Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penyakit karena kekurangan zat makanan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Masalah kurang gizi memang sudah banyak terjadi di beberapa Negara berkembang termasuk di Indonesia. Melihat sumber dana yang terbatas yang tersedia pada Negara-negara berkembang dan menumpuknya kebutuhan yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan. Masalah kurang gizi juga telah dinyatakan sebagai masalah utama kesehatan dunia dan berkaitan dengan lebih banyak kematian dan penyakit yang disebabkan oleh masalah kurang gizi tersebut.walaupun.telah banyak dilakukan penyuluhan tentang masalah kurang gizi namun masih banyak masyarakat yang mengalami masalah masalah gizi.Dalam gizi kurang menggambarkan kurangnya makanan yang dibutuhkan untuk memenuhi standar gizi.
Menurut Alan Berg, 1986. Gizi yang kurang mengakibatkan terpengaruhnya perkembangan mental, perkembangan jasmani, dan produktifitas manusia karena semua itu mempengaruhi potensi ekonomi manusia. Keadaan gizi dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkat, yaitu keadaan gizi lebih, keadaan gizi baik, dan keadaan gizi kurang.Keadaan gizi lebih terjadi apabila gizi yang dibutuhkan melebihi standart kebutuhan gizi. Gizi baik akan dicapai dengan memberi makanan yang seimbang dengan tubuh menurut kebutuhan. Sedang gizi kurang menggambarkan kurangnya makanan yang dibutuhkan untuk memenuhi standar gizi.
Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan atau sering disebut status gizi.Apabila tubuh berada dalam tingkat kesehatan gizi optimum dimana jaringan jenuh oleh semua zat gizi maka disebut status gizi optimum.Dalam kondisi demikian tubuh terbebas dari penyakit dan mempunyai daya tahan yang setinggi-tingginya.
Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi kesalahan akibat gizi (malnutrition). Malnutrisi ini mencakup kelebihan nutrisi / gizi disebut gizi lebih (overnutrition) dan kekurangan gizi atau gizi kurang (undernutrition).
Penyakit kurang gizi kebanyakan ditemui pada masyarakat golongan rentan terutama pada anak-anak yaitu golongan yang mudah sekali mengalami penyakit akibat kekurangan gizi dan kekurangan zat makanan (deficiency) misalnya kwarsiorkor, busung lapar, marasmus, beri-beri, dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kekurangan Gizi
Kurang gizi menyebabkan gangguan pertumbuhan  dan perkembangan fisik maupun mental, mengurangi tingkat kecerdasan, kreatifitas  dan produktifitas penduduk. Timbulnya krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan  penurunan kegiatan produksi yang drastis akibatnya lapangan kerja berkurang dan pendapatan perkapita turun. Hal ini jelas berdampak terhadap status gizi dan kesehatan masyarakat karena tidak terpenuhinya kecukupan konsumsi makanan dan timbulnya berbagai penyakit menular akibat lingkungan hidup yang tidak sehat.
Penyakit-penyakit kekurangan gizi yang paling rentan adalah kelompok bayi dan anak balita.Oleh sebab itu, indikator yang paling baik untuk mengukur status gizi masyarakat adalah melalui status gizi balita (bayi dan anak balita).Selama ini telah banyak dihasilkan berbagai pengukuran status gizi tersebut dan masing-masing ahli mempunyai argumentasi sendiri dalam mengembangkan pengukuran tersebut. (Anonymous,2008)
Defisiensi atau kekurangan gizi adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh kurangnya asupan zat gizi dari makanan sehingga berdampak pada timbulnya masalah kesehatan. Defisiensi adalah bagian dari kejadian malnutrisi. Malnutrisi sendiri terdiri atas defisiensi atau kelebihan dan kekurangan gizi. Defisiensi zat gizi meliputi defisiensi zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) dan defisiensi zat gizi mikro (vitamin dan mineral).

B.     Penyebab Defisiensi atau Kekurangan Gizi
Defisiensi atau kekurangan zat gizi dapat disebabkan oleh beberapa hal adalah sebagai berikut:
1.      Kurangnya asupan dari makanan menjadi alasan utama terjadinya defisiensi. Walaupun sebenarnya tubuh juga memiliki cadangan zat gizi berupa lemak dan vitamin larut lemak untuk mencegah defisiensi zat gizi di kemudian hari. Namun lama-lama cadangan zat gizi tersebut dapat habis sehingga muncul gejala defisiensi juga. Kurangnya asupan dalam makanan dapat muncul secara langsung ataupun setelah sekian lama.
2.      Sakit dapat menyebabkan terjadinya defisiensi karena dapat mengganggu penyerapan dan asupan makanan. Contohnya pada orang yang mengalami infeksi diare akan sangat kurus dan pada penderita penyakit kanker kolon dapat mengalami defisiensi zat besi
3.      Kondisi tertentu seperti hamil dan menyusui dapat mengakibatkan defisiensi zat besi karena kebutuhan ibu meningkat karena ada janin
4.      Merokok dapat mengakibatkan terjadinya defisiensi B-12
5.      Masalah ekonomi seperti kemiskinan dan harga pangan
6.      Produktivitas pangan rendah
7.      Perubahan iklim

C.    Penyakit Akibat Kekurangan Gizi pada Bayi

Salah satu dampak yang paling mudah terjadi ketika anak-anak kekurangan gizi adalah tubuh yang lebih mudah terkena berbagai jenis penyakit. Tubuh tidak memiliki sistem kekebalan yang baik sehingga berbagai jenis penyakit mudah menyerang. Berikut ini beberapa penyakit karena kekurangan gizi :

1.      Marasmus
Marasmus adalah penyakit yang disebabkan karena tubuh kekurangan protein dan kalori. Penyakit ini banyak ditemukan pada anak-anak atau bayi berumur dibawah satu tahun. Marasmus akan membuat tubuh menjadi lebih kurus, berat badan yang sangat kurang dan tidak bisa beraktifitas dengan normal. Penyakit ini banyak ditemukan di kawasan negara Afrika dan negara-negara yang masih menghadapi konflik pemicu kelaparan.
Ciri-ciri :
·         Kulit menjadi kering dan bersisik
·         Kulit menjadi lebih kendur
·         Otot lebih lemah
·         Tidak ada jaringan di bagian pantat dan paha
·         Anak-anak rewel dan mudah marah
·         Edema kulit
Sejumlah makanan yang mampu mengatasi masalah kekurangan protein ini yaitu :
·         Manfaat pisang untuk ibu hamil
·         manfaat jagung untuk ibu hamil
·         manfaat mangga untuk ibu hamil
2.      Kwashiorkor
Kwashiorkor merupakan penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi dan bila yang disebabkan kekurangan protein akut. Penyakit ini memang mirip seperti marasmus namun pada penderita kwashiorkor terdapat edema pada bagian kaki. Penyakit ini memang pada awalnya dideteksi karena kekurangan protein tapi sebenarnya penyakit ini juga disebabkan karena kekurangan vitamin dan mineral. Penderita lebih rentan terkena berbagai penyakit yang disebabkan karena infeksi, bahkan setelah mendapatkan vaksin tertentu.
Gejala :
·         Edema pada bagian kaki
·         Perut menjadi buncit
·         Terjadi pembesaran organ hati
·         Rambut menjadi lebih tipis dengan tekstur yang kasar
·         Gigi rontok
·         Pigmen kulit berubah
·         Berbagai penyakit kulit
Masalah ini sebenarnya juga bisa terjadi kekurangan zat gizi saat kehamilan seperti ;
·         manfaat kalsium bagi ibu hamil
3.      Anemia
Anemia adalah jenis penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi dan balita. Anemia juga bisa disebabkan karena kekurangan vitamin B12. Penyakit ini menyebabkan tubuh menjadi lebih lemah dan tidak bisa melakukan berbagai aktivitas. Anemia tidak hanya terjadi pada wanita dan anak-anak namun juga pada bayi. Anemia bisa terjadi ketika sel darah merah tidak memiliki banyak oksigen sehingga menyebabkan jaringan tubuh menjadi lebih lemah. Ada berbagai kondisi tertentu yang sering menyebabkan anemia pada bayi seperti kelainan sel darah merah. Anemia bisa sangat berbahaya pada bayi bahkan resiko mental dan fisik yang bisa berdampak hingga dewasa.
Gejala :
·         Kulit menjadi lebih pucat
·         Nafas menjadi lebih pendek
·         Anak-anak menjadi lebih lemah dan mudah menangis
·         Pucat dan tidak berdaya
Kondisi anemia pada bayi dan balita biasanya terjadi setelah bayi berumur lebih dari enam bulan. Berbagai jenis nutrisi tambahan yang mengandung zat besi, sangat disarankan karena itu kekurangan gizi memberi dampak yang serius untuk bayi dan balita. Sejumlah makanan yang mengandung zat besi ini juga bisa dikonsumsi bagi ibu hamil, untuk mencegah bayi anemia saat dilahirkan :
·         Manfaat tomat untuk ibu hamil
·         Manfaat madu untuk ibu hamil
4.      Gondok
Gondok adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan yodium. Gejala gondok menyebabkan ciri yang sangat khas sehingga bisa menyebabkan pembengkakan pada kelenjar tiroid. Penyakit ini paling sering terjadi pada negara-negara yang tidak memiliki kandungan yodium dalam tanah. Perawatan untuk gondok bisa dilakukan sesuai dengan tingkat besar dan kecilnya gondok. Jika gondok berukuran kecil maka perawatan dengan konsumsi makanan yang mengandung yodium bisa dilakukan. Jika gondok berukuran besar maka harus berikan tindakan lanjut oleh medis.
Ciri :
·         Pembengkakan pada kelenjar tiroid
·         Tubuh menjadi lemah, lesu dan tidak berdaya
·         Tingkat metabolisme yang lebih rendah
·         Tubuh tidak tahan terhadap cuaca dingin
·         Sakit pada tenggorokan
·         Sulit untuk bernafas dan mengkonsumsi makanan
Makanan yang mengandung yodium ini juga penting untuk :
·         Makanan sehat untuk ibu hamil
·         Mengoptimalkan perkembangan janin 5 bulan
5.      Beri-Beri
Beri-beri adalah jenis penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi yakni vitamin B1. Penyakit ini akan menyerang saraf dan bisa menyebabkan berbagai penyakit komplikasi. Penyakit ini akan menyebabkan tubuh menjadi lebih lemah dan tidak bisa melakukan berbagai kegiatan. Perawatan dilakukan dengan menambahkan nutrisi yang mengandung vitamim B1 atau thiamin.
Ciri
·         Tubuh menjadi lebih lemah dan lesu
·         Tubuh tidak bisa menyerap energi dari makanan
·         Komplikasi pada otot sehingga tubuh menjadi lebih kurus
·         Komplikasi bisa mengarah kepada penyakit jantung
·         Gangguan otot
·         Gangguan pencernaan dan saraf
Untuk mencegah kekurangan vitamin B1 konsumsi makanan berikut ini selama kehamilan :
·         Manfaat melon untuk ibu hamil
·         Manfaat jeruk untuk ibu hamil
·         Manfaat apel untuk ibu hamil
6.      Pellagra
Pellagra adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan vitamin B3 atau niacin. Penyakit akibat kekurangan gizi pada balita ini, juga bisa disebabkan karena perubahan metabolisme protein dalam tubuh. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan perawatan yang benar, namun jika tidak diobati maka abisa menyebabkan kematian.
Ciri :
·         Terkena berbagai jenis gangguan kulit seperti dermatitis
·         Diare
·         Lemah
·         Otot dan tulang menjadi lebih lemah
·         Rewel dan sulit untuk tidur
7.      Rakhitis
Penyakit rakhitis disebabkan karena tubuh mengalami kekurangan vitamin D. Akibatnya maka tubuh tidak bisa menyerap kalsium dengan baik. Kebutuhan vitamin D sebenarnya bisa diperoleh dari sinar matahari terutama sinar matahari pagi. Rakhitis bisa terjadi pada anak-anak yang menyebabkan gangguan pada perkembangan tulang. Penyakit ini membutuh perawatan sebab jika tidak diobati dapat menyebabkan tulang menjadi melengkung dan sering patah tulang.
Ciri :
·         Rasa sakit pada bagian tulang
·         Otot menjadi lebih lemah
·         Kerusakan perkembangan kerangka tubuh
·         Pembengkakan tulang rusuk
·         Pergelangan tangan melebar
·         Tulang tengkorak menjadi lebih lembut.
Vitamin D bisa dicukupi selama kehamilan dengan :
·         Manfaat buah buahan untuk ibu hamil




BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Penyakit-penyakit kekurangan gizi yang paling rentan adalah kelompok bayi dan anak balita.Oleh sebab itu, indikator yang paling baik untuk mengukur status gizi masyarakat adalah melalui status gizi balita (bayi dan anak balita).Selama ini telah banyak dihasilkan berbagai pengukuran status gizi tersebut dan masing-masing ahli mempunyai argumentasi sendiri dalam mengembangkan pengukuran tersebut. (Anonymous,2008)
Defisiensi atau kekurangan gizi adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh kurangnya asupan zat gizi dari makanan sehingga berdampak pada timbulnya masalah kesehatan. Defisiensi adalah bagian dari kejadian malnutrisi. Malnutrisi sendiri terdiri atas defisiensi atau kelebihan dan kekurangan gizi. Defisiensi zat gizi meliputi defisiensi zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) dan defisiensi zat gizi mikro (vitamin dan mineral).

B.     SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Fajar, Ibnu, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Santoso, Soegeng, Ranti, Anne Lies. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.


Post a Comment for "Penyakit karena kekurangan zat makanan"