Perawatan kesehatan masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu
pengetahuan di bidang kesehatan, serta bertambahnya penduduk dan masyarakat
maka, maka perlu adanya perawat kesehatan komunitas yang dapat melayani
masyarakat dalam dalam hal pencegahan, pemeliharaan, promosi kesehatan dan
pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi
juga dengan masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan komunitas.
Keperawatan Kesehatan Komunitas
adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan,
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan.
Saat
ini permasalahan kesehatan di masyarakat cukup kompleks. Masalah kesehatan
tersebut antara lain masih terdapatnya penyakit-penyakit menular seperti TBC
dan Malaria dan juga muncul penyakit-penyakit baru seperti SARS, Rabies dan
Chickungunya. Sementara itu penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit
jantung dan pembuluh darah (Stoke dan Hipertensi), Diabetes Mellitus juga
mengalami peningkatan. Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
menyeluruh, terpadu, terjangkau dan bermutu pada masyarakat, Puskesmas
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
B. Rumusan
Masalah
Setelah melihat latar belakang di
atas maka munculah permasalahan sebagai berikut :
1. Definisi Puskesmas!
2. Tujuan Puskesmas!
3. Dasar Hukum Puskesmas!
4. Sasaran Puskesmas!
5. Bentuk kegiatan Puskesmas!
6. Pelaksana kegiatan Puskesmas!
7. Indikator keberhasilan Puskesmas!
8. Pemantauan dan penilaian Puskemas!
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Perkesmas
Parawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas) adalah salah satu upaya kesehatan pengembangan yang diselenggarakan
oleh Puskesmas. Perawatan Kesehatan Masyarakat sering disebut dengan PHN (Public Health
Nursing) namun pada akhir-akhir ini disebut juga CHN (Community Health
Nursing). Perkesmas pada dasarnya adalah pelayanan keperawatan
professional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan
konsep keperawatan yang dutujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada
kelompok risiko tinggi.
Perawatan
kesehatan masyarakat (Perkesmas) adalah perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan terpadu, ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan
fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya
kesehatannya masyarakat.
Menurut
WHO Perkesmas merupakan lapangan perawatan khusus yang merupakan gabungan
ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial,
sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna
meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan
fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan
kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi
masyrakat secara keseluruhan.
B. Tujuan Perkesmas
Dalam
pelaksanaan kegiatan Perkesmas tujuan yang diharapkan adalah meningkatnya
kemandirian individu, keluarga, kelompok/masyarakat (rawan kesehatan) untuk
mengatasi masalah kesehatan/keperawatannya sehingga tercapai derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
C. Dasar Hukum Perkesmas
Adapun
dasar hukum pelaksanaan Perkesmas yaitu:6
1. UU
no 23 th 1992 tentang kesehatan
2. UU
no 32/2004 tentang pemerintahan daerah
3. Kepmenkes
no 1575 /menkes/sk/xi/2005 tentang organisasi dan tata kerja Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia
4. Kepmenkes
no 1239/2001 tentang registrasi dan praktik perawat
5. Kepmenkes
no 1457/menkes/sk/ x/ 2003 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
kabupaten/kota
6. Kepmenkes
no 128/menkes/sk/ii/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat
7. Kepmenkes
836/2005 tentang pengembangan manajemen kinerja perawatan/bidan
8. Kepmenkes
no 279/2006 tentang pedoman upaya penyelenggaraan Perkesmas di Puskesmas
D. Sasaran Perkesmas
Adapun
yang menjadi sasaran program Perkesmas ini adalah seluruh masyarakat yang dapat
terbagi menjadi:1,6
1. Individu
khususnya individu risiko tinggi (risti): menderita penyakit, balita, lanjut
usia (lansia), masalah mental/jiwa.
2. Keluarga
khususnya ibu hamil (bumil), lansia, menderita penyakit, masalah mental/jiwa.
3. Kelompok/masyarakat
berisiko tinggi, termasuk daerah kumuh, terisolasi, konflik, tidak terjangkau
pelayanan kesehatan.
Fokus sasaran Perkesmas adalah keluarga rawan
kesehatan dengan prioritasnya adalah keluarga rentan terhadap masalah kesehatan
(Gakin), keluarga risiko tinggi (anggota keluarga bumil, balita, lansia,
menderita penyakit).
E. Bentuk Kegiatan Perkesmas
Adapun
bentuk kegiatan Perkesmas antara lain:
1. Asuhan
keperawatan pasien (prioritas) kontak Puskesmas yang berada di poliklinik
Puskesmas, Puskesmas pembantu (pustu), Puskesmas keliling (pusling), posyandu,
pos kes desa.
a. Pengkajian
keperawatan pasien sebagai deteksi dini (sasaran prioritas)
b. Penyuluhan
kesehatan
c. Tindakan
Keperawatan (direct care)
d. Konseling
keperawatan
e. Pengobatan
(sesuai kewenangan)
f. Rujukan
pasien/masalah kesehatan
g. Dokumentasi
keperawatan
2. Kunjugan
rumah oleh perawat (home visit/home care) terencana, bertujuan untuk pembinaan
keluarga rawan kesehatan. Home visit adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan
yang komprehensif bertujuan memandirikan pasien dan keluarganya, pelayanan
kesehatan diberikan di tempat tinggal pasien dengan melibatkan pasien dan
keluarganya sebagai subyek yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan
pelayanan, pelayanan dikelola oleh suatu unit/sarana/institusi baik aspek
administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori
tenaga profesional dibantu tenaga non profesional, di bidang kesehatan maupun
non kesehatan.
Ruang Lingkup
home visit yaitu memberi asuhan keperawatan secara komprehensif, melakukan
pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya, mengembangkan pemberdayaan
pasien dan keluarga.
Mekanisme pelayanan home visit:
a. Proses
penerimaan kasus.
§ Home
visit menerima pasien dari tiap poliklinik di Puskesmas
§ Koordinator
program Perkesmas menunjuk perawat pelaksana Perkesmas untuk mengelola kasus
§ Perawat
pelaksana Perkesmas membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus
b. Proses
pelayanan home visit:
§ Persiapan
terdiri dari memastikan identitas pasien, bawa denah/petunjuk tempat tinggal
pasien, lengkap kartu identitas unit tempat kerja, memastikan perlengkapan
pasien untuk di rumah, menyiapkan file asuhan keperawatan, menyiapkan alat
bantu media untuk pendidikan
§ Pelaksanaan
terdiri dari perkenalan diri dan jelaskan tujuan, observasi lingkungan yang
berkaitan dengan keamanan perawat, lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien,
membuat rencana pelayanan, lakukan perawatan langsung, diskusikan kebutuhan
rujukan, kolaborasi, konsultasi dll, diskusikan rencana kunjungan selanjutnya
dan aktifitas yang akan dilakukan, dokumentasikan kegiatan.
§ Monitoring
dan evaluasi antara lain keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal, kesesuaian
perencanaan dan ketepatan tindakan, efektifitas dan efisiensi pelaksanaan
tindakan oleh pelaksana.
§ Proses
penghentian pelayanan home visit, dengan kriteria : tercapai sesuai tujuan,
kondisi pasien stabil, program rehabilitasi tercapai secara maksimal, keluarga
sudah mampu melakukan perawatan pasien, pasien di rujuk, pasien menolak pelayanan
lanjutan, pasien meninggal dunia.
c. Pembiayaan
home visit terdiri dari
§ Prinsip
penentuan tarip antara lain pemerintah/masyarakat bertanggung jawab dalam
memelihara kesehatan, disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan keadaan sosial
ekonomi, mempertimbangkan masyarakat bepenghasilan rendah/asas gotong royong,
pembayaran dengan asuransi ditetapkan atas dasar saling membantu, mencakup
seluruh unsur pelayanan secara proporsional
§ Jenis
pelayanan yang kena tarip antara lain jasa pelayanan tenaga kesehatan, imbalan
atas pemakaian sarana kesehatan yang digunakan langsung oleh pasien, dana transportasi
untuk kunjungan pasien
3. Kunjungan
perawat ke kelompok prioritas terencana (posyandu usila, posyandu balita, panti
asuhan dan lain-lain)
a. Pengkajian
keperawatan individu di kelompok
b. Pendidikan/penyuluhan
kesehatan di kelompok
c. Pengobatan
(sesuai kewenangan)
d. Rujukan
pasien/masalah kesehatan
e. Dokumentasi
keperawatan
4. Asuhan
keperawatan pasien di ruang rawat inap Puskesmas
a. Pengkajian
keperawatan individu
b. Tindakan
keperawatan langsung (direct care) dan tidak langsung (lingkungan)
c. Pendidikan/penyuluhan
kesehatan
d. Pencegahan
infeksi di ruangan
e. Pengobatan
(sesuai kewenangan)
f. Penanggulangan
kasus gawat darurat
g. Rujukan
pasien/masalah kesehatan
h. Dokumentasi
keperawatan
F. Pelaksana Kegiatan Perkesmas
Perawat
koordinator Perkesmas di Puskesmas harus mempunyai kualifikasi yaitu minimal D3
Keperawatan dan pernah mengikuti pelatihan/sertifikasi Perkesmas serta memiliki
pengalaman kerja di Puskesmas yang mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Pertemuan
dengan perawat pelaksana Perkesmas/penanggung jawab daerah binaan (darbin)
untuk mengidentifikasi masalah prioritas dengan data epidemiologi, merencanakan
kegiatan Perkesmas, memfasilitasi pembahasan masalah dalam Refleksi Diskusi
Kasus (RDK), membahas masalah keuangan.
b. Kunjungan
lapangan untuk melakukan bimbingan pada perawat pelaksana
c. Penyusunan
laporan yang disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Perkesmas yang
merupakan bahan pertanggung jawaban kepada Kepala Puskesmas
G. Indikator Keberhasilan Perkesmas
Indikator
keberhasilan kinerja Perkesmas terdiri dari:
§ Indikator
kinerja klinik
Ada 4 indikator dalam menilai
keberhasilan kinerja klinik Perkesmas yaitu:
1. Indikator
input
a) Persentasi
perawat koordinator (D3 Keperawatan)
b) Persentasi
perawat terlatih keperawatan kesehatan komunitas
c) Persentasi
Penanggung jawab daerah binaan/desa punya PHN kit
d) Persentasi
Puskesmas memiliki pedoman/standar
e) Tersedia
dana operasional untuk pembinaan
f) Tersedia
standar/pedoman/SOP pelaksanaan kegiatan
g) Tersedia
dukungan administrasi (buku register, family folder, formulir laporan, dll)
2. Indikator
proses
a) Persentasi
keluarga rawan mempunyai family folder
b) Maping
(peta) sasaran Perkemas
c) Rencana
kegiatan Perkesmas (POA)
d) Bukti
Pembagian tugas perawat
e) Ada
kegiatan koordinasi dengan petugas kesehatan lain
f) Catatan
keperawatan
g) Kegiatan
Refleksi Diskusi Kasus
h) Hasil
pemantauan dan evaluasi
3. Indikator
output (key indicator)
a) Persentasi
keluarga rawan dibina
b) Persentasi
keluarga selesai dibina
c) Persentasi
penderita (prioritas SPM) dilakukan tindak lanjut keperawatan (follow up care)
d) Persentasi
kelompok dibina
e) Persentasi
daerah binaan di suatu wilayah
4. Indikator
hasil (Outcome) yang ingin dicapai adalah terbentuknya keluarga mandiri dalam
memenuhi kesehatannya/mengatasi masalah.
§ Indikator
kinerja fungsional
Indikator
kinerja fungsional yaitu indikator kinerja perawat Puskesmas untuk mengukur
pencapaian angka kredit jabatan fungsionalnya yaitu jumlah angka kredit yang
dicapai sama dengan jumlah kegiatan perawat dalam mencapai indikator klinik
(output) nya.
H. Pemantauan dan Penilaian Perkesmas
Pemantauan
dilaksanakan secara periodik setiap bulan oleh kepala Puskesmas dan Perawat
koordinator Perkesmas. Hasil pemantauan terhadap pencapaian indikator kinerja
menjadi masukan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja perawat berikutnya,
peningkatan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan. Sedangkan penilaian
dilaksanakan minimal setiap akhir tahun dan hasilnya digunakan untuk masukan
dalam penyusunan perencanaan kegiatan Perkesmas pada tahun berikutnya. Untuk
memudahkan pemantauan dan penilaian kinerja Perkesmas maka dilakukan penyajian
hasil dengan menggunakan tabel, grafik balok/garis atau grafik Pemantauan
Wilayah Setempat (PWS). Penilaian dilakukan setahun sekali meliputi semua aspek
baik input, output, outcome sebagai masukan penyusunan rencana kegiatan
Perkesmas tahun berikutnya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Parawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) adalah salah satu upaya kesehatan pengembangan
yang diselenggarakan oleh Puskesmas. Perawatan Kesehatan Masyarakat sering
disebut dengan PHN (Public Health Nursing)
namun pada akhir-akhir ini disebut juga CHN (Community Health
Nursing). Perkesmas pada dasarnya adalah pelayanan keperawatan
professional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan
konsep keperawatan yang dutujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada
kelompok risiko tinggi.
Perawatan
kesehatan masyarakat (Perkesmas) adalah perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan terpadu, ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan
fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya
kesehatannya masyarakat.
B. Saran
Saran kami yaitu : marilah kita
belajar dengan sungguh-sungguh agar kita dapat menjadi perawat yang
professional.
DAFTAR
PUSTAKA
Global
Health Initiative (2008). Why Global Health Matters . Washington, DC:
FamiliesUSA
Muninjaya, A.A Gde.1999.Manajemen
Kesehatan.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Sukarni, Mariyati.1994.Kesehatan
Keluarga Lingkungan.Yogyakarta : Kanisius
Post a Comment for "Perawatan kesehatan masyarakat"