Perjuangan Islam
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sejarah
merupakan suatu rujukan yang sangat penting saat kita akan membangun masa
depan. Sekaitan dengan itu kita bisa tahu apa dan bagaimana perkembangan islam
pada masa lampau. Namun, kadang kita sebagai umat islam malas untuk melihat
sejarah. Sehingga kita cenderung berjalan tanpa tujuan dan mungkin mengulangi
kesalahan yang pernah ada dimasa lalu. Disnilah sejarah berfungsi sebagai
cerminan bahwa dimasa silam telah terjadi sebuah kisah yang patut kita pelajari
untuk merancang serta merencanakan matang-matang untuk masa depan yang lebih
cemerlang tanpa tergoyahkan dengan kekuatan apa pun.
Perkembangan
Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat adalah merupakan Agam Islam
pada zaman keemasan, hal itu bisa terlihat bagaimana kemurnian Islam itu
sendiri dengan adanya pelaku dan faktor utamanya yaitu Rasulullah SAW. Kemudian
pada zaman selanjutnya yaitu zaman para sahabat, terkhusus pada zaman Khalifah
empat atau yang lebih terkenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin, Islam
berkembang dengan pesat dimana hampir 2/3 bumi yang kita huni ini hampir
dipegang dan dikendalikan oleh Islam. Hal itu tentunya tidak terlepas dari para
pejuang yang sangat gigih dalam mempertahankan dan juga dalam menyebarkan islam
sebagai agama Tauhid yang diridhoi. Perkembangan islam pada zaman inilah
merupakan titik tolak perubahan peradaban kearah yang lebih maju. Maka tidak
heran para sejarawan mencatat bahwa islam pada zaman Nabi Muhammad dan
Khulafaur Rasyidin merupakan islam yang luar biasa pengaruhnya. Namun yang
terkadang menjadi pertanyaan adalah kenapa pada zaman sekarang ini seolah kita
melupakannya. Sekaitan dengan itu perlu kiranya kita melihat kembali dan
mengkaji kembali bagaimana sejarah islam yang sebenarnya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
itu islam?
2. Bagaimana
perjuangan islam masa Rasulullah di Mekkah?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Islam
Islam
merupakan agama yang besar, dan dibesarkan oleh orang nomor satu dunia yaitu
Nabi Besar Muhammad SAW. Beliau telah mendedikasikan seluruh hidupnya demi
kejayaan dan penyebaran agama Islam. Beliau adalah sosok mulia yang
menghabiskan hari-harinya dengan berdakwah menyampaikan risalah Tuhan. Beliau
tidak pernah lelah dan menyerah menghadapi hinaan, caci maki serta perlawanan
dari musuh-musuh Islam. Beliau adalah pribadi sempurna yang telah memberikan
cahaya kepada seluruh umat manusia. Beliau adalah panutan sepanjang zaman, dan
ajaran serta pengabdian beliau selalu menjadi prioritas utama bagi umat Islam
yang benar-benar talah mengislamkan dirinya, hatinya dan jiwanya. Sosok agung
beliau yang telah meninggalkan kita sekian abad yang lalu, menambah cinta dan
rindu kita kepadanya. Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah kepadanya, pada
keluarga dan sahabat-sahabat beliau yang selalu setia dalam perjuangan
menegakkan Agama Islam, dan untuk seluruh pengikut-pengikutnya hingga akhir
zaman.
Rasulullah
telah mengajarkan kepada seluruh umat Islam tentang betapa beratnya menegakkan
kalimah tauhid, dan Rasulullah selalu optimis terhadap janji Allah bahwa agama
yang benar adalah Islam, dan kebenaran itu yang membuat Rasulullah memiki
kekuatan yang luar biasa. Keyakinan akan Kebenaran Hakiki yang membuat beliau
mampu merobohkan tembok-tembok kemusyrikan, dan keyakinan itulah yang membawa
Islam kepada kejayaan.
B.
Perjuangan Islam
Masa Rasulullah Di Mekkah
Nabi
Muhammad dilahirkan pada hari senin tanggal 12 Rabiul awal, tahun gajah,
kira-kira 571 masehi. Dinamakan tahun Gajah karena pada waktu kelahiran beliau,
ada seorang gubernur dari keraan Nasrani Abisinia yang memerintah di Yaman
bermaksud menghancurkan Ka’bah dengan bala tentaranya yang mengendarai Gajah.
Belum tercapai tujuannya tentara tersebut, Allah telah menghancurkan mereka
dengan mengirimkan burung Ababil. Karena pasukan itu menggunakan Gajah, maka tahun
tersebut dinamakan tahun Gajah.
Disamping
tidak pernah berbuat dosa (ma’shum), nabi Muhammad SAW juga selalu beribadah
dan berkhalwat di gua Hira. Sehingga pada tanggal 17 Ramadhan, beliau menerima
wahyu pertama kali yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5. Pada saat itu pula Nabi
dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah SWT kepada seluruh umat manusia
untuk menyampaikan risalah-Nya. Ini terjadi menjelang usia Rasulullah yang ke
40 tahun. Setelah sekian lama wahyu kedua tidak muncul, timbul rasa rindu dalam
dada Rasulullah SAW. Akan tetapi tak lama kemudian turunlah wahyu yang kedua
yaitu surat al-Mudatsir ayat 1-7. Dengan turunnya surat tersebut mulailah
Rasulullah berdakwah.
Dakwah pertama beliau adalah pada keluarga dan teman-temannya. Dengan turunnya wahyu ini, maka jelaslah apa yang harus Rasulullah kerjakan dalam menyampaikan risalah-Nya yaitu mengajak umat manusia menyembah Allah SWT yang maha Esa, yang tiada beranak dan tidak pula diberanakkan serta tiada sekutu bagi – Nya.
Dakwah pertama beliau adalah pada keluarga dan teman-temannya. Dengan turunnya wahyu ini, maka jelaslah apa yang harus Rasulullah kerjakan dalam menyampaikan risalah-Nya yaitu mengajak umat manusia menyembah Allah SWT yang maha Esa, yang tiada beranak dan tidak pula diberanakkan serta tiada sekutu bagi – Nya.
1. Penyiaran
Islam secara Sembunyi-Sembunyi
Ketika wahyu pertama
turun, Nabi belum diperintah untuk menyeru umat manusia menyembah dan
mengesakan Allah SWT. Jibril tidak lagi datang untuk beberapa waktu lamanya.
Pada saat sedang menunggu itulah kemudian turun wahyu yang kedua (Qs. Al-Mudatstsir:1-7)
yang menjelaskan akan tugas Rasulullah SAW yaitu menyeru ummat manusia untuk
menyembah dan mengesakan Allah SWT. Dengan perintah tersebut Rasulullah SAW
mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Dakwah pertama beliau adalah pada
keluarga dan sahabat-sahabatnya. Orang pertama yang beriman kepada-Nya ialah
Siti Khodijah (isteri Nabi), disusul Ali bin Abi Thalib (putra paman Nabi) dan
Zaid bin Haritsah (budak Nabi yang dijadikan anak angkat). Setelah itu beliau
menyeru Abu Bakar (sahabat karib Nabi). Kemudian dengan perantaraan Abu Bakar
banyak orang-orang yang masuk Islam.
2. Menyiarkan
Islam secara Terang-Terangan
Penyiaran
secara sembunyi-sembunyi berlangsung selama 3 tahun, sampai kurun waktu
berikutnya yang memerintahkan dakwah secara terbuka dan terang-terangan. Ketika
wahyu tersebut beliau mengundang keluarga dekatnya untuk berkumpul dibukit
Safa, menyerukan agar berhati-hati terhadap azap yang keras di kemudian hari
(Hari Kiamat) bagi orang-orang yang tidak mengakui Allah sebagai tuhan Yang
Maha Esa dan Muhammad sebagai utusan-Nya.
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW melakukan dakwah secara rahasia. Kemudian turunlah firman Allah SWT, surat Al-Hijr:94 yang memerintahkan agar Rasulullah berdakwa secara terang terangan. Pertama kali seruan yang bersifat umum ini beliau tujukan pada kerabatnya, kemudian penduduk Makkah baik golongan bangsawan, hartawan maupun hamba sahaya. Setelah itu pada kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke Makkah untuk mengerjakan haji. Sehingga lambat laun banyak orang Arab yang masuk Agama Islam.
Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW melakukan dakwah secara rahasia. Kemudian turunlah firman Allah SWT, surat Al-Hijr:94 yang memerintahkan agar Rasulullah berdakwa secara terang terangan. Pertama kali seruan yang bersifat umum ini beliau tujukan pada kerabatnya, kemudian penduduk Makkah baik golongan bangsawan, hartawan maupun hamba sahaya. Setelah itu pada kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke Makkah untuk mengerjakan haji. Sehingga lambat laun banyak orang Arab yang masuk Agama Islam.
Demikianlah
perjuangan Nabi Muhammad SAW dengan para sahabat untuk meyakinkan orang Makkah
bahwa agama Islamlah yang benar dan berasal dari Allah SWT, akan tetapi
kebanyakan orang-orang kafir Qurais di Mekkah menentang ajaran Nabi Muhammad
SAW tersebut. Dengan adanya dakwah Nabi secara terang-terangan kepada seluruh
penduduk Makkah, maka banyak penduduk Makkah yang mengetahui isi dan kandungan
al-Qur’an yang sangat hebat, memiliki bahasa yang terang (fasihat) serta
menarik. Sehingga lambat laun banyak orang Arab yang masuk Agama Islam. Dengan
usaha yang serius pengikut Nabi SAW bertambah sehingga pemimpin kafir Quraisy
yang tidak suka bila Agama Islam menjadi besar dan kuat berusaha keras untuk
menghalangi dakwah Nabi dengan melakukan penyiksaan-penyiksaan terhadap orang
mukmin. Banyak hal yang dilakukan para pemimpin Quraisy untuk mencegah dakwah
Nabi.
Setelah
peristiwa ini dakwah Islam menemui kemajuan, sejumlah penduduk Yastrib datang
ke Makkah untuk berhaji, mereka terdiri dari suku Khozroj dan Aus yang masuk
Islam dalam tiga golongan :
a. Pada
tahun ke –10 keNabian. Hal ini berawal dari pertikaian antara suku Aus dan
Khozroj, dimana mereka mendambakan suatu perdamaian.
b. Pada
tahun ke -12 ke-Nabian. Delegasi Yastrib (10 orang suku Khozroj, 2 orang Aus
serta seorang wanita) menemui Nabi disebuah tempat yang bernama Aqabah dan
melakukan ikrar kesetiaan yang dinamakan perjanjian Aqabah pertama. Mereka
kemudian berdakwah dengan ini di temani seorang utusan Nabi yaitu Mus’ab bin
Umar.
c. Pada
musim haji berikutnya. Jama’ah haji Yastrib berjumlah 73 orang, atas nama
penduduk Yastrib mereka meminta Nabi untuk pindah ke Yastrib, mereka berjanji
untuk membelah Nabi, perjanjian ini kemudian dinamakan Perjanjian Bai’ah Aqabah
II.
Setelah
mengetahui perjanjian tersebut, orang kafir Quraisy melakukan tekanan dan
intimidasi secara lebih gila lagi terhadap kaum muslimin. Karena hal inilah,
akhirnya Nabi memerintahkan sahabat–sahabatnya untuk hijrah ke Yastrib. Dalam
waktu dua bulan, ± 150 orang telah meninggalkan kota Makkah. Hanya Ali dan Abu
Bakar yang tetap bersama Nabi, akhirnya ia pun hijrah ke Yastrib bersama mereka
karena kafir Quraisy sudah merencanakan pembunuhan terhadap Nabi SAW. Adapun
cara-cara yang dilakukan orang Quraisy dalam melancarkan permusuhan terhadap
Rasulullah SAW dan pengikutnya sebagai berikut:
a. Mengejek,
menghina dan menertawakan orang-orang Muslim dengan maksud melecehkan kaum
muslimin.
b. Mengejek
ajaran Nabi, membangkitkan keraguan, menyebarkan anggapan-anggapanyang
menyangsikan ajaran Nabi.
c. Melawan
Al-Qur’an dengan dongeng-dongeng orang-orang terdahulu.
d. Menyodorkan
beberapa tawaran pada orang Islam yang mau menukar keimanannya dengan kepercayaan
orang kafir Quraisy.
Menurut
Ahmad Syalabi, ada lima faktor yang menyebabkan orang-orang kafir Quraisy
berusaha menghalangi dakwah Islam yaitu: Pertama, Orang kafir Quraisy tidak
dapat membedakan antara keNabian dan kekuasaan. Mereka menganggap bahwa tunduk
pada seruan Muhammad berarti tunduk kepada kepemimpinan bani Abdul Muthallib.
Kedua, Nabi Muhammad SAW menyerukan persamaan antara bangsawan dan hamba
sahaya. Ketiga, Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima adanya hari
kebangkitan kembali dan hari pembalasan di akhirat. Keempat, Taklid pada nenek
moyang adalah kebiasaan yang berakar pada bangsa Arab. Kelima, Pemahat dan
penjual patung menganggap Islam sebagai penghalang rezeki mereka.
C. Rasulullah SAW Membangun Masyarakat
Islam Di Madinah
Setiap
musim haji tiba, banyak kabilah yang datang ke Mekah. Begitu juga nabi Muhammad
SAW. Dengan giat menyampaikan dakwah islam. Diantara Kabilah yang menerima
Islam adalah Khajraj dari Yatrib (Madinah). Setelah kembali ke negerinya,
mereka mengabarkan adanya Nabi terakhir.
Pada
tahun ke 12 kenabiannya, datanglah orang-orang Yastrid di musim haji ke Mekah
dan menemui nabi di Bai’atul Akabah. Di tempat ini mereka mengadakan bai’at
(perjanjian) yang isinya bahwa mereka setia pada nabi, tidak menyekutukan
Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak kecil, tidak
memfitnah, dan ikut menyebarkan islam. Perjanjian ini dikenal dengan Bai’atul
Akabah Ula (Perjanjian Akabah Pertama) karena dilaksanakan di bukit akabah atau
disebut Bai’atun Nisa’ (perjanjian wanita) karena didalamnya terdapat seorang
wanita ‘Afra binti ‘Abid bin Tsa’labah.
Ketika
beliau sampai di Madinah, disambut dengan syair-syair dan penuh kegembiraan
oleh penduduk Madinah. Hijrah dari Makkah ke Madinah bukan hanya sekedar
berpindah dan menghindarkan diri dari ancaman dan tekanan orang kafir Quraisy
dan penduduk Makkah yang tidak menghendaki pembaharuan terhadap ajaran nenek
moyang mereka, tetapi juga mengandung maksud untuk mengatur potensi dan
menyusun srategi dalam menghadapi tantangan lebih lanjut, sehingga nanti terbentuk
masyarakat baru yang didalamnya bersinar kembali mutiara tauhid warisan Ibrahim
yang akan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW melalui wahyu Allah SWT. Islam
mendapat lingkungan baru di kota Madinah. Lingkungan yang memungkinkan bagi
Nabi Muhammad SAW untuk meneruskan dakwahnya, menyampaikan ajaran Islam dan
menjabarkan dalam kehidupan sehari-hari (Syalaby,1997:117-119).
Setelah tiba dan diterima penduduk Yastrib,
Nabi diangkat menjadi pemimpin penduduk Madinah. Sehingga disamping sebagai
kepala/ pemimpin agama, Nabi SAW juga menjabat sebagai kepala pemerintahan /
Negara Islam. Kemudian, tidak beberapa lama orang-orang Madinah non Muslim
berbondongbondong masuk agama Islam. Untuk memperkokoh masyarakat baru tersebut
mulailah Nabi meletakkan dasar-dasar untuk suatu masyarakat yang besar,
mengingat penduduk yang tinggal di Madinah bukan hanya kaum muslimin, tapi juga
golongan masyarakat Yahudi dan orang Arab yang masih menganut agama nenek
moyang, maka agar stabilitas masyarakat dapat terwujudkan Nabi mengadakan
perjanjian dengan mereka, yaitu suatu piagam yang menjamin kebebasan beragama
bagi kaum Yahudi. Setiap golongan masyarakat memiliki hak tertentu dalam bidang
politik dan keagamaan. Di samping itu setiap masyarakat berkewajiban
mempertahankan keamanan negeri dari serangan musuh.
Adapun
dasar-dasar tersebut adalah:
1. Mendirikan
Masjid
Setelah agama Islam datang
Rasulullah SAW mempersatukan seluruh suku-suku di Madinah dengan jalan
mendirikan tempat peribadatan dan pertemuan yang berupa masjid dan diberi nama
masjid “Baitullah”. Dengan adanya masjid itu, selain dijadikan sebagai tempat
peribadatan juga dijadikan sebagai tempat pertemuan, peribadatan, mengadiliperkara
dan lain sebagainya.
2. Mempersaudarakan
antara Anshor dan Muhajirin
Orang-orang Muhajirin datang ke
Madinah tidak membawa harta akan tetapi membawa keyakinan yang mereka anut.
Dengan itu Nabi mempersatukan golongan Muhajirin dan Anshor tersebut dalam
suatu persaudaraan dibawah satu keyakinan yaitu bendera Islam.
3. Perjanjian
bantu membantu antara sesama kaum Muslim dan non Muslim
Setelah Nabi resmi menjadi penduduk
Madinah, Nabi langsung mengadakan perjanjian untuk saling bantu-membantu atau
toleransi antara orang Islam dengan orang non Islam. Selain itu Nabi mengadakan
perjanjian yang berbunyi “kebebasan beragama terjamin buat semua orang-orang di
Madinah”.
4. Melaksanakan
dasar politik, ekonomi dan sosial untuk masyarakat baru
Dengan terbetuknya masyarakat baru
Islam di Madinah, orang-orang kafir Quraisy bertambah marah, maka terjadi
peperangan yang pertama yaitu perang Badar pada tanggal 8 Ramadlan, tahun 2 H.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Islam
merupakan agama yang besar, dan dibesarkan oleh orang nomor satu dunia yaitu
Nabi Besar Muhammad SAW. Beliau telah mendedikasikan seluruh hidupnya demi
kejayaan dan penyebaran agama Islam. Beliau adalah sosok mulia yang
menghabiskan hari-harinya dengan berdakwah menyampaikan risalah Tuhan. Beliau
tidak pernah lelah dan menyerah menghadapi hinaan, caci maki serta perlawanan
dari musuh-musuh Islam. Beliau adalah pribadi sempurna yang telah memberikan
cahaya kepada seluruh umat manusia. Beliau adalah panutan sepanjang zaman, dan
ajaran serta pengabdian beliau selalu menjadi prioritas utama bagi umat Islam
yang benar-benar talah mengislamkan dirinya, hatinya dan jiwanya. Sosok agung
beliau yang telah meninggalkan kita sekian abad yang lalu, menambah cinta dan
rindu kita kepadanya. Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah kepadanya, pada
keluarga dan sahabat-sahabat beliau yang selalu setia dalam perjuangan menegakkan
Agama Islam, dan untuk seluruh pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.
Rasulullah
telah mengajarkan kepada seluruh umat Islam tentang betapa beratnya menegakkan
kalimah tauhid, dan Rasulullah selalu optimis terhadap janji Allah bahwa agama
yang benar adalah Islam, dan kebenaran itu yang membuat Rasulullah memiki
kekuatan yang luar biasa. Keyakinan akan Kebenaran Hakiki yang membuat beliau
mampu merobohkan tembok-tembok kemusyrikan, dan keyakinan itulah yang membawa
Islam kepada kejayaan.
B. SARAN
Dalam menyusun
makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ozanknowladge.blogspot.com/2011/05/perjalanan-nabi-muhammad-dalam.html
Post a Comment for "Perjuangan Islam"