Promosi kesehatan di Puskesmas
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Promosi
Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan didukung oleh
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri artinya bahwa
masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah dan gangguan
kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula
berperilaku mengatasi apabila masalah gangguan kesehatan tersebut terlanjur
terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Banyak
masalah kesehatan yang ada di negeri kita Indonesia, termasuk timbulnya
Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat kaitannya dengan perilaku masyarakat itu
sendiri. Sebagai contoh KLB Diare dimana penyebab utamanya adalah rendahnya
perilaku hidup bersih dan sehat seperti kesadaran akan buang air besar yang
belum benar (tidak di jamban), cuci tangan pakai sabun masih sangat terbatas,
minum air yang tidak sehat, dan lain-lain.
B.
Tujuan
Makalah ini
ditulis dengan tujuan untuk mengetahui :
1.
Pengetian Puskemas
2.
Visi Dan Misi Puskesmas
3.
Upaya – Upaya Kesehatan di Puskesmas
4.
Klien Dan Peluang Promosi Kesehatan
di Puskesmas
5.
Macam – Macam Promosi Kesehatan di
Puskesmas
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengetian
Puskemas
Fase
persiapan pembangunan di bidang kesehatan, yaitu akhir tahun 1960-an, ditandai
dengan suatu inovasi yang fundamental dan monumental berupa dicetuskannya pembentukan
pusat kesehatan masyarakat di kecamatan – kecamatan (Departemen Kesehatan,
1995). Semula, pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat diselenggarakan
melalui berbagai bentuk sarana seperti Balai Pengobatan (BP), Balai Kesehatan
Ibu dan Anak (BKIA), Klinik KB, dan lain – lain. Hal ini dirasakan kurang
efesien dan efektif, sehingga dala Rapat Kerja Kesehatan Nasional (RAKERKESNAS)
tahun 1968 ditetapkan penyatu dari semua pelayanan kesehatan dasar tersebut ke
dalam satu lembaga yang disebut Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Pada waktu
yang lalu, terdapat 13 jenis pelayanan yang harus dilaksanakan Puskesmas, di
mana enam di antaranya disebut sebagai pelayanan pokok (dikenal dengan sebutan
(basic six). Keenam pelayanan pokok itu adalah Pendidikan Kesehatan
masyarakat, Kesehatan Lingkungan, KIA & KB, perbaikan gizi masyarakat,
Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, seta pengobatan.
Keputusan
Menteri Kesehatan No. 128/Menkes/SK/II/2004 menyatakan bahwa Pusat Kesehatan
Masyarakat atau Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari dinas
kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarankan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja (Departemen Kesehatan, 2004). Sebagai UPT dari
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD), puskesmas berperan menyelanggarakan
sebagian tugas teknis operasional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan
merupakan unit pelaksana tingkat petama serta ujung tombak pembangunan
kesehatan di Indonesia.
Pembangunan
kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia, untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang,
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya.
Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di
wilayah kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sedangkan
puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya pembagunan kesehatan
yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan kemampuannya.
Secara
nasional ditetapkan bahwa standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu
kecamatan. Tetapi apabila disuatu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas,
maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi di antara Puskesmas tersebut, dengan
memerhatikan keutuhan konsep wilayah (Desa/Kelurahan atau Rukun Warga). Masing
– masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
B.
Visi Dan
Misi Puskesmas
Visi
pembangunan kesehatan yang harus diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju tercapainya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat
adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan. Gambaran itu berupa masyarakat yang hidup dalam
lingkungan yang sehat, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang setinggi – tingginya. Merujuk
kepada rumusan visi tersebut jelas bahwa hendak dicapai oleh Puskesmas dengan
kecamatan sehatnya mencakup : (1) Lingkungan Sehat, (2) PHBS, (3) cakupan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Misi
Pembangunan kesehatan yang harus diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah
:
1.
Menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan di wilayah kerjanya. Artinya, puskesmas harus terus
menerus menggerakkan pembangunan sektor – sektor lain di wilayah kerjanya untuk
memerhatikan dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, dan perilaku masyarakat
(kebijakan publiknya berwawasan kesehatan). Jangan sampai pembangunan sektor –
sektor lain tersebut berdampak negatif terhadap kesehatan, lingkungan, dan
perilaku masyarakat.
2.
Mendukung kemandirian keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya untuk hidup sehat. Puskesmas
harus selalu berupaya agar keluarga – keluarga dan masyarakat yang berada di
wilayah kerjanya berdaya di bidang kesehatan. Caranya adalah dengan
meningkatkan pengetahuan, sikap, dan kemampuan mereka menuju kemandirian untuk
hidup sehat.
3.
Memelihara dan meningkatkan mutu,
pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Puskesmas
harus selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar
dan memuaskan masyarakat. Disamping itu, Puskesmas juga harus selalu
mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan, serta meningkatkan efisiensi
pengelolaan dana, sehingga pelayanan kesehatannya dapat dijangkau oleh seluruh
anggota masyarakat.
4.
Memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas
harus selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Upaya ini
dilakukan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi yang sesuai, tanpa
diskriminasi, serta mencakup lingkungannya.
C.
Upaya –
Upaya Kesehatan Di Puskesmas
Upaya
kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk
peningkatan derajat Kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib yang harus
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas ini adalah:
1.
Upaya Promosi Kesehatan.
2.
Upaya Kesehatan Lingkungan.
3.
Upaya Kesehatan ibu dan anak serta
keluarga berencana.
4.
Upaya perbaikan gizi masyarakat.
5.
Upaya Pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular.
6.
Upaya pengobatan.
Upaya kesehatan pengembangan
puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya
kesehatan pengembangan, dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas
yang te;lah ada, yaitu :
1.
Upaya kesehatan sekolah.
2.
Upaya kesehatan olahraga.
3.
Upaya perawatan kesehatan
masyarakat.
4.
Upaya kesehatan kerja.
5.
Upaya kesehatan gigi dan mulut.
6.
Upaya kesehatan jiwa.
7.
Upaya kesehatan mata.
8.
Upaya kesehatan usia lanjut.
9.
Upaya kesehatan pengobatan
tradisional.
Upaya kesehatan pemngembangan Puskesmas dapat pula
berupa upaya inovatif, yakni upaya di luar upaya – upaya tersebut diatas,yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Upaya laboratorium medis dan kesehatan
masyarakat, serta upaya pencatatan dan pelaporan tidak termasuk pilihan karena
merupakan pelayanan penunjang bagi uapaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan. Sebagai pelayanan penunjang dengan sendirinya harus dilaksanakan.
Jika muncul pula kebutuhan masyarakat akan pelayanan
medis spesialistik, di Puskesmas dapat dikembangkan upaya rawat inap. Meskipun
demikian, kedudukan puskesmas tetap sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Keberadaan pelayanan medis spesialistik di Puskesmas hanya dalam
rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat yang memang belum dapat
dilaksanakan dengan baik.
D.
Klien Dan
Peluang Promosi Kesehatan di Puskesmas
Memerhatikan
uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa klien Pusekesmas bukan hanya
orang – orang sakit yang datang berkunjung untuk berobat. Pelayan KIA & KB
misalnya, lebih banyak melayani orang-orang yang tidak sakit. Pelayanan ini
justru di sediakan untuk ibu-ibu yang memeriksakan kehamilannya agar dapat
melakukan perawatan pra kelahiran bayi dengan baik. Juga untuk ibu-ibu yang
bersalin atau melahirkan bayinya. Ibu-ibu yang memiliki bayi atau balita dapat
memanfaatkan puskesmas untuk mengimunisasi bayinya dan memantau tumbuh-kembang
balitanya.
Klien yang
berupa orang-orang tidak sakit juga dapat di layani untuk memantau keadaan
kesehatannya dengan memanfaatkan fasilitas labolatorium puskesmas. Juga mereka
yang ingin melakukan konsultasi gizi agar dapat mencegah kegemukan atau
penyakit-penyakit tidak menular lainnya. Para remaja atau wanita usia subur
atau mereka yang hendak menikah dapat memperoleh pelayanan konsultasi kesehatan
reproduksi atau konsultasi pra nikah.
Bahkan,
klien puskesmas itu tidak terbatas kepada mereka yang datang berkunjung ke
puskesmas. Masyarakat di wilayah kerja puskesmas juga merupakan klien
puskesmas. Terdapat bermacam-macam kelompok masyarakat yang dapat di layani
puskesmas, misalnya masyarakat rumah tangga, masyarakat buruh, masyarakat
petani, masyarakat nelayan, masyarakat pedagang, dan masyarakat sekolah
(termasuk pondok pesantren).
Oleh
karena itu, banyak sekali tersedia peluang untuk melaksanakan promosi kesehatan
oleh puskesmas. Secara umum peluang itu dapat di kategorikan sebagai berikut.
1.
Di Dalam Gedung
Di dalam
gedung puskesmas, promosi kesehatan di laksanakan seiring dengan pelayanan yang
di selenggarakan puskesmas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa di dalam
gedung terdapat peluang-peluang:
a.
Promosi kesehatan di tempat
pendaftaran, yaitu di tempat pasien/klien harus melapor/mendaftar sebelum
mendapatkan pelyanan puskesmas.
b.
Promosi kesehatan dalam pelayanan
medis di poliklinik, di pelayanan KIA & KB, dan di ruang perawatan (untuk
puskesmas dengan tempat perawatan).
c.
Promosi kesehatan dalam pelayanan
penunjang medis, yaitu dikamar obat/apotik dan di labolaturium.
d.
Promosi kesehatan dalam pelayanan
klinik-klinik khusus seperti klinik sanitasi.
e.
Promosi kesehatan di tempat
pembayaran rawat inap, yaitu di ruang di mana pasien rawat inap harus
menyelesaikan pembayaran biaya rawat inap, sebelum meninggalkan puskesmas
(untuk puskesmas dengan tempat perawatan).
f.
Promosi kesehatan di lingkungan
puskesmas, yaitu di tempat parkir, halaman, dinding, kantin/kios, tempat
ibadah, dan pagar halaman puskesmas.
2.
Di Masyarakat
Banyak
tatanan dimana puskesmas dapat melakukan promosi kesehatan di masyarakat, yakni
:
a.
Tatanan rumah tngga, yaitu di
permukiman penduduk, misalnya di komplek-kompleks perumahan, Desa wisma, Rukun
ttetangga/rukun warga, dan lain-lain.
b.
Tatanan sarana pendidikan, yaitu di
sekolah-sekolah, madrasah, pondok pesantren, kursus-kursus, perguruan tinggi,
dan lain-lain sejenis.
c.
Tatanan tempat kerja, yaitu di
pabrik-pabrik, kantor-kantor, koperasi-koperasi, himpunan petani, pelelangan
ikan, kompleks pertokoan, dan lain-lain
d.
Tatanan tempat umum, yaitu di
terminal, stasiun, dermaga/pelabuhan, pasar, restauran, penginapan, dan
lain-lain.
E.
Macam –
Macam Promosi Kesehatan di Puskesmas
1.
Promosi Kesehatan Di Tempat
Pendaftaran
Begitu
pasien masuk ke gedung Puskesmas, maka yang pertama kali harus dikunjungi
adalah tempat pendaftaran, dimana terdapat loket untuk mendaftar. Adapun media
informasi yang dapat digunakan diruang ini sebaiknya berupa poster atau neon
box yang memuat foto dokter atau perawat yang ramah disertai kata – kata
“Selamat Datang, Kami Siap untuk Menolong Anda” atau yang sejenis. Akan lebih
baik bila poster atau neon box juga dilengkapi dengan suara rekaman yang
mengucapkan salam.
2.
Promosi Kesehatan Di Pelayanan Medis
Promosi kesehaan bagi pasien
pelayanan medis atau pengobati (rawat jalan) berpegang kepada strategi dasar
promosi kesehatan, yaitu pemberdayaan yang didukung oleh bina suasana dan
advokasi.
3.
Promosi Kesehatan Di Pelayanan KIA
dan KB
Di pelayanan KIA & KB selain
dijumpai pasien sakit (misalnya bayi atau balita), sebagian besar pengunjung
adalah ibu – ibu atau wanita yang tidak sakit. Yaitu ibu – ibu yang
memeriksakan kehamilannya atau hendak bersalin, atau mereka yang memerlukan
pelayanan kontrasepsi. Promosi kesehatan di pelayanan KIA & KB juga
berpengang kepada strategi dasar promosi kesehatan, yaitu pemberdayaan yang
didukung oleh bina suasana dan advokasi.
4.
Promosi Kesehatan Di ruang Perawatan
Bagi Puskesmas perawatan, tersedia
banyak peluang untuk melaksanakan promosi kesehatan di ruang perawatan.
a)
Pemberdayaan
Pemberdayaan pasien rawat inap di
puskesmas dilakukan terhadap pasien ibu - ibu bersalin dan pasien penyakit.
Terdapat beberapa cara Pemberdayaan atau konseling yang dapat dilakukan dalam
hal ini.
§
Konseling di tempat tidur
§
Konseling berkelompok
b)
Bina Suasana
Lingkungan yang besar pengaruhnya
terhadap pasien rawat inap adalah para penjenguk (pembezuk). Di puskesmas,
karena pasien rawat inapnya tidak terlalu banyak, umumnya tidak diberlakukan
jam bezuk khusus. Karena itu, penjenguk umumnya datang dan pergi sembarang
waktu. Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan cara :
§
Pemanfaatan ruang perawatan
§
Pendekatan keagamaan
c)
Advokasi
Untuk
promosi kesehatan pasien rawat inap, advokasi juga diperlukan, terutama dalam
rangka menciptakan kebijakan atau peraturan perundang – udangan sebagai rambu –
rambu perilaku dan menghimpun dukungan sumber daya, khususnya guna membantu
pasien miskin.
5.
Promosi Kesehatan Di Laboratorium
Dilaboratorium,
selain dapat di jumpai pasien (orang sakit), juga klien (orang sehat), dan para
pengantarnya. Kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri mereka adalah
pentingnya melakukan pemeriksaan laboratorium, yaitu :
a)
Bagi Pasien adalah untuk ketepatan
diagnosis yang dilakukan oleh dokter.
b)
Bagi klien atau mereka yang sehat
lainnya adalah untuk memantau kondisi kesehatan, agar dapat diupayakan untuk
tetap sehat
Pada umumnya pasien, klien, atau pengantarnya tidak
tinggal terlalu lama di laboratorium. Oleh karena itu, di kawasan ini sebaiknya
dilakukan promosi kesehatan dengan media swalayan (self service) seperti
poster –poster yang ditempel di dinding atau penyediaan leaflet yang
dapat diambil gratis.
6.
Promosi Kesehatan Di Kamar Obat
Dikamar
obat/apotik juga dapat dijumpai baik pasien, klien, maupun pengantarnya.
Kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri mereka adalah terutama tentang :
a)
Manfaat obat generik dan keuntungan
jika menggunakan obat generik.
b)
Kedisiplinan dan kesabaran dalam
menggunakan obat, sesuai dengan petunjuk dokter.
c)
Pentingnya memelihara tanam obat
keluarga (TOGA) dalam rangka memenuhi kebutuhan akan obat – obatan sederhana.
Dikamar obat/apotik boleh jadi pasien, klien atau
pengantarnya tinggal agak lama, karena menanti disiapkannya obat. Dengan demikan, selain poster dan leaflet,
di kawasan ini juga dapat dioperasikan VCD/DVD player yang menyampaikan
pesan – pesan tersebut.
7.
Promosi Kesehatan Di Tempat
Pembayaran
Tempat
pembayaran adalah tempat yang harus disingahi pasien rawat inap dan atau
kerabatnya sebelum meninggalkan Puskesmas. Ditempat ini promosi kesehatan dapat
hadir dalam bentuk poster atau neon box ucapan terima kasih dan selamat jalan.
Lebih baik lagi jika disertai pesan – pesan untuk berperilaku sehat sebagai
tindak lanjut dari perawatannya. Bagi ibu pasca persalinan misalnya, dapat
disampaikan pesan – pesan tentang bagaimana merawat bayinya atau hal – hal yang
perlu dilakukan dalam perawatan kesehatan masa nifas. Sampaikan juga pesan
bahwa Puskesmas selalu siap membantu kapan pun kelak pasien membutuhkan lagi
pertolongan. Kesankan bahwa Puskesmas adalah sahabat bagi masyarakat.
8.
Promosi Kesehatan Di Klinik Khusus
Klinik
khusus diselenggarakan dalam rangka meningkatkan upaya promosi kesehatan di
dalam gedung Puskesmas. Khususnya untuk pelayanan – pelayanan yang perlu
mendapatkan tambahan dalam hal promosi kesehatannya. Biasanya karena pasien
terlalu banyak sedangkan petugas kesehatan yang melayani terbatas (misalnya di
poliklinik), atau karena pasien/klien memang memerlukan informasi /konsultasi
khusus (misalnya tentang sanitasi/kesehatan lingkungan, tentang gizi, tentang
KB, tentang kesehatan reproduksi, tentang HIV/AIDS, dan lain – lain). Dalam hal
ini beberapa Puskesmas mengembangkan klinik – klinik khusus sebagai upaya
inovasi, seperti : klinik Gizi, Klinik Sanitasi, Klinik Konsultasi Remaja dan
lain – lain.
9.
Promosi Kesehatan Di Lingkungan
Di
lingkungan Puskesmas pun juga dapat dilakukan promosi kesehatan, baik berupa leaflet,
baliho/billboard, TOGA (taman Obat Keluarga), poster – poster atau juga
spanduk. Di Lingkungan Puskesmas yang dapat dilakukan promosi kesehatan antara
lain :
a)
Di Tempat Parkir Puskesmas
b)
Di Halaman Puskesmas
c)
Di dinding Puskesmas
d)
Di Pagar Pembatas Kawasan Puskesmas
e)
Di kantin/kios di Kawasan Puskesmas
f)
Di Tempat Ibadah
10. Promosi
Kesehatan Di Rumah Tangga
Promosi
kesehatan di tatanan rumah tangga dapat dilakukan dalam kunjungan rumah.
Kunjungan rumah dilakukan tenaga kesehatan Puskesmas sebagai tindak lanjut dari
upaya promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas yang telah dilakukan kepada
pasien/klien tertentu. Terutama pasien/klien tertentu. Terutama pasien/klien
yang memiliki masalah kesehatan cukup berat dan atau mereka yang sepakat untuk
melaksanakan langkah – langkah tindak lanjut di rumah tangganya (misalnya
menyemen lantai rumah, membuat jamban keluarga, membuat TOGA, dan lain – lain).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pusat
Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari
dinas kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarankan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Departemen Kesehatan, 2004). Visi
pembangunan kesehatan yang harus diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju tercapainya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat
adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan. Misi Pembangunan kesehatan yang harus diselenggarakan
oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan
nasional.
Upaya
kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk
peningkatan derajat Kesehatan masyarakat.
B.
Saran
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik
dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Bahan ajar Ayubi Dian( 2010 ).Konsep
Promosi Kesehatan. Departemen
Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UI.
Efendi, F & Makhfudli.( 2009 ). Keperawataan kesehatan Komunitas teoti dan
praktik dalam keperawatan. Jakarta; Salemba Medika
Evans,
dkk.( 2011 ). Health Promotion and Public Health for Nursing
Students. Exeter Great Britain;
Learning Matters Ltd.
http://www.scribd.com/doc/40462631/Makalah-Strategi-Promosi-Kesehatan-Jadi didownload
pada tanggal 03 November 2012
Post a Comment for "Promosi kesehatan di Puskesmas"