Tanggung Jawab orang tua terhadap keluarga
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keluarga merupakan anugerah yang di
berikan oleh allah terhadap kita. Dan oleh sebab itu, kita di berikan tanggung
jawab terhadap keluarga terutama dalam hal pendidikan. Hal itu terbukti dengan
adanya banyak hadits dan ayat al-Qur’an yang menunjukkan tentang pendidikan.
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang bersumber dari al-Qur’an dan
al-Hadits sebagai sumber utama agama Islam.
Pendidikan Islam merupakan
pendidikan yang digunakan untuk membina manusia dari kecil sampai mati. Karena
pendidikan Islam merupakan pendidikan seumur hidup, maka perlu dibedakan antara
pendidikan orang dewasa dan pendidikan anak-anak. Pendidikan Islam merupakan
pendidikan yang memperhatikan perkembangan jiwa anak. Oleh karena itu, Akhyak mengatakan
dalam bukunya, pendidikan yang tidak berorientasi pada perkembangan kejiwaan
akan mendapatkan hasil yang tidak maksimal, bahkan bisa membawa kepada
kefatalan anak, karena anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan irama dan ritme
perkembangan kejiwaan anak.
Masing-masing periode perkembangan
anak memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi anak secara baik
tanpa ada hambatan.
Statemen di
atas, mengisyaratkan bahwa sebenarnya orang tua mempunyai tanggung jawab yang
sangat besar terhadap keluarga, yaitu terhasap pendidikan anaknya. Dan keluarga
yang merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama tersebut, wajib
memberikan pendidikan agama Islam dan menjaga anaknya dari api neraka. Maka
dari itu, penulis akan menguraikan lebih lengkap mengenai tanggung jawab orang
tua terhadap pendidikan anaknya yang ditinjau dari al-Qur’an dan hadits dalam
tulisan berikut ini.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa dalil
Al- Qur’an & Hadist mengenai tanggung jawab orang tua terhadap keluarga ?
2. Bagaimanakah
ajaran Rasulullah tentang tanggung jawab orang tua bagi keluarganya ?
3. Apakah
kewajiban bagi semua anggota keluarga ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan[1].
B. Peranan
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung
dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya,
ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu
juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
C. Tugas
Pada dasarnya tugas keluarga ada
delapan tugas pokok sebagai berikut:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para
anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang
ada dalam keluarga.
3.
Pembagian
tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota
keluarga.
7. Penempatan anggota-anggota keluarga
dalam masyarakat yang lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat
para anggotanya.
D. Fungsi
Fungsi yang dijalankan keluarga
adalah:
1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan
anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari
bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik
3. Fungsi Perlindungan dilihat dari
bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung
dan merasa aman.
4.
Fungsi
Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan
dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi
antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam
menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga
5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga
memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala
keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain
setelah dunia
6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan,
mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7.
Fungsi
Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman
masing-masing, dan lainnya
8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan
sebagai generasi selanjutnya.
9. Memberikan kasih sayang, perhatian,
dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga[2].
E.
Ayat-Ayat Tentang Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap
Pendidikan di dalam keluarga
Al-Qur’an
tidak secara langsung mengemukakan tentang tanggung jawab orang tua terhadap
keluarganya, yaitu dalam hal pendidikan, namun perintah atau statemen tersebut
tersirat dalam beberapa ayat yang mengisyaratkan tentang hal itu. Berikut ini
ayat yang menunjukkan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan:
Q.S.al-Tahrim/66:6
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (6)
Artinya: Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Qurtubi
الأولى :
قوله تعالى : { يابني أَقِمِ الصلاة } وصّى ابنه بعُظْم الطاعات وهي الصلاة والأمر
بالمعروف والنهي عن المنكر . وهذا إنما يريد به بعد أن يمتثل ذلك هو في نفسه
ويزدجر عن المنكر
Maksud
tafsir di atas adalah hendaklah orang tua menasehati anaknya agar taat kepada
allah dengan menjalankan shalat serta amar ma’ruf nahi munkar.
F.
Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan di dalam
keluarga
Banyak
hadits yang mengisyaratkan tentang tanggung jawab terhadap kelurga, yaitu dalam
pendidikan anaknya, walaupun tidak secara langsung. Hadits tersebut dapat
berupa hadits tentang pengajaran orang tua kepada anaknya tentang tauhid,
tentang shalat dan lain sebagainya.
Anak dalam
perkembangannya selalu terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Maka dari itu,
orang tua harus mampu memfilter segala hal yang dapat berpengaruh buruk kepada
diri anak. Namun jangan sekali-kali orang tua melarang anaknya untuk bermain
dengan teman-temannya, karena larangan itu akan membuat anak menjadi tidak
pandai bergaul dan akan berdampak buruk dalam perkembangan berikutnya.
Namun hendaknya orang tua mengarahkan agar anaknya bergaul dengan teman-teman
yang mempunyai akhlak yang baik[3].
Keluarga
merupakan institusi yang pertama kali bagi anak dalam mendapatkan pendidikan
dari orang tuanya. Hal itu tercermin dari sikap dan perilaku orang tua sebagai
teladan yang dapat dicontoh oleh anak.
Dengan demikian, keluarga mempunyai
kewajiban sebagai berikut:
1. Memberi
contoh kepada anak dalam berakhlak mulia.
2. Menyediakan
kesempatan kepada anak untuk mempraktikkan akhlak mulia.
3. Memberi
tanggung jawab sesuai dengan perkembangan anak
4. Mengawasi
dan mengarahkan anak agar selektivitas dalam bergaul.
5. Orang tua
juga harus mampu menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya.
6. Orang tua
dilarang memerintahkan pada anak tentang hal-hal yang dilarang agama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan institusi yang
pertama kali bagi anak dalam mendapatkan pendidikan dari orang tuanya. Jadi
keluarga mempunyai peran dalam pembentukan akhlak anak, oleh karena itu
keluarga harus memberikan pendidikan atau mengajar anak tentang akhlak mulia
atau baik. Disamping itu, dalam melakukan pendidikan akhlak kepada anaknya,
orang tua hendaknya menggunakan metode pembiasaan. Maksudnya anak dilatih untuk
berakhlak yang baik dan bertingkah laku yang sopan kepada orang tua.
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung
dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya,
ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu
juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
B.
Saran
Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk
masa yang akan datang. Penulis mengaharpkan semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Ashraf, Ali, Horizon Baru Pendidikan Islam, terj. Sori Siregar, Jakarta:
Pustaka Firdaus, 1996.
Baidan, Nashruddin, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2005.
Suwaid, Muhammad, Tarbiyah Fi al-Atfal (Mendidik Anak Bersama Nabi:
Panduan Lengkap Pendidikan Anak Disertai Teladan Kehidupan Para Salaf), terj. Salafuddin
Abu Sayyid, Solo: Pustaka Arafah, 2006.
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2007.
Dawud, Abu, Sunan Abu Dawud, juz 2, Mauqi’ul Islam: Dalam Software
Maktabah Samilah, 2005.
[1] Ashraf, Ali,
Horizon Baru Pendidikan Islam, terj. Sori Siregar, Jakarta:
Pustaka Firdaus, 1996.hlm., 25
Post a Comment for "Tanggung Jawab orang tua terhadap keluarga"