Opera
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Terdapat
banyak tipe dan jenis drama yang dapat kita temukan di sekitar kita, hal ini
dikarenakan peranan dan fungsinya yang berbeda-beda antara satu dan lainnya.
Drama tidak hanya merupakan produk dari masa modern, tetapi drama juga
merupakan sebuah kesusastraan yang tidak terlepas dari peranan dan nilai-nilai
kebudayaan suatu daerah. Oleh karena itu, memungkinkan bagi kita untuk melihat
suatu tipe drama sebagai representasi dari budaya yang hanya dimiliki oleh suku
bangsa tertentu saja.
Mengetahui
jenis-jenis drama merupakan satu tugas penting kita sebagai pengamat sastra,
dengan mengetahui jenis-jenis drama kita dapat mengetahui ciri-ciri khusus
drama tertentu, mengetahui latar belakang terbentuknya jenis drama tersebut,
mengetahui hal-hal yang menjadi pokok permasalahan drama dan sebagainya. Untuk
itu, pada pembahasan berikutnya kita akan melihat apa-apa saja jenis-jenis
drama yang dapat kita temukan di sekitar kita.
Pertama-tama
marilah kita melihat jenis dari drama dengan mengklasifikasikannya terlebih
dahulu. Berdasarkan masanya, drama dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
drama baru dan drama lama. Berikut kita lihat bagaimana pengklasifikasian
keduanya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN OPERA
Opera adalah
sebuah bentuk seni,
dari pentasan panggung dramatis sampai pentasan musik. Dalam
mementaskan sandiwara,
opera memakai elemen khas teater seperti pemandangan, pakaian, dan akting namun
kata-kata dalam opera, atau kata-kata nyanyian, dinyanyikan daripada
dituturkan. Penyanyi ditemani oleh ansambel
musik yang, dari ansambel menolong yang kecil hingga orkes simfoni
penuh.
Opera tradisional terdiri atas dua mode nyanyian: resitatif, deklamasi,
dan nyanyian, yang menunjuk kepada bagian tunggal yang dinyanyikan. Opera
dinyanyikan biasanya dengan suara yang tinggi. Bagian yang dinyanyikan yang
pendek juga diserahkan ke sebagai ariosos. Masing-masing macam nyanyian
ditemani di samping alat musik. Penyanyi dan peran mereka bermain disusan menurut
golongan menurut tinggi dari suara mereka. Penyanyi pria digolongkan menjadi bass,
bass-baritone, dan tenor, sedangkan penyanyi wanita digolongkan
menjadi contralto, mezzo-soprano, dan soprano.
Masing-masing klasifikasi ini mempunyai sub-bagian, atau fachs,
seperti liris penyanyi sopran, coloratura, spinto, dan
dramatis penyanyi sopran yang menghubungkan suara penyanyi dengan tugas
paling cocok untuk warna nada suara dan kualitas. Seni visual, seperti melukis,
dilaksanakan untuk membuat tontonan visual di panggung, yang dianggap sebagai
sebagian penting pentasan panggung. Akhirnya, menari sering dianggap
bagian dari pementasan opera. Oleh karena itu, terkenal opera penggubah Richard
Wagner menunjuk kepada gaya sebagai Gesamtkunstwerk, atau karya seni
satu padu.
B.
JENIS OPERA BERDASARKAN ISI
KANDUNGANNYA
Selain membedakan jenis-jenis drama berdasarkan zamannya, kita juga
melihat kelompok-kelompok drama dengan membagi drama berdasar kandungan isi
dari drama tersebut. Setidak-tidaknya kita dapat membagi sepuluh kelompok drama
jika kita membaginya berdasarkan isi kandungan dari drama. Jenis-jenis drama
tersebut terbagi atas:
1.
Drama komedi
Drama komedi adalah sejenis drama yang menitikberatkan penampilan
dramanya untuk menghibur. Jenis drama komedi berisikan tema-tema yang lucu dan
penuh dengan keceriaan. Tipe drama yang satu ini merupakan salah satu pilihan
favorit masyarakat yang penampilannya hampir tidak pernah sepi oleh penonton.
Meskipun drama ini tidak harus diperankan langsung oleh seorang pelawak, namun
memainkan peran pada salah satu drama komedi tidaklah mudah karena para pelakon
harus bisa menyampaikan humor-humor yang terkandung dalam drama tersebut.
Biasanya jenis humor yang terdapat dalam drama komedi berupa humor mengenai
pelecehan fisik, sex, humor slaptik, humor mengenai realita politik dan
kehidupan sosial masyarakat, dan masih banyak lagi.
2.
Drama tragedi
Berbeda dengan drama komedi, drama yang satu ini jarang sekali para
pelakonnya menyampaikan lelucon-lelucon yang berfungsi untuk membuat para
penontonnya tertawa. Jenis drama tragedi lebih berceritakan tentang kemalangan
dan kesedihan yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam drama tersebut. Drama tragedi
ini dipercaya berakar dari Yunani Kuno yang menggunakan drama tragedi sebagai
salah satu atribut festival keagamaan. Drama ini biasanya diakhiri dengan
kematian para tokoh yang membangun cerita, kekecewaan, dan kemalangan yang
dialami oleh tokohnya.
3.
Drama komedi tragedi
Jika drama komedi dan drama tragedi berdiri sendiri-sendiri dengan
membawa ide-ide yang bertolak belakang antara yang satu dengan yang lainnya,
maka drama tragedi komedi adalah jenis drama yang menggabungkan kedua unsur
tersebut dengan mengomedikan tragedi-tragedi yang terjadi di dalam cerita drama.
Jadi, drama tragedi komedi tidak hanya menekankan kesedihan dan kemalangan,
tetapi juga diikuti oleh humor dan lelucon.
4.
Opera
Opera adalah jenis drama yang tidak hanya menampilkan cerita-cerita
pada naskah, namun juga diikuti oleh nyanyian-nyanyian untuk mendukung jalannya
alur cerita pada drama. Dalam drama ini nyanyian, musik, dan tarian seringkali
menjadi bagian utama dalam pertunjukan, yang diselipkan di bagian babak drama.
Jadi, para pelakon yang terdapat dalam pementasan ini tidak semata-mata
berperan sebagai aktor dan aktris, tetapi juga sebagai pelantun lagu yang
menjadi bagian dari pertunjukan opera ini, maka tidak jarang para pelakon drama
opera dituntuk untuk menguasai baik dunia seni peran dan seni tarik suara.
5.
Dagelan
Dagelan hampir mirip dengan drama komedi, namun bedanya jika pada drama
komedi lelucon disampaikan lewat humor dari si pelakon maka pada dagelan
lelucon disampaikan lewat pola jenaka yang dimainkan oleh si pelakon. Dagelan
mengangkat tema-tema yang hampir sama dengan drama komedi pada umumnya dan
biasanya juga diikuti oleh alunan musik latar yang riang.
6.
Operet
Operet adalah satu jenis drama yang menggunakan naskah yang lebih
pendek, operet dianggap sebagai drama yang tidak serius meskipun cukup populer
di kalangan masyarakat. Operet dianggap kurang serius karena tipe drama ini
tidak hanya mengangkat tema-tema yang ringan dengan latar musiknya yang juga dibuat
tidak terlalu rumit seperti layaknya opera.
7.
Pantomim
Salah satu unsur drama yang tidak terdapat dalam drama pantomim adalah
unsur-unsur dialog, karena dalam pertunjukan pantomim para tokoh tidak
melakukan percakapan dengan menggunakan bahasa, tetapi hanya dengan gerak
tubuh. Dengan melihat gerak tubuh dan mimik dari pelakon pantomim, para
penonton dapat mengira-ngira apa yang ingin disampaikan oleh pelakon tersebut.
Mimik dan gerak tubuh memiliki peranan inti dalam penampilan drama pantomim, karena
komunikasi bahasa vocal sama sekali dihilangkan dari aspek drama pantomim.
8.
Tablo
Tablo juga hampir mirip dengan pantomim karena tidak menggunakan bahasa
vocal untuk berkomunikasi antara para pelakonnya. Komunikasi pada tablo
berdasarkan gerak tubuh dan mimik dari pelakonnya.
9.
Passie
Passie adalah jenis drama yang membawa unsur-unsur religius ke dalam
penampilannya. Karena temanya yang berkaitan dengan agama tidak jarang tipe
drama yang satu ini menjadi salah satu bagian dari upacara keagamaan.
10. Wayang
Wayang adalah tipe drama berikutnya yang tentunya sudah tidak asing
lagi di mata kita. Wayang merupakan jenis drama yang menggunakan boneka wayang
sebagai lakonnya, namun meskipun demikian masih ada kemungkinan drama tersebut
tetap diperankan oleh manusia seperti yang terdapat dalam wayang orang. Drama
wayang merupakan tipe drama tradisional yang mengangkat cerita-cerita folklor
masyarakat Jawa seperti cerita-cerita Ramayana dan Mahabrata, seringkali
pementasan drama wayang ini juga menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa
pengantar dramanya.
C.
CONTOH OPERA
Teater
Boneka
Pertunjukan boneka sudah ada sejak zaman dulu. Hal tersebut dibuktikan
dengan beberapa sisa peninggalan yang banyak ditemukan di makam-makam Mesir
kuno, India kuno dan juga Yunani. Boneka sering digunakan sebagai media untuk
menceritakan legenda ataupun kisah-kisah religius yang dipercaya oleh
masyarakat zaman dulu. Boneka tersebut dimainkan dengan beberapa macam cara
tergantung dari kenis boneka itu sendiri.
Misalkan boneka tangan, boneka ini dalam pementasannya dimainkan dengan
menggunakan tangan, kemudian boneka tongkat, boneka ini dalam pertunjukkannya
dimainkan dengan menggunakan tongkat yang dipegang dari bawah (seperti wayang
golek khas daerah Sunda). Ada juga Marionette atau yang disebut juga dengan
boneka tali, boneka ini dalam pertunjukkanya dimainkan dengan cara menggerakkan
kayu silang di mana terdapat tali yang terikat pada beberapa bagian tubuh
boneka.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Opera adalah
sebuah bentuk seni,
dari pentasan panggung dramatis sampai pentasan musik. Dalam
mementaskan sandiwara,
opera memakai elemen khas teater seperti pemandangan, pakaian, dan akting namun
kata-kata dalam opera, atau kata-kata nyanyian, dinyanyikan daripada
dituturkan. Penyanyi ditemani oleh ansambel
musik yang, dari ansambel menolong yang kecil hingga orkes simfoni
penuh.
Opera tradisional terdiri atas dua mode nyanyian: resitatif, deklamasi,
dan nyanyian, yang menunjuk kepada bagian tunggal yang dinyanyikan. Opera
dinyanyikan biasanya dengan suara yang tinggi. Bagian yang dinyanyikan yang
pendek juga diserahkan ke sebagai ariosos. Masing-masing macam nyanyian
ditemani di samping alat musik. Penyanyi dan peran mereka bermain disusan
menurut golongan menurut tinggi dari suara mereka. Penyanyi pria digolongkan
menjadi bass, bass-baritone, dan tenor, sedangkan penyanyi
wanita digolongkan menjadi contralto, mezzo-soprano, dan soprano.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.organisasi.org/1970/01/arti-definisi-pengertian-drama-dan-jenis-macam-drama-pelajaran-bahasa-indonesia.html
Post a Comment for "Opera"