Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Raja' akhlak terpuji


BABA I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Agama Islam adalah agama yang paling sempurna, Agama islam sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan hal-hal yang terpuji. Segala tingkah laku Rasullullah SAW. patut dijadikan teladan atau Uswatun Hasanah bagi seluruh umatnya. Beliau mempunyai sifat yang terpuji, sifat itu selalu diterapan dalam tingkah laku sehari-hari baik dalam keluarga, masyarakat, bahkan dalam pemerintahannya sehingga beliau patut di beri gelar Al Amin.Sebagai umatnya, kita wajib mencontoh prilaku prilaku beliau baik dirumah, sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Sifat-sifat terpuji tersebut adalah antara lain, menempati janji, berterima kasih, tanggung jawab, ramah, rajin, dermawan, hemat, rendah hati dan lain-lain.Namun di makalah ini sifat terpuji yang akan kita bahas ialah Raja.

B.     Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ni antara lain :
1.      Menjelaskan pengertian Raja’
2.      Memberikan contoh-contoh perilaku Raja’
3.      Memaparkan mengenai hikmah perilaku Raja’


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Raja’
Kata raja’ berasal dari bahasa arab yang artinya harapan. Maksudnya, mengharap keridhaan Allah SWT dan rahmat-Nya. Rahmat adalah segala karunia Allah SWT yang mendatangkan manfaat dan nikmat.
Raja’ termasuk akhlakul karimah terhadap Allah SWT yang manfaatnya dapat mempertebal iman dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seorang muslim atau muslimat yang melimpahkan ampunan Allah, berarti ia mengakui bahwa Allah itu Maha Pengampun. Muslim dan muslimat yang mengharapkan agar Allah melimpahkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, berarti ia telah meyakini bahwa Alla Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kebalikan dari sifat Raja’ adalah berputus asa terhadap ridha dan rahmat Allah SWT. Orang yang berputus asa terhadap Allah berarti ia berprasangka buruk kepada Allah SWT, yang hukumnya haram dan merupakan ciri-ciri orang kafir.

B.     Perilaku Raja’
Muslim dan muslimat yang bersifat Raja’ tentu dalam hidupnya akan bersikap:
1.      Optimis
Setiap manusia akan selalu diuji keimanan dan kepribadiannya. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, manusia senantiasa menghadapi peluang dan tantangan. Tidak jarang, kegagalan dijumpai dalam usaha keras yang telah dilakukan. Bila peluang dan kesempatan telah tersedia, kemudian ditambah dengan modal, potensi, kekuatan atau kelebihan dirinya, seringkali menimbulkan rasa optimis. Sebaliknya, apabila kemampuan yang dimiliki kurang memadai, biasanya seseorang mudah merasa pesimis.
Optimis ialah keyakinan diri dan salah satu sifat baik yang dianjurkan dalam islam. Dengan sikap optimis, seseorang akan bersemangat dalam menjalani kehidupan, baik demi kehidupan di dunia maupun dalam menghadapi kehidupan di akhirat kelak.
Sikap optimis merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap manusia, khususnya seorang muslim. Karena dengan optimis, seorang muslim akan selalu berusaha semaksimal mungkin mencapai cita-citanya dengan penuh keikhlasan karena Allah tanpa sedikitpun rasa takut dan khawatir akan mengalami kegagalan.
Optimis sangat diperlukan dalam untuk mencapai kesuksesan. Dengan adanya sikap optimis dalam diri setiap muslim, kinerja untuk amal akan meningkat dan persoalan yag dihadapi dapat diselesaikan dengan baik.

2.      Perilaku Dinamis
Dinamis dapat diartikan sebagai satu keadaan yang selalu bergerak, tidak pernah diam, tidak statis. Seseorang yang dinamis adalah seseorang yang tidak kenal putus asa dalam mencapai tujuannya. Sikap dinamis ini memacu pada kemajuan dan perkembangan.
Manusia yang baik adalah manusia yang berprestasi lebih baik dari hari kemarin. Dan manusia yang buruk adalah manusia yang sama, bahkan lebih buruk dari hari kemarin. Maka berusahalah utuk menjadi manusia yang senantiasa berusaha ke arah kebaikan.

3.      Berfikir Kritis
Beberapa ciri orang yang memiliki sifat berfikir kritis antara lain:
§  Menanggapi atau memberikan komentar terhadap sesuatu dengan penuh pertimbangan.
§  Bersedia memperbaiki kesalahan
§  Dapat menganalisa sesuatu yang datang kepadanya secara sistematis
§  Bersikap cermat, jujur dan ikhlas
§  Adil dalam memberikan kesaksian tanpa melihat siapa orangnya walaupun merugikan
§  Keadilan ditegakkan dalam segala hal

4.      Mengendalikan Diri
Manusia diberi akal dan hawa nafsu oleh Allah SWT. Dua hal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya sehingga manusia disebut sebagai makhluk yang paling sempurna. Seringkali hawa nafsu membawa seseorang cenderung ke arah keburukan sehingga setiap orang harus mampu mengendalikannya. Hawa nafsu dapat membawa kebaikan selama ia mampu diarahkan, tetapi akan menjerumuskan kepada kejahatan bila dibiarkan tanpa arah yang jelas.

C.    Ciri-ciri orang yang mempunyai sifat raja'
1.      Optimis dalam hidup dan tidak pernah putus asa.
2.      Dinamis dalam hidup, artinya selalu berusaha memperbaiki diri dari hari- ke hari.
3.      Berpikir kritis dan maju untuk masa depan.
4.      Mengenali kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri.
5.      Dalam berusaha seseorang akan mengawali dengan niat karena Allah.
6.      Senantiasa berfikir positif dan dinamis, memiliki pengharapan yang baik bahwa usahanya akan berhasil, serta siap menghadapi resiko.
7.      Munculnya sikap ulet, pantang menyerah dalam menghadapi cobaan.
8.      Selalu bertawakkal kepada Allah.Selalu berusaha meningkatkan diri untuk lebih baik.
9.      Memiliki sifat bersyukur kepada Allah.

D.    HIKMAH RAJA’
Hikmah perilaku Raja’:
1.      Memperoleh keridhoan Allah SWT
2.      Terhindar dari perbuatan dosa
3.      Mendapat kepuasan hidup
4.      Mendekatkan diri pada Allah SWT
5.      Sarana penyelesaian masalah hidup
6.      Memperoleh kebahagiaan hidup dunia dan akhirat
7.      Menciptakan prasangka baik dan membuang prasangka buruk
8.      Tidak mudah berputus asa
9.      Menjadikan dirinya tenang, aman, dan tidak merasa takut pada siapapun kecuali Allah SWT
10.  Dapat meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah berikan padanya
11.  Menghilangkan rasa hasud, dengki dan sombong




E.     Dalil al-quran dan hadist
1.      Dalil al-quran
Firman Allah SWT.:
“…dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”(QS. Yusuf:87).
Orang yang berputus asa dari rahmat Allah, berarti ia telah barprasangka buruk kepada Allah.
Kita selaku manusia tidak terlepas dari salah dan dosa, untuk itu kita wajib senantiasa berharap rahmat dan ampunan Allah SWT. Sebanyak dan sebesar apapun kesalahan dan dosa yang telah kita lakukan, kita tetap diperintahkan untuk mengharap ampunan dari Allah SWT.
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu…”(QS.Al Mu’min:60).
Kita dilarang untuk berputus asa dalam menghadapi masalah dalam kehidupan di dunia dan dalam mengharap ampunan dari Allah.
“katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang maha pengampun lagi maha penyayang.”(QS. Az Zumar:53).
Sikap raja’ atau mengharap rahmat Allah, dalam praktiknya tentu harus berusaha dengan sungguh-sungguh dengan mengerjakan segala yang diperintah Allah serta menjauhi larangan-Nya, sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”(QS.Al Azhab:21).
Bagi orang yang berharap ingin bertemu dengan Allah di surga, hendaknya ia beramal saleh dan tidak mempersekutukan Allah dengan yang lainnya.
 “Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya.”(QS.Al Kahfi:110).


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Raja' berarti mengharapkan sesuatu dari Allah swt. Ketika berdo’a maka kita harus penuh harap bahwa do’a kita akan dikabul oleh Allah Swt. Dimana hal tersebut telah diperintahkan Allah SWT kepada orang-orang beriman agar selalu berdoa kepada-Nya dan berharap Allah SWT akan mengabulkan doanya.
Penuh harap tersebut juga harus disertai dengan tindakan yang dapat mewujudkan harapannya tersebut, sedangakan jika kita hanya berharap saja tanpa melakukan tindakan yang dapat mewujudkan harapannya tersebut maka Allah SWT tidak akan mengabulkan harapannya tersebut

B.     SARAN
Dalam menghadapi hidup hendaknya setiap orang memiliki perilaku-perilaku terpuji salah satunya yaitu perilaku raja’, karna raja’ merupakan perilaku berarti mengharapkan sesuatu dari Allah swt. Sesungguhnya Allah memerintahkan manusia untuk berperilaku roja' yang terpuji hanya ada pada diri orang yang beramal taat kepada Allah dan berharap pahala-Nya, adapun roja' tanpa disertai amalan adalah roja' yang palsu, angan-angan belaka dan tercela.



DAFTAR PUSTAKA



Post a Comment for "Raja' akhlak terpuji"