Struktur sosial dan diferensi sosial 2
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
STRUKTUR
SOSIAL
1.
Definisi
Struktur Sosial
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau
bentuk. Struktur tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang
berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan
atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.
Susunannya bisa vertikal atau horizontal.
Pengertian struktur
sosial menurut para ahli sosiologi :
·
George Simmel: struktur
sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
·
George C. Homans:
struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku
sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
·
William Kornblum:
struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan
pola perilaku undividu.
·
Soerjono Soekanto:
struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan
peranan-peranan sosial.
·
Raymond Flirt
: struktur sosial merupakan suatu pergaulan hidup manusia meliputi
berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula
lembaga-lembaga dimana orang banyak tersebut ambil bagian.
·
E.R.
Lanch : struktur sosial adalah cita-cita tentang distribusi kekuasaan
di antara individu dan kelompok sosial
·
Coleman : Pola hubungan
antar manusia dan antarkelompok manusia
·
Kornblum : Pola
perilaku individu dan kelompok, yaitu perilaku berulang-ulang yang
menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat
2. Jenis-jenis struktur sosial, dibagi
menjadi:
1)
Struktur kaku dan struktur luwes
Struktur kaku adalah struktur yang
tidak dapat diubah.Struktur luwes adalah stuktur dimana perubahan-perubahn
dalam pola susunannya dibiarkan terjadi.
2)
Struktur formal dan struktur
informal
Struktur formal adalah struktur yang diakui oleh pihak
yang berwenang dengan ketetapan hukum. Struktur informal adalah struktur yang
nyata ada dan berfungsi tetapi tidak diakui oleh pihak yang berwenang.
3)
Struktur homogen dan heterogen
Struktur homogen adalah struktur sosial dimana
unsur-unsur didalamnya mempunyai pengaruh yang sama terhadap dunia luar.
Struktur heterogen adalah struktur sosial yang unsur-unsur di dalamnya tidak
mempunyai kedudukan yang sama .
4)
Struktur mekanis dan struktur
statistik
Struktur mekanis adalah struktur yang menuntut posisi
tetap samadari anggota-anggotanya.Struktur statistik adalah struktur yang dapat
berfungsi dengan baik jika persyaratan jumlah anggota tertentu terpenuhi.
3. Ciri-ciri Struktur Sosial
1)
Muncul pada kelompok
masyarakat
Struktur
sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran.
Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka
berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat. Pada setiap sistem sosial
terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu
merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2)
Berkaitan erat dengan
kebudayaan
Kelompok
masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan
memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan
kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur
sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
3)
Dapat berubah dan berkembang
Masyarakat
tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan berkembang
sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh mereka pun
bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
4.
Proses
Terbentuknya Struktur Sosial
1) Proses
awal
Adanya hukum rimba,
yang kuat adalah yang memegang kekuasaan yang selanjutnya mengatur susunan
status-status sosial secara hierarkis dalam masyarakat tersebut.
2) Proses
perkembangan
Terjadi
perubahan-perubahan yang efektif dan efisien serta penyempurnaan dari sistem
pembagian status serta peran. Struktur kekuasaan dan wewenang dari orang-orang
yang ada didalam masyarakat tersebut.
3) Proses
akhir
Apabila kondisi sosial
yang baik dan cocok terhadap struktur sosial yang dimilikinya sehingga tidak
ada lagi proses perubahan yang mendasar.
5. Bentuk Struktur Sosial
Atas dasar :
1) Identitas
keanggotaan
§ Struktur
masyarakat homogen, keanggotaan dalam masyarakat hanya terdiri dari satu suku
atau ras tanpa perbedaan-perbedaan yang berarti.
§ Struktur
masyarakat heterogen, keanggotaan yang beranekaragam dan multikultural.
2) Sifat
§ Formal
§ Informal
§ Kaku
§ Luwes
3) Pola
komunikasi
§ Terbuka,
mauberhubungan dengan masyarakat lain diluar komunitasnya.
§ Tertutup,
komunikasi yang dilakukan bersifat intern.
4) Bidang
kehidupan
§ Ideologi
§ Politik
§ Ekonomi
§ Sosial
§ Kebudayaan
§ Pertahanan
dan keamanan
5) Ketidaksamaan
sosial
§ Vertikal
(Stratifikasi sosial),
pengelompokan masyarakat kedalam kelompok secara vertikal (bersifat hierarkis)
atas dasar kriteria tertentu.
§ Horizontal
(Diferensiasi), pengelompokan masyarakat kedalam kelompok secara horizontal
(bersifat beragam) atas dasar perbedaan ciri fisik.
6.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Struktur Sosial
1) Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari
pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa,
perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
2) Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata
pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor
industri.
3) Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi
struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan yang tidak merata
antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin.
7.
Dampak Positif dan Negatif Struktur Sosial
Dampak
adanya stratifikasi sosial:
1) Dampak Positif
Orang
yang berada pada lapisan terbawah akan termotivasi dan terpacu semangatnya
untuk bisa meningkatkan kualitas dirinya, kemudian mengadakan mobilitas sosial
ke tingkatan yang lebih tinggi.
2) Dampak Negatif
Dapat
menimbulkan kesenjangan sosial
B. DEFERENSIASI SOSIAL
1. Pengertian Deferensiasi Sosial
1)
Secara Harfiah
Berasal dari bahasa Inggris “Deferent” yang artinya membeda-bedakan.
Berarti klasifikasi terhadap perbedaan atau yang sejenis kehidupan manusia.
2)
Menurut Soerjono Soekanto
Deferensiasi sosial merupakan variasi pekerjaan prestise akan kekuasaan
kelompok dalam masyarakat.
3)
Secara umum
Pengelompokan masyarakat secara Horizontal(sejajar,sama,sebanding,setera)
berdasarkan kesamaan ciri-ciri tertentu.
2. Jenis-jenis Deferensiasi Sosial
1)
Rank/Tingkatan
Deferensiasi Sosial yang terjadi karena ketimpangan distribusi suatu barang
yang di butuhkan dan persediaannya terbatas.
2)
Fungsional
Deferensiasi Sosial akibat pembagian kerja yang muncul karena orang
melaksanakan pekerjaan yang berlainan.
3)
Custom/Adat
Deferensiasi Sosial akibat aturan berperilaku yang tepat dan berbeda
menurut situasi tertentu.
3. Ciri-ciri Deferensiasi Sosial
1)
Ciri Fisik
Berkaitan erat dengan apa yang di namakan Ras. Ras adalah penggolongan
manusia atas dasar persamaan ciri-ciri fisik yang tampak dari luar seperti
warna kulit,warna rambut dan bentuk tubuh.
2)
Ciri Sosial
Berkaitan dengan fungsi para warga masyarakat setiap melakukan fungsi atau
tugas untuk kepentingan dirinya sendiri dan masyarakat. Aneka ragam tugas ini
berkaitan dengan profesi masyarakat termasuk mata pencaharian dan Okupasi.
3)
Ciri Budaya
Dalam suatu ciri budaya orang cenderung membedakan antara masyarakat satu
dengan masyarakat yang lain ,bangsa yang satu dengan bangsa yang lain, dan suku
yang satu dengan suku yang lainnya. Contoh : Etnis.
4. Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial
1)
Diferensiasi Ras
Ras adalah suatu kelompok manusia
yang memiliki ciri-ciri fisik bawan yang sama. Diferensiasi ras berarti
pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya, bukan budayanya.
2)
Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)
Menurut Hassan Shadily MA, suku
bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang masih dianggap mempunyai
hubungan biologis. Diferensiasi suku bangsa merupakan penggologan manusia
berdasarkan ciri-ciri biologis yang sama, seperti ras. Namun suku bangsa
memiliki ciri-ciri paling mendasar yang lain, yaitu adanya kesamaan budaya.
3)
Diferensiasi Klen (Clan)
Klen (Clan) sering juga disebut
kerabat luas atau keluarga besar. Klen merupakan kesatuan keturunan
(genealogis), kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adat (tradisi).
Klen adalah sistem sosial yang 10 berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang
sama umumnya terjadi pada masyarakat unilateral baik melalui garis ayah
(patrilineal) maupun garis ibu (matrilineal).
4)
Diferensiasi Agama
Menurut
Durkheim agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan
praktik yang berhubungan dengan hal-hal yang suci. Agama merupakan masalah yang
essensial bagi kehidupan manusia karena menyangkut keyakinan seseorang yang
dianggap benar. Keyakinan terhadap agama mengikat pemeluknya secara moral.
Keyakinan itu membentuk golongan masyarakat moral (umat). Umat pemeluk suatu
agama bisa dikenali dari cara berpakaian, cara berperilaku, cara beribadah, dan
sebagainya. Jadi diferensiasi agama merupakan pengelompokan masyarakat
berdasarkan agama atau kepercayaannya.
5)
Diferensiasi Profesi (pekerjaan)
Profesi atau
pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia sebagai umber
penghasilan atau mata pencahariannya. Deferensiasi profesi merupakan
pengelompokan masyarakat didasarkan ada jenis pekerjaan atau profesinya
biasanya berkaitan dengan keterampilan khusus. Misalnya guru memerlukan
keterampilan khusus seperti pandai berbicara,suka membimbing, sabar, dsb.
Berdasarkan perbedaan profesi kita mengenal kelompok masyarakat, berprofesi
seperti guru, dokter, pedagang, buruh, pegawai negeri, tentara, dan sebagainya.
Perbedaan profesi biasanya juga akan berpengaruh pada perilaku sosialnya.
Contohnya:perilaku seorang guru akan berbeda dengan seorang dokter ketika
keduanya melaksanakan pekerjaannya.
6)
Diferensiasi Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori dalam
masyarakat yang didasarkan pada perbedaan seks atau jenis kelamin (perbedaan
biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur organ
reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itu, terdapat
kelompok masyarakat laki-laki atau pria dan kelompok perempuan atau wanita.
7)
Diferensiasai Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan
pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa atau
kota. Terbagi menjadi:
§
Masyarakat desa : kelompok orang
yang tinggal di pedesaan atau berasal dari desa;
§
Masyarakat kota : kelompok orang
yang tinggal di perkotaan atau berasal dari kota.
8)
Diferensiasi Partai
Demi menampung aspirasi masyarakat
untuk turut serta mengatur negara/ berkuasa, maka bermunculan banyak sekali
partai. Diferensiasi partai adalah perbedaan masyarakat dalam kegiatannya
mengatur kekuasaan negara, yang berupa kesatuan-kesatuan sosial, seazas,
seideologi dan sealiran.
5. Penyebab Terjadinya Diferensiasi
Sosial
1)
Faktor adat
istiadat
Faktor adat
istiadat adalah nilai tidak bersifat universal artinya tidak untuk setiap
masyarakat/kelompok menerima nilai tersebut, sehingga nilai antara suatu daerah
dengan daerah lainya berbeda-beda. Contoh:
adat istiadat masyarakat SUNDA dengan masyarakat JAWA tengah berbeda.
2)
Faktor agama
Faktor agama
adalah faktor yg paling mempengaruhi norma dan nilai, karena di setiap agama
berbeda pantangan dan ibadah nya. Contoh
: di agama islam alkohol dan daging babi itu HARAM tetapi di agama lain tidak
di haram kan.
3)
Faktor lingkungan
(tempat tinggal)
Faktor lingkungan
adalah faktor lingkungan pun berperan dalam pembedaan nilai dan norma setiap
daerah / tempat masing”. Contoh
: lingkungan di pasar sangat berbeda dengan lingkungan di perumahan, jika di
pasar ada pereman yg galak tetapi d daerah komplek tdk ada preman (yg memegang/
menarik bayaran”majeg”)
4)
Faktor kebiasaan
Faktor kebiasaan
adalah faktor yg d pengaruhi oleh sering tidak nya orang itu melaksanakan suatu
pekerjaan. Contoh : orang yg
berada di pesantren sudah terbiasa membaca Al- Quran dan salat, tetapi orang yg
berada di Jalan” luar belum tentu terbiasa salat dan membaca AL-Quran.
5)
Faktor tradisi/
budaya
Faktor budaya adalah
budaya di dlam suatu masyarakat/kelompok berbeda-beda, begitu pun juga norma
dan nilai di dlam suatu masyarakat berbeda-beda, jadi hubungan antara buda dan
nilai yaitu suatu norna di dalam suatu masyarakat memiliki perbedaan
masing-masing.
6)
Faktor Suku
Suku-Suku Di
Indonesia Bermacam-Macam Ada Suku Sunda, Jawa , Minang Dan Lain-Lain.Setiap
Suku Memiliki Suatu Nilai Dan Norma Yang Berbeda-Beda, Contohnya Jika Di Jawa
Barat Di Dlam Suatu Pernikahaan Itu Yang Melamar Laki-Laki, Teapi Di Sumatra
Barat Yang Melamar Itu Perempuan.
6.
Dampak Dari Diferensiasi Sosial
Dampak Positif
·
Interseksi atau persilangan dan
pertemuan antara unsure-unsur yang berbeda di dalam masyarakat yang bisa
menimbulkan keberagaman namun juga sangat rawan dengan adanya konflik jika
terlalu banyak gesekan di dalamnya.
·
Mutual Akulturasi, dimana masyarakat
saling menyukai budaya yang dihasilkan oleh suatu golongan tertentu dan ini
membuat keragaman budaya yang makin menarik. Hal ini juga membuat dampak
negatif bagi banyak orang.
·
Amalgamasi, terjadinya perkawinan
beda budaya
·
Akulturasi, atau terbentuknya budaya
baru dimana unsure-unsur yang ada dari dua budaya sebelumnya masih sangat
kental atau terlihat pada budaya baru tersebut.
·
Difusi atau perpindahan budaya dari
satu kelompok masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.
·
Akomodasi atau sikap toleransi yang
ada di dalam masyarakat pada suku yang berbeda-beda.
·
Asimilasi, atau pembaruan antara dua
adat istiadat sehingga menghasilkan budaya baru yang unik karena unsure-unsur
budaya yang ada sebelumnya sudah tidak tampak lagi.
Dampak Negatif
·
Primodialisme atau kesetiaan
terhadap budaya yang dimiliki. Primodialisme ini biasanya sudah ditanamkan
sejak dari dirinya kecil hingga pada saat besar akan menganggap bahwa budayanya
lah yang paling unggul dan akan melahirkan etnosentrisme yang bisa merusak
persatuan.
·
Etnosentrisme, merupakan keadaan
dari primodialisme yang sangat berlebihan sehingga memunculkan pandangan yang
subjektif dan dapat memecah persatuan bangsa.
·
Konsolidasi, atau menata kembali
sebuah tatanan kelompok atau organisasi dan ini bisa menimbulkan berbagai
kecurigaan yang mampu menjadikan konflik.
·
Politik aliran, adanya dua atau
lebih perbedaan ideology dalam suatu negara sehingga mampu menghasilkan
benih-benih perpecahan dan kebencian.
Post a Comment for "Struktur sosial dan diferensi sosial 2"