Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Alam ghaib



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan  sehari-hari terdapat begitu banyak pembicaraan mengenai alam ghaib.Bahkan ada suatu pengistilahan tidak membosankan karena sekarang makhluk ghaib dapat dundang dan dijadikan bintang tamu dalam acara tv swasta dalam berbagai program acara seperti halnya uji nyali maupun yang sejenisnya.Ini adalah salah satu bentuk ironi dalam krisis keimanan  karena yang dikhawatirkan dapat mengikis rasa keimanan kepada Allah SWT .
Dalam  Agama Islam sendiri mempercayai hal-hal yang ghaib itu sendiri  merupakan suatu kewajiban ,karena salah satu ciri orang yang bertakwa itu adalah mempercayai hal ghaib yang telah diciptakan oleh Allah SWT. Ini ditekankan guna menambah rasa keimanan dengan cara cukup mempercayai hakekat alam ghaib namun tetap kita meski percaya bahwa yang memberikan pertolongan dalam segala usaha  manusia adalah Allah SWT baik dalam kesuksesan maupun kegagalan karena sesuatu yang gagal itu pasti akan diganti oleh yang lebih baik lagi oleh Allah SWT dan yang terpenting kita tetap pasrah atas sesuatu yang telah kita kerjakan didunia dengan indikator maksimal dalam berusaha.

B.     Rumusan masalah
1.      Pengertian alam ghaib?
2.      Bagaimana hubungan alam ghaib dengan hari akhir?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertiam Alam Ghaib
Kata alam ghaib artinya seluruh mahluk atau segala sesuatu selain allah. Dalam bahasa arab ,jenis mahluk disebut ‘alam. Ada alam al-nabat (dunia tumbuhan), alam al-hayawan (dunia hewan), alam al-falak (angkasa raya),dan alam al-bihar (dunia lautan). Kata ghaib berasal dari kata ghaba-yaghibu-ghaybubatan-ghibatan. Kata ini merupakan antonim dari kata syahida dan hadhara (nyata dan hadir). Disebutkan, ghaba fullanun an biladihi. Artinya, fulan pergi meninggalkan kampung halamannya. Ghabat al-syams, artinya,  matahari tenggelam dibarat dan menghilang dari pandangan mata. Ghaba al-syai’ fi al-syai’, artinya sesuatu itu hilang dibalik benda yang lain. Ghaba anhu al-amr, artinya perkara itu menjadi terselubung baginya. Ghaba wa’yu fulan, artinya fulan kehilangan kesadaranya. Dengan demikian, hal ghaib adalah sesuatu yang terselubung dan terhalang dari indra dan akal. Pada hakiktanya, sesuatu yang terhalang dari indra itu ada, tapi tidak bisa dilihat oleh mata terbuka. Sesuatu yang terselubung dari akal bisa jadi sesuatu yang mustahil ada atau sesuatu yang mungkin ada.
Di dalam surat Al-Baqarah ditegaskan bahwa al-Quran adalah kitab yang benar dan tidak ada keraguan. Al-Quran adalah sebuah petunjuk yang tidak mengandung kesesatan. Bagi mereka yang percaya dan menjalankan petunjuk al-Quran adalah org yang bertkwa (muttaqin).  Ciri pertama orang bertakwa pada ayat ini yaitu orang yang beriman pada yang ghaib,yang mendirikan shalat,dan menafkahkan sebagian rezeki yang telah kami anugerahkan kepada mereka (al- Baqarah [2]3).
Menurut Imam al-Razi, ada tiga penafsiran atas kata “ghaib” ini. Pertama, sebagian para ahli tafsir (mufassir), bahwa  “ghaib” berarti sesuatu yang tersembunyi dan tak dapat diliat oleh indra. Kedua, beriman kalimat yang beriman kepada yang ghaib merupakan sifat kaum mukmin. Maknanya, orang mukmin beriman kepada allah dalam keadaan ghaib (tersembunyi) dan dalam keadaan hudhur  (terang-terangan). Pengertian ini membedakan antara kaum mukmin dari kaum munafik yang selalu berpura-pura: jika bertemu orang beriman mereka menampakkan keimanannya, jika mereka kembali kepada kelompoknya, mereka mengolo-olok kaum mukmin. ketiga maksud dari kata ghaib dalam ayat diatas adalah Al-Mahdi sang imam uang akan Di nantiyang allah janjikan akan datang di akhir zaman. Komentar kami  terhadap ketiga pendapa ini bahwa seorang mukmin meyakini apa yang dinyatakan oleh dalil sam’i (berdasarkan kabar dari kitab suci atau sunnah) yang dapat dicerna oleh akalnya.

B.     Alam Ghaib Yang Berhubungan  Dengan Hari Akhir
1.      Alam Barzah
Alam Barzah adalah suatu alam yang membatasi antara dua alam yaitu alam dunia dan alam akhirat. Alam barzah disebut juga dengan alam kubur. Roh orang yang sudah mati akan berada pada alam barzah sampai datangnya hari akhir atau hari kiamat. Di alam barzah, manusia akan mengalami kenikmatan atau siksaan dari malaikat yang terkenal dengan istilah nikmat kubur daan siksa kubur. Manusia yang selama hidup di dunia banyak mengerjakan amal shaleh, dan mengerjakan syariat Islam dengan benar, banyak berbuat kebaikan maka dia akan mendapat nikmat kubur di alam barzah. Sedangkan orang-orang kafir, orang-orang yang hidupnya didunia banyak melakukan kejahatan dan kemaksiatan akan mendapatkan siksa kubur dan perlakuan kasar dari Malaikat Munkar dan Nakir.

2.      Yaumul Ba’as
Yaumul Ba’as adalah hari dimana semua makhluk akan dibangkitkan dari alam kubur. Waktu dibangkitkan nanti, seluruh manusia kan berbeda-beda. Perbedaan bentuk tubuh dan ruh mereka akan tergaantung dari keimanan dan amal perbuatannya. Orang yang teguh imannya , baik amal perbuatan, serta suci jiwanya maka ia akan dibangkitkan dalam bentuk tubuh dan ruh yang sempurna. Sebaliknya orang yang rusak, burukamal perbuatannya, kotor jiwanya, maka ia dibangkitkan dengan tubuh dan ruh yang tidak sempurna.

3.      Yaumul Masyar
Yaumul Masyar adalah Hari dimana setelah manusia dibangkitkan dari alam kubur setelah itu dikumpulkan di suatu tempat (padang masyar) untuk menjalani pemeriksaan amal yang telah dilakukan selama hidup di dunia.
Di Padang Masyar semua orang sibuk dengan urusan masing-masing. Disini tidak ada hidup saling menolong. Yang ada hanyalah pertanggungjawaban terhadap diri sendiri. Apa yang telah dibuatnya didunia menjadi tanggungjawabnya. Pada hari kiamat keluarga, saudara, kenalan baik, semuanya tidak ada yang bisa menolong.

4.      Yumul Hisab
Yaumul hisab adalah hari perhitungan, semua amal perbuatan manusia di dunia akan diperhitungkan. Firman Allah tentang Hisab sebagai berikut:
Artinya.”Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami cepatkanlah untuk kami azab yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari berhisab/perhitungan". (QS Saad: 16)
Setiap orang akan menerima catatan/rekaman amal perbuatan selama di dunia. Catatan/rekaman itu diberikan kepada masing-masing orang dalam posisi yang berbeda. Ada yang menerima dari kanan dan ada yang dari kiri. Ada yang menerima dengan gembira dan ada pula yang penuh ketakutan.

5.      Yaumul Mizan
Yaumul Mizan adalah timbangan, Hari dimana amal perbuatan manusia dieprhitungkan dengan timbangan keadilan Allah. Timbangan keadilan Allah memiliki ketepatan yang tidak mungkin meleset sedikit pun. Semua amal perbuatan manusia dari yang terkecil sampai yang terbesar ditimbang dengan timbangan tersebut. Hasil dari penimbangan itu akan menentukan apakah seseorang akan hidup bahagia atau sengsara.

6.      Surga
Surga adalah tempat bagi orang-orang yang ikhlas beribadah, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Surga merupakan tempat di akhirat yang berisi penuh dengan kesenangan dan kegembiran. Jika keindahan di dunia bersifat sementara maka keindahan dan kesenangan di akhirat bersifat kekal.
Firman Allah Q.S. Muhammad ayat 15:
Artinya:”(apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada beubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak beubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?”

7.      Neraka
Neraka adalah suatu tempat di akhirat yang sangat tidak menyenangkan, tempat ini untuk orang kafir, orang yang melanggar perintah Allah. Di Neraka orang yang berbuat dosa melebihi amalnya akan mendapat siksa.
Ayat-ayat yang menggambarkan bagaimana dasyatnya dan seramnya Neraka:
a.       Bahan bakar neraka terdiri dari manusia dan bebatuan. Firman Allah Q.S Al-Baqarah ayat 24:
Artinya:”Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.”
b.      Penjaga neraka. Firman Allah QS At-Tahrim ayat 6:
Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
c.       Badan penghuni neraka. Untuk merasakan siksaan abadi yang dasyat di neraka maka tubuh para penghuni neraka dibesrkan dan setiap kali kulit mereka gosong daan hangus maka akan diganti kulitny. Firman Allah QS An-Nisa’ ayat 56:
Artinya:”Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka. setiap kali kulit mereka hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
d.      Makanan penduduk neraka berupa zaqqum, yaitu buah dari sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka, apabila dia makan perut mereka akan mendidih dn tidak kenyang lebih merasa lapar dan haus. Firman Allah QS Ad-Dhukan ayat 43-46:
Artinya:”Sesungguhnya pohon zaqqum itu[1378]. Makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut Seperti mendidihnya air yang amat panas.”
[1378] Zaqqum adalah jenis pohon yang tumbuh di neraka.
e.       Minuman penduduk neraka adalah nanah yang sangat panas. Firmn Allah QS An-Naba’ ayat 24-26:
Artinya:” Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman. Selain air yang mendidih dan nanah. Sebagai pambalasan yang setimpal.”
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kata alam ghaib artinya seluruh mahluk atau segala sesuatu selain allah. Dalam bahasa arab ,jenis mahluk disebut ‘alam. Ada alam al-nabat (dunia tumbuhan), alam al-hayawan (dunia hewan), alam al-falak (angkasa raya),dan alam al-bihar (dunia lautan). Kata ghaib berasal dari kata ghaba-yaghibu-ghaybubatan-ghibatan. Kata ini merupakan antonim dari kata syahida dan hadhara (nyata dan hadir). Disebutkan, ghaba fullanun an biladihi. Artinya, fulan pergi meninggalkan kampung halamannya. Ghabat al-syams, artinya,  matahari tenggelam dibarat dan menghilang dari pandangan mata.
Ghaba al-syai’ fi al-syai’, artinya sesuatu itu hilang dibalik benda yang lain. Ghaba anhu al-amr, artinya perkara itu menjadi terselubung baginya. Ghaba wa’yu fulan, artinya fulan kehilangan kesadaranya. Dengan demikian, hal ghaib adalah sesuatu yang terselubung dan terhalang dari indra dan akal. Pada hakiktanya, sesuatu yang terhalang dari indra itu ada, tapi tidak bisa dilihat oleh mata terbuka. Sesuatu yang terselubung dari akal bisa jadi sesuatu yang mustahil ada atau sesuatu yang mungkin ada.

B.     Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA
Al-musayyar Muhammad Sayid, Buku Pintar Alam Ghaib, Jakarta:Penerbitan Zaman, 2009
Syamsudin Zainal Abidin bin, Akidah Muslim Bogor:CV Menara Indo Pena, 2010

Post a Comment for "Alam ghaib"