Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Akhohol Monovalen dan Polivalen



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Alkohol telah digunakan sejak awal sejarah manusia. Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen atau atom karbon lain. Alkohol sering disebut etanol yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan methanol atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol.
Di era modern saat ini, alkohol telah beredar luas di masyarakat dan dapat di peroleh dengan mudah. Alkohol mempunyai banyak manfaat dan digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan bahan bakar. Namun alkohol juga mempunyai dampak yang buruk jika salah digunakan terutama bagi kesehatan tubuh manusia. Tidak heran hal ini sering dibahas oleh pakar-pakar kesehatan karena banyaknya produk alkohol yang beredar luas di masyarakat sebagai bahan konsumsi tubuh yang sangat merugikan.
Selain itu, ada juga alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat sebagai spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut didenaturasi. denaturated alcohol disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol tersebut dikenal dengan nama spirtus.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu alkohol?
2.      Apakah pengertian alkohol monovalen?
3.      Apakah pengertian alkohol polivalen?


BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN ALKOHOL

Alkohol merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan sehari-hari karena dapat digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar maupun pelarut. Dalam laboratorium dan industri alkohol digunakan sebagai pelarut dan reagensia. Alkohol adalah senyawa yang mempunyai rumus umum :R-OH dimana R adalah gugus alkil atau alkil tersubtitusi. Gugus ini dapat merupakan rantai terbuka, rantai tertutup (siklis) dan dapat mempunyai ikatan rangkap atau mengikat gugus aromatik. Sebagai turunan alkana dan maupun air, alkohol dapat menyerupai sifat keduanya. Alkohol lebih rendah mempunyai sifat yang menyerupai air karena gugusan hidroksil (-OH) mengambil bagian yang lebih besar dalam molekulnya. Sedangkan alkohol yang lebih tinggi terutama yang menyerupai sifat-sifat alkana hanya sedikit larut dalam air. Tetapi lebih mudah larut dalam pelarut organik. 

Alkohol dapat dibagi menjadi alkohol primer, sekunder dan tersier berdasarkan posisi gugus hidroksil (-OH) pada atom C.

R-CH2-OH                             R2-CH-OH                                          R3C-OH

Alkohol primer                        Alkohol sekunder                    Alkohol tersier

Alkohol banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya etanol digunakan sebagai pelarut sterilisasi alat kedokteran, campuran minyak harum dan lainnya.

B.     ALKOHOL MONOVALEN

Alkohol monovalen adalah alkohol yang hanya mempunyai satu gugus fungsional –OH.

Contoh:

CH3 – CH2 – OH Etanol

CH3 – CH2 – CH2 – OH Propanol

 

1.      Alifatik
Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan hidrogen. Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yang polar terhadap sifat molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti hidrokarbon. Akibatnya alkohol dengan bobot molekul rendah cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada temperatur yang cukup tinggi. Sebagai suatu kelompok senyawa, fenol memiliki titik didih dan kelarutan yang sangat bervariasi, tergantung pada sifat subtituen yang menempel pada cincin benzena (Petrucci, 1987).
Dalam kimia, khususnya kimia organiksenyawa yang terbentuk dari ikatan karbon dan hidrogen terbagi menjadi dua bagian, yaitu senyawa siklik dan senyawa alifatik.
Alifatik (bahasa Yunanialeiphar, berarti minyak atau lemak) adalah senyawa organik yang tidak mempunyai gugus fenil (bahasa Inggrisaromatic ring).[1] Senyawa alifatik dapat berupa:
·     Siklik (bahasa Inggriscyclic), seperti sikloheksana
·     Asiklik, seperti heksana
Atau:
·       Jenuh, seperti heksana
·       Tak jenuh, seperti heksena
Pada senyawa alifatik, atom karbon dapat saling mengikat dalam bentuk rantai lurus bercabang maupun bercabang, atau cincin non aromatik (alisiklik), dengan ikatan tunggal, ganda dan tiga ikatan kovalen. Ikatan kovalen dapat mengikat unsur lain selain hidrogen, antara lain oksigennitrogenbelerangklor.
Pada umumnya senyawa alifatik mudah terbakar (bahasa Inggrisflammable) sehingga sering digunakan sebagai bahan bakar, seperti metana untuk bahan bakarkompor dan asetilen untuk pengelasan (bahasa Inggriswelding).
Contoh senyawa alifatik
·         http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/99/Ethane-flat.png/120px-Ethane-flat.png

·         http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/72/Isobutane_1.svg/120px-Isobutane_1.svg.png
Isobutana atau 2-metil-propana
·         http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/28/Ethyne-2D-flat.png/120px-Ethyne-2D-flat.png
Asetilen atau etuna
Kelompok terpenting dalam senyawa alifatik adalah:
·n-, Iso- dan Siklo-Alkana (Senyawa hidrokarbon jenuh)
·n-, Iso- dan Siklo-Alkena dan -Alkuna (Senyawa hidrokarbon tak jenuh).

2.      Aromatik
                     Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil(-OH) yang berikatan dengan cincin fenil.
Benzene resonance
Fenol (fenil alcohol)merupakan zat padat yang tidak berwarna yang mudah meleleh dan terlarut baik didalam air. Dalam mencoba keasaman reaksi dalam zat-zat kimia seperti asam asetat, dan lain-lain banyak digunakan indicator, indicator seperti kertas lakmus. Fenol yang diketahui fungsinya sebagai zat desinfektan yang umum dipakai orang. Berbeda dengan alcohol alifatik, fenol sebagai alcohol aromatic mempunyai sifat yang berbeda. Dalam air fenol sedikit terionisasi menghasilkan ion H+ dengan Ka = 10-10.

Karakteristik 
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O yang dapat dilarutkan dalam air. Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.

Sifat
·         Mempunyai gugus hidroksi tetapi bukan termasuk golongan alkohol dan bukan pula termasuk basa 
·         Termasuk asam karbolat yang bersifat asam lemah 
·         Tidak berwarna dengan wujud padat tetapi mudah mencair dengan titik lebur 42 derajat Celsius
·         Jika terkena fenol, kulit akan melepuh dan rusak
·         Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal dengan karbol (lisol) yang digunakan sebagai disinfektan dengan pengawet kayu karena bakteri akan mati disebabkan mengalami kerusakan pada protein
·         Fenol bersifat mengkoagulasikan protein
·         Fenol digunakan sebagai bahan baku dalam sintesis zat warna, obat-obatan, pembuatan plastik.


Kegunaan 
Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph Lister saat mempraktikkan pembedahan antiseptik.  Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi rumput liar, dan lainnya. Selain itu fenol juga berfungsi dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara.

C.    ALKOHOL POLIVALEN
Alkohol polivalen adalah jenis senyawa alkohol yang mempunyai gugus fungsional lebih dari satu.
Contoh: Etandiol  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicUyKiV4wmO2ImhkQ0YKjL39Rhj5RdO5CQi1iTFD1tBmxYOyaJs7kW1Z66y42QhBmLcQaKAtzHRZohL1HKaFGsGf_WKZWOKTJQdFDHlrtfxS54AwHcqiGjoSADu8H23BMDin0AEDXAuv2q/s320/etanadiol.jpg
Propantriol (gliserol).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQHF8mAn79cvjVweD7hCeumLgm0LcHpI9_I3-ulAU9axCgARxxoG8aggccfFFVx41mXvNm5KXqElCEOR5al_H9C2VbaIVf3X43tKqJ69Ere7Vjy3PHhhlSgR1e7CHexUHVobGGPeME-p3y/s320/gliserol.jpg
Polivalen ( mempunyai bilangan oksidasi > 1) => Khusus untuk unsur transisi
Contoh :
a.       FeCl2
Logam               : Fe (besi) muatan +2
Non Logam     : Cl (Klor ) muatan -1
Nama senyawa ion :  Besi (II) Klorida


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Alkohol merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan sehari-hari karena dapat digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar maupun pelarut. Dalam laboratorium dan industri alkohol digunakan sebagai pelarut dan reagensia. Alkohol adalah senyawa yang mempunyai rumus umum :R-OH dimana R adalah gugus alkil atau alkil tersubtitusi. Gugus ini dapat merupakan rantai terbuka, rantai tertutup (siklis) dan dapat mempunyai ikatan rangkap atau mengikat gugus aromatik. Sebagai turunan alkana dan maupun air, alkohol dapat menyerupai sifat keduanya.

Alkohol lebih rendah mempunyai sifat yang menyerupai air karena gugusan hidroksil (-OH) mengambil bagian yang lebih besar dalam molekulnya. Sedangkan alkohol yang lebih tinggi terutama yang menyerupai sifat-sifat alkana hanya sedikit larut dalam air. Tetapi lebih mudah larut dalam pelarut organik. 


B.     SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA
http://makalahalkohol.blogspot.com/

Post a Comment for "Akhohol Monovalen dan Polivalen"