Bakteri
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Botani Tumbuhan Rendah merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi
yang mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi
tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu
biologi untuk mempelajari pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, perkembangan,
interaksi dengan komponen biotik dan abiotik, serta evolusi tumbuhan.
Sesuai dengan
rekomendasi dalam kode Internasional Tata Nama Tumbuhan, nama ilmiah untuk
divisi hendaknya diambil dari kata yang menunjukkan suatu cirri khas yang
berlaku umtuk seluruh warganya, ditambah dengan akhiran, Phyta maka kelompok
ini yang ciri khas seluruh warganya adalah berkembang biak dengan membelah
diri, dinamakan Schizophyta atau tumbuhan belah (dari bahasa Latin shizere atau
Yunani Schuzein artinya membelah, dan phyton (Yunani) artinya tumbuhan.
Divisi
tumbuhan belah, selain berkembang biak dengan cara membelah, juga mempunyai
ciri-ciri berikut yaitu tubuhnya terdiri dari sebuah sel saja, protoplas belum
terdeferensiasi dengan jelas, sehingga inti belum tampak nyata, demikian pula
plastidanya.
Tumbuhan belah
dianggap sebagai kelompok tumbuhan dengan tingkat perkembangan filogenik yang
paling rendah, jadi dari segi evolusi merupakan kelompok tumbuhan yang paling
tua dan primitive.
B. Tujuan
Makalah ini
disusun bertujuan untuk:
1.
Untuk
mengetahui struktur tubuh bakteri secara saksama.
2.
Untuk
mengetahui bentuk-bentuk bakteri.
3.
Untuk
mengetahui cara perkembangbiakan bakteri.
4.
Untuk
mengetahui peranan bakteri dalam kehidupan manusia.
5.
Untuk
mengetahui klasifikasi bakteri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Struktur Sel Bakteri
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria),
adalah kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil
(mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana
tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan
lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan
prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih
kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah
diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung
pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Gbr.
arsitektur suatu sel bakteri yang khas
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua
organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil,
biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm
dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya
memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan).
Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari
flagela kelompok lain.
Seperti prokariota (organisme yang tidak memiliki selaput
inti) pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana.
Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding sel. Bakteri dapat digolongkan menjadi
dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan pada perbedaan
struktur dinging sel. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang terdiri
atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic. Sementara bakteri
Gram negatif memiliki lapisan luar, lipopolisakarida - terdiri atas membran dan
lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma (di antara lapisan
luar dan membran sitoplasmik).
Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya
seperti flagela dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan
konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul atau lapisan lendir yang
membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan biofilm formation.
Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan,
vakuola gas dan magnetosom.
Beberapa bakteri mampu membentuk endospora yang membuat
mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim.
B. Struktur Tubuh Bakteri Secara Umum
Bakteri
merupakan organisme mikroskopis rata-rata berdiameter 1,25 mikrometer (μm).
(mikrometer = 1/1000000 meter). Bakteri yang terkecil adalah Dialister
pneumosintes dengan panjang tubuh 0,15 – 0,30 μm, sedangkan bakteri terbesar
adalah Spirillum voluntans, panjang tubuh 13 – 15 μm.
Ukuran bakteri
adalah mikroskopis artinya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Bakteri
aktif bergerak pada kondisi lembab. Pada keadaan kekurangan air, bakteri akan
tidak aktif bahkan dapat menyebabkan kematian.
Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi
menjadi tiga golongan besar, yaitu:
a. Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk
bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
1. Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
2. Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
3. Tetracoccus, jika bergandengan empat dan
membentuk bujursangkar
4. Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
5. Staphylococcus, jika bergerombol
6. Streptococcus, jika bergandengan membentuk
rantai
Gambar-gambar
bakteri
b. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang
berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:
a. Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
b. Streptobacillus, jika bergandengan membentuk
rantai
Bermacam-macam
bentuk bakteri
c. Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang
berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:
a. Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang
dari setengah lingkaran
b. Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
Bentuk
bakteri
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi
oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan
bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang
usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.
Struktur DNA
Bagian-bagian dari struktur bakteri
ini meliputi:
1. Dinding sel
Dinding sel ini tersusun atas
mukopolisakarida dan peptidoglikan (murein) yaitu susunan yang terdiri dari
polimerbesar dan terbuat dari N – asetil glukosamin dan asam N – asetil muramat
yang saling berikatan silang dengan ikatan kovalen.
2. Kapsul
Merupakan selaput licin terdiri dari
polisakarida terletak di luar dinding sel, bakteri yang patogen memiliki kapsul
berfungsi mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang.
3. Flagel
Flagel merupakan cambuk getar yang
berfungsi untuk bergerak, flagel melekat pada membran luar di dinding sel.
Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang dimiliki maka bakteri dibedakan
menjadi:
a. Monotrik, yaitu bakteri yang memiliki
sebuah flagel pada satu ujungnya.
b. Lopotrik, yaitu bakteri yang pada satu
ujungnya memiliki lebih dari satu flagel.
c. Amfiktrik, yaitu bakteri yang pada
kedua ujungnya hanya terdapat satu buah flagel.
d. Periktirk, yaitu bakteri yang memiliki
flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
Gambar Jenis-jenis bakteri berdasarkan jumlah flagel yang dimiliki
4.
Membran
sel
Tersusun atas lemak dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi untuk mengatur keluar masuknya
zat ke dalam sel.
5. Mesosom
Terbentuk dari membran sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sebagai tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga dalam pembentukan dinding sel baru antara kedua sel anak tersebut.
Terbentuk dari membran sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sebagai tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga dalam pembentukan dinding sel baru antara kedua sel anak tersebut.
6. Sitoplasma
Sitoplasma
merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
7. DNA
DNA berfungsi untuk
mengontrol sintesis protein dan pembawaan sifat.
8. Ribosom
Ribosom tersusun
atas protein dan RNA, sebagai tempat sintesis protein.
C. Cara Hidup Bakteri
Bakteri pada umumnya bersifat hetotrof. Hidupnya sebagai safprofit atau
sebagai parasit. Namum, demikian, ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan
asimilasi, jadi bersifat autotrof. Berdasar asalny energy yang digunakan dalam
asimilasi, bakteri yang bersifat autotrof itu dibedakan dalam 2 golongan yaitu
:
a.
Yang bersifat Kemoautotrof, bila energy untuk
asimilasinya (kemosintesis) diperileh dari reaksi-reaksi Kimia, misalnya dari
proses-proses oksidasi senyawa tertentu. Bakteri nitrit dengan mengoksidasi NH3,
bakteri nitrat dengan mengoksidasi HNO2, Bakteri belerang dengan
mengoksidasikan berbagai senyawa belerang.
b.
Yang bersifat Fotoautotrof, bila energy untuk asimilasi
(fotosintesis) diperoleh dari cahaya matahari. Seperti pada tumbuhan hijau,
bakteri yang dapat mengadakan fotosintesis adalah bakteri-bakteri yang
memepunyai zat warna, dari golongan Thiothodaceae (bakteri belerang berzat
warna).
Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan sisa-sisa tumbuhan atau
hewan substrat dan sumber kebutuhan hidupnya. Oleh kegiatan fisiologi bakteri
yang menempatinya, substrat itu akan mengalami proses penguraian yang biasanya
disertai dengan timbulnya energy. Proses itu dinamakan pembusukan bila
terjadinya menimbulkan zat-zat yang berbau tidak sedap (busuk), dan dinamakan
fermentasi bila merupakan suatu pernafasan intrataolekular. Dengan demikian
bakteri-bakteri saprofit melalui proses penguraian menjadi pembersih sisa-sisa
makhluk hidup.
Dari segi kebutuhannya akan oksigen bakteri dapat dibedakan dalam dua
golongan yaitu bakteri aerob, bila untuk hidupnya memerlukan oksigen bebas, dan
anaerob, bila dapat hidup tanpa oksigen bebas. Bakteri anaerob masih dapat
dibedakan lagi dalam yang aerob secara obligat, artinya untuk kebutuhan
terhadap oksigen bebas tidak mutlak, artinya tidak dapat hidup pula tanpa
adanya oksigen bebas, bakteri itu dikatakan bersifat anaerob fakultatif.
Dalam hubungan dengan cara hidupnya sebagai parasit, kita membedakan
parasit obligat, bila bakteri itu hanya dapat hidup sebagai parasit saja, dan
parasit fakultatif, bila bakteri dapat hidup baik mengenai bakteri pathogen,
yaitu bakteri yang hidup sebagai parasit dan menimbulkan penyakit bagi
inangnya, baik yang berupa tumbuhan maupun hewandan manusia.
2.1
Cara Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri
berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
a. Rekombinasi genetik adalah pemindahan
secara langsung bahan genetik (DNA) di antara dua sel bakteri melalui proses
berikut:
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain.
1. Transduksi adalah pemindahan materi
genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus.
Gambar Transduksi
2. Konjugasi adalah bergabungnya dua
bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik.
Gambar Kojugasi
b. Pembelahan diri secara biner
(langsung).
Pada pembelahan ini, sifat sel anak
yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.
Gambar Pembelahan diri secara biner (langsung)
Bakteri umumnya berkembang-biak secara vegetative atau aseksual dengan
membelah diri. Setelah selesai pembelahan, sel-sel anakan dapat tetap
bergandengan satu sama lain, dan dengan demikian terbentuklah koloni bakteri.
Koloni mempunyai bentuk yang berbeda-beda, dan bentuk koloni itu dpat dijadikan
salah satu tanda pengenal jenis bakteri yang bersangkutan. Ada koloni yang
terdiri dari sepasang sel seperti terdapat pada marga Diplococous, ada yang
berbentuk kubus terdiri dari delapan sel (pada marga Sarcina), ada yang
berbentuk rantai (pada Streptococus), ada yang seperti setandan buah anggur
(pada Staphylococus).
Bakteri berkembangbiak dengan cepat. Dalam keadaan yang serba
mengungtungkan (keadaan optimal), bebrapa jenis bakteri dapat membelah setiap
20 menit, sehingga dalam waktu sehari saja, suatu sel bakteri dapat berkembang
menjadi berjuta-juta sel. Karena dalam praktet banyak hal yang menghambat
kehidupan bakteri, bahkan banyak pula faktor-faktor yang menyebabkan
kematiannya, perkembangan bakteri tidak pernah mencapai keadaan seperti
tersebut diatas.
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi
bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
reproduksi bakteri adalah suhu, kelembaban, dan cahaya.
1.
Suhu
Berdasarkan
kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:
a.
Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada
daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu optimum 15°C.
b.
Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah
suhu antara 15° – 55°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C.
c.
Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di
daerah suhu tinggi antara 40° – 75°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C. Pada
tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air
panas bersuhu 93° – 94°C.
2. Kelembaban
Pada umumnya
bakteri memerlukan kelembaban yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Pengurangan
kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya
pada proses pembekuan dan pengeringan.
3.
Cahaya
Cahaya
sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel
mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan
terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau
menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai
dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
2.2
Peranan Bakteri Dalam Kehidupan Manusia
2.5.1
Bakteri Menguntungkan
1. Bakteri
pengurai
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta
sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein,
karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan
senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri
ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri
membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.
2. Bakteri
nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun
senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah.
Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:
a.
Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit.
Proses ini dinamakan nitritasi.
b.
Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri
nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena
menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi
sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang
berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan
air menjadi berlimpah.
3.
Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari
udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan.
Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut
berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada
yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu
Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum.
4.
Bakteri usus
Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin
K yang penting dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai
hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput
menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
5.
Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:
No.
|
Nama produk atau makanan
|
Bahan baku
|
Bakteri yang berperan
|
1.
|
Yoghurt
|
Susu
|
Lactobacillus
Bulgaricus,
Streptococcus thermophilus
|
2.
|
Mentega
|
Susu
|
Streptococcus
lactis
|
3.
|
Terasi
|
Ikan
|
Lactobacillus sp.
|
4.
|
Asinan buah-buahan
|
Buah-buahan
|
Lactobacillus sp.
|
5.
|
Sosis
|
Daging
|
Pediococcus cerevisiae
|
6.
|
Kefin
|
Susu
|
Lactobacillus bulgaricus dan Srteptococcus lactis
|
6. Bakteri
penghasil antibiotik
Antibiotik
merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat
terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan
antibiotik adalah:
a. Bacillus
brevis, menghasilkan terotrisin
b. Bacillus
subtilis, menghasilkan basitrasin
c.
Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixi
2.5.2
Bakteri Merugikan
1.
Bakteri perusak makanan
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah
makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun). Racun
tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya: Clostridium botulinum,
menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan. Pseudomonas
cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek.
Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan.
2.
Bakteri denitrifikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi,
yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak
yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri yang menyebabkan
denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans.
3.
Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada
manusia, hewan dan tumbuhan.
1)
Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
a. Salmonella
typhosa menyebabkan penyakit Tifus
b. Shigella
dysenteriae menyebabkan penyakit Disentri basiler
c. Vibrio comma
menyebabkan penyakit Kolera
d. Haemophilus
influenza menyebabkan penyakit Influensa
e. Diplococcus
pneumonia Pneumonia menyebabkan penyakit (radang paru-paru)
f. Mycobacterium
tuberculosis menyebabkan penyakit TBC paru-paru
g. Clostridium
tetani menyebabkan penyakit Tetanus
h. Neiseria
meningitis menyebabkan penyakit Meningitis (radang selaput otak)
i. Neiseria
gonorrhoeae menyebabkan penyakit Gonorrhaeae (kencing nanah)
j. Treponema
pallidum menyebabkan penyakit Sifilis atau Lues atau raja singa
k. Mycobacterium
leprae menyebabkan penyakit Lepra (kusta)
l. Treponema
pertenue menyebabkan penyakit Puru atau patek.
2) Bakteri
penyebab penyakit pada hewan:
a. Brucella
abortus menyebabkan penyakit Brucellosis pada sapi
b. Streptococcus
agalactia menyebabkan penyakit Mastitis pada sapi (radang payudara)
c. Bacillus
anthracis menyebabkan penyakit Antraks
d. Actinomyces
bovis menyebabkan penyakit Bengkak rahang
pada sapi
e. Cytophaga
columnaris menyebabkan penyakit Penyakit pada ikan.
3) Bakteri
penyebab penyakit pada tumbuhan:
a. Xanthomonas
oryzae menyebabkan penyakit Menyerang pucuk batang padi
b. Xanthomonas
campestris menyebabkan penyakit Menyerang tanaman kubis
c. Pseudomonas
solanacaerum menyebabkan Penyakit layu pada famili terung-terungan
d. Erwinia
amylovora menyebabkan Penyakit bonyok
pada buah-buahan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan
dari makalah ini adalah :
1. Bakteri merupakan organisme
mikroskopis rata-rata berdiameter 1,25 mikrometer (μm). (mikrometer = 1/1000000
meter). Bakteri yang terkecil adalah Dialister pneumosintes dengan panjang
tubuh 0,15 – 0,30 μm, sedangkan bakteri terbesar adalah Spirillum voluntans,
panjang tubuh 13 – 15 μm. Berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga golongan
besar yaitu kokus, basil dan spiril.
2. Bakteri pada
umumnya bersifat hetotrof. Hidupnya sebagai safprofit atau sebagai parasit.
Namum, demikian, ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan asimilasi, jadi
bersifat autotrof. Berdasar asalny energy yang digunakan dalam asimilasi,
bakteri yang bersifat autotrof itu dibedakan dalam 2 golongan yaitu
kemoautotrof dan autotror.
3.
Bakteri
berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
4.
Terdapat
bakteri yang mengungtungkan bagi kehidupan dan terdapat pula bakteri yang
merugikan bagi kehidupan manusia. Contoh bakteri yang mengungtungkan kehidupan
manusia adalah Bacillus brevis, menghasilkan
terotrisin dalam bidang kesehatan utamanya dalam menciptakan antobodi. Dan
contoh bakteri yang merugikan adalah Salmonella typhosa menyebabkan penyakit
Tifus.
B. Saran
Kami sebagai penyusun makalah
“Schizophyta” mengharapkan saran dan kritik dari reaka-rekan mahasiswa dan Ibu
Dosen Mata Kuliah Botani tumbuhan Rendah pada khususnya dan seluruh pembaca
makalah ini demi penyempurnaan makalah kami ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2008. Bakteri. http:/id.wikipedia.bakteri/sains.
Gembong,
Tjirosoepomo. 2003. Taksonomi Tumbuhan.
Jogja. UGM Press
Post a Comment for "Bakteri"