Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hubungan Internasional pada masa orde lama


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Hubungan internasional diidentifikasikan sebagai studi tentang interaksi antara beberapa faktor yang berpartisipasi dalam politik internasional, yang meliputi negara-negara, organisasi internasional, organisasi nonpemerintah, kesatuan substansional (kelompok-kelompok atau badan-badan dalam suatu negara), seperti birokrasi dan pemerintah domestik, serta individu-individu. Dalam hubunngan internasional terdapat berbagai pola hubungan antar bangsa seperti : pola penjajahan, pola hubungan ketergantungan, pola hubungan sama derajat antarbangsa.
Memiliki arti penting serta sarana hubungan internasional.hubungan yang dapat mengikat dua atau beberapa pihah telah dibuat dalam bententuk aturan yangharus diditaati oleh semua pihak yang mengadakan hubungan dan kerja sama internasional. Ketentuan ini disebut Pacta Sunt Servanda. Perjanjian internasional menjadi hokum terpenting bagi kerjasama internasional Bangsa bangsa di dunia sudah lama melakukan hubungan kerjasama dengan bangsa lain. Ketentuan atas karena perjanjian internasional akan mengakibatkan hokum yang  juga sekaligus akanmenjalani kepastian hukum pada perjanjian internasianal hal-hal yang menyangkut hak dan kewajiban antar subjek-subjek hokum internasional. 
Dari sebagian masyarakat dunia, bangsa Indonesia selalu melakukan hubungan dengan bangsa lainnya. Dalam menjalin hubungan dengan bangsa lain, kita menetapkan politik luar negeri yang "bebas" dan "aktif". Politik luar negeri bebas aktif ini mulai dicanangkan sejak awal merdeka. Bebas artinya bahwa bangsa Indonesia bebas menjalin hubungan dan kerja sama dengan bangsa mana pun di dunia ini. Bangsa kita tidak membatasi hubungan dengan Negara - negara barat saja, juga tidak membatasi dengan bangsa-bangsa timur saja. Indonesia menjalin hubungan dengan semua bangsa di dunia. Aktif artinya bahwa bangsa Indonesia selalu berusaha secara aktif dalam usaha menciptakan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian hubungan internasional?
2.      Apa azas hubungan internasional?
3.      Bagaimana latar belakang munculnya hubungan internasional?
4.      Bagaimana sejarah hubungan internasional pada masa orde lama?


BAB II
PEMBAHASAN

Hubungan internasional adalah proses interaksi manusia yang terjadi antar bangsa untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hubungan ini bisa berupa interaksi antarindividu (misalnya turis, mahasiswa, dan pekerja asing); antarkelompok (misalnya lembaga-lembaga sosial, dan perdagangan); atau hubungan antarnegara (misalnya negara-negara yang menjalin hubungan ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, atau negara-negara yang membentuk organisasi internasional seperti Sejarah PBB atau ASEAN). Hubungan Internasional (hubungan antarbangsa) sendiri terjadi karena dilatarbelakangi oleh kesadaran bahwa semua negara tidak akan mungkin bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan akan selalu membutuhkan negara lain.
Hubungan internasional dan kerjasama yang dilakukan antarnegara dapat terjalin dengan mulus jika masing-masing pihak dapat menjunjung tinggi prinsip-prinsip berikut, yaitu:
1.      Hubungan dan kerjasama internasional hendaknya saling menguntungkan dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
2.      Masing-masing pihak yang melakukan hubungan internasional tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain
3.      Hubungan internasional ditujukan untuk kepentingan negara dan demi kesejahteraan rakyat.
4.      Dilandasi oleh politik luar negeri yang bebas dan aktif.
5.      Saling menjunjung persamaan derajat dan menghargai antarbangsa yang dilandasi oleh prinsip kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
B.     LATAR BELAKANG MUNCULNYA HUBUNGAN INTERNASIONAL
Faktor penyebab terjadinya hubungan internasional adalah kekayaan alam dan perkembangan industri yang tidak merata. Setiap negara memiliki sumber kekuatanyang berbeda. Mungkian ada negara yang kaya akan sumber daya alam, ada pula negara yang banyak jumlah penduduknya,sementara negara lain mengandalkan berlimpahnya jumlah ilmuwan. Hal tersebut mendorong kerjasama antar negara dan antar individu yang tunduk pada hukum yang dianut negaranya masing-masing. Hubungan Internasional merupakan hubungan antarnegara atau antar individu dari negara yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut baik dalam hubungan politis, budaya, ekonomi ataupun hankam. Kerjasama ini tidak hanya diperlukan oleh bangsa atau negara yang berkembang. Akan tetapi, juga negara-negara besar dan maju. Hubungan internasional Indonesia dengan negara lain dilandasi oleh persamaan derajat dan didasarkan pada kemajuan serta persetujuan dari beberapa atau semua negara.
Beberapa faktor yang ikut menentukan dalam proses hubungan internasional, baik secara bilateral maupun multilateral, antara lain adalah kekuatan nasional, jumlah penduduk, sumber daya, dan letak geografis. Jika suatu negara memiliki kekuatan empat faktor tersebut, maka negara tersebut relatif lebih longgar untuk mengadakan hubungan internasional. Namun, jika empat faktor kekuatan tersebut lemah, maka suatu negara akan sangat membutuhkan hubungan internasional.
Dalam kenyataan, tidak ada negara yang tidak membutuhkan hubungan dengan negara lain. Bahkan negara-negara industry majupun membutuhkan negara-negara lainyang belum maju untuk memasarkan produk-produk mereka. Tidak jarang bahkan negara industry maju membutuhkan bahan mentah yang mungkin lebih banyak dimiliki negara yang sedang berkembang.

C.    POLA HUBUNGAN INTERNASIONAL
Secara garis besar, pola hubungan antarbangsa dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pola penjajahan, ketergantungan, serta pola hubungan sama derajat antarbangsa.

1.      Pola Hubungan Penjajahan 
Dalam pola hubungan ini, satu negara yang kuat akan menghisap kekayaan negara lain yang lemah. Negara penjajah biasanya akan membangun berbagai sarana dan prasarana di daerah jajahan yang bertujuan untuk memperlancar tujuan negara penjajah untuk mengeksploitasi sumber daya alam daerah jajahan. Pola hubungan penjajahan ini juga biasa disebut dengan kolonialisme.

2.      Pola Hubungan Ketergantungan 
Pola hubungan ketergantungan terjadi antara negara-negara dunia ketiga yang masih terbelakang dengan negara-negara maju. Sebagian negara-negara dunia ketiga yang baru merdeka setelah Perang Dunia II umumnya masih memiliki modal yang terbatas. Itulah sebabnya mengapa negara-negara dunia ketiga ini banyak yang bergantung kepada pemodal asing dari negara-negara maju untuk menjalankan roda perekonomian mereka. Pola hubunga ketergantungan ini pulalah yang pada akhirnya memunculkan apa yang disebut sebagai neokolonialisme.

3.      Pola Hubungan Sama Derajat 
Pola hubungan ini terjadi jika negara-negara yang melakukan hubungan merasa sama sama untung dan dilakukan dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan bersama.

D.    ASAS-ASAS HUBUNGAN INTERNASIONAL 
Pada pelaksanaannya, suatu hubungan internasional akan berjalan dengan baik jika negara-negara yang melakukan hubungan selalu berpedoman pada asas-asas yang dipatuhi bersama. Asas-asas tersebut antara lain:
1.      Asas Teritorial 
Artinya bahwa suatu negara akan mempunyai kekuasaan secara penuh untuk memberlakukan hukum atas semua orang dan barang yang berada di wilayahnya.
2.      Asas Kebangsaan 
Artinya bahwa dimanapun seseorang berada, selama seseorang masih menjadi warga negara suatu negara, maka orang tersebut masih tetap berada dibawah hukum negaranya tersebut.
3.      Asas Kepentingan Umum 
Artinya bahwa suatu negara dapat menyesuaikan diri terhadap semua keadaan untuk membela kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat secara kaku pada batas-batas wilayah nasional suatu negara.


E.     SARANA-SARANA HUBUNGAN INTERNASIONAL 
Suatu hubungan internasional antar negara dapat berlangsung dengan baik jika melalui pedoman-pedoman dan tatacara tertentu yang disepakati bersama baik secara tertulis maupun tidak tertulis. 
1.      Diplomasi 
Diplomasi dapat diartikan sebagai proses komunukasi antarpelaku hubungan internasional untuk mencapai tujuan bersama atau kesepakatan tertentu. Diplomasi sendiri biasanya dilakukan oleh instrumen-instrumen hubungan internasional yaitu kementrian luar negeri dan perwakilan diplomatik.  Kementrian luar negeri mempunyai pusat kegiatan di ibukota negara pengirim, sedangkan perwakilan diplomatik mempunyai pusat kegiatan di ibukota negara penerima. Seorang wakil diplomatik (diplomat) yang dikirim ke luar negeri mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai lambang negara pengirim, sebagai wakil yuridis yang sah menurut hukum dan hubungan internasional, dan sebagai wakil diplomatik di negara penerima.

2.      Negosiasi
Negosiasi disebut juga dengan perundingan. Negosiasi (perundingan) dalam hubungan internasional dapat diartikan sebagai proses interaksi antar pelaku hubungan internasional untuk untuk berusaha menyelesaikan tujuan masing-masing yang berbeda dan saling bertentangan.

3.      Lobby
Lobby adalah kegiatan politik internasional yang dilakukan untuk mempengaruhi negara lain agar sesuai dengan kepentingan negara yang melakukan lobby.

F.     SEJARAH HUBUNGAN INTERNASIONAL PADA MASA ORDE LAMA
Sukarno merupakan presiden pertama Indonesia sejak kemerdekaan rerpublik Indonesia yaitu merupakan awal dari pembentukan Negara NKRI dan mendapatkannya pengakuan dari dunia internasional, sukarno sebagai pemimpin Negara sudah pasti tidak bisa di pungkiri untuk berinteraksi dengan dunia internasional, awal kemerdekaan Indonesia merupakan awal dari semua hal yang berkaitan dengan komponen Negara, dari perundang undangan sampai pada acuan dan falsafah Negara, UUD dan pancasila, sebagai Negara yang baru merdeka Indonesia menerapakan politik luar negerinya dengan politik luar negri bebas aktif yang di gagas oleh bung hatta, bebas aktif ini merupakan sikap Indonesia dalam menghadapi politik internasional apalagi ketika itu  dunia di hadapkan pada dua kekuatan dunia yaitu bok barat dan blok timur, sehingga dari pada itu  Indonesia sebagai Negara yang merdeka dan mandiri untuk menjalankan poltik luar negerinya, di tetapkan politik luar negeri bebas aktif oleh bung hatta untuk menjadikan posisi Indonesia tidak masuk dalam dua arus kekuatan dunia tersebut, oleh karenanya politik yang dimainkan oleh bung karno adalah berhubungan dengan semua Negara adikuasa tersebut, dan membuat posisi Indonesia di pandang sebagai Negara yang mandiri, di samping itu dalam mempererat hubungan internationalnya Indonesia sebagai ke eksistensinnya dalam percaturan internasional, ikut serta dalam pembuatan Negara non blok GNB yaitu perkumpulan Negara yang tidak ikut dalam dua arus tersebut,
Sebagai anggota  dari Negara non blok Indonesia dalam menjalankan politik luar negrinya, tentu mendapat ke untungan untuk untuk bisa berhubungan secara dewasa dengan dua kutup itu, namun bisa di pahami dari psikologi bangsa Indonesia bahwa pada masa itu Indonesia masih Negara yang baru merdeka tentu politik yang di mainkan oleh bung karno yaitu mengupayakan mendapatkan pengakuan, dan meyakinkan keberadaannya dalam pentas international, sehingga yang di tonjolkan adalah bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang tegar yang tidak mau adanya klonialism dan imprealisme di bumi Indonesia, sehingga politik bung karno terkesan konfrontatif, dengan menolak semua jenis bantuan dari luar terutama dari barat sehingga yang kemudian membuat hubungan Indonesia dengan barat tidak se harmonis mungkin, apalagi sukarno dengan tegasnya  mengatakan “ go to hell with your aid”,[11] sikap politik bung karno yang anti pada barat, karena bangtuan barat ini di anggapnya sebagai penjajah, bung karno menolak semua jenis penjajahan terhadap Indonesia, sehingga dengan sikap poltik luar negeri yang seperti ini membuat Indonesia di satu sisi bagus karena upaya untuk menjaga kedaulatan Negara dari semua jenis penjajahan,
Bung karno menjalankan politik luar negerinya dengan nasionalis dan revolusioner hal ini tercermin dalam konfrontasi dengan Malaysia dan politik anti bantuan barat yang di nilainya sebagai penjajahan bagi Indonesia,  selogan, “gayang malaysia, dan go to hell with your aid” ini merupakan sifat radikal dari sukarno yang tidak lain adalah untuk kepentingan Negara berdaulat baru untuk menancapkan namanya dalam panggung international, dan yang sangat mengejutkan Indonesia dengan sokarno sebagai pemimpin Negara menyatakan keluar dari organesasi bangsa bangsa ”PBB”, ini merupakan kebijakan luar negeri yang sangat berani bagi sukarno.
Dengan Indonesia sebagai keanggotaan PBB, berarti misi Indonesia untuk turut serta menjalin kerja sama antar negara dan turut serta dalam usaha mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia. Hingga saat ini pun keterlibatan Indonesia dalam PBB masih terlihat. Selain aktif dalam mengirimkan Pasukan Perdamaian Garuda, Indonesia pun sering mendapatkan bantuan internasional dari PBB berkait dengan pendidikan, perekonomian, kebudayaan maupun bencana alam yang sering melanda Indonesia. Dengan demikian maka bisa dikatakan bahwa keterlibatan hubungan natara Indonesia dan PBB memiliki hubungan timbal balik yang saling menguntungkan dalam mewujudkan tujuan masing-masing lembaga, baik bagi Indonesia sebagai sebuah negara maupun bagi PBB sebagai organisasi internasional.
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Hubungan internasional adalah proses interaksi manusia yang terjadi antar bangsa untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hubungan ini bisa berupa interaksi antarindividu (misalnya turis, mahasiswa, dan pekerja asing); antarkelompok (misalnya lembaga-lembaga sosial, dan perdagangan); atau hubungan antarnegara (misalnya negara-negara yang menjalin hubungan ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, atau negara-negara yang membentuk organisasi internasional seperti Sejarah PBB atau ASEAN). Hubungan Internasional (hubungan antarbangsa) sendiri terjadi karena dilatarbelakangi oleh kesadaran bahwa semua negara tidak akan mungkin bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan akan selalu membutuhkan negara lain.
Hubungan internasional dan kerjasama yang dilakukan antarnegara dapat terjalin dengan mulus jika masing-masing pihak dapat menjunjung tinggi prinsip-prinsip berikut, yaitu:
6.      Hubungan dan kerjasama internasional hendaknya saling menguntungkan dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
7.      Masing-masing pihak yang melakukan hubungan internasional tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain
8.      Hubungan internasional ditujukan untuk kepentingan negara dan demi kesejahteraan rakyat.
9.      Dilandasi oleh politik luar negeri yang bebas dan aktif.
10.  Saling menjunjung persamaan derajat dan menghargai antarbangsa yang dilandasi oleh prinsip kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
B.     SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1988.30 Tahun Indonesia Merdeka (1965-1973) Jilid 2..Jakarta: PT Citra Lamtoro Gung Persada
Ricklefs, M.C .2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi
Wardaya, Baskara T. 2006. Bung Karno MenggugatDari Marhaen, CIA, Pembantaian Massal 65 hingga G 30 S”. Yogyakarta: Galang Press


Post a Comment for "Hubungan Internasional pada masa orde lama"