Pertambangan Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan industri pada sektor
usaha bidang pertambangan batubara adalah suatu upaya pemerintah dalam
meningkatkan devisa negara dan bila ditinjau dari segi pola kehidupan
masyarakat sangat berhubungan langsung dengan peningkatan kebutuhan barang dan
jasa, pemakaian sumber-sumber energi, dan sumber daya alam. Penggunaan sumber
daya alam secara besarbesaran tanpa mengabaikan lingkungan dapat mengakibatkan
berbagai dampak negatif yang terasa dalam jangka pendek maupun dalam jangka
panjang. Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu upaya dan pendekatan dalam
pemanfaatan sumber daya alam yaitu suatu pembangunan yang berusaha memenuhi
kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Sebagaimana dikemukakan oleh Hadi (2001) menyatakan
bahwa pembangunan berkelanjutan secara implisit juga mengandung arti untuk
memaksimalkan keuntungan pembangunan dengan tetap menjaga kualitas sumber daya
alam.
Pengelolaan lingkungan bagi industri
di bidang usaha tambang batubara merupakan hal terpenting dari suatu kegiatan
usaha yang harus dilakukan agar industri tetap berjalan dan berkelanjutan.
Pembangunan industri yang berkelanjutan mencakup tiga aspek yaitu lingkungan
(environment), ekonomi (economy) dan sosial/ kesempatan yang sama bagi semua
orang (equity) yang dikenal sebagai 3E. Aspek lingkungan tidak berdiri sendiri
namun sangat terkait dengan dua aspek lainnya. Dalam kegiatan internal
industri, peluang untuk memadukan aspek lingkungan dan ekonomi sangat besar,
tergantung cara mengelola lingkungan dengan bijak dan menguntungkan. Faktor
sosial yang sebagian besar menyangkut masyarakat sekitar atau di luar industri
juga sangat terkait dalam pengelolaan lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian pertambangan?
2.
Apakah jenis-jenis pertambangan di Indonesia?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pertambangan
Pertambangan
adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan
(penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral,
batubara, panas bumi, migas). Paradigma baru kegiatan industri pertambangan
ialah mengacu pada konsep Pertambangan yang berwawasan Lingkungan dan berkelanjutan,
yang meliputi :
·
Penyelidikan Umum (prospecting)
·
Pengolahan (mineral dressing)
·
Pengakhiran Tambang (Mine Closure)
Ilmu
Pertambangan : ialah ilmu yang mempelajari secara teori dan praktik hal-hal yang berkaitan dengan industripertambangan berdasarkan prinsip
praktik pertambangan yang baik dan benar (good mining practice).
Menurut UU No.11 Tahun 1967, bahan tambang tergolong
menjadi 3 jenis, yakni Golongan A (yang disebut sebagai bahan strategis),
Golongan B (bahan vital), dan Golongan C (bahan tidak strategis dan tidak
vital).[1] Bahan Golongan A merupakan barang yang penting bagi
pertahanan, keamanan dan strategis untuk menjamin perekonomian negara dan
sebagian besar hanya diizinkan untuk dimiliki oleh pihak pemerintah, contohnya
minyak, uranium dan plutonium. Sementara, Bahan Golongan B dapat menjamin hidup
orang banyak, contohnya emas, perak, besi dan tembaga. Bahan Golongan C adalah
bahan yang tidak dianggap langsung mempengaruhi hayat hidup orang banyak,
contohnya garam, pasir, marmer, batu kapur dan asbes.
B.
Pertambangan
yang ada di Indonesia
a. Minyak
bumi
Minyak bumi mulai terbentuk pada zaman prier,sekunder, dan
tersier. Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau,
teluk-teluk, rawa-rawa, dan laut-laut dangkal. Sesudah mati,mikroplankton
berjatuhan dan mengendap di dasar laut, kemudian bercampur dengan lumpur yang
dinamakan lumpur sapropelium. Akibat tekanan dari lapisan-lapisan atas dan
pengaruh panas magma terjadilah proses destilasi hingga terjadilah minyak bumi
kasar. Proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu jutaan tahun. Mutu
minyak bumi Indonesia cukup baik. Kadar sulfur (belerang) minyak bumi Indonesia
sangat rendah, sehingga mengurangi kadar pencemaran udara.
Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia adalah
sebagai berikut:
§
Pulau Jawa: Cepu, Cirebon, dan Wonokromo.
§
Pulau Sumatera: Palembang (Sungai gerong dan sungai
Plaju) dan Jambi (Dumai)
§
Pulau Kalimantan: Pulau Tarakan, Pulau Bunyu,
Kutai dan Balikpapan
Pulau Irian: Sorong
Pulau Irian: Sorong
Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas, avtur, super 98,
premium, minyak tanah, solar, minyak diesel dan minyak bakar. Minyak bumi
berperan penting dalam perekonomian Indonesia karena dapat menghasilkan devisa
negara. Indonesia menjadi anggota Organization Petroleum Exportir Countries
(OPEC), yang bergerak dalam bidang ekspor minyak bumi.
b.
Gas
alam
Indonesia mempunyai Banyak tempat
yang mengandung minyak bumi dan gas alam. Gas Alam merupakan campuran beberapa
(CH4 atau C2H6), propan, (C3H6) dan butan (C4H10) yang digunakan sebagai bahan
bakar.Ada 2 macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG dan LPG. LNG
(Liquified Natural Gas) atau Gas alam cair yang terdiri atas gas metan dan gas
etan, membutuhkan suhu sangat dingin supaya dapat disimpan sebagai cairan. Gas
alam cair diproduksi di Arun dan Badak, selanjutnya diekspor antara lain di
Jepang.LPG (Liquified Petrolium Gas) atau gas minyak bumi cair yang dipasarkan
dengan nama elpiji dalam tabung besi terdiri atas gas propan dan butan. Elpiji
inilah yang digunakan sebagai bahan bakar kompor gas atau penamas lainnya.
c.
Batu
bara
Sebagian besar batu bara terjadi
dari tumbuh-tumbuhan tropis masa prasejarah (masa karbon). Tubuh-tumbuhan
tersebut termasuk jenis paku-pakuan. Tumbuhan itu tertimbun hingga berada dalam
lapisan-lapisan batuan sedimen yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut
juga inkolen (proses pengarangan) yang terbagi menjadi dua yaitu prosess bio
kimia dan proses metamorfosis. Proses bio kimia adalah proses terbentuknya batu
bara yang dilakukan oleh bakteri anaerop dan sisa-sisa tumbuh-tumbuhan yang
menjadi keras karena beratnya sendiri. Jadi tidak ada kenaikan suhu dan
tekanan. Proses ini mengakibatkan tumbuh-tumbuhan berubahmenjadi gambut (turf).
Proses metamorfosis adalah suatu
proses yang terjadi karena pengaruh tekanan dan suhu yang sangat tinggi dan
berlangsung dalam waktu yang lama. Pada proses ini sudah tidak ada bakteri
lagi.
Daerah tambang batu bara di Indonesia
adalah sebagai berikut:
§ Ombilin dekat sawahlunto (sumatera
Barat) menghasilkan batu bara muda yang sifatnya mudah hancur.
§ Bukit asam dekat Tanjung Enim
(palembang) enghasilkan batu bara muda yang sudah menjadi antrasit karena
pengaruh magma.
§ Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan (Pulau laut/Sebuku)
§ Jambi, Riau, Aceh, Papua (Irian
Jaya).
d.
Tanah
Liat
Tanah Liat adalah tanah yang mengandung lempunng (65%),
butir-butirnya sangat halus, sehingga rapat dan sulit menyerap air. Tanah liat
banyak terdapat di dataran rendah di Pulau Jawa dan sumatera.
e.
Kaolin
Kaolin terbentuk dari pelapukan batu-batuab granit. Batuan ini banyak terdapat di daerah sekitar pegunungan di sumatera.
Kaolin terbentuk dari pelapukan batu-batuab granit. Batuan ini banyak terdapat di daerah sekitar pegunungan di sumatera.
f.
Gamping
(Batu Kapur)
Batu kapur terbentuk dari pelapukan sarang binatang karang.
Batu ini banyak terdapat di pegunungan Seribu dan Pegunungan Kendeng.
g.
Pasir
Kuarsa
Pasir Kuarsa terbentuk dari pelapukan batu-batuanyang hanyut
lalu mengendap didaerah sekitar sungai, pantai, dan danau. Pasir kuarsa banyak
terdapat di Banda Aceh, Bangka, Belitung dan Bengkulu.
h.
Pasir
Besi
Pasir Besi adalah batuan pasir yang banyak mengandung zat
besinya. Pasir besi banyak terdapat di Pantai Cilacap,Jateng.
i.
Marmer/Batu
Pualam
Marmer/batu pualam adalah batu kapur yang telah berubah
bentuk dan rupanya sehingga merupakan batuan yang sangat indah setelah digosok
dan dilicinkan. Marmer banyak terdapat di Trenggalek, JawaTimur dan daerah
Bayat Jawa Tengah.
j.
Batu
Aji/Batu Akik
Batu aji/batu akik adalah batuan atau mineral yang cukup
keras. Warna batu akik bermacam-macam, antara lain merah,
hijau,biru,ungu,putih,kuning, dan hitam. Batu ini digunakan untuk perhiasan dan
banyak terdapat di daerah pegunungan dan di sekitar aliran sungai.
k.
Bauksit
Bauksit di Indonesia banyak terdapat di Pulau Bintan dan Riau.Bauksit dari Bintan diolah di Sumatera utara di Proyek Asahan.Proyek Asahan juga merupakan pusat tenaga air terjun di sungai Asahan.
Bauksit di Indonesia banyak terdapat di Pulau Bintan dan Riau.Bauksit dari Bintan diolah di Sumatera utara di Proyek Asahan.Proyek Asahan juga merupakan pusat tenaga air terjun di sungai Asahan.
l.
Timah
Daerah-daerah penghasil timah di Indonesia adalah Pulau
Bangka, Belitung,dan Singkep yang menghasilkan lebih dari 20% produksi timah
putih dunia. Di Muntok terdapat pabrik peleburan timah.Ada dua macam timah
yaitu timah primer dan timah sekunder (aluvial). Timah primer adalah timah yang
mengendap pertama kali pada batuan granit. Timah sekunder (aluvial) adalah
endapan timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya akibat proses
pelapukandan erosi.
m.
Nikel
Nikel terdapat di sekitar Danau Matana, Danau Towuti, dan di
Kolaka (Sulawesi Selatan).
n.
Tembaga
Tembaga terdapat di Tirtomoyo dan wonogiri (Jawa Tengah), Muara Sipeng (Sulawesi) dan Tembagapura (Papua/Irian Jaya)
Tembaga terdapat di Tirtomoyo dan wonogiri (Jawa Tengah), Muara Sipeng (Sulawesi) dan Tembagapura (Papua/Irian Jaya)
o.
Emas
dan perak
Emas dan Perak merupakan logam mulia. Pusat tambang emas dan
perak terdapat di daerah-daerah berikut:
§ Tembagapura di Papua (Irian Jaya)
§ Batu hijau di Nusa Tenggara Barat
§ Tasikmalaya dan Jampang di Jawa
Barat
§ Simao di Bengkulu
§ Logos di Riau
§ Meulaboh di Naggroe Aceh Darusalam
p.
Belerang
Belerang terdapat di kawasan Gunung Talaga Bodas (Garut) dan
di kawah gunung berapi, seperti di Dieng (Jawa Tengah)
q.
Mangaan
Belerang terdapat di Kliripan (Daerah Istimewa Yogyakarta),
Pulau Doi (Halmahera), dan Karang nunggal (sebelah selatan Tasikmalaya)
r.
Fosfat
Fosfat terdapat di cirebon, Gunung Ijen dan Banyumas (fosfat hijau)
Fosfat terdapat di cirebon, Gunung Ijen dan Banyumas (fosfat hijau)
s.
Besi
Di dalam temperatur tinggi,bijih besi dicampur dengan kokas
dan besi tua. Percampuran diatur sedemikian rupa, sehingga proses pembakarannya
merata. Kotoran dalam bijih besi dapat di hilangkan dengan jalan reduksi
(mengambil unsur oksigen dari biji besa). Prases pembakaran dalam suhu tinggi
menghasilkan cairan. Kemudian cairan tersebut dicetak dalambentuk tertentu.
Besi baja adalahbesi yang kandungan / campuran karbonya rendah.
t.
Mika
Mika terdapat di Pulau Peleng, Kepulauan Banggai di Sulawesi Tengah
Mika terdapat di Pulau Peleng, Kepulauan Banggai di Sulawesi Tengah
u.
Tras
Tras terdapat di pegunungan Muria,Jawa tengah.
Tras terdapat di pegunungan Muria,Jawa tengah.
v.
Intan
Intan terdapat di Martapura, Kalimantan Selatan
Intan terdapat di Martapura, Kalimantan Selatan
w.
Hasil
Tambang Lain
§ Hasil tambang lainnya antara lain
asbes,grafit,wolfram dan platina.
Asbes terdapat di Halmahera, Maluku dan diolah di Gresik,Jawa Timur
Grafit di Payakumbuh dan sekitar Danau Singkarak, Sumatera Barat
Wolfram di Pulau Singkep (Kepulauan Riau)
Asbes terdapat di Halmahera, Maluku dan diolah di Gresik,Jawa Timur
Grafit di Payakumbuh dan sekitar Danau Singkarak, Sumatera Barat
Wolfram di Pulau Singkep (Kepulauan Riau)
§ Platina (emas putih) di pegunungan
Verbeek,Kalimantan.
C.
Pertimbangan
Dasar Rencana Penambangan
Pertimbangan Ekonomis
1. Cut Off Grade (COG) ,ada 2
pengertian dari cut off grade yaitu :1)kadar endapan bahan galian terendah yang
masih menguntungkan apabila ditambang,2)kadar rata-rata terendah yang masih
menguntungkan apabila ditambang. Cut off grade inilah yang akan menentukan
batas-batas atau besarnya cadangan serta menentukan perlu tidaknya dilakukan
pencampuran (mixing/blending) antara endapan bahan galian yang berkadar tinggi
dengan berkadar rendah
2. Break Even Stripping Ratio
(BESR),yaitu perbandingan antara biaya biaya penggalian endapan bijih (ore)
dengan biaya pengupasan tanah penutup (overburden)
Pertimbangan Teknis
1. Penentuan ultimate pit limit,yaitu
batas akhir atau paling luar dari suatu tambang terbuka yang masih
diperbolehkan dengan kemiringan lereng yang masih aman.
2. Pertimbangan struktur geologi yang
dominan yang terdiri dari 1) perlapisan dan perlipatan,2)sesar dan
patahan,3)cleavage.
3. Pertimbangan geometri yang terdiri
dari 1)geometri jenjang,2)jalan tambang
4. Stripping ratio (SR) yaitu
perbandingan antara jumlah bijih yang harus dipindahkan dengan jumlah batuan
penutup (overburden)
5. Pertimbangan hidrologi dan
hidrogeologi,yaitu berupa sungai,air permukaan (air hujan) dan air tanah.
Penanganannya dapat berupa mine drainage (mencegah air masuk kedalam tambang)
dan mine dewatering(mengeluarkan air yang telah masuk kedalam tambang).
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertambangan
adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan
(penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral,
batubara, panas bumi, migas).
Ilmu
Pertambangan : ialah ilmu yang mempelajari secara teori dan praktik hal-hal yang berkaitan dengan industripertambangan berdasarkan prinsip
praktik pertambangan yang baik dan benar (good mining practice).
Menurut UU No.11 Tahun 1967, bahan tambang tergolong
menjadi 3 jenis, yakni Golongan A (yang disebut sebagai bahan strategis),
Golongan B (bahan vital), dan Golongan C (bahan tidak strategis dan tidak
vital).[1] Bahan Golongan A merupakan barang yang penting bagi
pertahanan, keamanan dan strategis untuk menjamin perekonomian negara dan
sebagian besar hanya diizinkan untuk dimiliki oleh pihak pemerintah, contohnya
minyak, uranium dan plutonium. Sementara, Bahan Golongan B dapat menjamin hidup
orang banyak, contohnya emas, perak, besi dan tembaga. Bahan Golongan C adalah
bahan yang tidak dianggap langsung mempengaruhi hayat hidup orang banyak,
contohnya garam, pasir, marmer, batu kapur dan asbes.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum
sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertambangan
http://abdulhamidbmx.blogspot.com/2012/11/pengertian-pertambangan-dan-gambaran.html
Post a Comment for "Pertambangan Indonesia"