentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 4000 rpm dan menghasilkan
supernatant
|
kuning jernih
endapan putih
|
|
Ditambah 1 mL reagen kolesterol
|
kuning muda
|
|
Diinkubasu selama 5 menit dengan suhu 370C
|
pink
bening
|
Hasil pemeriksaan HDL dan LDL darah
Kelompok
|
Sampel
|
HDL (mg/dl)
|
Keterangan
|
LDL (mg /dl)
|
Keterangan
|
1
|
B
|
57
|
Normal
|
133
|
Batas normal tertinggi
|
2
|
B
|
63
|
Tinggi
|
141
|
Batas normal tertinggi
|
3
|
B
|
66
|
Tinggi
|
104
|
Mendekati optimal
|
4
|
B
|
65
|
Tinggi
|
62
|
Optimal
|
5
|
C
|
62
|
Tinggi
|
81
|
Mendekati optimal
|
6
|
C
|
52
|
Normal
|
105
|
Optimal
|
7
|
C
|
59
|
Normal
|
86
|
Sangat tinggi
|
8
|
D
|
52
|
Normal
|
196
|
Sangat tinggi
|
9
|
D
|
44
|
Normal
|
313
|
Sangat tinggi
|
10
|
D
|
25
|
Rendah
|
217
|
Sangat tinggi
|
11
|
A
|
38
|
Rendah
|
223
|
Sangat tinggi
|
Keterangan kolesterol HDL : < 40 mg/dl ( 1,04 mmol /L ) = rendah
40 – 60
mg/dl =
normal
>60 mg/dl (1,56 mmol / L
) = tinggi
LDL =
kolesterol – HDL
Keterangan kolesterol LDL :< 100
mg/dl =
optimal
100 – 129 mg/dl = mendekati optimal
130 – 159 mg/dl = batas normal tertinggi
160 – 189 mg/dl = tinggi
>190
mg/dl = sangat
tinggi
3.
Pemeriksaaan Trigliserida
darah
Sampel
|
Perlakuan
|
Perubahan warna
|
Plasma darah
|
Darah disentrifuge
|
|
Dipipet 10 µL plasma darah
|
putih kekuningan
|
|
Ditambah 1 mL reagen trigliserida
|
putih kekuningan
|
|
Diinkubasi pada suhu 370C selama 5 -10 menit
|
bening
|
|
Dibaca pada spektrofotometer
|
pink muda
|
Hasil pemeriksaan trigliserida darah
Kelompok
|
Sampel
|
Trigliserida ( mg/dl)
|
keterangan
|
1
|
B
|
144
|
Normal
|
2
|
B
|
132
|
Normal
|
3
|
B
|
159
|
Batas normal tertinggi
|
4
|
B
|
156
|
Batas normal tertinggi
|
5
|
C
|
148
|
Normal
|
6
|
C
|
151
|
Batas normal tertinggi
|
7
|
C
|
133
|
Normal
|
8
|
D
|
140
|
Normal
|
9
|
D
|
152
|
Batas normal tertinggi
|
10
|
D
|
160
|
Batas normal tertinggi
|
11
|
A
|
103
|
Normal
|
Keterangan kadar trigliserida
< 150 mg/dl = normal
150 – 199
mg/dl = batas normal
tertinggi
200 – 499
mg/dl = tinggi
>500 mg/dl =
sangat tinggi
BAB III
KESIMPULAN
1. Didapatkan
kadar kolesterol darah kelompok kami sebesar 357 mg/dl. Kadar ini termasuk
tinggi karena >200 mg/dl.
2.
Didapatkan kadar HDL sebesar 44
mg/dL ( normal ) dan LDL sebesar 313 mg/dL ( sangat tinggi ). Kadar HDL
tersebut normal, karena berada pada rentang 40 – 60 mg/dL. Sedangkan kadar LDL
tersebut sangat tinggi karena >190 mg/dL.
3. Didapatkan
kadar trigliserida darah kelompok kami sebesar 152 mg/dL, termasuk dalam
kategori batas normal tertinggi karena angka tersebut ada pada rentang 150 –
199 mg/dL.
Daftar Pustaka
Anonim.2010. Kolesterol. Diakses
tanggal 31 Oktober 2010, jam 09.300 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol.
Dawiesah, I. S. 1989. Petunjuk
Laboratorium Penentuan Nutrien Dalam Jaringan dan Plasma tubuh, Yogyakarta
: PAU pangan dan gizi UGM
Linstromberg, Walter W. 1966. Organik
Chemistry, A Brief Course. Boston ; D.C. Heath ang Company.
Schunack, Walter; Mayer, Klaus and
Haake; Manfred. 1990. Senyawa Obat, Buku Pelajaran Kimia Farmasi. Edisi
kedua. (Terjm. Joke R. Wattimena dan Sriwoelan Soebito). Yogyakarta :
GMU-Press.
Siswono.2001. Bahaya dari
Kolesterol Tinggi. Diakses tanggal 31 Oktober 2010, jam 09.35 WIB.http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid997059568,35248.
Soeharto, I. 2004. Serangan
Jantung dan Stoke Hubungannya Dengan Lemak dan Kolesterol. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Alat CEK KOLESTEROL
Post a Comment for "Kolestrerol"