Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hipotensi 2



LAPORAN PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Kesehatan di Indonesia masih buruk, buktinya Indonesia menjadi salah satu negara terburuk dalam bidang kesehatan di Asia. Tidak hanya dipandang dari keadaan jasmaninya saja tetapi juga dilihat dari keadaan yang lain seperti keadaan rohani, ekonomi dan sosial dan itulah definisi kesehatan menurut WHO bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera seseorang baik jasmani, rohani, ekonomi maupun sosial. Semua hal itu harus seimbang, artinya semuanya terkontrol dengan baik. jika salah satu nya timpang (tidak dalam keadaan baik/sejahtera), maka kondisinya tidak sehat (sakit).
Hal yang paling menonjol adalah bebasnya pola hidup masyarakat yang akhirnya mengakibatkan masyarakat itu sendiri menjadi sakit. Penyakit yang tersebar di Negara kita, mayoritasnya diakibatkan pola hidup mereka sendiri yang tidak sehat. ternyata dibalik zaman yang semakin modern, mencari info tentang segala hal pun mudah, masih saja mereka belum berperilaku sehat.
Seringkali masyarakat mengetahui dirinya sakit setelah tubuh mereka terjangkit dan terasa gejalanya. Seperti halnya penyakit hipotensi. Biasanya, orang yang terkena hipotensi tidak merasa dan tidak menyadari  kalau dia terkena penyakit. Hal itu terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan akan ruang lingkup penyakit itu.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian dari hipotensi?
2.      Apa saja jenis-jenis hipotensi?
3.      Apa gejala dari hipotensi?
4.      Apa penyebab dari hipotensi?
5.      Bagaimana cara mencegah penyakit hipotensi?
6.      Bagaimana asuhan keperawatan Hipotensi ?

C.    TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian dari hipotensi
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis hipotensi
3.      Untuk mengetahui gejala dari hipotensi
4.      Untuk mengetahui penyebab dari hipotensi
5.      Untuk mengetahui cara mencegah penyakit hipotensi
6.      Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan hipotensi.
















BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI
Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun di bawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Adapun nilai normal tekanan darah seseorang secara umum adalah 120/80 mmHG. Namun beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg, tapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya.
Tekanan darah rendah berarti kondisi dimana kurangnya hantaran nutrisi dan oksigen ke dalam sel-sel tubuh.
Untuk mengetahui seseorang dalam kondisi tekanan darah rendah maupun tekanan darah tinggi seorang harus melakukan pemeriksaan tensi darah dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah dengan memperlihatkan angka systolic (bagian atas) dan angka bawah diastolic.
Tekanan darah systolic (angka bagian atas) mewakili tekanan diarteri-arteri ketika otot jantung berkontraksi dan memompa darah keseluruh bagian tubuh sedangkan tekanan darah diastolic (angka bagian bawah) mewakili tekanan diarteri-arteri ketika otot jantung mengendur (relax) dan menerima kmbali darah dari seluruh tubuh setelah berkontraksi.

B.     KLASIFIKASI HIPOTENSI
Ada tiga jenis utama hipotensi:
1)      Hipotensi Ortostatik : Hipotensi ortostatik disebabkan oleh perubahan tiba-tiba posisi tubuh, biasanya ketika beralih dari berbaring ke berdiri, dan biasanya hanya berlangsung beberapa detik atau menit. Hipotensi jenis ini juga dapat terjadi setelah makan dan sering diderita oleh orang tua, orang dengan tekanan darah tinggi dan orang dengan penyakit Parkinson.

2)      Hipotensi Dimediasi Neural (NMH dalam singkatan bahasa Inggris) : NMH paling sering mempengaruhi orang dewasa muda dan anak-anak dan terjadi ketika seseorang telah berdiri untuk waktu yang lama.

3)      Hipotensi Akut : Penyebab hipotensi akut adalah turunnya tekanan darah secara tiba-tiba yang disebabkan antara lain: perdarahan berat akibat kecelakaan atau trauma, dehidarsi akibat diare atau muntah yang hebat, pengaruh obat tertentu sampai infeksi sistemik hebat (sepsis). Hipotensi ini biasanya berlanjut menjadi syok akibat kurangnya aliran darah menuju ke otak, jantung, ginjal maupun kulit. Penanganannya sesuai dengan penyebabnya masing-masing.

C.    GEJALA HIPOTENSI
Gejala tekanan darah rendah antara lain:
·         Penglihatan kabur, mata sering berkunang-kunang terutama setelah duduk lama dan berjalan
·         Kebingungan
·         Pingsan
·         Pusing dan keringat dingin
·         Mudah merasakan kantuk dan sering menguap
·         Lemas
·         wajah terlihat pucat karena suplay darah ke seluruh jaringan tubuh tidak maksimal.





D.    ETIOLOGI
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tensi darah :
a. Dehidrasi.
b.Melemahnya otot jantung yang berakibat volume darah yang dipompa oleh jantung sedikit sehingga tekanan darah menurun.
c. Terjadinya peradangan pada kantong yang mengelilingi jantung (pericardium) yang biasa dikenal sebagai pericarditis yang menyebabkan cairan menumpuk didalam pericardium yang menekan jantung sehingga membatasi kemampuan jantung untuk mengisi dan memompa darah keseluruh tubuh.
d.     Adanya pembekuan darah dalam pembuluh vena (pulmory embolism) dimana bekuan darah ini dapat menghalangi aliran darah kedalam bilik kiri dari paru-paru dan akibatnya akan mengurangi darah yang kembali ke jantung untuk dipompa.
e. Denyut jantung yang lambat dapat mengurangi jumlah darah yang dipompa oleh jantung. Angka detak jantung istirahat untuk seorang dewasa sehat adalah 60-100 detak/menit.
f. Tegangan kekakuan pembuluh darah. Pembuluh darah yang kaku akan berefek pada semakin tingginya tekanan darah, begitu juga sebaliknya.
g.Pelebaran pembuluh darah juga mampu menyebabkan turunnya tekanan darah. Situasi ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obatan vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
h.Efek samping obat  seperti alkohol, anxiolytic, beberapa antidepresan, diuretik, obat-obatan untuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner, analgesik.
i.  Kejutan emosional, misalnya syok yang disebabkan oleh infeksi yang parah, stroke, anafilaksis (reaksi alergi yang mengancam nyawa dan trauma hebat.
j.  Diabetes tingkat lanjut
k.Hormonal, misalnya pada hipotiroid dan hipertiroid adrenal insufisiensi (Penyakit Addison)

D.    CARA PENCEGAHAN HIPOTENSI
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah renda (hipotensi), diantaranya :
1.      Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat.

2.      Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam.

3.      Makan porsi kecil dan konsumsi makanan rendah karbohidrat. Untuk mencegah penurunan tekanan darah drastis setelah makan, konsumsilah makanan dalam porsi kecil beberapa kali sehari. Selain itu, batasi makanan tinggi karbohidrat seperti kentang, nasi, pasta dan roti.  Perbanyak sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, dan biji-bijian di dalam menu Anda.

4.      Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala.

5.      Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastic. Stocking elastis yang umum digunakan untuk meredakan rasa sakit dan pembengkakan pembuluh darah vena bisa membantu mengurangi penumpukan darah di kaki Anda.

6.      Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.







ANALISA DATA
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1.
DS : pasien mengatakan sakit kepala, pusing-pusing, susah berjalan jika tekanan darah rendahnya kumat

DO : pasien terlihat pucat, lemah.
TD : 90/80 mmHg, HR : 80x/i. RR : 20 x/i.

-          Kelemahan umum
-          Menurunnya Tekanan Darah
Gangguan rasa nyaman
2.
DS : pasien mengatakan kurang mengerti tentang penyakitnya dan penyebab penyakit.

DO : pasien tampak bertanya tentang penyakitnya dan makanan pantangan serta pencegahannya.
TD : 90/80 mmHg.

-          Kurangnya  informasi mengenai penyakitnya
-          Klien kurang mengenal masalah penyakitnya.
Kurang pengetahuan


DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan menurunnya tekanan darah.
2.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi dibuktikan dengan klien bertanya tentang penyakitnya.





RENCANA KEPERAWATAN
TGL
NO.Dx
Dx. KEP
RENCANA
RASIONAL
TUJUAN
KRT. HASIL
INTERVENSI

1
Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan menurunnya tekanan darah.

Tidaj terganngunya rasa nyaman
-    Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang di inginkan atau diperlukan
-    Melaporkan peningkatan rasa nyaman
1.      Ukur TTV setiap klien mengeluhkan pusing-pusing dan gejala lainnya.

2.      Anjurkan klin untuk membatasi aktivitas jika Tekanan darah tinggi terjadi.

3.      Dorong memajukan aktivitas/toleransi perawatan diri.

4.      Berikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan penggunaan kursi mandi, menyikat gigi/rambut dengan duduk dan sebagainya.
1.   Mengetahui tingka hipotennsi yang dialami

2.   Stabilitas fisiologis pada istirahat penting untuk memajukan tingkat aktivitas individual.

3.   Konsumsi oksigen miokardia selama berbagai aktivitas dapat meningkatkan jumlah oksigen yang ada. Kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan tiba-tiba pada kerja jantung.

4.   Teknik penghematan energi menurunkan penggunaan energi dan sehingga membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
2
2
Kurang pengetahuan mengenai kondisi penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai penyakitnya.

Klien menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai penyakitnya
·    Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regiment pengobatan.
·    Mengidentifikasi efek samping obat dan kemungkinan komplikasi yang perlu diperhatikan. Mempertahankan TD dalam parameter normal.
-     
1.    Kaji tingkat pemahaman klien tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, pengobatan, dan akibat lanjut.
2.    Bantu klien dalam mengidentifikasi faktor-faktor resiko kardivaskuler yang dapat diubah.
3.    Jelaskan pada klien tentang proses penyakit hipotensi (pengertian,penyebab,tanda dan gejala,pencegahan, pengobatan, dan akibat lanjut) melalui penkes

1.Mengidentifikasi tingkat pegetahuan tentang proses penyakit hipertensi dan mempermudah dalam menentukan intervensi.
2.Faktor-faktor resiko ini telah menunjukan hubungan dalam menunjang hipotensi dan penyakit kardiovaskuler serta ginjal.
3.Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan klien tentang proses penyakit hipotensi.


CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
TGL
No.
IMPLEMENTASI
EVALUASI
PARAF

1.
1.      Ukur TTV setiap klien mengeluhkan pusing-pusing dan gejala lainnya.
2.      Anjurkan klin untuk membatasi aktivitas jika Tekanan darah tinggi terjadi.
3.      Dorong memajukan aktivitas/toleransi perawatan diri.
4.      Berikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan penggunaan kursi mandi, menyikat gigi/rambut dengan duduk dan sebagainya.
S : pasien mengatakan sakit kepala, pusing-pusing, susah berjalan jika tekanan darah rendahnya kumat

O : pasien terlihat pucat, lemah.
TD : 90/80 mmHg, HR : 80x/i. RR : 20 x/i.

A : masalah belum teratsi.

P : intervensi dilanjutkan.



2
1.      Kaji tingkat pemahaman klien tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, pengobatan, dan akibat lanjut.
2.    Bantu klien dalam mengidentifikasi faktor-faktor resiko kardivaskuler yang dapat diubah.
3.    Jelaskan pada klien tentang proses penyakit hipotensi (pengertian,penyebab,tanda dan gejala,pencegahan, pengobatan, dan akibat lanjut) melalui penkes akibat lanjut) melalui penkes

S : pasien mengatakan mengerti tentang penyakitnya

O : pasien terlihat dapat menjawab pertanyaan tentang penyebab penyakit dan Pencegahannya.

A : masalah teratasi.

P : intervensi dihentikan








BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
1.      Penyakit hipotensi sangat berbahaya bagi tubuh manusia karena dapat melemahkan tubuhnya, sering pingsan, dan ada kemungkinan tubuhnya sulit difungsikan dikarenakan jangtung memompa darah ke seluruh tubuh dengan sangat lemah. Ironisnya, untuk penyakit hipotensi ini nyaris tidak ada obatnya.
2.      Cara mencegah atau menangani penyakit hipotensi, selain belajar untuk melaksanakan pola hidup sehat, kita harus senantiasa mengecek tensi darah kita agar senantiasa terkontrol.

B.     SARAN
Ada baiknya kalau mulai sekarang kita menjaga pola hidup yang sehat, agar terhindar dari segala penyakit seperti hipotensi di atas. Karena pepatah lama memeng benar “lebih baik mencegah daripada mengobati, karna kesehatan itu mahal”. Semoga makalah ini dapat menjadi wahana pengetahuan yang dapat diamalkan di kehidupan sehari-hari.








DAFTAR PUSTAKA

http://msyukri02.blogspot.com/2013/04/makalah-hipotensi.html
http://www.medicastore.com
Pearce, C Evelyn .2010. “ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Zuhdi, L Hakim (2009) “PEMBULUH DARAH”, Tanggerang Selatan : Laras adv












































 
























                                                                                




























 

Post a Comment for "Hipotensi 2"