Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenakalan remaja

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Perkembangan individu (remaja) berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulang kembali. Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap perbuatan-perbuatan yang kurang baik diakibatkan sikap mereka yang suka mencoba-coba pada hal yang baru.  Pada perkembangan fisik remaja mulai nampak terutama pada bagian organ-organ seksualnya secara fisik, maupun secara psikis.
Hal ini bisa saja diakibatkan sistem pendidikan di Indonesia yang tidak banyak menggunakan metode belajar mengajar satu arah (ceramah) dan kurangnya perhatian pada pengembangan cara berpikir. Penyebab lainnya bisa juga diakibatkan oleh pola asuh orangtua yang cenderung masih memperlakukan remaja sebagai anak-anak, sehingga anak tidak memiliki keleluasan dalam memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan usia dan mental. Semestinya, seorang remaja sudah harus mampu mencapai tahap pemikiran abstrak supaya saat mereka lulus sekolah menengah, sudah terbiasa berpikir kritis dan mampu untuk menganalisis masalah dan mencari solusi terbaik.
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang.  Meningkatnya tingkat kriminal di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi banyak juga dari kalangan para remaja. Tindakan kenakalan remaja sangat beranekaragam dan bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan tindakan kriminal orang dewasa. Juga motivasi para remaja sering lebih sederhana dan mudah dipahami misalnya : pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja, hanya untuk memberikan hadiah kepada mereka yang disukainya dengan maksud untuk membuat kesan impresif yang baik atau mengagumkan.
Akibatnya, para orangtua mengeluhkan perilaku anak-anaknya yang tidak dapat diatur, bahkan terkadang bertindak melawan mereka. Konflik keluarga, mood swing, depresi, dan munculnya tindakan berisiko sangat umum terjadi pada masa remaja dibandingkan pada masa-masa lain di sepanjang rentang kehidupan.


B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan masa remaja atau pubertas?
2.      Bagaimana cara mengatasi kenakalan-kenakalan remaja?
3.      Apa saja dampak yang akan terjadi?
4.      Bagaimana tanda-tanda masa remaja/pubertas di lingkungannya?

C.     Tujuan
1.      Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kehidupan di masa remaja.
2.      Mengetahui dampak yang akan terjadi di masa remaja.
3.      Dapat berfikir kritis, analitis, dan objektif terhadap masalah di lingkungan sekitar, terutama masalah yang berkaitan dengan kenakalan-kenakalan remaja.
4.      Mengkaji secara mendalam dari suatu peristiwa atau yang terkait dengan masalah kenakaln remaja.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kenakalan Remaja
Akhir-akhir ini fenomena kenakalan remaja makin meluas. Bahkan hal ini sudah terjadi sejak dulu. Para pakar psikolog selalu mengupas masalah yang tak pernah habis-habisnya ini. Kenakalan Remaja, seperti sebuah lingkaran hitam yang tak pernah putus. Sambung menyambung dari waktu ke waktu, dari masa ke masa, dari tahun ke tahun dan bahkan dari hari ke hari semakin rumit. Masalah kenalan remaja merupakan masalah yang kompleks terjadi di berbagai kota di Indonesia. Sejalan dengan arus modernisasi dan teknologi yang semakin berkembang, maka arus hubungan antar kota-kota besar dan daerah semkain lancar, cepat dan mudah.
Dunia teknologi yang semakin canggih, disamping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi di berbagai media, disisi lain juga membawa suatu dampak negatif yang cukup meluas diberbagai lapisan masyarakat. Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri.
Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut. Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan mereka harus diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya. Pertanyaannya : tugas siapa itu semua ? Orang tua-kah ? Sedangkan orang tua sudah terlalu pusing memikirkan masalah pekerjaan dan beban hidup lainnya. Saudaranya-kah? Mereka juga punya masalah sendiri, bahkan mungkin mereka juga memiliki masalah yang sama. Pemerintah-kah ? Atau siapa ? Tidak gampang untuk menjawabnya. Tetapi, memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak-anak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja. Minimal tidak menambah jumlah kasus yang ada.
Kenakalan remaja, merupakan salah si anak? atau orang tua? Karena ternyata banyak orang tua yang tidak dapat berperan sebagai orang tua yang seharusnya. Mereka hanya menyediakan materi dan sarana serta fasilitas bagi si anak tanpa memikirkan kebutuhan batinnya. Orang tua juga sering menuntut banyak hal tetapi lupa untuk memberikan contoh yang baik bagi si anak. Sebenarnya kita melupakan sesuatu ketika berbicara masalah kenakalan remaja, yaitu hukum kausalitas. Sebab, dari kenakalan seorang remaja selalu dikristalkan menuju faktor eksternal lingkungan yang jarang memerhatikan faktor terdekat dari lingkungan remaja tersebut dalam hal ini orangtua. Kita selalu menilai bahwa banyak kasus kenakalan remaja terjadi karena lingkungan pergaulan yang kurang baik, seperti pengaruh teman yang tidak benar, pengaruh media massa, sampai pada lemahnya iman seseorang.
Ketika kita berbicara mengenai iman, kita mempersoalkan nilai dan biasanya melupakan sesuatu, yaitu pengaruh orangtua. Didikan orangtua yang salah bisa saja menjadi faktor psikologis utama dari timbulnya kenakalan pada diri seorang remaja. Apalagi jika kasus negatif menyerang orangtua terhadap remaja, seperti perselingkuhan, perceraian, dan pembagian harta gono-gini. Mungkin kita perlu mengambil istilah baru, kenakalan orangtua. Orang tua, sering lupa bahwa perilakunya berakibat pada anak-anaknya.
Karena kehidupan ini tidak lepas dari contek-menyontek perilaku yang pernah ada. Bisa juga karena ada pembicaran terhadap perilaku yang mengarah pada kesalahan, sehingga yang salah menjadi kebiasaan. Para orang tua jangan berharap anaknya menjadi baik, jika orang tuanya sendiri belum menjadi baik. Sebenarnya hati nurani generasi ingin menghimbau hal tersebut, akan tetapi itu menjadi sangat sulit untuk diubah karena telah menjadi suatu rutinitas kebiasaan sehari-hari.

B.     Kenakalan Remaja Kini Menjadi Masalah Sosial
Remaja  Indonesia akhir-akhir ini menjadi pusat perhatian dari berbagai pihak, khususnya pemerintah dan orang tua. Orang tua terutama yang memiliki anak remaja sangat prihatin dan khawatir kepada putra-putri mereka karna banyak kenalan remaja sangat meresahkan. Kenakalan remaja itu diantaranya adalah seks bebas, penggunaan obat-obatan terlarang, serta minuman keras. Hal ini di tambah lagi dengan tayangan televisi yang banyak memberikan contoh yang sebenarnya itu adalah hal-hal negatif yang sebagian besar banyak para remaja yang seperti di tutut mengikuti tayangan televisi tersebut karena kemajuan jaman.
Majalah-majalah seks juga sekarang banyak di perjual belikan sehingga para remaja dapat  membeli dengan mudah. Bahkan di dunia informatika yang tujuan utamanya adalah untuk memudahkan kita dalam mengakes informasi yang kita butuhkan sering di salah gunakan oleh para remaja untuk memngakses hal-hal yang negatif.  Karena kemudahan memperoleh informasi-informasi yang negatif televisi, majalah dan kemajuan teknologi tersebut maka banyak  para remaja mempraktikkan apa yang di baca dan dilihatnya.
Seks bebas di Indonesia sudah tidak lagi di anggap tabu. Bahkan banyak  diantara mereka harus menikah dini setelah melakukan seks.  Obat-obatan terlarang seperti psikotropika  banyak di gunakan oleh remaja-remaja kita saat ini. Hal ini desebabkan karena banyak pengedar yang memanfaatkan psikoligi para remaja yang masih labil untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Hal kecil adalah rokok. Di dalam rokok terdapat zat-zat yang berbahaya dan mengandung narkotika. Namun remaja putra khususnya sangat sulit apabila mereka di jauhkan dari rokok. Bahkan banyak remaja pada saat ini sudah kecanduan pada rokok. Hal lain yang juga meresahkan orang tua adalah minuman keras. Minuman keras saat ini banyak di jual bebas bahkan dengan harga yang relatif murah.
Minum minuman keras kini menjadi hal yang biasa pada remaja Indonesia. Faktor orang tua dan pendidikan yang kurang memperhatikan mereka dapat menjadi salah satu faktor dalam memengaruhi mereka yang merasa tidak lagi di perhatikan. Minuman keras seakan menjadi pelarian bagi mereka untuk menghilangkan rasa kesal dan emosi. Namun hal ini dapat di cegah dengan lebih memperhatikan mereka.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Akhir-akhir ini fenomena kenakalan remaja makin meluas. Bahkan hal ini sudah terjadi sejak dulu. Para pakar psikolog selalu mengupas masalah yang tak pernah habis-habisnya ini. Kenakalan Remaja, seperti sebuah lingkaran hitam yang tak pernah putus. Sambung menyambung dari waktu ke waktu, dari masa ke masa, dari tahun ke tahun dan bahkan dari hari ke hari semakin rumit. Masalah kenalan remaja merupakan masalah yang kompleks terjadi di berbagai kota di Indonesia. Sejalan dengan arus modernisasi dan teknologi yang semakin berkembang, maka arus hubungan antar kota-kota besar dan daerah semkain lancar, cepat dan mudah.
Dunia teknologi yang semakin canggih, disamping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi di berbagai media, disisi lain juga membawa suatu dampak negatif yang cukup meluas diberbagai lapisan masyarakat. Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya.

B.     Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.





DAFTAR PUSTAKA


Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Jumhur & Moh Surya. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: PT. C.V. Ilmu. 
Tim Dosen FKIP-IKIP Malang. 1980. Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan. Surabaya: PT. Usaha Nasional.
Gunarso, Singgih D. 1983. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Gunung Mulia, Kwitang.



Post a Comment for "Kenakalan remaja"