Sistem blok silinder
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kendaraan
merupakan sebuah alat transportasi, baik yang penggeraknya mesin maupun yang
digerakkan oleh makhluk hidup, diciptakan untuk membantu meringankan pekerjaan
manusia.
Namun
dalam makalah ini penulis membahas mengenai kendaraan bermotor khususnya
kendaraan bermotor bakar atau sering dikenal dengan motor bensin. Untuk
menunjang bekerjanya suatu kendaraan pastilah dibutuhkan mekanisme penggerak
kendaraan seperti mesin, propeller shaft hingga roda.
Maka
dari itu secara lebih khusus lagi pada makalah kali ini penulis membahas
mengenai mekanisme penggerak mesin di motor bensin beserta kelengkapaannya.
Dalam hal ini secara umum yang penulis maksud akan membahas mengenai macam-
macam piston beserta kelengkapannya, blok silinder dengan silindernya, hingga
pekerjaan pada mekanisme engkol.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
itu blok silinder?
2. Bagaiman
fungsi komponen blok silinder?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Blok silinder adalah struktur terpadu yang terdiri dari silinder dari motor bakar torak dan beberapa atau semua yang
terkait struktur sekitarnya (bagian pendingin, bagian
bukaan masuk dan keluar bagian, sambungan, dan crankcase).
Istilah blok mesin sering
digunakan bersama dengan "blok silinder" (meskipun secara teknis
dapat dibuat perbedaan antara silinder mesin monobloc silinder
sebagai unit diskrit dibandingkan dengan desain blok dengan lebih banyak
integrasi yang terdiri dari crankcase juga.
Dalam
istilah dasar elemen mesin, berbagai
bagian utama dari mesin (seperti silinder, kepala silinder, bagian
pendingin, bagian intake dan exhaust, dan crankcase) secara konseptual berbeda,
dan konsep-konsep ini dapat semua diturunkan sebagai potongan diskrit yang
disatukan. Konstruksi seperti ini sangat luas di awal dekade komersialisasi mesin pembakaran dalam (1880-an sampai 1920-an).
Namun, tidak lagi seperti biasa memproduksi mesin bensin dan mesin diesel, karena
untuk setiap sistem konfigurasi mesin, ada cara
yang lebih efisien untuk merancang pembuatan (dan
juga untuk pemeliharaan dan perbaikan). Hal ini
umumnya melibatkan integrasi beberapa elemen mesin menjadi satu bagian diskrit,
dan melakukan pembentukan (seperti pengecoran, stamping,
dan memesin) untuk
beberapa elemen dalam satu setup dengan satu mesin sistem koordinat (dari alat mesin atau
bagian lain dari mesin manufaktur). Maka, akan menghasilkan satuan biaya produksi
serta pemeliharaan dan perbaikan yang lebih rendah.
Blok
Silinder adalah salah satu alat pada motor yng bersifat statis yang fungsinya
sebagai tempat bergeraknya piston dalam melaksanakan proses kerja motor. Blok
silinder dan cara mengatasi kerusakan blok silinder. Silinder motor 4 tak tidak
terdapat lubang-lubang apapun di bagian dalam dinding silindernya. Silinder
motor 2 tak terdapat lubang-lubang pada bagian dalam dindinmg silinder.
Kerusakan yang sering terjadi pada blok silinder adalah tergores / aus / lubang
silinder membesar, sehingga hal ini dapat mengakibatkan piston menjadi rusak /
kocak/ longgar di dalam silinder.
B.
Komponen di Blok Silinder dan Fungsi
Umumnya
·
Water jacket. Pada Blok silinder,
terdapat ruang ruang kecil yang disebut water jacket. Water jacket ini sendiri
berfungsi sebagai ruang untuk bersirkulasi air yang berguna mendinginkan mesin,
lengkapnya ada pada penjelasan sistem pendingin.
·
Piston / Torak. Piston / torak
berfungsi untuk menghisap gas yang akan dibakar di ruang bakar serta memberikan
tekanan pada saat langkah kompresi.
·
Ring Piston. Ring piston berfungsi
untuk menahan kebocoran pada saat terjadi pembakaran di rung bakar serta
meratakan oli yang ada di dinding blok silinder. penjelasan selengkapnya ada di
penjelasan tentang piston.
·
Batang torak / connecting rod.
Batang torak atau connecting rod adalah alat yang berfungsi sebagai penghubung
piston dengan sumbu engkol / crank saft.
·
Sumbu engkol / CrankShaft. Sumbu
engkol berfungsi sebagai komponen untuk mengubah tenaga vertical ( dari atas ke
bawah ) yang dihasilkan piston menjadi tenaga rotari ( berputar )
·
Pulley CrankShaft. Pulley Crank
shaft berfungsi sebagai poros dimana dihubungkan dengan poros lain seperti
pulley Cam Saft, alternator, untuk memberikan tenaga putaran.
·
Metal. Fungsi dari metal adalah
melapisi atau menjadi bantalan untuk stang piston dan berfungsi untuk menjadi
bantalan ketika Crankshaft berputar.. sebetulnya metal sendiri terdapat dua
jenis yakni metal jalan dan metal duduk.
·
Fly Wheel / Roda Gila. Fly Wheel
berfungsi untuk meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh mesin ke sistem pemindah
daya seperti kopling, transmisi, dan ploveler skaft.
Blok silinder/Silinder
Blok
silinder dan ruang engkol merupakan bagian utama dari motor bakar.
Bagian-bagian lain dari motor dipasangkan di dalam atau pada blok
silinder,sehingga terbentuk susunan motor yang lengkap. Pada blok silinder ini
terdapat lubang silinder yang berdinding halus,dimana torak bergerak
bolak-balik dan pada bagian sisi-sisi blok silinder dibuatkan sirip-sirip
maupun lubang-lubang mantel air pendingin yang digunakan untuk pendinginan
motor. Silinder bersama-sama dengan kepala silinder membentuk ruang bakar,
yaitu tempat melaksanakan pembakaran bahan bakar.
Membentuk
blok silinder dengan mesin CNC
Cara lain
membentuk blok silinder dengan sand casting
Blok
silinder dan ruang engkol dapat dituang menjadi satu bagian atau terpisah satu
sama lain, kemudian disatukan dengan baut-baut. Variasi lain dalam konstruksi
blok silinder ialah dengan pemasangan tabung silinder ke dalam blok silinder.
Tabung ini dibuat dari besi tuang atau baja tuang.
Fungsi blok
silinder :
·
sebagai dudukan kepala silinder.
·
sebagai dudukan silinder liner.
·
sebagai dudukan mekanisme poros
engkol.
Fungsi
silinder :
·
sebagai langkah bakar torak.
Blok
silinder harus memenuhui persyaratan :
·
kaku, pembebanan tekan tidak boleh
mengakibatkan perubahan elastisitas pada bentuk.
·
ringan dan kuat.
·
konstruksi memungkinkan pendinginan
yang rata.
·
pemuaian panas harus sesuai dengan
bagian-bagian yang terpasang pada blok tersebut (seperti ; poros engkol,
kepala silinder).
Silinder
harus memenuhui persyaratan :
·
memiliki sifat luncur yang baik,
sehingga tahan aus.
·
Tidak mudah berubah bentuk.
·
kuat terhadap tekanan.
·
mudah di overhaul.
C.
Tabung Silinder
Penggunaan
tabung silinder memungkinkan silinder diganti setiap saat diperlukan,
umpamannya karena aus atau sebab-sebab lain. Hal ini akan menghemat waktu
maupun biaya. Tabung tersebut di buat dari besi tuang dan mendapatkan perlakuan
panas (heatreatment) untuk memperoleh ketahanan terhadap keausan yang lebih
tinngi.
Perlakuan
Pemanasan (heatreatmant) pada tabung silinder tekanannya pada temperatur yang
sesuai sekitar 5200C bagaimanapun juga dibawah perubahan bentuk titik dan
pengaturan pendinginan hingga 3000C pada suhu pendinginan sekitar 300C -
400C/jam. Setelah tungku dingin selanjutnya pendinginan dilakukan dengan pemberian
sirkulasi udara.
Ada dua
jenis tabung silinder yang digunakan, yaitu tabung basah dan tabung kering.
Tipe basah ( wet type), pada silinder blok tipe ini letak water jacket
berhubungan langsung dengan liner. Water jacket adalah ruang pada blok yang berisi
air pendingin dari radiator. Hal ini membuat liner pada silinder blok tidak
cepat panas. Sementara liner itu sendiri adalah sebuah tabung tempat piston
melakukan gerakan naik turun.
Tipe kering
(dry tipe), pada silinder blok tipe ini letak water jacket tidak berhubungan
langsung dengan liner . Hal ini membuat liner cepat panas pada saat mesin
hidup. Tabung kering umumnya dibuat dari baja dan dinding luar maupun dinding
dalam nya dikerjakan dengan teliti. Tabung ini ditekan ke dalam blok silinder sehingga
terbentuk lapisan pada silinder. Paking untuk mencegah kebocoran air pendingin
tidak diperulkan. Tabung jenis basah langsung berhubungan dengan air pendingin.
Berbeda dengan tabung jenis kering, pemasangannya memerlukan paking untuk
mencegah kebocoran air pendingin.
Bila mesin
digunakan dalam waktu yang cukup lama, dinding silinder akan sedikit menjadi
aus, ini dapat diperbaiki dengan jalan mengebor kembali dinding silinder,
silinder yang telah dibor memerlukan torak dengan ukuran lebih besar disebabkan
bertambahnya diameter linier silinder. Bila dinding silinder yang terbuat dari
besi tuang aus dan pengeboran tidak dapat dilakukan maka silinder masih dapat
diperbaiki dengan jalan memasangkan pelapis silinder (tabung silinder).
Pada
umumnya, bentuk dan kontruksi blok silinder pada beberapa faktor .
Faktor-faktor itu antara lain jumlah silinder, susunan silinder, diameter
silinder, langkah torak, volume langkah, perbandingan kompresi, susunan katup,
cara pendinginan silinder, bahan yang digunakan, bentuk tuangan, cara penungan
dan penyelesaian benda tuang.
D.
Jenis konstruksi berdasarkan susunan
silinder
Konfigurasi
mesin adalah sebuah istilah yang menunjuk kepada "layout" piston
dalam sebuah mesin pembakaran dalam. Istilah "blok" sering digunakan
juga sebagai pengganti kata mesin dalam terminologi, penggunaan umumnya adalah
blok V dan mesin V, keduanya menunjuk ke hal yang sama. Dalam dunia permesinan
dapat dikategorikan sesuai fungsi-fungsinya tersendiri,teknologi permesinan
maupun teknik mesin Automotif sangat memiliki ketergantunga terhadap kemajuan
teknik mesin produksinya juga atau yang sering kita kenal dengan “mesin
perkakas”. Didalam perancangan segala konstruksi mesin yang ada pada mekanika
otomotif pada dasarnya bersumber dari perancangan sejak dasar oleh permesinan
produksi.
Kategorisasi
Dengan Pergerakan Piston. Tipe-tipe mesin termasuk:
1.
Mesin Inline Sejajar ( Straight
Engine )
Dalam konfigurasi sebuah mesin, mesin segaris adalah
sebuah mesin pembakaran dalam yang semua silindernya terletak segaris. Mesin
seperti ini sudah banyak digunakan di dunia otomotif, penerbangan, dan
lokomotif.Mesin segaris lebih mudah dibuat dari mesin jenis lainnya, seperti
mesin flat atau mesin V karena hanya membutuhkan satu cabang silinder dan
crankshaft. Mesin ini juga membutuhkan cylinder head dan camshaft yang lebih
sedikit. Tipe ini Banyak dipakai di mesin mesin yang kita gunakan seperti Mesin
Mobil Toyota Avanza, Kijang Innova, Suzuki Carry, Mitsubishi Kuda dan lain
lain. sedang dalam mesin dieselnya seperti Isuzu Panther, Pajero, Everest,
Captiva diesel dan lain lain. Mesin Tipe Inline sejajar memiliki konfigrasi
2,3,4.6 ataupun 8 silinder. Mesin jenis ini memiliki keuntungan dari segi
kemudahan dalam hal segi konstruksi dn pembuatan. Selain itu tipe mesin dapat
dibuat kompak sehingga menguntungkan pada penempatan di dalam kabin mesin.
Tentunya kalau ada keuntungan pasti ada kerugiannya, ya kerugian mesin jenis
ini bila semakin banyak silindernya maka makin sulit dicapai kesimbangan (
balance dari mesin itu sendiri )
2.
Mesin V ( V Engine )
Sesuai namanya maka mesin ini berbentuk seperti huruf
V dimana memiliki sudut tertentu, Cara termudah melihatnya coba anda amati
motor Harley davidson. Ya itu adalah mesin tipe V. Mesin V pertama kali
dipatenkan oleh Karl Benz pada tahun 1896 ), Dalam perkembangnya penamaan mesin
V sesuai jumlah silindernya, V2 untuk 2 silinder, V4, V6, V8, V10, V12,V16,
V18,V20, bahkan sampai ke V24 ( 24 silinder ). Mesin V memiliki Nilai gravitasi
yang lebih rendah dan pengunaan pada mesin dengan silinder yang lebih banyak
akan menghasilkan torsi maksimum yang lebih besar daripada mesin inline pada
kapasitas mesin dan tehnologi yang sama.
3.
Mesin W
Adalah Tipe mesin dengan pengaturan menyerupai huruf
W, Pemakaian pertama digunakan pada sepedamotor Anzani pada tahun 1906. Pada
Perkembangannya Pabrikan yang banyak mengembangkan Mesin Tipe W adalah Group
Volkswagen. Seperti Penamaan pada mesin konsvigura V dalam Konfigurasi W
penamaan juga sesuai dengan jumlah silindernya misalnya saja Mesin W8 difunakan
pada VW Passat, W12 Pada Mesin VW Phaeton, Toureg, Bentley Continental GT.
Puncak Perkembangan Mesin W terjadi pada tahun pada tahun 2006, dengan
dikeluarkannya mesin W16 kapasitas 8 liter yang dipasangkan pada mesin Bugatti
Veyron. diperlengkapi dengan 4 buah Turbo charger dan menghasilkan tenaga
1000Ps/6000 rpm.
4.
Mesin X
Bila Sebuah Mesin W dikembangkan dari mesin V maka
pada mesin jenis X ini merupakan gabungan mesin V blok horizontal menentang
satu sama lain. Jadi, silinder tersebut diatur dalam empat bank, dilihat
silinder hedanya ini akan muncul sebagai X. Konfigurasi ini sekarang sangat
jarang ditemukan, terutama karena berat dan kompleksitas dibandingkan dengan
mesin tipe biasa. Kebanyakan contoh mesin X ada dan dipergunakan pada era
Perang Dunia II, dan dirancang untuk pesawat militer besar. Sebagian besar
adalah X-24s berdasarkan ada V-12s. sedangkan pengembannya sebagian diantaranya
adalah Ford, X-8 prototipe tahun 1920, Daimler-Benz DB 604, yang dikembangkan
untuk program Bomber B Luftwaffe (angkatan Udara Jerman Pimpinan Goering)
Isotta-Fraschini Zeta R.C. 24/60, dikembangkan untuk Caproni F6 tempur, (1943)
Rolls-Royce Exe, sebuah lengan katup mesin prototipe berpendingin udara.
5.
Mesin U
Mesin jenis ini adalah seperti dua buah mesin inline
sejajar yang akan tampak seperti huruf U, kedua mesin ini memiliki poros engkol
sendiri sendiri yang kemudian dihubungkan dtu dengan yang lain dengan geer atau
rantai, mesin ini akhirnya juga tidak berkembang karena lebih berat dan
kompleks. Contoh penggunaan mesin U adalah pada sepedamotor Ariel Square Engine
(1931-1959). Desain ini dihidupkan kembali sebagai versi dua-stroke pada
beberapa motor Suzuki balap, dan selanjutnya diproduksi massal menjadi Suzuki
RG500. Walaupun beberapa mesin jenis U berhasil dalam Dunia balap, tetapi pada
perkembangannya tidak begitu laku dalam produksi massal.
6.
Mesin H
Sebuah mesin H (atau H-blok) adalah sebuah konfigurasi
mesin di mana silinder sejajar sehingga jika dilihat dari depan, mereka tampak
dalam susunan vertikal atau horisontal H. Sebuah mesin H dapat dilihat sebagai
dua mesin datar, satu di atas atau di samping yang lain. Masing-masing memiliki
crankshaft sendiri, yang kemudian didigabungkan bersama-sama di salah satu
ujungmya. Konfigurasi H memungkinkan didesain mesin multi-silinder yang lebih
pendek, kadang-kadang memberikan keuntungan pada pesawat. Untuk aplikasi balap
mobil ada kelemahan karena memiliki konfigurasi H maka mesin harus dibuat agak
lebih tinggi agar knalpot dapat tersalurkan dengan baik, padahal dengan mesin
yang tinggi maka pusat grvitasi akan semakin tinggi hingga mengurangi
kestabilan kendaraan itu sendiri.
7.
Mesin Flat/Boxer
Mesin flat pertama dipatenkan oleh ahli teknik Jerman
Karl Benz. Mesin flat (juga dikenal dengan mesin boxer) adalah sebuah konfigurasi
mesin pembakaran dalam yang pistonnya bergerak secara horizontal. Crankshaftnya
ada satu dan silindernya diletakkan di sisi kiri dan kanan, membentuk sudut 180
derajat. Konsep mesin ini sendiri ditemukan oleh ahli teknik Jerman Karl Benz
tahun 1896, 8 tahun setelah ia menemukan mobil pertamanya yang sukses.
8.
Mesin VR6
Mesin VR6 adalah konfigurasi mesin pembakaran dalam
yang terdiri dari 6 silinder. Mesin ini dikembangkan oleh produsen Jerman Grup
Volkswagen di akhir 1980-an. Mesin ini mirip dengan Mesin V, hanya saja antar
cabang silindernya dibuat sudut lebih lancip, sekitar 10.6 atau 15 derajat -
dibandingkan dengan sudut 45°, 60°, atau 90° seperti yang biasa ditemukan di
mesin V.
9.
Mesin Wankel / Rotary Engine
Mesin wankel atau disebut juga mesin rotary adalah
mesin pembakaran dalam yang digerakkan oleh tekanan yang dihasilkan oleh
pembakaran diubah menjadi gerakan berputar pada rotor yang menggerakkan sumbu.
Mesin ini dikembangkan oleh insinyur Jerman Felix Wankel. Dia memulai
penelitiannya pada awal tahun 1950an di NSU Motorenwerke AG (NSU) dan
prototypenya yang bisa bekerja pada tahun 1957. NSU selanjutnya melisensikan
konsepnya kepada beberapa perusahaan lain di seantero dunia untuk memperbaiki
konsepnya. Karena mesin wankel sangat kompak, ringan, mesin ini banyak
digunakan pada berbagai kendaraan dan peralatan seperti pada mobil balap,
pesawat terbang, go-kart, speed boat.
E.
Oversize /
Perubahan ukur
Perubahan
ukuran silinder (Oversize / korter) terdiri dari 4 tahap yaitu:
·
0,25 berarti : over size
0,25mm, yaitu silinder mengalami perubahan untuk pertama kalinya.
·
0,50 berarti : over size
0,50mm, yaitu silinder mengalami perubahan untuk kedua kalinya.
·
0,75 berarti : over size
0,75mm, yaitu silinder mengalami perubahan untuk ketiga kalinya.
·
0,100 berarti : over size
0,100mm, yaitu silinder mengalami perubahan unkuran untuk keempat kalinya atau
terakhir kalinya.
Setelah pada
tahap silinder over size 0,100 maka silinder sudah tidak bisa di korter lagi.
Dan langkah perbaikannya adalah dengan mengganti blok silinder baru, atau blok
silinder lama di shock kembali. Pekerjaan over size silinder ataupun sok
silinder adalah dilakukan oleh bengkel bubut. Pemakaian blok silinder, piston
dan ring piston harus dalam satu ukuran, misalnya: silinder masih ukuran standar
maka piston dan ring piston harus menggunakan ukuran standar juga.
Silinder
motor 4 tak dimana dari titik mati atas sampai titik mati bawah tidak terdapat
lubang. Silinder blok motor 2 tak berbeda bentuknya dengan motor 4 tak dimana
untuk motor 2 tak bentuk silinder antar titik mati atas dan titik mati bawah
terdapat lubang atau saluran gas buang dan gas baru dan saluran bilas.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Blok silinder adalah struktur terpadu yang terdiri dari silinder dari motor bakar torak dan beberapa atau semua yang
terkait struktur sekitarnya (bagian pendingin, bagian
bukaan masuk dan keluar bagian, sambungan, dan crankcase).
Istilah blok mesin sering
digunakan bersama dengan "blok silinder" (meskipun secara teknis
dapat dibuat perbedaan antara silinder mesin monobloc silinder
sebagai unit diskrit dibandingkan dengan desain blok dengan lebih banyak
integrasi yang terdiri dari crankcase juga.
Dalam
istilah dasar elemen mesin, berbagai
bagian utama dari mesin (seperti silinder, kepala silinder, bagian
pendingin, bagian intake dan exhaust, dan crankcase) secara konseptual berbeda,
dan konsep-konsep ini dapat semua diturunkan sebagai potongan diskrit yang
disatukan. Konstruksi seperti ini sangat luas di awal dekade komersialisasi mesin pembakaran dalam (1880-an sampai 1920-an).
Namun, tidak lagi seperti biasa memproduksi mesin bensin dan mesin diesel, karena
untuk setiap sistem konfigurasi mesin, ada cara
yang lebih efisien untuk merancang pembuatan (dan
juga untuk pemeliharaan dan perbaikan). Hal ini
umumnya melibatkan integrasi beberapa elemen mesin menjadi satu bagian diskrit,
dan melakukan pembentukan (seperti pengecoran, stamping,
dan memesin) untuk
beberapa elemen dalam satu setup dengan satu mesin sistem koordinat (dari alat mesin atau
bagian lain dari mesin manufaktur). Maka, akan menghasilkan satuan biaya produksi
serta pemeliharaan dan perbaikan yang lebih rendah.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan
untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kitapunya.net/2013/10/fungsi-blok-silinder-atau-cylinder-block.html
Post a Comment for "Sistem blok silinder"