Fakta
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di dalam
kehidupan praktis sehari-hari, manusia bergerak di dalam dunia yang telah
diselubungi dengan penafsiran-penafsiran dan kategori-kategori ilmu pengetahuan
dan filsafat. Penafsiran-penafsiran itu seringkali diwarnai oleh
kepentingan-kepentingan, situasi-situasi kehidupan dan kebiasaan-kebiasaan,
sehingga ia telah melupakan dunia apa adanya, dunia kehidupan yang murni,
tempat berpijaknya segala bentuk penafsiran.
Struktur
ilmu menggambarkan bagaimana ilmu itu tersistimatisir dalam suatu lingkungan
(boundaries), di mana keterkaitan antara unsur-unsur nampak secara jelas.
Menurut Savage & Amstrong, struktur ilmu merupakan A scheme that
has been devided to illustrate relationship among facts, concepts, and
generalization. Dengan demikian struktur ilmu merupakan ilustrasi hubungan
antara fakta, konsepkonstruk, keterkaitan tersebut membentuk suatu bangun
struktur ilmu. Dalam makalah ini kami akan fokuskan dalam pembahasan mengenai
Fakta.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Fakta
Fakta adalah
(keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan dan benar-benar terjadi. Fakta
adalah hasil pengamatan yang telah di verifikasi secara empiris. Fakta dapat
berkembang menjadi ilmu atau juga tidak berarti apa-apa. Fakta : adalah
penjelasan yang secara empirik benar.
Fakta adalah
sesuatu yang sesuai kenyataan. Data adalah hasil penelitian atau pengamatan
yang menjadi dasr untuk menarik kesimpulan lebih lanjut. Fakta merupakan
Building Blocks untuk mengembangkan konsep, generalisasi (Schuncke: facts are
building blocks from which concept and generalization are constructed) dan
teori.
Menurut
Bertrand Russel fakta adalah segala sesuatu yang berada di dunia, ini
berarti gejala apapun baik gejala alam maupun gejala human merupakan fakta yang
bisa menjadi bahan baku bagi pembentukan konsep-konsep, namun demikian karena
luasnya, maka tiap-tiap ilmu akan menyeleksi fakta-fakta tersebut sesuai dengan
orientasi ilmunya. Fakta ilmiah adalah produk dari pengamatan yang bukan random
dan mempunyai arti karena dilandasi oleh teori.
Fakta atau
kenyataan memiliki pengertian yang beragam, bergantung dari sudut pandang
filosofis yang melandasinya, diantaranya :
·
Sudut Pandang Positivistik
berpandangan bahwa sesuatu yang nyata bila ada korespondensi antara yang
sensual satu dengan sensual lainnya.
·
Sudut
Pandang Fenomenologik memiliki dua arah perkembangan mengenai
pengertian kenyataan ini. Pertama, menjurus ke arah teori korespondensi yaitu
adanya korespondensi antara ide dengan fenomena. Kedua, menjurus ke arah koherensi
moralitas, kesesuaian antara fenomena dengan sistem nilai.
·
Sudut Pandang Rasionalistik
menganggap suatu sebagai nyata, bila ada koherensi antara empirik dengan skema
rasional, dan
·
Sudut
Pandang Realisme-metafisik berpendapat bahwa sesuatu yang
nyata bila ada koherensi antara empiri dengan obyektif.
·
Sudut Pandang Pragmatisme
memiliki pandangan bahwa yang ada itu yang berfungsi.
Di sisi lain, Lorens Bagus (1996) memberikan
penjelasan tentang fakta obyektif dan fakta ilmiah. Fakta obyektif yaitu
peristiwa, fenomen atau bagian realitas yang merupakan obyek kegiatan atau
pengetahuan praktis manusia. Sedangkan fakta ilmiah merupakan refleksi terhadap
fakta obyektif dalam kesadaran manusia. Yang dimaksud refleksi adalah deskripsi
fakta obyektif dalam bahasa tertentu. Fakta ilmiah merupakan dasar bagi
bangunan teoritis. Tanpa fakta-fakta ini bangunan teoritis itu mustahil. Fakta
ilmiah tidak terpisahkan dari bahasa yang diungkapkan dalam istilah-istilah dan
kumpulan fakta ilmiah membentuk suatu deskripsi ilmiah.
B.
Peran Fakta dan Interaksinya dengan
Teori
Fakta
berperan dan mempunyai interaksi yang tetap dengan teori, diantaranya:
1.
Fakta menolong memprakarsai teori;
2.
Fakta memberi jalan dalam mengubah
atau memformulasikan teori baru;
3.
Fakta dapat membuat penolakan teori;
4.
Fakta memperjelas dan memberi
definisi kembali terhadap teori.
Konsep suatu benda atau keadaan yang ditemukan secara
nyata apa adanya. Fakta dapat bergeser berbentuk (menjadi) fenomena; data; atau
varibael tergantung teori atau cara fikir yang membingkainya. “manusia kurus”
merupakan fenomena dari dugaan “manusia sakit” “guru” adalah manusia yang
dilihat dari bingkai teori ilmu pendidikan.
C. JENIS-JENIS FAKTA
1. Fakta Umum:
kebenaran yang berlaku sepanjang zaman dari dulu sampai sekarang.
Contoh: Matahari
terbit di sebelah timur.
2. Fakta
Khusus: kebenaran yang berlaku dalam suatu periode tertentu.
Contoh: Pak Yayan makan bakso
Contoh: Pak Yayan makan bakso
D. CIRI-CIRI KALIMAT FAKTA
1.
Dapat dibuktikan kebenarannya.
2.
Memiliki data yang akurat misalnya
tanggal, tempat ,waktu kejadian.
3.
Memiliki narasumber yang dapat
dipercaya.
4.
Bersifat obyektif (apa adanya dan
tidak dibuat-buat) yang dilengkapi dengan data berupa keterangan atau angka
yang menggambarkan keadaan.
5.
Sudah dipastikan kebenaranya.
6.
Biasanya dapat menjawab pertanyaan:
apa, siapa, di mana, kapan, berapa dengan jawaban yang pasti.
7.
Menunjukkan peristiwa telah terjadi.
8.
Kenyataan.
9.
Informasi dari kejadian yang
sebenarnya.
10. Kalimat
fakta adalah kalimat yg mengedepankan fakta nyata dan hasil temuan, dan sering
kali menggunakan kutipan dari berbagai sumber sebagai penguat argumen, misalnya
“berdasarkan tulisan Leonardo Da Vinci…”, “mengutip kata Shakespeare…”,
“menurut hasil survey yang dilakukan oleh BSI…”, dll.
11. Kalimat
fakta itu kejadiannya sudah terjadi dan pasti dan biasanya disertai dengan
waktu kejadian. misalnya seperti “kebakaran yang terjadi di tanah abang senin
kemarin telah memakan 8 orang korban jiwa”.
E. CONTOH KALIMAT FAKTA
1.
Pemprov Jateng mendapatkan proyek
peningkatan jalan dari dana APBD sebesar Rp 20 miliar.
2.
Bank Dunia memberikan bantuan
sebesar Rp 240 miliaruntuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas jalan di ruas Semarang Kota , jalan Kaligawe, dan lingkar Demak.
3.
Di Mega Kuningan Jakarta, pada
tanggal 17 Juli 2009 kemarin terjadi ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton.
4.
KPK sedang menyelidiki kasus
alih fungsi hutan menjadi kawasan perkotaan dan pelabuhan di dua provinsi.
5.
KPK melakukan investigasi terhadap
beberapa proyek pembangunan di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Fakta adalah
(keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan dan benar-benar terjadi. Fakta
adalah hasil pengamatan yang telah di verifikasi secara empiris. Fakta dapat
berkembang menjadi ilmu atau juga tidak berarti apa-apa. Fakta : adalah
penjelasan yang secara empirik benar.
Fakta adalah
sesuatu yang sesuai kenyataan. Data adalah hasil penelitian atau pengamatan
yang menjadi dasr untuk menarik kesimpulan lebih lanjut. Fakta merupakan
Building Blocks untuk mengembangkan konsep, generalisasi (Schuncke: facts are
building blocks from which concept and generalization are constructed) dan
teori.
Menurut
Bertrand Russel fakta adalah segala sesuatu yang berada di dunia, ini
berarti gejala apapun baik gejala alam maupun gejala human merupakan fakta yang
bisa menjadi bahan baku bagi pembentukan konsep-konsep, namun demikian karena
luasnya, maka tiap-tiap ilmu akan menyeleksi fakta-fakta tersebut sesuai dengan
orientasi ilmunya. Fakta ilmiah adalah produk dari pengamatan yang bukan random
dan mempunyai arti karena dilandasi oleh teori.
B.
SARAN
Sepenuhnya
saya menyadari bahwa banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena
itu saya harapkan krtik dan saran dari guru dan pembaca
sekalian yang sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Qonita Alya. 2009. Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pendidikan Dasar.
PT. Indahjaya Adipratama.
http://ardianppspendbiologi.blogspot.com/2013/10/berikanlah-contoh-contoh-dari-perangkat.html
http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/data-dan-variabel-penelitian-2
Post a Comment for "Fakta"