Tanaman Kakou
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Tanaman kakao berasal dari Amerika
Selatan. Dengan tempat tumbuhnya di hutan hujan tropis, tanaman kakao telah
menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat selama 2000 tahun. Nama latin tanaman
kakao adalah Theobroma Cacao yang berarti makanan untuk Tuhan.
Masyarakat
Aztec dan Mayans di Amerika Tengah telah membudidayakan tanaman kakao sejak
lama, yaitu sebelum kedatangan orang-orang Eropa. Orang-orang Indian
Mesoamerikalah yang pertama kali menciptakan minuman dari serbuk coklat yang
dicampur dengan air dan kemudian diberi perasa seperti: merica, vanili, dan
rempah-rempah lainnya. Minuman ini merupakan minuman spesial yang biasanya
dipersembahkan untuk pemerintahan Mayan dan untuk upacara-upacara spesial.
Masyarakat
Mayan menggunakan biji kakao sebagai mata uang (sebagai alat pembayaran). Pada
abad ke-16 sesuai riwayat orang Spanyol seekor kelinci seharga 10 buah kakao
dan seekor anak keledai seharga 50 buah kakao. Masyarakat Spanyol belajar
tentang kakao dari masyarakat Indian Aztec pada tahun 1500-an dan mereka
kembali ke Eropa dengan membawa makanan baru yang menggoda ini. Di Spanyo,
kakao adalah minuman yang dipersembahkan hanya untuk raja. Agar
dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik, tanaman kakao
menghendaki suhu. ukuran panjang 50 cm, tanaman kakao
membutuhkan waktu
kurang lebih 2 tahun. Buah mati
karena- biotis Kulit buah Biji kakao Pengeluaran nutrien
B.
TUJUAN
1. Untuk
mengetahui syarat tumbuh tanaman kakao
2. Untuk
mengetahui pemeliharaan tanaman kako
3. Untuk
mengetahui panen dan pasca panen tanaman kakao
BAB II
TINJAUAN PUTAKA
A.
SYARAT TUMBUH
1.
Iklim
§ Curah
hujan.
o
Curah
hujan pertanaman kakao di Indonesia berkisar antara 1800 – 3000 mm pertahun dan
merata sepajang tahun.
o
Tanaman
kakao masih bisa hidup pada musim kering yang berlangsung 2 bulan.
§ Kelembapan
udara
Kelembapan udara relatif yang dikehendaki
tanaman kakao adalah 80–90 %
§ Angin
Angin kencang dapat mengakibatkan
kerusakan mekanis pada tanaman kakao serta menurunkan kelembapan relatif udara.
Pengaruh angin kering pada pertanaman kakao di dekat pantai mengakibatkan
matinya jaringan sel daun pada bagian tepi.
§ Intensitas
cahaya
Intensitas cahaya matahari diatur
dengan adanya pohon pelindung. Intensitas cahaya matahari akan mengatur
perbungaan tanaman kakao.
§ Suhu
Suhu yang dikehendaki berkisar
antara 24o C dan 28o C tiap harinya. Suhu di atas 30o
C dibawah naungan sering menimbulkan terlalu banyak pertumbuhan vegetatif.
2.
Media Tanam
Tanaman coklat menghendaki tanah
dengan sifat – sifat berikut :
§ Mudah meresap air.
§ Drajat kemiringan 0 – 40 %
§ Kedalaman efektif minimal 90 cm.
§ Tidak mempunyai lapisan padas yang
dangkal.
§ pH 5 – 7
§ Mengandung banyak humus.
3.
Ketinggian Tempat
Tanaman coklat akan baik tumbuhnya di daerah yang mempunyai
ketinggian 0 – 500 m dari permukaan laut. Dapat pulah dibudidayakan sampai
ketinggian tempat 800 m dari permukaan laut.
B.
PEMELIHARAAN TANAMAN
1) Penyiangan
Pengendalian gulma dilakukan dengan
membabat tanaman pengganggu sekitar 50 cm dari pangkal batang atau dengan
herbisida sebanyak 1,5-2,0 liter/ha yang dicampur dengan 500-600 liter air.
Penyiangan yang paling aman adalah dengan cara mencabut tanaman
pengganggu.Tujuan penyiangan/pengendalian gulma adalah untuk mencegah
persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara, untuk mencegah hama dan
penyakit serta gulma yang merambat pada tanaman cokelat/kakao. Dalam
pemberantasan gulma harus dikaukan rutin minimal satu bulan sekali, yaitu
dengan menggunakan cangkul, koret/dicabut dengan tangan.
2) Penjarangan
dan Penyulaman
Penyulaman dapat dilakukan sampai
tanaman berumur 10 tahun.
3) Penyiraman
Penyiraman tanaman cokelat yang
tumbuh dengan kondisi tanah yang baik dan berpohon pelindung, tidak perlu
banyak memerlukan air. Air yang berlebihan menyebabkan kondisi tanah menjadi
sangat lembab. Penyiraman pohon cokelat dilakukan pada tanaman muda terutama
tanaman yang tak diberi pohon pelindung.
4) Pemangkasan
Tujuan pemangkasan adalah untuk
menjaga/pencegahan serangan hama atau penyakit, membentuk pohon, memelihara
tanaman dan untuk memacu produksi.
ü Pemangkasan bentuk1.
Fase muda. Dilakukan pada saat tanaman berumur 8-12 bulan dengan membuang
cabang yang lemah dan mempertahankan 3-4 cabang yang letaknya merata ke segala
arah untuk membentuk jorquette (percabangan)2. Fase remaja.
Dilakukan pada saat tanaman berumur 18-24 bulan dengan membuang cabang primer
sejauh 30-60 cm dari jorquette (percabangan)
ü Pemangkasan pemeliharaan.Membuang
tunas yang tidak diinginkan, cabang kering, cabang melintang dan ranting yang
menyebabkan tanaman terlalu rimbun.
ü Pemangkasan produksi. Bertujuan
untuk mendorong tanaman agar memiliki kemampuan berproduksi secara maksimal.
Pemangkasan ini dilakukan untuk mengurangi kelebatan daun.
5)
Pengendalian hama, penyakit dan
gulma
Penyemprotan pestisida
dilakukan dengan dua tahapan, pertama bersifat untuk pencegahan sebelum
diketahui ada hama, penyakit dan gulma yang benar-benar menyerang. Kadar dan
jenis pestisida disesuaikan. Penyemprotan tahapan kedua adalah
usaha pemberantasan hama, penyakit dan gulma selain jenis juga kadarnya
ditingkatkan. Misal untuk pemberantasan digunakan insektisida berbahan aktif
seperti Dekametrin (Decis 2,5 EC), Sihalotrin (Matador 25 EC), Sipermetrin (Cymbush
5 EC), Metomil Nudrin 24 WSC/Lannate 20 L) dan Fenitron (Karbation 50
EC).
6) Pemupukan
Dosis pemupukan tanaman yang belum
berproduksi (gram/tanaman):
a) Umur 2 bulan: ZA=50 gram/pohon.
b) Umur 6 bulan: ZA=75 gram/pohon;
TSP=50 gram/pohon; KCl=30 gram/pohon; Kleserit=25 gram/pohon
c) Umur 12 bulan: ZA=100 gram/pohon
d) Umur 18 bulan: ZA=150 gram/pohon;
TSP=100 gram/pohon; KCl=70 gram/pohon; Kleserit=50 gram/pohon
e) Umur 24 bulan: ZA=200
gram/pohon Dosis pemupukan tanaman berproduksi
(gram/tanaman):a) Umur 3 tahun: ZA = 2 x 100 gram/pohon, Urea = 2 x
50 gram/pohon, TSP = 2 x 50 gram/pohon, KCl = 2 x 50 gram/pohon.b)
Umur 4 tahun: ZA = 2 x 100 gram/pohon, Urea = 2 x 100 gram/pohon, TSP = 2 x 100
gram/pohon, KCl = 2 x 100 gram/pohon.c) > 5 tahun: ZA = 2 x 250
gram/pohon, Urea = 2 x 125 gram/pohon, TSP= 2 x 125 gram/pohon, KCl = 2 x 125
gram/pohon. Pemupukan dilakukan dengan membuat alur sedalam 10 cm di
sekeliling batang kakao dengan diameter kira-kira ½ tajuk. Waktu pemupukan di
awal musim hujan dan akhir musim hujan.
C. PANEN TANAMAN KAKAO
§ Ciri dan Umur Panen
Buah
cokelat/kakao bisa dipenen apabila perubahan warna kulit dan setelah fase
pembuahan sampai menjadi buah dan matang ± usia 5 bulan. Ciri-ciri buah akan
dipanen adalah warna kuning pada alur buah; warna kuning pada alur buah dan
punggung alur buah; warna kuning pada seluruh permukaan buah dan warna kuning
tua pada seluruh permukaan buah. Kakao masak pohon dicirikan dengan
perubahan warna buah:a) Warna buah sebelum masak hijau, setelah
masak alur buah menjadi kuning.b) Warna buah sebelum masak merah tua,
warna buah setelah masak merah muda, jingga, kuning. Buah akan masak pada
waktu 5,5 bulan (di dataran rendah) atau 6 bulan (di dataran tinggi) setelah
penyerbukan. Pemetikan buah dilakukan pada buah yang tepat masak. Kadar gula
buah kurang masak rendah sehingga hasil fermentasi kurang baik, sebaliknya pada
buah yang terlalu masak, biji seringkali telah berkecambah, pulp mengering dan
aroma berkurang.
§
Cara Panen
Untuk memanen cokelat digunakan
pisau tajam. Bila letak buah tinggi, pisau disambung dengan bambu. Cara
pemetikannya, jangan sampai melukai batang yang ditumbuhi buah. Pemetikan
cokelat hendaknya dilakukan hanya dengan memotong tangkai buah tepat
dibatang/cabang yang ditumbuhi buah. Hal tersebut agar tidak menghalangi
pembungaan pada periode berikutnya. Pemetikan berada di bawah pengawasan
mandor. Setiap mandor mengawasi 20 orang per hari. Seorang pemetik dapat
memetik buah kakao sebanyak 1.500 buah per hari. Buah matang dengan
kepadatan cukup tinggi dipanen dengan sistem 6/7 artinya buah di areal tersebut
dipetik enam hari dalam 7 hari. Jika kepadatan buah matang rendah, dipanen
dengan sistem 7/14.
§
Periode
Panen
Panen dilakukan 7-14 hari
sekali. Selama panen jangan melukai batang/cabang yang ditumbuhi buah karena
bunga tidak dapat tumbuh labi di tempat tersebut pada periode berbunga
selanjutnya.
§
Prakiraan
Produksi
Tanaman kakao mencapai produksi
maksimal pada umur 5-13 tahun. Produksi per hektar dalam satu tahun adalah
1.000 kg biji kakao kering.
§ Alat
panen
Proses
penen diawali dengan pemetikan buah yang kemudian dikumpulkan. Pemanenan
dilakukan dengan menggunakan pisau panen atau “eret” yang disambungkan dengan bambu
agar dapat menjangkau buah yang tinggi. Selain menggunakan pisau panen,
proses pemanenan kakao juga dapat dilakukan dengan menggunakan golok sebagai
alat untuk memetik buah kakao, tetapi golok hanya dapat digunakan untuk
memetik buah yang ada pada bagian bawah pohon dan dapat dijangkau dengan
tangan. Pemetikan buah dilakukan setiap hari.
D.
PASCA
PANEN TANAMAN KAKAO
1)
Pengumpulan
Buah yang telah dipanen biasanya
dikumpulkan pada tempat tertentu dan dikelompokkan menurut kelas kematangan.
Pemecahan kulit dilaksanakan dengan menggunakan kayu bulat yang keras.
2)
Penyortiran/pengelompokkan
Biji kakao kering dibersihkan dari kotoran dan dikelompokkan
berdasarkan mutunya:a) Mutu A: dalam 100 gram biji terdapat 90-100
butir bijib) Mutu B: dalam 100 gram biji terdapat 100-110 butir
bijic) Mutu C: dalam 100 gram biji terdapat 110-120 butir
biji.
3)
Penyimpanan
Biji kakao basah diperam
(difermentasi) selama 6 hari di dalam kotak kayu tebal yang dilapisi aluminium
dan bagian bawahnya diberi lubang-lubang kecil dengan cara sebagai
berikut:a) Tumpukkan biji di dalam kotak dengan tinggi tumpukan
tidak lebih dari 75.b) Tutup dengan karung goni atau daun
pisang.c) Aduk-aduk biji secara periodik (1 x 24 jam) agar suhu
naik sampai 50 derajat C.
4)
Pengemasan
dan Pengangkutan
Biji-biji cokelat yang sudah kering
dapat dimasukan dalam karung goni. Tiap goni diisi 60 kilogram biji cokelat
kering. kemudian karung-karung yang berisi biji cokelat kering tersebut
disimpan dalam gudang yang bersih, kering dan berfentilasi yang baik. Sebaiknya
biji cokelat tersebut sudah segera bisa dijual dan diangkut dengan menggunakan
truk dan sebagainya. Penyimpanan di gudang, sebaiknya tidak lebih dari 6 bulan,
dan setiap tiga bulan harus diperiksa untuk melihat ada tidaknya jamur atau
hama yang menyerang biji cokelat.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Tanaman
kakao berasal dari Amerika Selatan. Dengan tempat tumbuhnya di hutan hujan
tropis, tanaman kakao telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat selama
2000 tahun. Nama latin tanaman kakao adalah Theobroma Cacao yang berarti
makanan untuk Tuhan.
Masyarakat
Aztec dan Mayans di Amerika Tengah telah membudidayakan tanaman kakao sejak
lama, yaitu sebelum kedatangan orang-orang Eropa. Orang-orang Indian
Mesoamerikalah yang pertama kali menciptakan minuman dari serbuk coklat yang
dicampur dengan air dan kemudian diberi perasa seperti: merica, vanili, dan
rempah-rempah lainnya. Minuman ini merupakan minuman spesial yang biasanya
dipersembahkan untuk pemerintahan Mayan dan untuk upacara-upacara spesial.
Agar dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik, tanaman kakao
menghendaki suhu. ukuran panjang 50 cm, tanaman kakao
membutuhkan waktu
kurang lebih 2 tahun. Buah mati
karena- biotis Kulit buah Biji kakao Pengeluaran nutrien
B.
SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan
untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 1979 Pedoman
Bercocok Tanam Coklat. Direktorat Jenderal Perkebunan SSDeparteman
Pertanian. Jakarta. 95 h.
Anonymous. 1984. Penanam Coklat. Balai Informasi Pertanian.
Ujung pandang. 41 h.
Marni. 1986. Bertanam Coklat. Majalah Trubus. 200 : 10 – 13
Post a Comment for "Tanaman Kakou "