Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Seni Klasik


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.  Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Membudaya adalah menjadi kebudayaan atau menjadi kebiasaan yang dianggap wajar dan mendarah daging. Budayawan adalah orang yang berkecimpung dalam kebudayaanatau bias juga disebut ahli kebudayaan
Segala bentuk hasil karya manusia didunia ini tentunya selalu mengalami bentuk perubahan dan perkembangan dari waktu kewaktu, karena tidak akan mungkin karya manusia terjadi begitu saja dan sampai disitu saja. demikian pula halnya dengan karya seni yang dibuat oleh manusia. Tentunya karya seni akan berawal dari bentuk karya yang paling sederhana dengan bahan yang sederhana pula. dan karya seni tersebut akan mengalami perkembangan menjadi lebih baik sesuai dengan jamannya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian seni?
2.      Apa itu seni klasik?
3.      Bagaimana macam-macam seni klasik?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Seni
Dalam Bahasa Indonesia salah satu arti “Seni” adalah halus. Menurut Herbet Read, seorang tokoh seni rupa mengungkapkan ”seni adalah suatu usaha manusia untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan”. Pengertian definisi ini, merupakan proses usaha mencari-cari, sehingga karya yang dihasilkan dapat menimbulkan berbagai pendapat yang beranekaragam. Cabang – cabang seni yaitu (wikipedia) :
1.      Estetika, ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.
2.      Musik, cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi.
3.      Seni Pertunjukan, sebagai bentuk kompak artikulasi berkesenian manusia Indonesia yang disajikan dalam format "pementasan".
4.      Seni rupa, cabang seni yang membentuk karya seni dengan menggunakan media yang dapat ditangkap oleh mata dan dirasakan dengn rabaan
5.      Seni tradisional, karya seni yang diciptakan oleh masyarakat sesuai dengan kebudayaan daerah tertentu yang sifatnya turun temurun dan tidak mengalami perubahan dari masa ke masa.
6.      Seni konteporer, seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.

B.     Seni Klasik
Kesenian klasik merupakan puncak perkembangan kesenian tertentu, yang mana tidak dapat berkembang lagi (mandeg). Karya seni yang dianggap klasik memiliki kriteria sebagai berikut :
1.      Kesenian yang telah mencapai puncak (tidak dapat berkembang lagi),
2.      merupakan standarisasi dari zaman sebelum dan sesudahnya, dan
3.       telah berusia lebih dari setengah abad. Selain dari ketentuan itu, suatu kesenian belum bisa dikategorikan seni klasik. Karya-karya seni klasik dapat dijumpai pada bangunan-bangunan kuno Nusantara pada zaman Hindu-Budha dan bangunan-bangunan kuno di Yunani dan Romawi.

C.    Macam-Macam Seni Klasik
1.      Seni lukis zaman klasik
Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:
·         Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama)
·         Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii),

Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal.

2.      Seni Rupa Zaman Klasik
·         Munculnya Pertulisan /Prasasti.
·         Arsitektur Masa Klasik.
·         Seni Arca
Zaman Hindu-Budha merupakan babak baru periodesasi kebudayan di Indonesia. Zaman ini juga di katakana sebagai akhir dari zaman prasejarah dan menjadi awal zaman sejarah. Hal ini di buktikan dengan adanya penemuan tulisan. Masa inipun sering dikatakana sebagai masa klasik. Peninggalan karya seni rupa pada masa Hindu-Budha yaitu prasasti dan candi. Prasasti adalah batu yang berisi sebuah tulisan tentang sesuatu peristiwa atau upacara tertentu yang dilakukan oleh orang-orang di lingkungan kerajaan. 

Pada zaman Hindu-Budha,banyak sekali kerajaan yang berdiri, mulai dari kerajaan kecil sampai kerajaan besar. Hampir semua kerajaan memiliki peninggalan yang berupa prasasti. Berikut adalah beberapa prasasti peninggalan kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Budha.
a.       Prasasti ciaruteum yang bergambar telapak kaki (Kerajaan Tarumanegara) 
b.      Prasasti kedukan bukit ( 683),menyebutkan kemenangan Raja Dapunta hyang (Kerajaan Sriwijaya)
c.       Prasasti canggal di Gunung Wakir (732), menyebutkan Banga Sanjaya membangun sebuah lingga di daerah Kunjara Kunya di jawa Dwipa (Kerajaan Mataram Kuno) 
d.      Prasasti tukmas di lereng Gunung Merbabu,menyebutkan adanya mata air dari sumber yang dapat di samakan dengan sungai gangga (Kerajaan Kaling)
Selain prasasti yang di sebutkan di atas, masih banyak lagi peninggalan kerajaan yang berkembang pada masa Hindu-Budha. Candi merupakan peninggalan zaman Hindu-Budha yang paling megah dan agung, karena orang zaman klasik  membangunnya untuk tujuan yang agung yaitu untuk kegiatan spiritual. 
Candi berasal dari kata” Candika Gerha” yang artinya rumah dewi candika. Dewi Candika disebut juga Dewi Durga atau Dewi Maut. Orang membangun candi dengan harapan mendapat pertolongan dari  dewi durga dalam kematianya sehingga candi kebanyakan berfungsi sebangai kuburan raja-raja. Pada perkembangan selanjutnya, Fungsi candi menjadi bermacam-macam di antaranya sebangai berikut :
1.      Sebagai hiasan (Candi Sari)
2.      Sebagai kuburan Abu Jenazah (Candi Budha)
3.      Sebagai Pemujaan (Candi penataran)
4.      Sebagai tempat Semedi (Candi Jalatunda)
5.      Sebagai Pemandian (Candi Belahan)
6.      Sebagai Gapura (Candi Bajang Ratu)
Seperti halnya zaman Hindu-Budha, zaman Islam juga memiliki peninggalan karya seni rupa yang cukup megah. Hasil karya seni rupa zaman Islam berupa arsitektur dan seni hias
3.      Seni Arsitektur

·         Masjid
·         Makam  
·         Istana
4.      Seni hias
·         Seni ukir
·         Seni kaligrafi (arab)
·         Seni wayang 
·         Seni batik  
·         Seni lukis

Seni rupa moderen merupakan babak baru dalam perkembangan seni rupa. Menurut konsepnya, karya seni rupa tidak lagi menjadi simbol-simbol kehidupan yang kaku, namun ia lebih cenderung menjadi pengungkap ekspresi  dan nilai  seorang seniman secara bebas. Perkembangan seni rupa Indonesia modern terbagi dalam beberapa babak / periodesasi.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam Bahasa Indonesia salah satu arti “Seni” adalah halus. Menurut Herbet Read, seorang tokoh seni rupa mengungkapkan ”seni adalah suatu usaha manusia untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan”. Pengertian definisi ini, merupakan proses usaha mencari-cari, sehingga karya yang dihasilkan dapat menimbulkan berbagai pendapat yang beranekaragam. Cabang – cabang seni yaitu (wikipedia) :
1.      Estetika, ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.
2.      Musik, cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi.
3.      Seni Pertunjukan, sebagai bentuk kompak artikulasi berkesenian manusia Indonesia yang disajikan dalam format "pementasan".
4.      Seni rupa, cabang seni yang membentuk karya seni dengan menggunakan media yang dapat ditangkap oleh mata dan dirasakan dengn rabaan
5.      Seni tradisional, karya seni yang diciptakan oleh masyarakat sesuai dengan kebudayaan daerah tertentu yang sifatnya turun temurun dan tidak mengalami perubahan dari masa ke masa.
6.      Seni konteporer, seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.

B.     Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA


Post a Comment for "Seni Klasik"