Perbengkelan Motor
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Maraknya
perkembangan sepeda motor di tanah air, memberikan angin segar bagi pertumbuhan usaha atau bisnis
perbengkelan, serta berjualan asesories motor. Khususnya untuk bengkel motor,
kini pihak konsumen sering dihadapkan pada banyak pilihan, apakah servis motor
seharusnya masuk ke bengkel resmi ATPM, atau masuk ke bengkel non-resmi? Harus
diakui bahwa bisnis bengkel kini sangat menggiurkan, bahkan sangat menjanjikan,
dan tidak akan mengenal surut. Lihat saja disekitar kita, selain banyaknya
bengkel resmi dari pihak ATPM, juga dibarengi dengan pertumbuhan
bengkel-bengkel di pinggir jalan mulai dari kios biasa, hingga ruko (rumah
toko) yang mewah.
Semua
ini terjadi akibat populasi kendaraan bermotor roda dua yang kini jumlahnya
sudah mencapai angka jutaan. Angka jutaan dari populasi kendaraan sepeda motor
ini, paling tidak membutuhkan perawatan atau servis rutin agar motor tetap
prima. Hanya saja, disinikita sebagai konsumen perlu waspada, karena tidak
semua bengkel dapat memberikan servis yang baik, atau yang sesuai dengan
keinginan kita. Malah sering ditemukan ada banyak bengkel yang tidak perlu
ngantri panjang, tapi kerjanya asal-asalan. Sebaliknya, ada juga bengkel yang
sangat ramai, antrinya luar biasa, tapi mendapatkan hasil yang memuaskan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
itu bengkel?
2. Bagaimana
pengertian pemasaran jasa?
3. Bagaimana
kualitas pelayanan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pemasaran Jasa
Jasa merupakan
aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya
bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus keterampilan, hotel, rumah sakit,
dll. Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak
berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa
berhubungan dengan produk fisik maupun tidak (Kotler 1994).
Makin hari penambahan populasi kendaraan bermotor
makin meningkat. Bahkan hampir setiap orang punya dan membutuhkan sepeda
motor. Kepadatan aktivitas di jalan menuntut kenyamanan untuk itu kendaraan
yang dipakai harus selalu dalam keadaan baik. Agar kendaraan selalu dalam
keadaan baik maka diperlukan perawatan dan service berkala bahkan diperlukan
juga perbaikan-perbaikan bagian yang rusak, untuk itu sangat dibutuhkan jasa
bengkel motor.
Kondisi seperti inilah yang harus kita manfaatkan
sebagai peluang usaha. Usaha bengkel motor memang menjanjikan, mengingat
pengguna sepeda motor semakin banyak jumlahnya. Hal ini terbukti dari meningkatnya
produksi sepeda motor pertahun. Kebutuhan servis bagi sepeda motor menjadi
kebutuhan rutin yang harus dilakukan oleh penggunanya. Apalagi daerah-daerah
pinggir kota yang notabennya adalah pemukiman penduduk.
B.
Bengkel
Bengkel adalah tempat yang digunakan untuk merawat dan
memperbaiki mesin-mesin, maupun peralatan (Corder, 1994). Jadi fungsi bengkel
adalah sebagai tempat perawatan, perbaikan, dan penggantian komponen sistem
sebuah mesin maupun peralatan lainnya.
Manajemen bengkel adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian suatu tempat merawat dan
memperbaiki mesin ataupun peralatan lain. Jenis layanan bengkel yaitu Engine
tune up, ganti oli, modifikasi mesin, body repair, poring, banalcing, kaki-kaki
mobil, power steering, kopling, perbaikan AC dsb. Jenis bengkel yang memberikan
layanan lengkap one stop service.
Sertifikasi Bengkel yaitu Berdasarkan UU No. 14 tahun
1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya, pasal 13 ayat 3 dinyatakan
bahwa, setiap kendaraan yang akan dioperasikan di jalan wajib diuji dalam
rangka menjamin keselamatan, kelestarian lingkungan, dan memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
PP No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan pengemudi
pasal 126, 127, 128, dan 129, dinyatakan bahwa setiap kendaraan bermotor harus
memenuhi persyaratan teknis dan kelaikan kendaraan bermotor.
Kendaraan bermotor yang diwajibkan memenuhi persyaratan
uji berkala saat ini baru pada kendaraan bermotor komersial (penumpang dan
angkutan barang). Namun untuk waktu mendatang ketentuan ini akan diberlakukan
kepada kendaraan pribadi yang kelaikannya akan diuji pada bengkel swasta.
Bengkel-bengkel yang menjadi tempat uji kelayakan kendaraan pribadi adalah
bengkel yang telah lulus program sertifikasi.
Tujuan sertifikasi bengkel:
1.
Bagi bengkel, untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan, optimalisasi fungsi bengkel, dan mengembangkan bisnis
perbengkelan.
2.
Bagi masyarakat, untuk memberikan
transfaransi kualitas pelayanan bengkel, penghematan biaya pemeliharaan
kendaraan bermotor, serta menjaga keselamatan dan kelestarian lingkungan.
3.
Bagi pemerintah, untuk pembinaan
bengkel secara berkesinambungan, menunjang program keselamatan dan kelestarian
lingkungan, serta sosialisasi perawatan kendaraan bermotor secara teratur.
C. ALUR KERJA
BENGKEL
Manajemen
bengkel adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian suatu tempat merawat dan memperbaiki mesin ataupun peralatan lain.
Bertujuan untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi operasional dalam sebuah bengkel,contohnya :
1. Proses
pelayanan dimulai ketika pelanggan datang ke bengkel dengan membawa kendaraan
yang akan diservis
2. Service
advisor akan melayani dan memeriksa keluhan pelanggan,lalu memperkirakan apakah
kerusakannya bisa diperbaiki atau harus ganti baru
3. Apabila
pelanggan sudah setuju dengan estimasi biaya yang ditawarkan, SA akan membuat
surat perintah kepada mekanik agar segera dikerjakan.
4. Kemudian
setelah surat perintah keluar maka SA akan menyerahkan estimasi biaya kepada
bagian keuangan untuk dimasukkan kedalam database.
5. Apabila
kendaraan sudah selesai Kepala mekanik akan menyerahkan kendaraan yang telah
selesai ke SA
6. setelah
memeriksa kelengkapan kendaraan SA akan menghubungi pemilik kendaraan dan
mengatakan sudah selesai diperbaiki dan seterusnya.
C.
Kualitas
Pelayanan
Kualitas pelayanan merupakan suatu
pernyataan tentang sikap, hubungan yang dihasilkan dari perbandingan antara ekspektasi
(harapan) dengan kinerja (hasil). Definisi lain kualitas pelayanan adalah upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya
untuk mengimbangi harapan pelanggan.
Pelayanan terdiri dua faktor utama,
yaitu expected service dan perceived service atau kualitas pelayanan yang diharapkan
dan kualitas pelayanan yang diterima atau dirasakan. Apabila pelayanan yang
diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan
baik dan memuaskan. Jika pelayanan yang diterima atau dirasakan melampaui
harapan pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang
ideal. Sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah daripada yang
diharapkan maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang buruk.
Kualitas pelayanan terdiri dari beberapa
dimensi. Menurut Tandjung (2004), Tjiptono (2006) serta Lupiyoadi dan Hamdani
(2006) elemen kualitas jasa (pelayanan) terdiri dari :
1. Bukti
Fisik
Bukti
fisik (tangible) merupakan fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana
komunikasi. Hal ini bisa berarti penampilan fasilitas fisik, seperti gedung dan
ruangan front office, tersedianya tempat parkir, keberhasilan, kerapian dan kenyamanan
ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi, dan penampilan karyawan. Definisi
lain bukti fisik adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya
kepada pihak eksternal.
Penampilan
dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan
kepada lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang
diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik (gedung), perlengkapan
dan peralatan yang digunakan serta penampilan karyaawannya.
2. Keandalan
Keandalan
(reliability) merupakan kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
segera, akurat dan memuaskan. Definisi lain keandalan adalah kemampuan
perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat
dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti
ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan,
sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
3. Daya
Tanggap
Daya
tanggap (responsiveness) merupakan keinginan para staf untuk membantu para
konsumen dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Definisi lain daya tanggap
adalah suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat
(responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.
Membiarkan konsumen menunggu persepsi yang positif dalam kualitas pelayanan.
4. Jaminan
Jaminan (assurance) merupakan
mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang
dimiliki para staf; bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan. Definisi lain
jaminan adalah pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan
untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi
beberapa komponen antara lain, komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi
dan sopan santun karyawan.
5. Empati
Empati
(empathy) merupakan kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,
perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para konsumen. Pengertian lain empati
adalah memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi
yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan
konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan
tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik serta memiliki waktu
pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan
D. Tujuan dan Manfaat Dari Bisnis
Bengkel Motor
Jika tujuan seseorang
memulai usaha adalah untuk mencari uang, maka sebetulnya ada banyak
jalan yang bisa ditempuh salah satunya dengan membuka Bisnis Bengkel Motorsendiri. Tak
heran bila banyak orang yang dulunya kerja di tempat yang bergengsi
dan ternama akhirnya keluar dari pekerjaanya hanya untuk mencari keuntungan
lebih.
Tujuan Bisnis Bengkel Motor tidak
lebih dan tidak lain adalah memperoleh keuntungan karena semua orang yang
berbisnis mulanya berawal dari niatan dan keinginan mereka untuk memperoleh
keuntungan sehingga muncul ide untuk menjalankan usaha dari keinginan mereka tersebut.
Meskipun tujuan utama mereka adalah memperoleh keuntungan namun hal tersebut
bukan berarti bahwa mereka tidak mempunyai tujuan lain selain itu, masih banyak
tujuan-tujuan para pengusaha yang ingin mereka raih dan tujuan antara satu dan
yang lainnya bisa saja berbeda.
Berbinis juga mengajarkan untuk
melatih pola pikir kita menjadi produktif dan kreatif , karena semakin kita
menginginkan sesuatu pastinya kita akan giat untuk mendapatkan kepuasan yang
kita inginkan. Jika anda sudah merasakan dunia usaha maka tak heran bila anda
selalu mempunyai keinginan untuk terus meningkatkan usaha anda tersebut.
Berbisnis memang membuat kita merasa senang dan puas menjalaninya. Apalagi jika
kita mempunyai banyak relasi yang membuat usaha kita semakin maju. Jika kita
sudah menjalani usaha dan telah tahu apa hasilnya tentunya kita merasa bangga
dan puas dengan hasil usaha kita.
Dengan membuka usaha sendiri maka
anda dapat mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk menentukan masa depan sendiri,
karena di sisi lain anda tidak terikat kontrak kerja dengan orang lain. Dengan
membuka usaha sendiri anda dapat mencari keuntungan yang lebih dan dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Yang kedua dengan mendirikan Bisnis Bengkel Motor maka
anda dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, secara tidak langsung
dapat mengurangi jumlah pengangguran. Selanjutnya adalah meningkatkan status
sosial ekonomi, pandangan orang terhadap anda yang semula hanyalah seorang pekerja
kini perlahan-lahan mulai berubah kini mereka memandang anda adalah seorang
pimpinan di sebuah perusahaan meskipun itu perusahaan anda sendiri, secara
otomatis ini akan meningkatkan status sosial anda di masyarakat.
E. KLASIFIKASI
BENGKEL
Sesuai dengan SK Menteri
Perindustrian dan Perdagangan No. 551/MPP/Kep/10/1999 maka dalam program
sertifikasi, bengkel diklasifikasikan berdasarkan Kelas dan Tipe Bengkel.
Unsur-unsur yang dinilai dalam penentuan Kelas dan Tipe bengkel terdiri dari:
1. Unsur
Sistem Mutu.
2. Unsur
Fasilitas & Peralatan.
3. Unsur
Mekanik.
4. Unsur
Manajemen Informasi.
Penilaian sistem mutu, yang dilihat
adalah apakah dalam melaksanakan pelayanan terhadap pelanggan, seluruh personil
bengkel melakukan kegiatannya sesuai dengan pedoman yang telah distandarkan.
Pedoman tersebut mencakup seluruh kegiatan operasional bengkel, mulai dari
tahap penerimaan hingga penyerahan kembali kendaraan kepada pelanggan. Penilaian
unsur Fasilitas & Peralatan antara lain apakah bengkel sudah memiliki
fasilitas umum, tempat penyimpanan, fasilitas keselamatan, tempat pembuangan
limbah, stall tempat perbaikan, serta peralatan sesuai dengan tipe bengkel. Penilaian
unsur Mekanik, yang dilihat adakah keberadaan mekanik, kelas serta perbandingan
jumlahnya. Penilai unsur manajemen informasi, antara lain mengenai prosedur
kerja di bengkel misalnya SOP (Standar Operasional Prosedur), dokumen-dokumen
lain serta penunjang.
F. KELAS
BENGKEL
Dengan program sertifikasi, ditetapkan Kelas Bengkel
yang menunjukkan kualitas bengkel. Penentuan kelas bengkel didasarkan pada
hasil penilaian ke empat unsur tersebut.
Bengkel
kelas I, nilai > 80
Bengkel
kelas II, nilai 60 - 80
Bengkel
kelas III, nilai < 60
1. Tipe
Bengkel C
~ Perbaikan
kecil atau perawatan berkala
Unsur Kelas I Kelas II Kelas III
Sistem mutu 80 - 100 60 - 80 < 60
Fasilitas dan peralatan
~ Fasilitas
Stall & peralatan 81 - 100
81 - 100 60 - 80
60 - 80 < 60
< 60
Mekanik 81 - 100 60 - 80 < 60
Manajemen informasi 81 - 100 60 - 80 < 60
2. Tipe
Bengkel B
~ Tipe
B 1 : - Perbaikan kecil atau perawatan berkala
~ Perbaikan
Besar
~ Tipe
B2 : - Perbaikan kecil atau perawatan berkala
~ Perbaikan
body
~ Unsur
Kelas I Kelas II Kelas III
~ Sistem
mutu 80 - 100 60 - 80 < 60
~ Fasilitas
dan peralatan
~ Fasilitas
~ Stall
& peralatan 81 - 100
~ 81
- 100 60 - 80
~ 60
- 80 < 60
~ <
60
~ Mekanik
81 - 100 60 - 80 < 60
~ Sistem
informasi 81 - 100 60 - 80 < 60
3. Tipe
Bengkel A
~ Perbaikan
Kecil atau Perawatan Berkala
~ Perbaikan
Besar
~ Perbaikan
Body
~ Unsur
Kelas I Kelas II Kelas III
~ Sistem
mutu 80 - 100 60 - 80 < 60
~ Fasilitas
dan peralatan
~ Fasilitas
~ Stall
& peralatan 81 - 100
~ 81
- 100 60 - 80
~ 60
- 80 < 60
~ <
60
~ Mekanik
81 - 100 60 - 80 < 60
~ Sistem
informasi 81 - 100 60 - 80 < 60
G. PERSYARATAN
SISTEM MANAJEMEN INFORMASI BENGKEL YANG BAIK
1. Mempunyai sistem
manajemen informasi atau sistem pengendalian data bengkel yang akurat dan
sesuai,yang bertujuan untuk agar pedoman,catatan,dan data-data yang direkampun
mudah diidentifikasi,diakses, ditelusuri, dianalisis dan dipergunakan oleh
karyawan bengkel.
2. Mempunyai
prosedur pemelihraan dan pengendalian/controlling atas database,agar
pengendalian database bisa berjalan dengan kontinyu.
3. Mempunyai
sistem aktualisasi data,agar informasi yang ditampilkan benar,akurat,dan up to
date
4. Menyimpan
data yang di dokumentasikan minimal untuk 2 tahun,meliputi :
·
Data kegiatan operasional bengkel
meliputi : pengelolaan suku cadang, proses perawatan dan perbaikan,data
historis kendaraan dan faktur atau invoice
·
Data profil / kondisi fasilitas dan
sarana bengkel meliputi : catatan dan jumlah peralatan dan
fasilitas,pemeliharaan dan kalibrasi untuk alat yang membutuhkan kalibrasi
ulang. dan data lainnya yang diperlukan
·
Pedoman ( Standar Operatimg Sistem )
bengkel
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jasa merupakan
aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya
bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus keterampilan, hotel, rumah sakit,
dll. Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak
berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa
berhubungan dengan produk fisik maupun tidak (Kotler 1994).
Makin hari
penambahan populasi kendaraan bermotor makin meningkat. Bahkan hampir setiap
orang punya dan membutuhkan sepeda motor. Kepadatan aktivitas di jalan
menuntut kenyamanan untuk itu kendaraan yang dipakai harus selalu dalam keadaan
baik. Agar kendaraan selalu dalam keadaan baik maka diperlukan perawatan dan
service berkala bahkan diperlukan juga perbaikan-perbaikan bagian yang rusak,
untuk itu sangat dibutuhkan jasa bengkel motor.
B. SARAN
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik
dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Atmawati,
Rustika dan Wahyuddin, 2004, ”Analisis
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Matahari
Departement Store Di Solo Grand Mall”, Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber
Daya, Vol 1. No. 1. Juni 2004, Hal. 54 – 61, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta.
Andari,
Eni, 2009, ”Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit Swasta Dan Rumah Sakit Pemerintah Di Kota Yogyakarta”,
Jurnal Ekonomi Janavisi, Vol. 12, No. 3, Oktober 2009, Hal. 239 – 262, Universitas
Islam Indonesia, Yogyakarta.
Cannon,
Joseph P., William D. Perreault Jr. dan Jerome McCarthy, 2008, Alih Bahasa :
Diana Angelica dan Ria Cahyani, Pemasaran
DasarDasar: Pendekatan Manajerial Global, Buku 2, Edisi 16, Salemba Empat, Jakarta.
Post a Comment for "Perbengkelan Motor"