Qanaah dan Tasamuh
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Manusia seringkali lupa atas nikmat yang allah berikan,
karena kebanyakan manusia melupakan dan selalu merasa kurang atas apa yang ia
miliki, sehingga ia selalu diliputi perasaan iri dan dengki atas nikmat yang
orang lain dapatkan, dan menjadikan kehidupanya tidak tenang. Hal ini
merupakan kecendrungan manusia yang selalu tidak akan merasa puas dengan apa
yang ia miliki. Sabda
nabi SAW;
لَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادِيَانِ
مِنْ ذَهَبٍ لَابْتَغَى الثَّالِثَ وَلَا يَمْلَأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا
التُّرَابُ وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ رواه احمد
Artinya ; Seandainya anak Adam mempunyai dua lembah (terisi)
dari emas, pasti ia mengingkinkan lembah ketiga; tidak ada yang mengisi perut
anak Adam kecuali tanah, serta Allah meneriman taubatnya orang yang mau kembali
kepada-Nya.
(HR. Ahmad)
Padahal jika kita mau mensyukuri apa yang ada pada diri
kita, terlebih lagi memahami bahwa semua yang ada didunia ini hanyalah titipan
dan cobaan Allah semata niscaya menjadikan kita lebih berfikir bijak dan tenang
dalam menghadapi gejolak kehidupan. Sabda Nabi saw ;
وعن عبد الله ابن عمرو رضى الله عنهما
: ان رسول الله صلعم. قال: قد افلح من اسلم ورزق كفافا وقنعه الله بما اتاه. رواه مسلم[1]
Artinya; Rasulullah saw bersabda; sungguh untung orang yang
masuk islam dan rizkinya cukup dan merasa cukup dengan apa-apa yang pemberian
Allah. (HR
Muslim)
Sebagai manusia kita memang mempunyai banyak kebutuhan, baik
kebutuhan materil maupun imateril, makalah ini kami ingin mencoba mengungkapkan
bagaimana seharusnya kita sebagai manusia menyikapi kebutuhan kita, terlebih
dalam menyikapi kebutuhan harta.
BAB II
PEMBAHASAN
A. QANA’AH
1. Pengertian Qana’ah
Qana‟ah artinya
sikap merasa cukup atau menerima apa adanya terhadap segala usaha yang telah
dilaksanakannya. Sifat qana‟ah akan mengendalikan diri seseorang
dari keinginan memenuhi hawa nafsu. Sebagai seorang muslim yang berjiwa kuat,
sikap qana’ah tentunya sangat penting untuk dimiliki. Dengan sikap qana’ah
seorang muslim akan terhindar dari rasa rakus dan serakah ingin menguasai
sesuatu yang bukan miliknya. Seseorang yang memiliki sikap qana’ah akan
merasa kecukupan dan selalu berlapang dada. Dalam dirinya yakin akan apa yang
ia peroleh dari usahanya adalah atas kehendak Allah SWT. Ia sadar bahwa hanya
Allah yang mengatur rejeki, hidup, mati dan jodoh seseorang.
Rasulullah
SAW bersabda :
عَنْ عَبْدِاللهِ ابْنِ عُمَرَقاَلَ:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَدْاَفْلَحَ مَنْ
اَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًاوَقَنَّعَهُ اللهُ بِماَاتَهُ
·
”An
abdillahibni ’umara qala, qala rasulullahi sallallahu ’alaihi wa sallama qad
aflaha man aslama waruziqa kafafan wa qanna’ahullahu bima atahu”. (HR. Muslim)
·
Artinya
: ”Abdullah bin Umar berkata, ”Bersabda Rasulullah SAW, ”Sungguh beruntung
orang-orang yang masuk Islam, mendapat rejeki secukupnya dan ia merasa cukup
dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya”. (HR. Muslim)
عن ابى هريرة رضي الله عنه قال :
قَالَ النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ
الْعَرَضِ وَلكِنَّ الْغِنَى غِنىَ النَّفْسِه
·
“An
abi hurairata radiyallahu ‘anhu qala, qala rasulullahi sallallahu ’alaihi wa
sallama laisal gina ’ankasratil aradi walakinnalgina ginannafsi”. (HR. Bukhari dan Muslim)
·
Rasulullah
saw bersabda, ” Bukannya kekayaan itu karena banyak hartanya, melainkan
kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hatinya”. ”. (HR. Bukhari dan Muslim)
2.
Membiasakan
Perilaku Qana’ah
Sikap
qana’ah perlu kita bina sejak masih kecil. Sikap qana’ah ini berkaitan erat
dengan berapa dan apa harta yang ia dapatkan di dunia. Jika kita mampu
mengendalikan diri dari urusan-urusan dunia, maka pembiasaan qana’ah inilah
yang berperan aktif. Pembiasaan qana’ah dapat diterapkan dengan hidup
sederhana, mensyukuri setiap mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya
dan tidak mengeluh atas kondisi hidup yang sedang dijalaninya.
Qana’ah
dalam kaitannya dengan siswa dapat dibiasakan melalui pemberian uang jajan yang
tidak melebihi batas kewajaran. Setiap siswa pasti mendapatkan uang jajan
dari orang tuanya ketika pergi ke sekolah. Sebagai siswa yang baik, kamu
harus mensyukuri berapapun uang yang dikasih oleh orang tua. Bahkan kalau perlu
kamu tidak jajan dan menabung uang tersebut.
3.
Contoh
perilaku Qana’ah
Perhatikan pengalaman hidup berikut
!
Shofa
adalah seorang siswa kelas 9 di sebuah SMP. Setiap hari ia pergi ke sekolah
dengan berjalan kaki. Padahal jarak rumah menuju sekolahnya kurang lebih 9 KM.
Shofa bersyukur kepada Allah SWT, karena orang tuanya masih mampu menyekolahkan
sampai tingkat SMP. Ia berangkat ke sekolah pagi-pagi benar agar tidak
terlambat datang ke sekolah. Shofa tidak merasa canggung dengan teman-temannya
yang berasal dari keluarga mampu. Mereka difasilitasi oleh orang tuanya sepeda
motor. Shofa tetap setia berjalan kaki pergi ke sekolah. Hal ini dikarenakan
kemampuan ekonomi orang tuanya, meskipun banyak yang senasib shofa memaksakan
diri membeli motor. Namun shofa tidak mau menyusahkan orang tuannya. Bagaimana
sikap kamu jika menjadi Shofa ?
Berikut beberapa sikap yang
mencerminkan qanaah :
1. Senantiasa bersyukur atas nikmat
Allah SWT
2. Hidup sederhana
3. Senantiasa mau berinfak
dijalan Allah SWT
4. Tidak putus asa / cemas dalam
menghadapi masalah
4. Fungsi bersikap Qana’ah
Bersikap
qana’ah berarti menanamkan pola hidup sederhana. Qana’ah tetap dilakukan ketika
dalam keadaan miskin atau ketika sudah merasa kecukupan hidup di dunia. Sikap
qana’ah merupakan sikap yang baik dan perlu dilestarikan, karena qana’ah
memiliki fungsi bagi kehidupan umat Islam di dunia ini. Diantaranya adalah :
a. Mendidik pola hidup sederhana
b. Mendidik perilaku yang ikhlas
terhadap segala kejadian
c. Meningkatkan keimanan, ketakwaan dan
tawakkal
d. Meningkatkan rasa syukur kepada
Allah swt
B. TASAMUH
1.
Pengertian
Tasamuh
Secara bahasa tasamuh artinya toleransi,
tenggang rasa atau saling menghormati terhadap hak atau kepentingan orang lain.
Sedangkan secara istilah tasamuh adalah satu sikap yang senantiasa saling
menghormati dan menghargai sesama manusia.
Toleransi merupakan sebuah sikap yang sangat terpuji. Karena didalamnya mengandung unsur-unsur persamaan hak dan kewajiban. Karena masing-masing individu atau kelompok atau bahkan masyarakat memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Dengan mengedepankan sikap tasamuh, maka akan terjalin hubungan yang positif, nyaman dan damai antar sesama manusia.
Toleransi merupakan sebuah sikap yang sangat terpuji. Karena didalamnya mengandung unsur-unsur persamaan hak dan kewajiban. Karena masing-masing individu atau kelompok atau bahkan masyarakat memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Dengan mengedepankan sikap tasamuh, maka akan terjalin hubungan yang positif, nyaman dan damai antar sesama manusia.
Selain kebutuhan yang bersifat
fisik, manusia juga memerlukan kebutuhan yang bersifat rohani. Diantara bentuk
kebutuhan rohani adalah rasa kasih sayang, toleransi, kebersamaan,
penghargaan atas prestasi, pengakuan dan penghormatan dari orang lain. Karena
manusia adalah makhluk sosial, maka manusia tidak akan mampu bertahan hidup
sendirian. Ia akan membutuhkan orang lain dalam situasi dan kondisi tertentu.
Untuk itulah perlunya sikap saling menghargai antar sesama manusia.
Agama Islam secara tegas menyatakan bahwa sikap tasamuh tidak memandang suku, bangsa, agama dan ras. Di hadapan Allah swt, semua manusia dalam posisi yang sama. Satu yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan kita terhadap Allah swt.
Agama Islam secara tegas menyatakan bahwa sikap tasamuh tidak memandang suku, bangsa, agama dan ras. Di hadapan Allah swt, semua manusia dalam posisi yang sama. Satu yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan kita terhadap Allah swt.
Sebagaimana firman Allah swt berikut
ini :
يَاأَيُّهَاالنَّاسُ
اِناَّخَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍوَّاُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبًاوَّقَباَئِلَ
لِتَعَارَفُوْاط اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَاللهِ اَتْقَيكُمْط
اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ(الحجرات :
·
”Ya
ayyuhannasu inna khalaqnakum min dakarin wa unsa waja’alnakum syu’uban
waqabaila lita’arafu. Inna akramakum ’indallahi atqakum. Innallaha ’alimun
khabirun”. (QS. Al- Hujurat : 39/13)
·
Artinya
: ”Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah SWT adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya
Allah SWT Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al- Hujurat : 49/13)
Sikap tasamuh atau toleransi
hanyalah berlaku bagi urusan-urusan di dunia. Apabila menyangkut urusan
akherat, maka ada syariat tersendiri. Karena setiap pribadi pada kehidupan
akherat membawa catatan perbuatannya sendiri. Untuk itu diperlukan sikap
toleransi dalam urusan-urusan tertentu. Jika pada masalah pokok agama, maka
tidak diperkenankan adanya toleransi.
Sedangkan jika pada masalah-masalah
teknis atau ibadah gairu mahda diperlukan sikap toleransi. Karena tanpa adanya
toleransi tentunya yang ada hanyalah perdebatan-perdebatan dan akhirnya
berujung pada pertengkaran yang panjang. Untuk itulah, sikap tasamuh sangat
penting bagi setiap individu yang menginginkan kedamaian, ketentraman dan
kesejukan dalam kehidupan. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
”Allahu rabbuna warabbukum, lana
a’maluna walakum a’malukum. La hujjata bainana wabainakum. Allahu yajma’u
bainana. Wailahil masiru”. (QS. Asy- Syura : 42/15)
Artinya : ”Allahlah Tuhan kami dan
Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada
pertengkaran antara kami dan kamu. Allah SWT mengumpulkan antara kita dan
kepada Allah SWT lah (kita) kembali”. (QS. Asy- Syura : 42/15)
Sabda Rasulullah SAW
”Masalulmukmini fi tawaddihim watarahumihim
wata’atufihim kamasaliljasadi idasytaka minhu ’udwun tada’a lahu sairuljasadi
bissahari walhumma”. (HR. Bukhari : 5552)
Artinya : Perumpaan orang beriman di
dalam cinta mencintai, sayang menyayangi dan kasih mengasihi adalah seperti
tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh sakit, anggota tubuh yang lainnya turut
merasakannya yaitu tidak dapat tidur dan merasa panas”. (HR. Bukhari 5552)
Dalil Tasamuh
1.
إِنَّ
الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الإِسْلامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ
إِلاَّ مِن بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ
اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
("Sesungguhnya
agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanya Islam. Tiada berselisih orang-orang
yang telah diberi AlKitab, kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian diantara mereka. barang siapa yang kufur terhadap ayat-ayat
Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya) ( Ali Imron 19)
2.
من
نفٌس عن مؤ من كربت من كرب الدني نفٌس الله عنه كربة من كرب يوم القيا مة ومن يسٌر
على معسر يسٌز الله عليه فى الدنيا و الآخرة
Barang siapa
yang melapangkan kehidupan dunia orang mukim, maka Allah akan melapangkan
kehidupan orang itu di
hari kiamat. Dan barang siapa yang meringankan
kesusahan orang yang dalam kesusahan, Allah akan menghilangkan kesusahan orang
itu di dunia dan akhirat. (HR Muslim)
3.
يا
ايها النا س انا خلقناكم شعوبا وقبا ئل لتعا رفوا ان اكرمكم عند الله اتقكم ا الله
عليم خبير
("
Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu sekalian dari seorang dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan berkabilah-kabilah
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertaqqa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengatahui dan Maha Mengenal") (Al Hujurat 13)
2.
Contoh
perilaku tasamuh
·
Pada
hari Minggu warga perumahan Persada Bumi Putra Sragen mengadakan kerja bakti
dalam rangka menyambut peringatan HUT RI Ke- 55. Pak Yohanes adalah salah
seorang warga perumahan yang beragama Kristen. Sebelum berangkat ke gereja, Pak
Yohanes menyampaikan permohonan maaf kepada warga bahwa ia datang terlambat
karena mengikuti kebaktian di gereja. Semua warga kemudian memakluminya.
·
Pada
saat bulan Ramadhan, warung makan Bu Sumini menutup warungnya pada pagi hari
hingga asar selama bulan ramadhan. Karena warungnya berada di sekitar masjid.
Menjelang buka puasa, baru bu sumini membuka warungnya. Hal ini dilakukan untuk
menghormati umat Islam yang sedang menjalankan puasa.
·
Memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk beribadah
·
Tidak
menghina atau mencela penganut agama lainnya
·
Bekerja
sama adalam bidang ekonomi sosial, meskipun berbeda agama.
3.
Fungsi
bersikap tasamuh
·
Menjaga
kerukunan dan keharmonisan dalam pergaulan antar sesama umat manusia
·
Memperbanyak
persaudaraan dan persahabatan
·
Menunjukkan
jiwa besar yang mau mengalah untuk kepentingan bersama
·
Menghilangkan
kesulitan yang ada pada diri sendiri maupun pada orang lain
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sifat
Qonaah adalah termasuk kecerdasan hati dalam menyikapi dunia, yaitu merasa
cukup atas apa-apa yang kita miliki, dan selalu berfikir bahwa segala sesuatu
adalah ujian dari allah dan semuanya akan kembali kepadaNya.
Qonaah
bukan berarti bersikaf fatalis dengan tidak mau berusaha mencari rizki, akan
tetapi Qonaah adalah keadaan hati yang rela dan syukur atas Nikmat yang Allah
berikan baik banyak maupun sedikit.
Membiasakan Perilaku Qanaah dan Tasamuh dalam Kehidupan
sehari-hari
1. Qanaah
Sebagai manusia yang senantiasa berinteraksi dengan lingkungan
sekitar, maka pembiasaan perilaku qanaah dapat dilakukan pada tiga
keadaaan/lingkungan, yaitu qanaah dalam lingkungan sekolah, dalam lingkungan
keluarga, dan dalam lingkungan masyarakat. Bila perilaku qanaah itu telah bisa
kita laksanakan pada ketiga lingkungan tersebut maka kita akan mendapatkan
hikmah yang besar, diantaranya :
a. Meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
b. Mendorong
setiap muslim untuk berlapang dada, berhati tentram, dan selalu merasa
berkecukupan.
c. Memupuk jiwa
sabar dan tawakal
d. Terhindar dari
sikap tamak, serakah dan dengki
e. Membiasakan
diri untuk hidup sederhana sesuai ajaran Islam
2. Tasamuh
Sama halnya dengan qanaah tasamuhpun bisa dilakukan dalam
tiga keadaan/lingkungan, yaitu tasamuh dalam lingkungan keluarga, dalam lingkungan
sekolah, dan dalam lingkungan masyarakat. Banyak hikmah yang akan didapat bila
kita bisa membiasakan perilaku tasamuh pada ketiga lingkungan tersebut,
diantaranya adalah :
a. Mempererat
persatuan dan kesatuan serta persaudaraan diantara sesama manusia
b. Mendorong
manusia saling tolong menolong dan saling hormat menghormati
c. Berlapang dada
atas segala perbedaan dan menghindari sifat egois
d. Menumbuhkan
rasa cinta terhadap sesama dan menghindarkan dari kekerasan
e. Menjauhkan
sifat sombong dan menumbuhkan sifat bertanggung jawab
DAFTAR PUSTAKA
Imam
Ghazali, Mukhtashar Ihya Ulumuddin, diterjemahkan oleh Zaid Husein
al
hamid, Ringkasan Ihya Ulumuddin, Jakarta ; Pustaka
Amani, 1995.
Abu Zakariya Yahya, Riyadus salihin, diterjemahkan
oleh; H. salim Bahreisy, Bandung; Alma’arif, 1987
Hadits
tersebut dikutip oleh syaikh Muhyiddin abu zakariya yahaya, dalam Riyadhus
Shalihin hlm 89
Sayid
Abdillah ibn Husain, Sulamu at-Taufiq hlm. 60
Riyadhus
shalihin Abu Zakariya Yahya, Riyadus salihin, diterjemahkan oleh; H. salim
Bahreisy, Bandung; Alma’arif, 1987hlm 236
Ibid,
hlm 385
Ibid,
hlm. 382
Imam
Ghazali, Mukhtashar Ihya Ulumuddin, diterjemahkan oleh zaid husein al
hamid, Ringkasan Ihya Ulumuddin, Pustaka Amani, Jakarta, 1995 Hlm 217
Post a Comment for "Qanaah dan Tasamuh"