Kereta api bawah tanah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kemajuan
teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai
informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita
ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Tentu kemajuan teknologi ini
menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu
besar terhadap nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Kereta api adalah
bentuk transportasi rel yang
terdiri dari serangkaian kendaraan yang didorong sepanjang jalur kereta api
untuk mengangkut kargo atau penumpang. Gaya gerak disediakan oleh lokomotif yang
terpisah atau motor individu dalam beberapa unit. Meskipun propulsi historis
mesin uap mendominasi, bentuk-bentuk modern yang paling umum adalah mesin
diesel dan listrik lokomotif, yang disediakan oleh kabel overhead atau rel
tambahan. Sumber energi lain termasuk kuda, tali atau kawat, gravitasi,
pneumatik, baterai, dan turbin gas. Rel kereta api biasanya terdiri dari dua,
tiga atau empat rel, dengan sejumlah monorel dan guideways maglev dalam campuran. Kata 'train' berasal
dari bahasa Perancis Tua trahiner,
dari bahasa Latin trahere'tarik,
menarik'.
Ada
berbagai jenis kereta api yang dirancang untuk tujuan tertentu. Kereta api bisa
terdiri dari kombinasi satu atau lebih dari lokomotif dan gerbong kereta
terpasang, atau beberapa unit yang digerakkan sendiri (atau kadang-kadang
pelatih bertenaga tunggal atau diartikulasikan, disebut sebuah kereta mobil).
Kereta pertama dengan bentuk ditarik menggunakan tali, gravitasi bertenaga atau
ditarik oleh kuda. Dari awal abad ke-19 hampir semuanya didukung oleh lokomotif uap.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
itu kereta bawah tanah (subway)?
2.
Bagaimana jalur kereta bawah tanah (subway)?
3.
Bagaimana
stasion kereta api bawah tanah di belahan
dunia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kereta Bawah Tanah (Subway)
Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang
berjalan di bawah permukaan tanah (subway). Kereta jenis ini dibangun dengan
membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai jalur kereta api.
Umumnya digunakan pada kota kota besar (metropolitan) seperti New York, Tokyo, Paris, Seoul dan Moskwa. Selain itu ia juga digunakan dalam skala
lebih kecil pada daerah pertambangan. Biaya yang dikeluarkan sangat mahal sekali,
karena sering menembus 20m di bawah permukaan, kali - bangunan maupun jalan,
yaitu 7 (tujuh) kali lipat dari pada kereta permukaan. Misalnya kalau untuk
membangun dengan jarak yang sama untuk permukaan membutuhkan $ 10 juta, maka
yang di bawah tanah memerlukan $ 70 juta. Di Jepang pembangunan lintas subway
telah dimulai sejak tahun 1905.Jakarta rencananya akan dibangun subwaysegmen
Dukuh Atas ke Kota dari Proyek Mass Transit Jakarta.
Kereta bawah tanah, atau metro (bahasa Inggris: Rapid transit) adalah
sebuah jalur rel penumpang listrik di wilayah dalam kota dengan kapasitas dan frekuensi
yang tinggi, dan pemisahan jalur dari sistem transportasi lainnya. Sistem
angkutan cepat umumnhya ditempatkan di terowongan bawah tanah atau rel melayang
yang berada di atas tanah. Di luar wilayah perkotaan, jalur angkutan cepat
mungkin dibuka di permukaan tanah dengan jalur terpisah.
Layanan dalam sistem angkutan cepat disediakan dalam jalur khusus antarastasiun angkutan cepat menggunakan kereta
rel listrik dalam sebuah rel, meskipun
beberapa sistem menggunakan roda karet pemandu, penggerak magnetik, atau monorel. Umumnya sistem ini terintegrasi dengan transportasi publik lainnya dan
seringkali dioperasikan oleh otoritas transportasi publik yang sama. Angkutan
cepat memiliki kapasitas yang lebih besar dan lebih cepat dibandingkan dengan trem atau kereta api ringan, namun tidak secepat dan sejauh kereta
api komuter. Sistem ini masih belum
terkalahkan dalam kemampuan mengangkut sejumlah besar orang secara cepat dalam
jarak yang pendek dengan sedikit tanah yang digunakan. Variasi dari angkutan
cepat meliputi penggerak manusia, metro ringan skala kecil, dan hibrida kereta api komuter S-Bahn.
Sistem angkutan cepat pertama adalah London
Underground, yang dibuka pada tahun 1863.
Teknologi ini secara cepat menyebar pe kota lain di Eropa, dan kemudian ke
Amerika Serikat dimana sistem rel udara diaplikasikan. Saat pertama kali sistem
ini menggunakan lokomotif
uap, yang kemudian beralih menjadi
sitem elektrik. Sejak saat itu pertumbuhan terbesar terjadi di Asia dan mulai
menggunakan sistem tanpa pengemudi. Lebih dari 160 telah mengaplikasikan sistem
angkutan cepat, dengan total lebih dari 8.000 km (4.900 mil) rel dan 7.000
stasiun. Dua puluh lima kota sedang melakukan pembangunan sistem ini. Sistem
metro terbesar di dunia dalam hal panjang jalur dan jumlah stasiun adalah New
York City Subway, namun jika
dilihat dari panjang seluruh jalur yang terbesar adalah London
Underground dan angkutan cepat di Shanghai. Sistem metro tersibuk di dunia dalam hal jumlah penumpang harian dan
tahunan adalah Tokyo
Metro dan Metro di Moskwa.
B.
Jalur Kereta Bawah Tanah (Subway)
Jalur Setiap sistem angkutan cepat terdiri dari satu
atau lebih jalur, setiap jalur memiliki rute spesifik dengan kereta berhenti di
semua atau sebagian stasiun di dalam jalur. Sebagian besar sistem
mengoperasikan beberapa rute, dan saling membedakan dengan menggunakan
penomoran, nama, dan warna. Beberapa jalur mungkin berbagi rel dengan rute yang
lain, atau beroperasi sendiri dalam jalur pribadinya. Seringkali sebuah jalur
yang melintasi pusat kota terpisah menjadi dua atau lebih cabang di bagian
pinggiran kota, memungkinkan frekuensi yang lebih tinggi di pusat kota. Metode
ini digunakan oleh banyak sistem, seperti Copenhagen
Metro. Alternatifnya adalah membuat satu terminal pusat (seringkali berbagi
dengan stasiun kereta api pusat), atau beberapa stasiun persimpangan antar
jalur di pusat kota, seperti yang dilakukan oleh Praha Metro. Paris
Métro memiliki struktur unik dengan sebuah matriks persilangan jaur dan
jarak antar stasiun yang sangat dekat di pusat kota. New York City Subway dibangun untuk melayani beberapa
koridor utara-selatan penting diManhattan, namun kurang berguna dalam perjalanan
timur-barat, sebagai konsekuensi dari geografi pulau. Beberapa sistem yang
berjalan jauh, seperti Moscow
Metro dan London Underground, memiliki sebuah jalur
lingkar mengelilingi pusat kota untuk menghubungkan jaur-jalur yang mengarah
keluar.
Kapasitas dari sebuah
jalur diperoleh dengan menggabungkan bersama kapasitas gerbong, panjang kereta
dan frekuensi pelayanan. Angkutan cepat berat mungki memiliki enam hingga dua
belas gerbong, sedangkan sistem yang lebih ringan mungkin terdiri hanya dengan
tiga atau empat gerbong. Gerbong memiliki kapasitas antara 100 hingga 150,
bergantung pada rasio berdiri dan duduk-lebih banyak tempat berdiri
memungkinkan kapasitas lebih besar. Gerbong bertingkat, sebgaian besar
digunakan di sistem tipe S-Bahn Jerman, memunkinkas kapasitas tempat duduk
lebih besar untuk perjalanan lebih panjang. Waktu interval minimum yang antar
kereta angkutan cepat lebih pendek dibandingkan dengan untuk jalur kereta utama
yang membutuhkan penggunaan signal kereta: Interval terkecil yang memungkinkan
adalah 90 detik, yang mungkin dibatasi menjadi 120 detik untuk memungkinkan
pemulihan dari penundaan. Kapasitas umum memungkinkan 1200 orang di tiap
kereta, menghasilkan daya angkut sebesar 36.000 orang tiap jam. kapasitas
terbesar yang diperoleh adalah 80.000 orang per jam dengan oleh MTR
Corporation di Hong Kong.
C.
Stasion Kereta Api bawah Tanah Di Belahan
Dunia
Banyak kota-kota
besar di dunia mempunyai sistem kereta api bawah tanah atau subway station yang
memberikan alternatif tranportasi yang nyaman untuk mencapai tujuan diseluruh
kota. dan untuk menghindari kemacetan yang ada di jalan raya. Pada umumnya Kereta Api bawah Tanah
merupakan transportasi yang paling efektif dan termurah.
1.
New York City di Amerika
Stasion Kereta Api bawah Tanah kota New
York sistem adalah salah satu sistem tranportasi yang paling lengkap di seluruh
dunia. Berkembang menjadi 28 stasiun Subway ketika didirikan pada bulan Oktober
1904 dan sekarang sudah menjadi 462 stasiun. Kereta api bawah tanah ini dapat
mengangkut lebih kurang 5 juta penumpang setiap harinya. Kereta Api bawah Tanah
New York bekerja selama 24 jam
2.
London di Inggris
Stasion Kereta Api bawah Tanah London adalah sistem
kereta api bawah tanah terbesar di Eropa dan tertua di dunia. Stasion Kereta
Api bawah Tanah ini diresmikan pada tahun 1863. Meliputi 407 km dan men
transport 3 juta orang per hari. Stasion Kereta Api bawah Tanah ini juga
terhubung ke berbagai layanan kereta ke London dan daerah sekitarnya termasuk
Eurostar ke Paris. Di antara layanan tersebut adalah Docklands Light Railway, kereta
yang populer tanpa supir, yang menawarkan banyak pemandangan sungai Thames dan
sekitarnya.
3.
Kota Paris di Prancis
Sistem kereta api bawah tanah Paris adalah kedua
tertua di dunia stasion ini awalnya selesai pada tahun 1900 dan men transport
sekitar 4,5 juta orang per hari. Total panjang rel lebih dari 133,7 kilometer
dan berhenti di 380 stasiun, memiliki jangkauan besar ke seluruh penjuru kota.
Tidak ada bangunan atau lokasi yang lebih jauh dari 500 m ke stasiun. Banyak
stasiun dirancang dengan khas gaya seni nouveau yang unik.
4.
Kota Madrid di Spanyol
Stasion Kereta Api bawah Tanah Madrid
adalah kereta api bawah tanah terbesar kedua di Eropa dan terbesar keenam
di dunia. Sampai akhir tahun 2009 akan mencapai 288 km , mempunyai 231 stasiun
dan 12 rel. Madrid subway adalah jaringan kereta paling padat di dunia. Sangat
bersih dan menerapkan sistem kebersihan ekologis, cepat,Stasiun modern.
Kemajuan besar dalam sistem ekspans
5.
Montreal di Kanada
Stasion Kereta Api bawah Tanah Montreal adalah sistem
modern yang diresmikan pada tahun 1966. Stasion Kereta Api bawah Tanah ini
termasuk kecil yaitu 37,8 kilometer mencapai 65 stasiun dalam empat baris,
tetapi unik dan sistem modern yang terinspirasi oleh Stasion Kereta Api bawah
Tanah Paris. Membawa sekitar 1 juta penumpang per hari.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kereta bawah tanah, atau metro (bahasa Inggris: Rapid transit) adalah
sebuah jalur rel penumpang listrik di wilayah dalam kota dengan kapasitas dan
frekuensi yang tinggi, dan pemisahan jalur dari sistem transportasi lainnya.
Sistem angkutan cepat umumnhya ditempatkan di terowongan bawah tanah atau rel
melayang yang berada di atas tanah. Di luar wilayah perkotaan, jalur angkutan
cepat mungkin dibuka di permukaan tanah dengan jalur terpisah.
Layanan dalam sistem angkutan cepat disediakan dalam jalur khusus antarastasiun angkutan cepat menggunakan kereta
rel listrik dalam sebuah rel, meskipun
beberapa sistem menggunakan roda karet pemandu, penggerak magnetik, atau monorel. Umumnya sistem ini terintegrasi dengan transportasi publik lainnya dan
seringkali dioperasikan oleh otoritas transportasi publik yang sama. Angkutan
cepat memiliki kapasitas yang lebih besar dan lebih cepat dibandingkan dengan trem atau kereta api ringan, namun tidak secepat dan sejauh kereta
api komuter. Sistem ini masih belum
terkalahkan dalam kemampuan mengangkut sejumlah besar orang secara cepat dalam
jarak yang pendek dengan sedikit tanah yang digunakan. Variasi dari angkutan
cepat meliputi penggerak manusia, metro ringan skala kecil, dan hibrida kereta api komuter S-Bahn.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna
perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Post a Comment for "Kereta api bawah tanah"