Penyebab terjadinya Mastitis pada ibu post partum
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian merupakan hal yang sangat
penting bagi semua orang dalam kehidupan bermasyarakat. Karena dengan
sosialisasi kita dapat mengenal satu sama lain. Sosialisasi dapat diartikan
sebagai sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan
dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Dalam melakukan sosialisasi kita harus bisa menempatkan diri kita dalam
lingkungan masyarakat. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa
hidup tanpa bantuan orang lain.Maka dari
itu melalui makalah ini kami akan menjelaskan arti penting dari sosialisasi.
Di dalam bersosialisasi, kita dapat membentuk kepribadian kita. Karena
lingkungan masyarakat merupakan salah satu tempat untuk melakukan sosialisasi.
Jika lingkungan masyarakatnya baik secara otomatis berpengaruh terhadap
pembentukan kepribadian. Seperti yang kita ketahui bahwa kepribadian adalah
keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu
lain.Beberapa manfaat yang kita dapatkan dari sosialisasi adalah seseorang
mampu menjadi anggota masyarakat yang baik, seseorang dapat menyesuaikan
tingkah lakunya sesuai dengan harapan masyarakat, seseorang akan lebih mengenal
dirinya sendiri dalam lingkungan sosialnya dan seseorang akan menyadari
eksistensi dirinya terhadap masyarakat di sekelilingnya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah pengertian sosialisasi?
2.
Apa sajakah faktor-faktor yang
mempengaruhi sosialisasi?
3.
Bagaimana tujuan sosialisasi?
4.
Bagaimana media sosialisasi?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosialisasi
Kamu tentu pernah mendengar kata sosialisasi, tahukan kamu apa yang
dimaksud dengan sosialisasi? Dibawah ini akan dijelaskan pengertian sosialisasi
menurut para ahli, yakni sebagai berikut ini.
1.
Prof. Koentjaraningrat
Memahami
sosialisasi sebagai seluruh proses seorang individu sejak masa kanak-kanak
sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan
individu-individu lain yang hidup dalam masyarakat sekitarnya.
2.
David F. Aberle
Menjelaskan
bahwa sosialisasi ialah pola-pola mengenai aksi sosial atau aspek-aspek tingkah
laku yang ditanamkan kepada individu keterampilan-keterampilan (termasuk ilmu
pengetahuan), motif-motif, dan sikap-sikap, guna untuk menampilkan
peranan-peranan yang sekarang atau yang tengah diantisipasikan (dinantikan),
dan yang terus berkelanjutan sepanjang kehidupan manusia normal, sejauh
peranan-peranan baru masih harus terus dipelajari.
3.
Irvin L. Child
Mengatakan
bahwa sosialisasi merupakan segenap proses yang menuntut individu mengembangkan
potensi tingkah laku aktualnya yang diyakini sebenarnya dan telah menjadi
kebiasaannya serta sesuai dengan standart dari kelompoknya
4.
M.J. herskovits
Sosialisasi
adalah suatu proses seorang anak menyesuaikan diri dengan norma-norma yang
berlaku di lingkungan keluarganya.
5.
Soerjono Soekanto
Sosialisasi
adalah suatu proses anggota masyarakat mempelajari norma-norma dan nilai-nilai
sosial dimana ia menjadi anggota.
6.
Peter L. Beger
Sosialisasi
adalah proses anak belajar menjadi anggota-anggota yang berpartisipasi dalam
masyarakat.
7.
George Herbert Mead
Sosialisasi
adalah proses seseorang belajar untuk mengetahui peranan yang harus dijalankannya
serta peranan yang harus dijalankan orang lain
8.
Charles H. Cooley
Proses
sosialisasi terbantuk melalui tiga tahap antara lain adalah sebagai berikut.
a.
Seseorang mempunyai persepsi
mengenai pandangan orang lain terhadapnya
b.
Seseorang mempunyai persepsi
mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya
c.
Seseorang mempunyai perasaan
terhadap apa yang dirasakannya sebagi penilaian yang lain terhadapnya
9.
John C. Macionis
Sosialisasi
adalah pengalaman seumur hidup individu dapat mengembangkan potensinya dan
mempelajari pola-pola kebudayaan mereka
10. Jack Levin dan James L. Spates
Sosialisasi
adalah proses kebudayaan diteruskan dan diinternalisasikan oleh kepribadian
individu.
11. Prof. Dr. Nasution, S.H.
Sosialisasi
adalah proses membimbing individu ke dalam dunia sosial
12. Sukandar Wiraatmadja, M.A.
Sosialisasi
adalah suatu proses yang di mulai sejak seseorang dilahirkan untuk dapat
mengetahui dan memperoleh sikap, pengertian, gagasan dan pola tingkah laku yang
disetujui oleh masyarakat
Dari sekian banyak pendapat sosialisasi dapat diartikan sebagai sebuah
proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai
dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok
atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory).
Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan
oleh individu.
B. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Sosialisasi
Proses sosialisasi tidak pernah berhasil secara lengkap sehingga pengaturan
kebutuhan individu seluruhnya disesuaikan dengan persyaratan peran dan
orientasi nilai masyarakat itu sendiri. Faktor-faktor yang memengaruhi
keberhasilan suatu proses sosialisasi adalah sebagai berikut.
1.
Kematangan Fisik Seseorang
Sebagai
suatu proses, sosialisasi sangat memerlukan kematangan fisik individu. Kematang
fisik ini berkaitan erat dengan usia seseorang. Kematangan fisik terutama
diperlukan untuk mensosialisasikan cara-cara berbahasa dan melakukan beberaoa
keterampilan dasar. Seorang individu mengalami periode masa kecil yang cukup
lama, periode ketika itu belum mandiri dan tingkat ketergantungannya pada orang
lain sangat tinggi.
2.
Lingkungan atau Sarana Sosialisasi
Lingkungan atau sarana
sosialisasi ini antara lain adalah sebagai berikut.
a.
Interaksi dengan sesame
Hal ini diperlukan untuk
pertumbuhan kecerdasan dan emosional, serta untuk mempelajari pola-pola
kebudayaan dan cara berpartisipasi dalam masyarakat.
b.
Bahasa
Bahasa merupakan produk
kebudayaan manusia yang sangat penting karena berisi symbol dan dipergunakan
untuk memahami symbol-simbol kebudayaan lainnya.
c.
Kasih saying
Kasih sayang menciptakan
lingkungan sosial yang kondusif bagi proses sosial, ketika individu dan
kelompok saling memperhatikan, saling memberi, dan saling melindungi. Kasih
sayang diperlukan bagi kesehatan mental dan fisik seseorang.
3.
Keinginan yang Kuat
Menurut D.C.
McClelland (1963), faktor terpenting dalam proses sosialisasi adalah keinginan
untuk mrlakukan sesuatu dengan baik, kepuasan untuk mencapai prestasi pribadi,
atau kebutuhan akan presensi. Bagi seorang siswa, memperoleh nilai bagus dalam
tugas dan ujian merupakan hal yang sangat penting. Jika menyadari pentingnya
nilai bagus, seorang siswa cenderung akan berusaha untuk belajar lebih rajin
dank eras lagi agar selalu mendapatkan nilai yang bagus.
C. Tujuan
Sosialisasi
Ada beberapa tujuan sosialisasi dalam masyarakat,
antara lain:
1.
Mengetahui nilai-nilai dan
norma-norma yang berlaku di dalam suatu masyarakat sebagai keterampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk melangsungkan kehidupan seseorang kelak di
tengah-tengah masyarakat di mana individu tersebut sebagai anggota masyarakat.
2.
Mengetahui lingkungan sosial budaya
baik lingkungan sosial tempat individu bertempat tinggal termasuk juga di
lingkungan sosial yang baru agar terbiasa dengan nilai-nilai dan norma-norma
sosial yang ada pada masyarakat.
3.
Membantu pengendalian fungsi-fungsi
organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4.
Menambah kemampuan berkomunikasi
secara efektif dan efisien serta mengembangkan kemampuannya seperti membaca,
menulis, berekreasi, dan lain-lain.
D. Media
Sosialisasi
Media
sosialisasi adalah pihak-pihak yang memiliki peran penting dalam memengaruhi,
melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Ada beberapa agen yang utama dalam
proses sosialisasi pada manusia, yaitu:
a.
Keluarga Media, Media sosialisasi
keluarga merupakan media sosialisasi pertama yang diterima seorang anak karena
meliputi orang-orang dekatnya seperti : ayah, ibu, saudara kandung, saudara
angkat, dan keluarga lain yang tinggal secara bersama-sama dalam suatu rumah.
Melalui lingkungan tersebut, anak mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan
sehari-hari.
b.
Teman Bermain, Media sosialisasi teman
bermain dialami seorang anak setelah media sosialisasi keluarga. Dalam media
ini, seorang anak belajar berinteraksi dengan orang-orang yang sederajat karena
mereka sebaya. Dalam sosialisasi dengan teman sebaya, seorang anak mempelajari
peraturan yang mengatur peranan orang-orang yang kedudukannya sederajat.
Sosialisasi ini juga, seorang anak mempelajari nilai-nilai sosial dan
nilai-nilai keadilan.
c.
Media Sekolah, Media sosialisasi
dalam sekolah merupakan media yang dialami seorang anak dilembaga pendidikan
sekolah. Lembaga ini memberikan suatu pengaruh terhadap seorang anak berupa
ilmu, keterampilan, kemandirian, prestasi, nilai dan norma kebudayaan bangsa
atau negara, dan hal-hal yang belum ia temukan di media sosialisasi keluarga
dan teman bermain.
d.
Media Massa, Media sosialisasi media
massa melakukan proses sosialisasi melalui media cetak (surat kabar, majalah,
tabloid), media elektronik (televise, radio, video, internet, film). Media
massa akan mempengaruhi atau mengajarkan kepada seseorang tentang hal-hal yang
belum ia ketahui sebelumnya, baik berupa hal positif maupun negatif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosialisasi
adalah proses belajar individu atau seseorang untuk mengenal kebudayaan
masyarakat dilingkungannya. Melalui media keluarga, kelompok bermain,
lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan media massa. Jenis sosialisasi ada
dua yaitu, sosialisasi primer dan sekunder. Memalui tahap sosialisasi masa
anak-anak. Masa remaja, dan masa dewasa.
Kepribadian
adalah ciri-ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang
individu. Factor pembentuk kepribadian ada 4, yaitu warisan biologis,
Lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan budaya.
B. Saran
Pentingnya
pengetahuan tentang sosialisasi dan pembentukan kepribadian yang sekarang harus
diterima oleh siswa-siwi sekolah menengah atas, agar kelak mereka tidak
melakukan kesalahan terhadap anak serta mereka dapat berperan penting
dilingkungan masyarakat dengan pengetahuan yang mereka miliki.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto,
Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Budiati,
Atik C. 2009. Sosiologi Kontekstual. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Post a Comment for "Penyebab terjadinya Mastitis pada ibu post partum"