Perubahan yang terjadi pada bayi dan anak
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Perkembangan merupakan proses
perubahan secara progress baik secara fisik maupun non fisik menuju
kesempurnaan. Perkembangan secara fisik merupakan perkembangan yang terjadi
pada aspek-aspek biologis seorang individu. Sedangkan perkembangan non fisik
didalamnya terdapat perkembangan emosi, perkembangan kognitif, dan perkembangan
pada aspek sosial peserta didik. Peserta didik sebagai makhluk sosial
membutuhkan peran lingkungannya atau bantuan dari orang lain untuk dapat tumbuh
kembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya, pendapat dan sikap
peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar
sesama peserta didik maupun dengan proses sosialisasi dan menambah pengetahuan
pada bayi dan balita.
Dalam psikologi perkembangan, banyak
dibahas mengenai bagaimana tahap perkembangan sosial anak, diantara tokoh yang
memberi kontribusi dalam hal ini adalah teori perkembangan psikososial Erik H.
Erikson. Erikson mengatakan bahwa istilah “psikososial” dalam kaitannya dengan
perkembangan manusia berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir
sampai mati dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan
suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis. Berdasarkan uraian
di atas, penulis tertarik untuk membuat makalah dengan memilih judul
Perkembangan Tingkah Laku Sosial.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apakah pengertian bayi bau lahir?
2.
Bagaimana perubahan yang terjadi
pada bayi ?
3.
Bagaimana perubahan yang terjadi
pada anak?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Bayi baru
lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 37-42 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala
secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat
badan antara 2500-4000 gram serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari
kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang
belum dewasa atau
belum mengalami masa pubertas.
Anak
juga merupakan keturunan kedua,
di mana kata "anak" merujuk pada lawan dari orang
tua, orang dewasa adalah
anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa. Menurut psikologi,
anak adalah periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima
atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah,
kemudian berkembang setara dengan tahun tahun sekolah dasar.
B.
PERUBAHAN FISIOLOGI PADA BAYI BARU
LAHIR
Menurut
Pusdiknakes (2003) perubahan fisiologis pada bayi baru lahir adalah :
1.
Perubahan sistim pernapasan /
respirasi
Selama dalam
uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah
bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru – paru.
a.
Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh
yang muncul dari pharynx yang bercabnga dan kemudian bercabang
kembali membentuk struktur percabangan bronkus proses ini terus berlanjit
sampai sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolusnakan sepenuhnya
berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya gerakan napas sepanjang
trimester II dan III. Paru-paru yang tidak matang akan mengurangi kelangsungan
hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
permukaan alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak
tercukupinya jumlah surfaktan.
b.
Awal adanya napas
Faktor-faktor yang berperan
pada rangsangan nafas pertama bayi adalah :
·
Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan
fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
·
Tekanan terhadap rongga dada, yang
terjadi karena kompresi paru - paru selama persalinan, yang merangsang masuknya
udara ke dalam paru - paru secara mekanis. Interaksi antara system pernapasan,
kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan
berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.
·
Penimbunan karbondioksida (CO2), Setelah
bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan merangsang pernafasan.
Berurangnya O2 akan mengurangi gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya
kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.
·
Perubahan suhu, Keadaan dingin akan
merangsang pernapasan.
c.
Surfaktan dan upaya respirasi untuk
bernapas
Upaya pernafasan pertama seorang
bayi berfungsi untuk :
·
Mengeluarkan cairan dalam paru-paru
·
Mengembangkan jaringan alveolus
paru-paru untuk pertama kali.
2.
Perubahan pada sistem peredaran
darah
Setelah
lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan
sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan.Untuk membuat
sirkulasi yang baik, kehidupan diluar rahim harus terjadi 2 perubahan besar :
a.
Penutupan foramen ovale pada atrium
jantung
b.
Perubahan duktus arteriousus antara
paru-paru dan aorta.
Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan
tekanan pada seluruh sistem pembuluh. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh
mengubah tekanan dengan cara mengurangi /meningkatkan resistensinya, sehingga
mengubah aliran darah. Dua peristiwa yang merubah tekanan dalam system pembuluh
darah
1)
Pada saat tali pusat dipotong
resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun,
tekanan atrium menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan tersebut.
Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan itu sendiri.
Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke
paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.
2)
Pernafasan pertama menurunkan
resistensi pada pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan pada atrium
kanan oksigen pada pernafasan ini menimbulkan relaksasi dan terbukanya system
pembuluh darah paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan
peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan dengan peningkatan
tekanan atrium kanan ini dan penurunan pada atrium kiri, toramen kanan ini dan
penusuran pada atrium kiri, foramen ovali secara fungsional akan menutup.
Vena umbilikus, duktus venosus dan
arteri hipogastrika dari tali pusat menutup secara fungsional dalam beberapa
menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan
fibrosa berlangsung 2-3 bulan.
Perbedaan sirkulasi darah fetus dan bayi
a.
sirkulasi darah fetus
1)
Struktur tambahan pada sirkulasi
fetus
§
Vena umbulicalis : membawa
darah yang telah mengalami deoksigenasi dari plasenta ke permukaan dalam hepar
§
Ductus venosus :
meninggalkan vena umbilicalis sebelum mencapai hepar dan mengalirkan
sebagian besar darah baru yang mengalami oksigenasi ke dalam vena cava
inferior.
§
Foramen ovale : merupakan
lubang yang memungkinkan darah lewat atrium dextra ke dalam ventriculus
sinistra
§
Ductus arteriosus :
merupakan bypass yang terbentang dari venrtriculuc dexter dan aorta
desendens
§
Arteri hypogastrica : dua
pembuluh darah yang mengembalikan darah dari fetus ke plasenta. Pada feniculus
umbulicalis, arteri ini dikenal sebagai ateri umbilicalis. Di dalam tubuh fetus
arteri tersebut dikenal sebagai arteri hypogastica.
2)
Sistem sirkulasi fetus
§
Vena umbulicalis : membawa
darah yang kaya oksigen dari plasenta ke permukaan dalam hepar. Vena
hepatica meninggalkan hepar dan mengembalikan darah ke vena cava inferior
§
Ductus venosus :
adalah cabang – cabang dari venaumbilicalis dan
mengalirkan sejumlahbesar darah yang mengalami oksigenasi ke dalam vena cava
inferior
§
Vena cava inferior :
telah mengalirkan darah yang telah beredar dalam ekstremitas inferior dan
badan fetus, menerima darah dari vena hepatica dan ductus venosus dan
membawanya ke atrium dextrum
§
Foramen ovale :
memungkinkan lewatnya sebagian besar darah yang mengalami oksigenasi dalam
ventriculus dextra untuk menuju ke atrium sinistra, dari sini darah melewati
valvula mitralis ke ventriculuc sinister dan kemudian melaui aorta masuk
kedalam cabang ascendensnya untuk memasok darah bagi kepala dan ekstremitas
superior. Dengan demikian hepar, jantung dan serebrum menerima darah baru yang
mengalami oksigenasi
§
Vena cava superior :
mengembalikan darah dari kepala dan ekstremitas superior ke atrium dextrum.
Darah ini bersama sisa aliran yang dibawa oleh vena cava inferior melewati
valvula tricuspidallis masuk ke dalam venriculus dexter
§
Arteria
pulmonalis : mengalirkan darah campuran keparu - paru yang
nonfungsional,yanghanya memerlukan nutrien sedikit
§
Ductus arteriosus :
mengalirkan sebagian besar darah dari vena ventriculus dexter ke dalam
aorta descendens untuk memasok darah bagi abdomen, pelvis dan ekstremitas
inferior
§
Arteria hypogastrica :
merupakan lanjutan dari arteria illiaca interna, membawa darah kembali ke
plasenta dengan mengandung leih banyak oksigen dan nutrien yang dipasok dari
peredaran darah maternal.
b.
Perubahan pada saat lahir
1)
Penghentian pasokan darah dari
plasenta
2)
Pengembangan dan pengisian udara
pada paru-paru
3)
Penutupan foramen ovale
4)
Fibrosis
§
Vena umbilicalis
§
Ductus venosus
§
Arteriae hypogastrica
§
Ductus arteriosus
3.
Pengaturan suhu
Bayi baru
lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami stress dengan
adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang
suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat
kulit, pada lingkungan yang dingin , pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil
merupakan usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya.
Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat
untuk produksi panas. Timbunan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu
meningkatkan panas tubuh sampai 100%. Untuk membakar lemak coklat, sering bayi
harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan mengubah lemak
menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh seorang
BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan
adanya stress dingin.Semakin lama usia kehamilan semakin banyak persediaan
lemak coklat bayi.
Jika seorang
bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan
asidosis.Sehingga upaya pncegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama
dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada BBL
Mekanisme Kehilangan Panas
§
Evaporasi
Kehilangan panas akibat bayi tidak
segera dikeringkan. Akibatnya cairan ketuban pada permukaan tubuh menguap
§
Konduksi
Kehilangan panas akibat kontak
langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin
§
Konveksi
Kehilangan panas akibat bayi terpapar
dengan udara sekitar yang lebih dingin
§
Radiasi
Kehilangan panas akibat bayi
ditempatkan di dekat benda yang temperaturnya lebih rendah dari temperatur
tubuh bayi
Upaya Mencegah Kehilangan Panas :
§
Keringkan bayi secara seksama
§
Selimuti bayi dengan selimut bersih,
kering dan hangat
§
Tutupi kepala bayi
§
Anjurkan ibu memeluk dan memberikan
ASI
§
Jangan segera menimbang atau
memandikan bayi
§
Tempatkan bayi di lingkungan yang
hangat
4.
Metabolisme Glukosa
Untuk
memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan
penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi harus mulai
mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir,
glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam). Koreksi penurunan
kadar gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara :
a.
melalui penggunaan ASI
b.
melaui penggunaan cadangan
glikogen
c.
melalui pembuatan glukosa dari
sumber lain terutama lemak.
BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah
yang cukup, akan membuat glukosa dari glikogen (glikogenisasi).Hal ini hanya
terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup.Bayi yang sehat akan
menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen terutama di hati, selama bulan-bulan
terakhir dalam rahim. Bayi yang mengalami hipotermia, pada saat lahir yang
mengakibatkan hipoksia akan menggunakan cadangan glikogen dalam jam-jam pertama
kelahiran. Keseimbangan glukosa tidak sepenuhnya tercapai dalam 3-4 jam pertama
kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua persediaan glikogen digunakan pada
jam pertama, maka otak dalam keadaan berisiko. Bayi yang lahir kurang
bulan (prematur), lewat bulan (post matur), bayi yang mengalami hambatan
pertumbuhan dalam rahim dan stres janin merpakan risiko utama, karena simpanan
energi berkurang (digunakan sebelum lahir).
Gejala hipoglikemi dapat tidak jelas dan tidak
khas,meliputi; kejang-kejang halus, sianosis,, apneu, tangis lemah,
letargi,lunglai dan menolak makanan. Hipoglikemi juga dapat tanpa gejala pada
awalnya. Akibat jangka panjang hipoglikemi adalah kerusakan yang meluas di
seluruh di sel-sel otak.
5.
Perubahan sistem gastrointestinal
Sebelum
lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan menelan. Reflek gumoh dan
reflek batuk yang matangsudah terbentuk baik pada saat lair.
Kemampuan
bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan (selain susu)
masih terbatas. Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna
yang mengakibatkan “gumoh” pada bayi baru lahir dan neonatus, kapasitas lambung
masih terbatas kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup bulan. Kapasitas
lambung ini akan bertambah secara lambat bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru
lahir. Pengaturan makanan yang sering oleh bayi sendiri penting contohnya
memberi ASI on demand.
6.
Sistem kekebalan tubuh/ imun
Sistem
imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan neonatus
rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang akan
memberikan kekebalan alami maupun yang di dapat. Kekebalan alami terdiri dari
struktur pertahana tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi. Berikut
beberapa contoh kekebalan alami:
a.
Perlindungan oleh kulit membran
mukosa
b.
Fungsi saringan saluran napas
c.
Pembentukan koloni mikroba oleh klit
dan usus
d.
Perlindungan kimia oleh lingkungan
asam lambung
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel yaitu
oleh sel darah yang membantu BBL membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada BBL
se-sel darah ini masih belum matang, artinya BBL tersebut belum mampu
melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien.
Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. BBL
dengan kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam tubuh ibunya. Reaksi
antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih belum dapat dilakukan sampai
awal kehidupa anak. Salah satu tugas utama selama masa bayi dan balita adalah
pembentukan sistem kekebalan tubuh.
Defisiensi kekebalan alami bayi menyebabkan bayi
rentan sekali terjadi infeksi dan reaksi bayi terhadap infeksi masih lemah.
Oleh karena itu, pencegahan terhadap mikroba (seperti pada praktek persalinan
yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan deteksi dini serta
pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting.
C.
PERUBAHAN
YANG TERJADI PADA ANAK
Adapun
tahap-tahap perubahan psikososial anak adalah sebagai berikut:
1.
Percaya Vs Tidak percaya ( 0-1 tahun
)
Komponen
awal yang sangat penting untuk berkembang adalah rasa percaya. Membangun rasa
percaya ini mendasari tahun pertama kehidupan. Begitu bayi lahir dan kontakl
dengnan dunia luar maka ia mutlak terganting dengan orang lain. Rasa aman dan
rasa percaya pada lingkungan merupakan kebutuhan. Alat yang digunakan bayi
untuk berhubungan dengan dunia luar adalah mulut dan panca indera, sedangkan
perantara yang tepat antara bayi dengan lingkungan dalah ibu. Hubungan ibu dan
anak yang harmonis yaitu melalui pemenuhan kebutuhan fisik, psikologis dan
sosial, merupakan pengalaman dasar rasa percaya bagi anak. Apabila pada umur
ini tidak tercapai rasa percaya dengan lingkungan maka dapat timbul berbagai
masalah. Rasa tidak percaya ini timbul bila pengalaman untukmeningkatkan rasa
percaya kurang atau kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekwat, yaitu
kurangnya pemenuhan kebutuhan fisik., psikologis dan sosial yang kurang
misalnya: anak tidak mendapat minuman atau air susu yang edukat ketika ia
lapar, tidak mendapat respon ketika ia menggigit dot botol dan sebagainya.
2.
Otonomi Vs Rasa Malu dan Ragu ( 1-3
tahun )
Pada masa ini alat gerak dan rasa telah matang dan ada
rasa percaya terhadap ibu dan lingkungan. Perkembangan Otonomi selama periode
balita berfokus pada peningkatan kemampuan anak untuk mengontrol tubuhnya,
dirinya dan lingkungannya. Anak menyadari ia dapat menggunakan kekuatannya
untuk bergerak dan berbuat sesuai dengan kemauannya misalnya: kepuasan untuk
berjalan atau memanjat. Selain itu anak menggunakan kemampuan mentalnya untuk
menolak dan mengambil keputusan. Rasa Otonomi diri ini perku dikembangkan
karena penting untik terbentuknya rasa percaya diri dan harga diri di kemudian
hari. Hubungan dengan orang lain bersifat egosentris atau mementingkan diri
sendiri.
Peran lingkungan pada usia ini adalah memberikan
support dan memberi keyakinan yang jelas. Perasaan negatif yaitu rasa malu dan
ragu timbul apabila anak merasa tidak mampu mengatasi tindakan yang di pilihnya
serta kurangnya support dari orangtua dan lingkungannya, misalnya orangtua
terlalu mengontrol anak.
3.
Inisiatif Vs Rasa Bersalah ( 3-6
tahun )
Pada tahap ini anak belajar mengendalikan diri dan
memanipulasi lingkungan. Rasa inisiatif mulai menguasai anak. Anak mulai
menuntut untuk melakukan tugas tertentu. Anak mulai diikut sertakan sebagai
individu misalnya turut serta merapihkan tempat tidur atau membantu orangtua di
dapur. Anak mulai memperluas ruang lingkup pergaulannya misalnya menjadi aktif
diluar rumah, kemampuan berbahasa semakin meningkat. Hubungan dengan teman
sebaya dan saudara sekandung untuk menang sendiri.
Peran ayah sudah mulai berjalan pada fase ini dan
hubungan segitiga antara Ayah-Ibu-Anak sangat penting untuk membina kemantapan
idantitas diri. Orangtua dapat melatih anak untuk menguntegrasikan peran-peran
sosial dan tanggungjawab sosial. Pada tahap ini kadang-kadang anak tidak dapat
mencapai tujuannya atau kegiatannya karena keterbatasannya, tetapi bila
tuntutan lingkungan misalnya dari orangtua atau orang lain terlalu tinggi atau
berlebihan maka dapat mengakibatkan anak merasa aktifitasnya atau imajinasinya
buruk, akhirnya timbul rasa kecewa dan rasa bersalah.
4.
Industri Vs Inferioritas ( 6-12
tahun )
Pada tahap ini anak dapat menghadapi dan menyelesaikan
tugas atau perbuatan yang akhirnya dan dapat menghasilkan sesuatu. Anak siap
untuk meninggalkan rumah atau orangtua dalam waktu terbatas yaitu untuk
sekolah. Melalui proses pendidikan ini anak belajar untuk bersaing (sifat
kompetetif), juga sifat kooperatif dengan orang lain, saling memberi dan
menerima, setia kawan dan belajar peraturan-peraturan yang berlaku.
Kunci proses sosialisasi pada tahap ini adalah guru
dan teman sebaya. Dalam hal ini peranan guru sangat sentral. Identifikasi bukan
terjadi pada orangtua atau pada orang lain, misalnya sangat menyukai gurunya
dan patuh sekali pada gurunya dibandingkan pada orangtuanya. Apabila anak tidak
dapat memenuhi keinginan sesuai standart dan terlalu banyak yang diharapkan
dari mereka maka dapat timbul masalah atau gangguan.
5.
Identitas Vs Difusi Peran ( 12-18
tahun )
Pada tahap ini terjadi perubahan pada fisik dan jiwa
di masa biologis seperti orang dewasa. sehingga nampak adanya kontradiksi bahwa
dilain pihak ia dianggap dewasa tetapi disisi lain ia dianggap belum dewasa.
Tahap ini merupakan masa standarisasi diri yaitu anak mencari identitas dalam
bidang seksual, umur dan kegiatan, Peran orangtua sebagai sumber perlindungan
dan sumber nilai utama mulai menurun. Sedangkan peran kelompok atau teman
sebaya tinggi. Teman sebaya di pandang sebagai teman senasib, patner dan saingan.
Melalui kehidupan berkelompok ini remaja bereksperimen dengan peranan dan dapat
menyalurkan diri. Remaja memilih orang-orang dewasa yang penting baginya yang
dapat mereka percayai dan tempat mereka berpaling saat kritis.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bayi baru
lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 37-42 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala
secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan
teratur,berat badan antara 2500-4000 gram serta harus dapat melakukan
penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang
belum dewasa atau
belum mengalami masa pubertas.
Anak
juga merupakan keturunan kedua,
di mana kata "anak" merujuk pada lawan dari orang
tua, orang dewasa adalah
anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa. Menurut psikologi,
anak adalah periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima
atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah,
kemudian berkembang setara dengan tahun tahun sekolah dasar.
B.
Saran
Setelah penyusun membuat makalah ini, penyusun menjadi
tahu tentang perubahan yang terjadi pada bayi dan anak. Penulis juga menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran
guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008.Ilmu
Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta; Salemba Medika
Maryunani, Anik. 2010. Ilmu
Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta; Trans Info Media
Rukiyah, Ai Yeyeh & Lia
Yulianti.Asuhan neonatus, bayi dan anak balita.2010. Jakarta; Trans Info
Media
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan
Neonatus Bayi dan Anak Balita.Jakarta; Salemba Medika
Post a Comment for "Perubahan yang terjadi pada bayi dan anak"