Persamaan dan pertidaksamaan linear
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Matematika merupakan salah satu
cabang ilmu pengetahuan yang sangat penting dalam kehidupan sehari – hari.
Manusia dalam melakukan kegiatan sehari – hari tentunya tidak lepas dari apa
yang ada dalam matematika. Akan tetapi kebanyakan orang tidak menyadari bahwa
apa yang dilakukannya tersebut merupakan bagian dari matematika. Kegiatan –
kegiatan seperti menghitung bilangan, menjumlahkan dan lain sebagainya merupaka
bagian dari cabang ilmu matematika yang paling dasar.
Dalam
kehidupan kita sehari –hari sangat diperlukannya pemahaman tentang sistem
persamaaan linier satu variable . seperti contoh : tersedia sebuah neraca,
sebelah kanan neraca terdapat kantung dan 3 buah bola sedangkan pada
sebelah kiri terdapat 12 bola, dalam konteks ini bagaimana kita dapat mngetahui
berapa bnyak bola yang ada di dalam kantong tersebut tanpa kita membukanya.
Inilah salah satu yang dapat mendorong kita mempelajari system persamaan linier
satu variable .
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana
persamaan dan pertidaksamaan linear?
2. Bagaimana
system persamaan dan pertidaksamaan linear?
BAB II
PEMBASAHAN
A. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR
1. Memahami
dan Menemukan Konsep Nilai Mutlak
Kegiatan pramuka adalah salah satu
kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sebuah sekolah. Sebuah grup pramuka
sedang belajar baris berbaris di lapangan sekolah pada hari Sabtu. Sebuah
perintah dari pimpinan pasukan: “Maju 4 langkah, jalan!”, hal ini berarti jarak
pergerakan barisan adalah 4 langkah ke depan. Jika perintah pimpinan pasukan:
“Mundur 3 langkah, jalan!”, hal ini berarti bahwa pasukan akan bergerak melawan
arah sejauh 3 langkah. Demikian seterusnya.
Besar pergerakan langkah pasukan
tersebut merupakan nilai mutlak, tidak ditentukan arah. “Maju 4 langkah”, berarti
mutlak 4 langkah dari posisi diam dan “mundur 3 langkah, berarti mutlak 3
langkah dari posisi diam. Dalam hal ini, yang dilihat adalah nilainya, bukan
arahnya. Lebih jelasnya, mari bersama-sama mempelajari kasus-kasus di bawah
ini.
Contoh
soal:
Seorang anak bermain
lompat-lompatan di lapangan. Dari posisi diam, si anak melompat ke depan 2
langkah, kemudian 3 langkah ke belakang, dilanjutkan 2 langkah ke depan,
kemudian 1 langkah ke belakang, dan akhirnya 1 langkah ke belakang.
Permasalahan:
1. Dapatkah
kamu membuat sketsa lompatan anak tersebut?
2. Tentukanlah
berapa langkah posisi akhir anak tersebut dari posisi semula!
3. Tentukanlah
berapa langkah yang dijalani anak tersebut!
Alternatif Penyelesaian
Kita definisikan lompatan ke depan adalah searah
dengan sumbu x positif, dengandemikian lompatan ke belakang adalah searah
dengan sumbu x negatif.
Perhatikan sketsa berikut:
Dari
gambar di atas, kita misalkan bahwa x = 0 adalah posisi diam si anak. Anak
panah yang pertama di atas garis bilangan menunjukkan, langkah pertama si anak
sejauh 2 langkah ke depan (mengarah ke sumbu x positif), anak panah kedua menunjukkan
3 langkah si anak ke belakang (mengarah ke sumbu x negatif) dari posisi akhir
langkah pertama, demikianlah seterusnya sampai akhirnya si anak berhenti pada
langkah ke 5.
Jadi,
kita dapat melihat pergerakan akhir si anak dari posisi awal adalah 1 langkah saja
ke belakang (x = –1). Banyak langkah yang dijalani si anak merupakan konsep nilai
mutlak, karena kita hanya menghitung banyak langkah, bukan arahnya.Banyak langkah
selalu dinyatakan dengan bilangan bulat positif walaupun arahnya ke arah sumbu
x negatif. Banyak langkah dapat dinyatakan dengan nilai mutlak dari sebuah bilangan
bulat. Misalnya mundur 3 langkah dinyatakan dengan harga mutlak negative 3
(|-3|). Sehingga banyak langkah anak tersebut adalah|2| + |-3| + |2| + |-1| +
|-1| = 9(9 langkah).
Tabel
1.1 nilai mutlak
Nilai
non negatif
|
Nilai
mutlak
|
Nilai negatif
|
Nilai Mutlak
|
0
|
0
|
-2
|
2
|
2
|
2
|
-3
|
3
|
3
|
3
|
-4
|
4
|
5
|
5
|
-5
|
5
|
Dari
ilustrasi dan tabel di atas, dapatkah kamu menarik sebuah kesimpulan tentang
pengertian nilai mutlak tersebut? Jika x adalah variabel pengganti
semuabilangan real, dapatkah kamu menentukan nilai mutlak x tersebut?Perhatikan
bahwa x elemen himpunan bilangan real, kita tuliskan dengan x R.
Misalkan
x bilangan real, didefinisikan |x| =
2. Persamaan
Linier
Contoh soal:
Andi dalam tiga hari berturut-turut
membelanjakan uangnya untuk membeli keperluan sekolah. Pada hari Minggu dia
menghabiskan dari uang yang dimilikinya. Pada hari Senin,
dia membelanjakan uangnya Rp 4.000,00 lebih sedikit dari uang yang dia
belanjakan hari Minggu.Sementara uang yang dibelanjakan pada hari Selasa hanya dari belanjaan hari Senin. Sekarang dia masih
memilikiuang sisa belanjaan sebanyak Rp1.000,00.Dapatkah kamu membuat model
dari kasus permasalahan tersebut? Buatlah model tersebut, apakah kamu dapat
menentukan uang Andi sebelum dibelanjakan?
Diketahui:
Belanja hari Minggu =× j u m lah uangnya.
Belanja hari Senin = Rp4.000,00 lebih sedikit dari
belanja hari Minggu.
Belanja hari Selasa =× belanja hari Senin.
Ditanya:
•
Buatlah model matematika dari
permasalahan di atas.
•
Tentukan berapa uang Andi sebelum
dibelanjakan.
Alternatif Penyelesaian
Marilah kita bersama-sama menyelesaikan permasalahan
ini.
Misal banyak uang Andi =
Dari yang diketahui diperoleh
Belanja hari Minggu =
Belanja hari Senin =
Belanja hari Selasa =
Kita buat sebuah persamaan dari kasus ini, yaitu:
Uang Andi = jumlah uang yang dibelanjakan + sisa
uang
sehingga penyelesaian permasalahan ini, adalah:
x=
=
(di kali kedua ruas dengan 6)
6x = 3x + 3x –
24.000 + x – 8.000 + 6.000
= 7x
– 26.000
x = 26.000
Dengan demikian uang Andi mula-mula adalah
Rp26.000,00.
3. Pertidaksamaan
Linier
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak
kita jumpai kasus yang melibatkan pembatasan suatu hal. Contohnya, lowongan
kerja mensyaratkan pelamar dengan batas usia tertentu, batas nilai cukup
seorang pelajar agar dinyatakan lulus dari ujian,dan batas berat bersih suatu
kendaraan yang diperbolehkan oleh dinas angkutan umum. Perhatikan contoh soal
berikut!
Contoh soal:
Ayah Budi lebih muda dibanding pamannya
tetapi lebih tua dari ibunya. Sementara umur bibinya hanya satu tahun lebih tua
dari umur ibunya tetapi satu tahun lebih muda dari umur ayahnya. Budi berencana
mengurutkan umur antara ayah, ibu, paman, dan bibinya berdasarkan umur mereka
yang lebih tua. Dapatkah kamu membantu Budi dalam mengatasi permasalahan
tersebut?
Pertama
sekali didefinisikan variabel-variabelnya sebagai berikut:
Umur
ayah = A Umur ibu = I
Umur
paman = P Umur bibi = B
Dari
penjelasan permasalahan di atas, diperoleh informasi sebagai berikut.
a. Ayah
lebih muda dibanding paman
A
< P
b. Ayah
lebih tua dari ibu
A
> I atau I < A
c. Umur
bibi hanya satu tahun lebih tua dari umur ibu
B
+ 1
= I atau B > I
d. Umur
bibi satu tahun lebih muda dari ayah
B
– 1
= A atau B < A
Dengan
mengamati pola di atas, yaitu A < P, I < A, I < B, dan B
< A.
Urutan
umur mereka mulai dari tertua ke termuda adalah P > A > B > I.
Sehingga kesimpulan
adalah paman lebih tua dibanding ayah, ayah lebih tua dibanding bibi, dan bibi
lebih tua dibanding ibu.
4. Persamaan
Linear yang melibatkan Nilai Mutlak
Contoh soal:
Sungai Bengawan Solo sering
meluappada musim hujan dan kering dimusim kemarau. Jika debit air sungai
tersebutadalah p liter/detik pada cuaca normal. Perubahan debit pada cuaca
tidak normal adalah sebesar q liter/detik. Tunjukkanlah sketsa penurunan
minimum dan peningkatan maksimum debit air sungai tersebut!
Alternatif Penyelesaian
Telah kamu ketahui bahwa penyimpangan dari suatu
nilai tertentu dapat dinyatakan dengan harga mutlak.
Misalkan debit air sungai = x
Simpangan
x terhadap nilai pada cuaca normal = |x – p|. Karena perubahan debit
airtersebut bernilai q maka |x – p| = q. Sehingga diperoleh x = p + q atau x =
p – q.Dari sketsa di atas, tampak jelas bahwa penurunan minimum debit air
adalah (p – q)liter/detikdan peningkatan maksimum debit air adalah (p + q)
liter/detik.
5. Pertidaksamaan
Linear yang melibatkan Nilai Mutlak
Selanjutnya kita akan mengaplikasikan
konsep nilai mutlak ke pertidaksamaan linier, dengan memahami dan meneliti
kasus-kasus berikut.
Masalah
Seorang bayi lahir prematur di sebuah Rumah SakitIbu
dan Anak dengan berat badan 2.200 gram. Untuk mengatur suhu tubuh bayi tetap
stabil, maka harus diinkubator selama beberapa hari. Suhu incubator harus
dipertahankan berkisar antara 32OC hingga 35OCselama 2
hari. Ternyata jika berat badan berada pada interval BB: 2.100–2.500 gram, maka
suhu incubator yang harus dipertahankan adalah 34OC. Jika pengaruh suhu
ruangan membuat suhu inkubator menyimpang sebesar 0.2OC maka hitunglah
interval perubahan suhu inkubator!
Alternatif Penyelesaian
Pada kasus bayi ini, kita sudah mendapatkan data dan
suhu inkubator yang harusdipertahankan selama 1–2 hari semenjak kelahiran
adalah 34°C. Misalkan T adalahsegala kemungkinan perubahan suhu inkubator
akibat pengaruh suhu ruangan,dengan perubahan yang diharapkan sebesar 0.2°C,
maka nilai mutlak suhu tersebutdapat kita modelkan, sebagai berikut:
Kasus ini dapat kita
selesaikan melalui cara berikut.
Cara (Secara Aljabar)
Dengan mengingat bahwa maka:
(kuadratkan)
Nilai pembuat nol
adalah T = 34,2OC atau T = 33,8OC
33,8°C 34,2°C
B.
SISTEM
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR
Persamaan
dan sistem persamaan linear dua variabel sudah kamu pelajari saat duduk di
kelas VIII SMP. Pada saat ini kita perdalam kajian, pemahaman dan jangkauan
pemikiran tentang konsep sistem persamaan linear dari apa yang kamu sudah
miliki sebelumnya. Pola pikir dan cara belajar yang dituntut dalam mempelajari
materi ini, kamu berupaya menemukan ide-ide, berpikir kritis dan kreatif dalam
mencari strategi penyelesaian masalah dan mengungkapkannya, berdiskusi dengan
teman, mengajukan pertanyaan kepada guru dan teman kelompok. Banyak
permasalahan dalam kehidupan nyata yang menyatu dengan fakta dan lingkungan
budaya kita terkait dengan sistem persamaan linear. Permasalahanpermasalahan
tersebut kita jadikan bahan inspirasi dan menyusun model-model Matematika yang
ditemukan dari proses penyelesaiannya. Model matematika tersebut, kita jadikan
bahan abstraksi untuk membangun konsep sistem persamaan linear dan konsep
sistem persamaan linear dua variabel. Cermatilah masalah berikut!
Anto bermain kartu bergambar bersama temannya. Ketika mereka
selesai bermain, Budi, adiknya Anto mengumpulkan kartu-kartu tersebut. Kemudian
Ia asyik membangun rumah bertingkat yang diberi nama Rumah Kartu. Susunan kartu
untuk setiap tingkatnya dapat dicermati pada gambar berikut.
Setelah Budi menyusun beberapa rumah kartu bertingkat, ia
bertanya dalam pikirannya, bagaimana hubungan di antara banyak kartu dan banyak
tingkat rumah. Berapa banyak kartu yang dibutuhkan untuk membangun rumah kartu
30 tingkat? Dapatkah kamu membantu Budi untuk menyelesaikan masalah tersebut?
Penyelesaian:
Berdasarkan Gambar 3.2 di atas, diperoleh informasi sebagai berikut.
Berdasarkan Gambar 3.2 di atas, diperoleh informasi sebagai berikut.
Rumah kartu bertingkat 1 mengunakan kartu sebanyak 2 buah.
Rumah kartu bertingkat 2 mengunakan kartu sebanyak 7 buah.
Rumah kartu bertingkat 3 mengunakan kartu sebanyak 15 buah.
Sehingga banyak tingkat dan banyak
kartu dapat dikorespondensikan satu-satu membentuk suatu relasi sama dengan
atau banyak kartu dapat dinyatakan dalam banyak tingkat rumah.Rumah kartu
bertingkat 4 mengunakan kartu sebanyak 26 buah.
Temukan aturan yang memasangkan
banyak tingkat (t) dengan banyak kartu (k).
Cermati pola, bahwa bilangan 1, 4,
9, 16 adalah kuadrat dari bilangan 1, 2, 3, 4 dan bilangan 1, 2, 3, 4 adalah
banyaknya tingkat rumah. Apakah bilangan 0, 1, 3, dan 6 dapat dinyatakan dalam
t2 dan t? Misal x dan y adalah bilangan yang akan ditentukan sekaitkan dengan
banyak kartu dan banyak tingkat rumah yang dinyatakan dalam persamaan berikut.
k = x t^2 + y t ………………………………………….
(Persamaan-a)
Cermati kembali Gambar 3.2! Untuk mendapatkan model
matematika berupa dua persamaan linear dengan variabel x dan y yang saling
terkait.
Untuk t = 1 dan k = 2 diperoleh persamaan x + y = 2
Untuk t = 2 dan k = 7 diperoleh persamaan 4x + 2y = 7
Dengan demikian kita peroleh dua buah persamaan linear dua
variabel, yaitu
x + y = 2…………………………………………………..( Persamaan-1)
x + y = 2…………………………………………………..( Persamaan-1)
4x + 2y = 7 ………………………………………………(Persamaan-2)
·
Evaluasi
hasil yang diperoleh, apakah hasil yang diperoleh adalah solusi terbaik
Dapat disimpulkan, aturan pengkaitan
banyak tingkat dengan banyak kartu yang digunakan untuk membangun rumah kartu
adalah dengan nilai konstanta x dan y adalah dan .
·
Tentukan
banyak kartu yang digunakan membuat rumah kartu dengan 30 tingkat.
Untuk
t=30, diperoleh
Jadi,
banyak kartu yang dibutuhkan untuk membangun rumah kartu bertingkat 30 adalah
1365 buah kartu.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kegiatan pramuka adalah salah satu kegiatan
ekstrakurikuler yang diadakan di sebuah sekolah. Sebuah grup pramuka sedang
belajar baris berbaris di lapangan sekolah pada hari Sabtu. Sebuah perintah
dari pimpinan pasukan: “Maju 4 langkah, jalan!”, hal ini berarti jarak
pergerakan barisan adalah 4 langkah ke depan. Jika perintah pimpinan pasukan:
“Mundur 3 langkah, jalan!”, hal ini berarti bahwa pasukan akan bergerak melawan
arah sejauh 3 langkah. Demikian seterusnya.
Besar pergerakan langkah pasukan tersebut merupakan
nilai mutlak, tidak ditentukan arah. “Maju 4 langkah”, berarti mutlak 4 langkah
dari posisi diam dan “mundur 3 langkah, berarti mutlak 3 langkah dari posisi
diam. Dalam hal ini, yang dilihat adalah nilainya, bukan arahnya.
B.
SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang
akan datang. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Drs.
Suwito (2002). Rumus Matematika SMP,
Gitamedia Pess Surabaya
Russell
Bertrand.1970. Matematiaka untuk SMA1, 2,
3. Jakarta
Drs. Harsono dan Drs. Agus Wardono. Matematika SMA, Graha Pustaka Jakarta
Sinaga,
Bornok, dkk. 2013. Matematika untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.
Post a Comment for "Persamaan dan pertidaksamaan linear"