Virus dan Bakteri
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam kemajuan iptek seperti yang ada
pada saat ini, menuntut manusia untuk bekerja lebih keras lagi. Didalam setiap
pekerjaan sudah pasti terdapat resiko dari pekerjaan tersebut sehingga dapat
menimbulkan penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja ini di sebabkan oleh
beberapa factor diantaranya adalah factor biologi, fisik, kimia, fisiologi dan
psykologi. Sebagai contoh orang yang bekerja pada sektor peternakan atau pada
sektor pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan.
Lingkungan dimana mereka bekerja itu
tidak selalu bersih dalam artian bebas dari sumber–sumber penyakit yang berupa
virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu, bahkan hewan dan tumbuhan
besarpun dapat menjadi sumber penyakit. Akan tetapi virus dan bakterilah
yang menjadi penyebab utama penyakit dalam kerja, khususnya pekerjaan yang
berkontak langsung dengan lingkungan. Untuk mencegah terjangkitnya
penyakit yang diakibatkan oleh bakteri tidak hanya membutuhkan tindakan
pengobatan saja tetapi juga diperlukan pengetahuan tentang itu bakteri
bagaimana bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa ciri - ciri dan peranan
virus ?
2.
Apa cirri - ciri dan peranan
bakteri ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
VIRUS
1. SEJARAH VIRUS
Virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Sejarah penemuan virus
dimulai pada tahun 1883 oleh Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman. Ia melakukan
penelitian tentang penyebab penyakit mosaik pada tembakau yang menyebabkan
pertumbuhan tembakau menjadi kerdil dan daunnya berwarna kuning. Mayer
menemukan bahwa penyakit mosaic tersebut menular ke tanaman tembakau lain
ketika ia menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang berpenyakit ke tanaman
yang sehat. Mayer berkesimpulan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri
yang sangat kecil. Bakteri ini tidak dapat dilihat menggunakan mikroskop
cahaya.
Tahun 1892 ilmuwan Rusia bernama Dmitri Iwanowski menyaring ekstrak daun
tembakau dengan saringan yang dirancang sedemikian rupa agar bakteri tidak
lolos dan juga dapat diperoleh filtrat daun tembakau. Begitu fltrat itu
desemprotkan pada tanaman tembakau yang sehat maka tanaman tersebut akan
tertular penyakit mosaik. Maka ia menyimpulkan bahwa penyebab penyakit mosaic
ini adalah organisme yang lebih kecil dari bakteri karena masih bisa lolos
dalam penyaringan.
Tahun 1898 ilmuwan bernama Martinus W. Beirejerinck melakukan pengamatan
yang sama dengan Iwanowski. Ia berpendapat bahwa agen penginfeksi itu sebagai
virus lolos saring karena agen tersebut dapat lolos dari saringan bakteri dan
tidak dapat dimati dengan mikroskop cahaya. Istilah virus lolos saring kemudian
disingkat menjadi virus. Iwanowski dan beijerick dinobatkan sebaga penemu
virus.
2. CIRI-CIRI VIRUS
a. Virus memilki ukuran sangat renik, yaitu antara 25-300 nm.
b. Virus merupakan metaorganisme, yakni organisme peralihan antara benda hidup
dan benda mati.
c. Virus dikatakan benda hidup karena dapat menggandakan diri atau dapat
bereproduksi ketika didalam sel inang. (Parasit Obligat)
d. Virus dikatakan benda mati karena virus dapat dikristalkan.
e. Virus bukan berupa sel, karena tidak memiliki bagian-bagian sel seperti
sitopasma ,membrane plasma, inti dan organel. Sehingga tidak melakukan metabolism
f. Virus berupa partikel yang disebut virion. Virion yakni bentuk komplit dan
struktur dari sebuah virus, berada diluar sel inang dan dapat menginfeksi
g. Virus hanya dapat dilihat oleh mikroskop elektron.
h. Virus kompleks memiliki bagian yang di sebut kepala dan ekor. Bagian ekor
terdiri dari selubung ekor, lempengan dasar dan serabut ekor. Lempengan dasar
dan serabut ekor berfungsi untuk melekat pada sel yang diinfeksi.
i.
Virus hanya memiliki satu
macam asam nukleat DNA atau RNA dan selubung protein yang disebut kapsid
j.
Virus memiliki bentuk bermacam
macam ada yang bulat, batang, huruf T, oval.
3. REPRODUKSI VIRUS
Virus menunjukan satu ciri kehidupan, yaitu reproduksi. Tetapi, reproduksi
virus hanya terjadi jika berada dalam sel organisme lain. Dengan demikian virus
hanya dapat hidup secara parasit. daur reproduksi dapat melalui siklus litik
atau siklus lisogenik.
a. Siklus Litik.
1) Tahap Absorbsi (Tahap Penempelan)
Tahap
absorbsi adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi.
Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor (protein khusus
pada membrane plasma sel inang yang mengenali virus)
2) Tahap Penetrasi
Tahap
penetrasi yakni materi genetic virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang.
3) Tahap Replikasi dan Sintesis
Tahap
replikasi yakni terjadinya penggandaan partikel virus di dalam sel inang. Sel
inang akan dikendalikan oleh materi genetik virus sehingga sel dapat membuat
komponen virus
4) Tahap Perakitan
Tahap
perakitan yakni setelah komponen virus terbentuk, komponen komponen tersebut
dirakit menjadi virus-virus baru yang lengkap
5) Tahap Litik (Pelepasan)
Tahap litik
yakni partikel virus yang keluar dari sel inang dengan memecahkan sel tersebut.
b. Siklus Lisogenik.
1) Tahap absorbs
Tahap
absorbsi adalah saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi.
Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi pada reseptor (protein khusus
pada membran plasma sel inang yang mengenali virus)
2) Tahap Penetrasi
Tahap
penetrasi yakni materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang.
3) Tahap penggbungan, DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profag
(DNA virus yang sudah tidak aktif)
4) Tahap replikasi, DNA bakteri membelah untuk membentuk sel baru, profag juga
ikut membelah. Jika sel bakteri membelah menjadi banyak maka profag akan
terdapat di dalam masing masing sel bakteri tersebut.
4. HABITAT VIRUS
Virus
menunjukan ciri kehidupan hanya jika berada pada sel organism lain (sel inang)
sel inang virus berupa bakteri, mikroorganisme eukariot ( protozoa dan jamur),
sel tumbuhan, sel hewan, dan sel manusia. Virus yang menyerang tumbuhan dapat
masuk ke dalam inang, melalui perantara serangga. Virus yang menyerang hewan
atau manusia dapat memasuki tubuh inang misalnya melalui makanan, minuman,
udara, darah, luka, atau gigitan.
5. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Beberapa jenis virus ada yang memberi manfaat bagi makhluk hidup, ada juga
virus yang memberikan kerugian. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut tentang
manfaat dan kerugian virus dalam kehidupan.
a. Virus yang Menguntungkan
Virus berperan penting dalam bidang rekayasa genetika karena dapat
digunakan untuk kloning gen (produksi DNA yang secara genetis identik). Contoh,
virus yang membawa gen untuk mengendalikan pertumbuhan serangga. Virus juga
digunakan untuk terapi gen manusia sehingga diharapkan penyakit genetis,
seperti diabetes dan kanker dapat disembuhkan.
Dari kasus fase lisogenik virus, para pakar ahli berfikir bagaimana jika
didalam DNA virus sebelumnya digabungkan DNA lain yang meguntungkan, sehingga
sifat menguntungkan ini dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi. Apabila virus
menginfeksi bakteri dan mengikuti daur lisogenik maka di dalam sel bakteri tadi
terkandung gen yang menguntungkan. Contoh, ke dalam DNA virus di sambungkan ke
sel bakteri. Lalu, sel bakteri kini memuat gen manusia, yakni gen penghasil
antitoksin. Bakteri yang semula tidak dapat menghasilkan antitoksin manusia,
sekarang mampu memproduksi antitoksin manusia.
Virus juga bermanfaat untuk pembuatan vaksin sebagai agen pencegah
penyakit. Vaksin berisi kuman yang dilemahkan atau bagian tubuh kuman (virus,
bakteri).
b. Virus yang Merugikan.
1) Beberapa penyakit manusia disebabkan oleh virus. Berikut penjelasanya :
Influenza, Virus penginfeksi
yakni Adenovirus, Orthomyxovirus, menyerang pada saluran pernafasan bagian atas
gejala yang ditimbulkan adalah hidung berair, demam, bersin, suhu tubuh
meningkat, penularannya lewat udara.
Campak, nama virus
penginfeksinya yakni Paramyxovirus, pada mulanya menyerang pernafasan atas
kemudian menyebar ke seluruh tubuh (sel epitel kulit). Gejala yang ditmbulkan
antara lain, demam, bintik-bintik merah pada tubuh. Penularanya lewat udara.
Herpes, virusnya bernama
Herpes simpleks virus yang menyerang membaran mucus di mulut, alat kelamin,
mata, kulit. Gejala yang ditimbukan kulit yang terserang terasa sakit, panas
dan melepuh
AIDS, nama virus penginfeksi
yakni Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sel-sel darah putih, sel
darah putih yang berperan menjaga system kekebalan tubuh. sel darah putih
tersebut mampu memproduksi Antibody yang dapat menawar racun penyakit. Jika
tubuh terinfeksi HIV maka sel T4 akan hancur dan tubuh tidak mampu melawan
bibit penyakit. Gejala yang ditimbulkan yakni menurunya kekebalan tubuh.
Penularan virus ini melalui sex bebas, jarum suntik yang tidak steril dll.
2) Virus yang menyebabkan penyakit pada hewan :
Rous Sarcoma virus (RSV), penyebab tumor pada ayam
Bovino papillomavirrus, penyebab tumor pada sapi
Rhabdovirus atau Rabies virus , penyebab rabies pada anjing, kucing
3) Virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan
Tobacco Mozaic Virus, penyebab penyakit mosaic pada tembakau
Virus tungro , penyebab
tanaman padi menjadi kerdil
Citrus leprosies virus,
penyebab penyakit pada jeruk.
B. BAKTERI
1.
PENGERTIAN BAKTERI
Nama bakteri
berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion yang berarti batang
kecil, yang pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Belanda yang
bernama Anthony van Leeuwenhoek. Leeuwenhoek kemudian
menerbitkan aneka ragam gambar bentuk bakteri
pada tahun 1684. Sejak saat itu ilmu yang mempelajari bakteri mulai berkembang
, yaitu disebut bakteriologi.
Bakteri
merupakan organism yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan
makhluk hidup lainya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di gurun
pasir, salju atau es, hingga laut. Bagi manusia bakteri ada yang menguntungkan
dan merugikan. Bakteri adalah organisme prokariotik,
uniseluler, dan umumnya tidak memiliki klorofil.
2. CIRI- CIRI
BAKTERI
a.
Organisme prokariotik yaitu
organisme yang tidak memiliki membran sel.
b.
Organisme uniseluler yaitu organisme
yang terdiri dari sel tunggal.
c.
Ukuran tubuh bakteri bervariasi
,dari berdiameter 0,12 mikron sampai panjangnya ratusan micron. Namun,
rata-rata sel bakteri berukuran lebar 0,5-1 mikron dan panjangnya hingga 10
mikron.
d.
Bentuk dasar sel bakteri beraneka
ragam yaitu kokus (bulat), basil (batang), spiral, dan ada juga yang berbentuk
kokobasil (antara kokus dan basil).
e.
Memiliki bentuk tubuh yang beraneka
ragam
f.
Hidup bebas atau parasit
3. STRUKTUR DAN
FUNGSI DASAR BAKTERI
Struktur bakteri terbagi menjadi dua
yaitu:
a. Struktur
dasar (dimiliki oleh hamper semua jenis bakteri ). Meliputi : dinding sel,
membrane plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
b. Struktur
tambahan ( dimiliki oleh jenis bakteri tertentu). Meliputi : kapsul, flagellum,
pilus, fimbria, klorosom, vakuola gas , dan endospora.
Struktur dan fungsi dasar bakteri meliputi :
a. Dinding sel
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Dinding sel bakteri
tersusun dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan polisakarida.
b. Membran plasma
bersifat selektif permeabel dan berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara
sel dan lingkungannya. Membran plasma tersusun dari lapisan fosfolipid dan
protein.
c. Sitoplasma
adalah cairan sel yang mengandung ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
d. Ribosom
merupakan tempat terjadinya sintesis protein yang dibantu oleh RNA.
e. DNA (deoxyribonucleic
acid) atau Asam Deoksiribosa Nukleat adalah materi pembawa informasi
genetik.
f. Granula
penyimpanan berfungsi menyimpan cadangan makanan.
g. Endospora
merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Endospora berdinding tebal, tahan terhadap panas,tahan lama, dan dapat
melakukan dormansi. Dorman adalah istirahat, tidak melakukan aktifitas
kehidupan,tetapi tetap hidup.
h. Kapsul
adalah lapisan diluar dinding sel pada jenis bakteri tertentu dan berfungsi
untuk mempertahan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang.
i.
Flagelum (jamak: flagela)
atau bulu cambuk yang berfungsi sebagai alat gerak pada beberapa jenis bakteri.
j.
Mesosom berguna untuk menyediakan
energy atau pabrik energi bakteri.
k. Lembar
fotosintetik yang berfungsi untuk fotosintesis.
l.
Pilus dan fimbria adalah
struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel.
m. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma
dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis.
Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
n. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
4. CARA HIDUP
BAKTERI
Seperti organisme
lainnya, bakteri membutuhkan makanan agar dapat tumbuh dan berkembang biak.
Bakteri memperoleh makanan dengan cara beragam. Selain itu, bakteri juga
membutuhkan energi yang diperoleh dari proses perombakan makanan. Berdasarkan
cara memperoleh makanannya bakteri dibedakan menjadi:
a. Bakteri
heterotrof adalah bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari organisme
lain. Bakteri heterotrof terbagi menjadi 2 yaitu:
1) Bakeri
saprofit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organisme (daun
yang gugur dan kotoran hewan) atau produk organisme (daging dan
susu) lain.
2) Bakteri
parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya.
b. Bakteri
autotrof adalah bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri. Bakteri autotrof
terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1) Bakteri
fotoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya matahari untuk
membuat makanannya.
2) Bakteri
kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia untuk mensintesis
makanannya.
c. Berdasarkan kebutuhan
oksigen untuk merombak makanannya agar memperoleh energi bakteri dapat di
bedakan menjadi:
1) Bakteri
aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk memperoleh energinya.
2) Bakteri
anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk memperoleh
energinya.
5. REPRODUKSI
BAKTERI
Reproduksi bakteri dibedakan
menjadi:
a. Reproduksi
aseksual yaitu reproduksi secara tidak kawin dengan membelah diri. Pembelahan
sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
b. Reproduksi
bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri
lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi
DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga
cara yaitu:
a. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja
dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
b. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri
lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus
bakteri).
c. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung
melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel
bakteri yang berdekatan.
6. PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP BAKTERI
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi
bakteri yaitu:
a. Suhu
Bagi bakteri,
suhu lingkungan yang berada lebih tinggi dari suhu yang dapat ditoleransi akan
menyebabkan denaturasi protein dan komponen sel esensial lainnya sehingga sel
akan mati. Demikian pula bila suhu lingkungannya berada di bawah batas
toleransi, membran sitoplasma tidak
akan berwujud cair sehingga transportasi nutrisi akan terhambat dan proses
kehidupan sel akan terhenti.
b. Kelembaban
Pada umumnya
bakteri memerlukan kelembaban relatif yang cukup tinggi, kira-kira 85%.
Kelembaban relatif dapat didefinisikan sebagai kandungan air yang terdapat di
udara. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme
terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
c. Cahaya
Cahaya merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Secara umum, bakteri
dan mikroorganisme lainnya dapat hidup dengan baik pada paparan cahaya normal. Akan
tetapi, paparan cahaya dengan intensitas sinar ultraviolet (UV) tinggi dapat
berakibat fatal bagi pertumbuhan bakteri.
d. Radiasi
Radiasi pada
kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat bersifat letal
bagi makhluk hidup, terutama bakteri. tetapi,
terdapat kelompok bakteri tertentu yang mampu bertahan dari paparan radiasi
yang sangat tinggi, bahkan ratusan kali lebih besar dari daya tahan manusia
tehadap radiasi, yaitu kelompok Deinococcaceae.
7. PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
a.
Bakteri yang menguntungkan
1)
Bidang lingkungan
Proteus dan Clostridium, bakteri tersebut menguraikan protein,
karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2,
gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana.
Pseudomonas stutzeri, Pseudomonas aeruginosa, dan Paracoccus denitrificans ( bakteri nitrifikasi).Bakteri
nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari
senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah.
Rhizobium leguminosarum yang
termasuk dalam bakteri nitrogen. Bakteri nitrogen adalah kelompok bakteri yang
mampu mengikat nitrogen (terutaman N2) bebas di udara dan
mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-)
oleh bantuan enzim nitrogenase. Kelompok bakteri ini biasanya bersimbiosis
dengan tanaman kacang-kacangan dan polong-polongan.
Nitrosococcus dan Nitrosomonas untuk penyubur tanah yang berperan dalam proses nitrifikasi
menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
2) Bidang makanan dan minuman
Acetobacter pada
pembuatan asam cuka.
Lactobacillus bulgaricus pada
pembuatan yoghurt dan keju
Acetobacter xylinum pada
pembuatan nata de coco.
Lactobacillus casei pada
pembuatan minuman probiotik.
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
lactis pada pembuatan kefir.
Pediococcus cerevisiae pada
pembuatan sosis.
Lactobacillus s.p pada pembuatan asinan buah-buahan dan terasi.
3)
Bidang kesehatan
Streptomyces griseus,
menghasilkan antibiotik streptomycin
Streptomyces aureofaciens,
menghasilkan antibiotiktetracycline
Streptomyces venezuelae,
menghasilkan antibiotikchloramphenicol
Penicillium,
menghasilkan antibiotik penisilin
Bacillus polymyxa,
menghasilkan antibiotik polymixin
Bakteri Escherichia
coli. Bakteri ini berperan dalam proses pembusukkan sisa makanan dan
membentuk vitamin K dan vitamin B12 yang berada dalam usus besar
b.
Bakteri yang merugikan
1)
Burkholderia gladioli ( Pseudomonas
cocovenenans), menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek
2)
Leuconostoc mesenteroides, penyebab
pelendiran makanan, penurunan pH, dan pembentukan gas.
3)
Ralstonia solanacearum merupakan
salah satu bakteri penyebab layu pada tanaman tomat.
4)
Erwinia carotovora adalah
penyakit yang menyerang tanaman anggrek yaitu busuk- busuk lunak yang
disebabkan oleh bakteri.
5)
Sclerotium rolsfii adalah
penyebab penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kedelai .
6)
Fusarium oxysporum f.sp. cubense menyebabkan
layu fusarium pada tanaman pisang.
7)
Salmonella enterica yang
menyebabkan penyakit tifus.
8)
Mycobacterium tuberculosis yang
menyebabkan penyakit TBC.
9)
Clostridium tetani yang
menyebabkan penyakit tetanus.
10) Bacillus
anthracis yang menyebabkan antraks.
11) Mycobacterium
leprae dapat menyebabkan penyakit lepra.
12) Treponema
pallidum penyebab penyakit sifilis.
13) Xanthomonas
oryzae yang menyerang pucuk batang padi.
14) Erwinia
amylovora yang menyebabkan busuk pada buah-buahan.
8.
HABITAT BAKTERI
Bakteri
hidup pada berbagai habitat. Bakteri ditemukan dimana, misalnya di tanah, air,
udara, sisa makhluk hidup dan dalam tubuh organisme lain. Umumnya
bakteri hidup pada lingkungan yang lembab atau agak basah dengan
temperature 25-37’. Lingkungan tersebut merupakan kondisi optimal untuk
perkembangbiakan bakteri dengan cepat .
9.
PENANGGULANGAN TERHADAP
BAKTERI YANG MERUGIKAN
Untuk menanggulangi bakteri perusak makanan dapat dilakukan antara lain
dengan pengawetan dan pengolahan makanan.
a. Pengawetan dan pengolahan makanan
Pengawetan dan
pengolahan makanan adalah usaha membuat kondisi makanan tidak mudah dirusak
oleh mikroorganisme. Pengawetan makanan antara lain
dilakukan dengan cara pemanisan, pengeringan, pendinginan, pengasapan,
pengasaman, dan pengasinan. Contoh makanan yang diwaetkan
: kerupuk, daging asap, Acar, ikan asin, manisan buah dan sale
b. Pasteurisasi
Pasteurisasi
adalah pemanasan dengan suhu 63-72 C selama 15-30 menit
c. Sterilisasi
Adalah
pemanasan dengan menggunakan udara panas atau uap air panas bertekanan tinggi.
d. Imunisasi
Imunisasi
adalah upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh
mikroorgnisme.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Virus berasal dari bahasa
latin yang berarti racun. Yang memilki ukuran sangat renik, yaitu antara 25-300
nm. Virus merupakan metaorganisme, yakni organisme peralihan antara benda
hidup. Virus hanya bisa hidup dalam sel inang. Reproduksi virus terjadi dua
fase yakni fase litik dan lisogenik. Peranan virus dalam kehidupan
manusia ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Yang menguntungkan
misalnya pembuatan vaksin, dan dalam bidang rekayasa genetik, sedangkan virus
yang merugikan lebih banyak menyebabkan timbulnya penyakit.
Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion yang
berarti batang kecil, Organisme prokariotik yaitu organisme yang tidak memiliki
inti sel. Organisme uniseluler yaitu organisme yang terdiri dari
sel tunggal. Struktur dasar bakteri Meliputi : dinding sel, membran plasma,
sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan. Berdasarkan
cara memperoleh makanannya bakteri dibedakan menjadi heterotrof dan autotrof. Heterotrof meliputi saprofit dan parasit.
Autotrof meliputi fotoautotrof dan kemoautotrof.Berdasarkan kebutuhan
oksigen untuk merombak makanannya agar memperoleh energi bakteri dapat di
bedakan menjadi: bakteri aerob dan bakteri anaerob. Bakteri hidup pada
lingkungan yang lembab dengan temperature 25-37C. Lingkungan
tersebut merupakan kondisi optimal untuk perkembangbiakan bakteri dengan cepat.
Bakteri juga mempunyai peranan bagi kehidupan baik itu dari keuntungan maupun
kerugian.
DAFTAR PUSTAKA
Untoro, Joko .2010. Buku
Pintar Pelajaran. Jakarta : Wahyu Media.
Aryulina, Diah. 2010. Biologi
1A. Jakarta : Gelora Aksara Pratama.
Listiana, Lina. 2008. Ilmu
Pengetahuan Alam 1. Surabaya : LAPIS PGMI
Pritiana, Pipit. 2007.Buku
Biologi Biosfer Menyapa Alam Lewat Biologi. Jakarta : Tangga Multi
Media,
Post a Comment for "Virus dan Bakteri"