Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tanaman Kamboja


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Bunga kamboja (plumeria acuminata Ait) Merupakan salah satu jenis tanaman, yang biasanya dijadikan tanaman hias, karena bunganya yang harum dan cantik pandang. Bunga kamboja memiliki rasa manis serta bersifat sejuk. Tanaman kamboja itu ibarat paradoks dimana di satu sisi fisiknya kelihatan sangat indah namun karena sering ditanam di sekitar kuburan membuat tanaman ini identik dengan hal-hal yang menakutkan.
Sebetulnya, ada banyak sekali kegunaan dari tanaman kamboja ini, salah satunya sebagai tanaman hias karena sudah banyak kerabat dari kamboja yang dijadikan sebagai tanaman hias. Tanaman kamboja biasanya mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Membudidayakan tanaman kamboja bisa dilakukan dengan beragam cara seperti vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif memperbanyak kamboja bisa dengan disetek ataupun cangkok di bagian batangnya. Dan secara generatif dilakukan dengan menyemai biji kamboja pada media tanam.

B.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui syarat tumbuh tanaman kamboja
2.      Untuk mengetahui taksonomi tanaman kamboja
3.      Untuk mengetahui morfologi tanaman kamboja
4.      Untuk mengetahui perbanyakan tanaman secara generative
5.      Untuk mengetahui perbanyakan tanaman secara vegetatif
6.      Untuk mengetahui pemeliharaan tanaman kamboja
7.      Untuk mengetahui Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kamboja
8.      Untuk mengetahui panen dan pascapanenn tanaman kamboja


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    SYARAT TUMBUH
1.      Media
Media tanam yang cocok untuk adenium adalah yang mirip dengan tempat tumbuh di alam aslinya yaitu gurun pasir.media harus porous sehingga memungkinkan adanya sirkulasi udara yang baik namun, media tersebut juga harus mampu menahan air dan nutrisi yang cukup. Komposisi media yang biasa dipakai setiap pekebun mungkin berbeda, pemilihan media juga tergantung pada kondisi lingkungan dan iklim setempat. Salah satu komposisi media yang biasa digunakan adalah campuran arang , sekam mentah, cocopeat , dan kompos , dengan perbandingan 3 : 3 : 2 : 2. Komposisi ini terbukti cocok diaplikasikan di daerah panas.
Arang sekam berfungsi  untuk menjaga porositas media. Sekam mentah dan cocopeat untuk menjaga sirkulasi udara dan menahan air. Sementara itu pupuk kandang merupakan peyedia nutrisi. Peran sekam mentah bisa digantikan dengan pasir matang untuk memperindah penempilan permukaan pot. Namun tentu saja biayanya jadi lebih mahal.

2.      Kebutuhan air
Adenium tidak membutuhakan banyak air. Frekuensi penyiraman adenium tergantung dari kondisi media dan cuaca. Pada saat panas terik adenium perlu disiram 1-2 kali sehari. Sementara itu pada saat kondisi mendung dan banyak hujan, frekuensi peyiraman bisa berkurang menjadi 3 hari sekali. Tidak ada ukuran yang pasti mengenai volume penyiraman. Jika media cukup porous, bisa disiram sampai air keluar dari dasar pot. Peyiraman bisa dilakukan dengan gembor, alat semprot berbentuk seperti teko untuk menumpahkan air secara berpencar.

3.      Sirkulasi udara
Adenium sangat menyukai lingkungan bersih dengan sirkulasi udara yang baik. Udara yang lembab dan kurang sirkulasi akanmenggangu kesehatan adenium. Tanamn menjadi rentan terhadap serangan hama dan penyakit, terutama kutu dan jamur.

4.      Sinar matahari
Di habitat slinya tanaan adenium mandapatkan sinar matahari yag belimpah, namu adenium masih bisa hidup dengan baik pada pada kondisi mendapatkan sinar matahari 4 jam sehari. Sinar matahari yang berlimpah membuat adenium rajin berbunga, selain itu penampilan batang, daun , dan bunga tampak lebih kekar dan sehat. Sebaliknya jika sinar matahari  kurang batang dan daun akan tampak lemas dan warna bunga kurang menyala(pucat).

5.      Wadah tanaman
Wadah untuk menanam adenium sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Tanaman yang ditanam di dalam pot akan menghasilkan bonggol yang berbeda dengan tanaman yang ditanam didalam polibag . penggunaan pot plastic dengan alas sterofoam akan menghasilkan bonggol yang pendek dan besar karena wadah terbatas.

B.     TAKSONOMI TANAMAN
Kingdom          : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi     : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo                : Gentianales
Famili              : Apocynaceae
Genus              : Plumeria
Spesies             : Plumeria acuminata Ait


C.    MORFOLOGI TANAMAN
Kamboja memiliki habitus pohon dengan tinggi 1,5-6 m. Bunganya memiliki harum sangat khas, dengan mahkota berwarna putih bercampur dengan warna kuning, biasanya lima helai mahkota (Corolla). Bunga dengan empat atau enam helai mahkota bunga oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib.
Kamboja memiliki daun yang tidak lengkap karena daunnya hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) tanpa memiliki upih daun (vagina).
Bangun daun (circumscriptio) berbentuk sudip (spathulatus), dikatakan sudip karena seperti bangun bulat telur, tepi daun (margo folii) rata (integer), ujung daun (apex folii) tumpul (obtusus) karena pada tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 90°)
Pada bagian pangkal (basis folii) runcing (acuminatus), pangkal daun ini biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset dan belah ketupat, permukaan daun licin.
suram (laevis apacus), susunan tulang daun menyirip, dikatakan menyirip karena mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan tangkai daun, dari ibu tulang daun ini ke samping keluar tulang-tulang cabang.

D.    PERBANYAKAN TANAMAN SECARA GENERATIVE
Perkembangbiakan dari biji merupakan cara untuk mendapatkan jenis-jenis adenium baru. Adenium dari biji menunjukkan bonggol yang membesar, tidak seperti perbanyakan cara vegetatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bagian biji adenium.
1.      Penyerbukan (polinasi)
Adenium menggunakan 2 cara penyerbukan yaitu penterbukan dengan serangga dan penyerbukan silang manual. Penyerbukan dengan serangga bertujuan untuk mendapatkan biji yang akan ditanam sebagai bahan batang bawah, tanaman yang berasal dari biji hasil penyerbukan ini akan membentuk bonggol dan akar yang bernilai seni tinggi. Sedangkan penyerbukan dengan silang manual bertujuan untuk mendapatkan tanaman jenis baru dengan memadukan keunggulan dari kedua tanaman induknya.

2.      Penyemaian biji
Pemilihan biji yang berkualitas.

E.     PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIVE
1.      Sambung
Cara yang paling banyak dipakai untuk memperbanyak adenium hibrida adalah dengan cara sambung/grafting. Batang bawah berasal dari biji yang bonggolnya bagus dengan batang atas dari jenis hibrida yang dikehendaki. Setelah beberapa waktu, bekas sambungan akan menghilang dan jadilah tanaman baru yang bagus. Batang bawah biasa dipilih yang berumur 9-12 bulan, namun batang bawah yang lebih besar juga bisa dipakai dengan menyambung di setiap cabangnya. Kandungan energi di bonggol akan memberi pertumbuhan yang baik dan sehat bagi batang atas sehingga cara sambung ini mempunyai tingkat kesuksesan tinggi. Sambungan model v adalah yang paling sering dipakai karena memiliki tingkat keberhasilan yang paling tinggi, meski bisa juga dilakukan dengan model rata. Panduan menyambung adenium secara step by step dapat dilihat di halaman tips & trik. Dibutuhkan waktu 10 sampai 30 hari agar sambungan menyatu. Jangan lupa melepas tali sambungan agar tidak menganggu penyerapan makanan ke batang atas. Setelah beberapa saat, cabang baru dapat muncul dari batang bawah, cabang ini sebaiknya dipangkas agar tidak mengganggu.

2.      Stek
Cara ini sangat sering digunakan karena kemudahannya. Namun tingkat keberhasilan tumbuhnya kecil karena mudahnya terjadi pembusukan. Dengan cara ini sulit didapat bonggol yang bagus, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyamai besar bonggol adenium yang berasal dari biji. Dahulu cara ini yang biasa dilakukan untuk memperbanyak kamboja jepang (adenium varietas “ Singapore ”) yang notabene mandul. Cara ini masih dilakukan untuk varietas-varietas yang murah. Namun untuk jenis hibrida sepertinya cara ini hanya dilakukan saat terpaksa saja, yaitu dimana tidak ada batang bawah yang bagus padahal ada batang atas yang terlanjur dipotong. Cara-nya sederhana saja, potongan batang yang akan di-stek dipangkas daunnya. Setelah itu oleskan zat perangsang akar pada bekas potongan. Setelah satu malam diangin-anginkan baru ditancapkan pada media tanam. Biarkan media sedikit lembab, tidak basah, tidak pula kering. Setelah beberapa lama akar akan muncul diikuti dengan tumbuhnya tunas.

3.      Cangkok
Mencangkok dilakukan untuk mengurangi kegagalan yang biasa terjadi dengan cara stek. Dengan mencangkok, akar akan tumbuh lebih dulu baru ditanam, sehingga tanaman dapat langsung menyerap unsur hara dari tanah. Namun diperlukan tenaga ekstra untuk melakukan pencangkokan, sehingga cara ini jarang dipakai. Pertamakali harus dipilih batang yang sudah cukup tua, ditandai dengan batang yang berwarna coklat, bukan hijau. Dipilih batang yang tua karena batang yang muda sangat rentan patah dan sukar untuk dikupas kulitnya secara benar. Hal ini terjadi karena batangnya yang masih lunak dan sulit dicari letak kambiumnya sehingga pengupasan kulit bisa tanpa sengaja terlalu dalam. Cara mencangkok seperti mencangkok tanaman berkambium pada umumnya. Kulit dikupas melingkar batang sampai terlihat kambiumnya, kambium tersebut lalu dihilangkan dengan cara dikerok sampai kambiumnya tidak bersisa. Kemudian bekas kupasan itu ditutup dengan media tanam. Media tersebut harus selalu lembab untuk memastikan akar akan tumbuh. Setelah 2 bulan maka akan tumbuh akar yang cukup sehingga cangkokan siap dipindah menjadi tanaman tersendiri.

F.     PEMELIHARAAN 
Tanaman setelah tiga bulan di lahan produksi, memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang intensif agar tidak kekeringan. Untuk menghindari risiko, sebaiknya penanaman dilakukan pada saat musim hujan tiba. Hal ini, sangat menguntungkan karena tidak banyak melakukan penyiraman. 
Pemupukan tanaman, dilakukan secara teratur setiap tiga bulan sekali. Pada fase vegetatif aktif, atau tanaman kecil sampai muda tiap tanaman anthurium perlu diberi pupuk urea sebanyak 4 gram - 10 gram per pohon. 
Sementara tanaman dewasa, atau sudah produksi bunga perlu diberikan pupuk NPK sejumlah 20 - 25 gram per tanaman. Apabila bibit atau plug yang ditanam telah berusia 8 bulan, maka pemupukan yang digunakan adalah NPK. Cara pemupukan disebar merata, di sekeliling tajuk tanaman. 

G.    PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT
Kecantikan adenium bisa hilang seketika gara-gara serangan jasad pengganggu. Aneka kutu dan cendawan menjadi musuh utamanya. Di sini kami mengajak pembaca untuk mengenali karakter, gejala, dan cara penanggulangan hama dan penyakit. Cegah, atasi sesegera mungkin.
Hama
1)      Ulat Lepidoptera
Karakter hama
·         Menyukai daun muda
·         Larva berukuran panjang 9 mm, cepat bereaksi/bergerak bila disentuh
·         Telur yang belum menetas diletakan di bagian bawah daun. Telur dan pupa sulit diberantas karena dibungkus oleh khitin.
·         Memakan helai daun mulai dari ujung, jika tidak segera dikendalikan maka tanaman akan merana.
Gejala
·         Daun mudah robek dari pinggir
Pengendalian
·         Jika serangan masih sedikit 2-5 ulat, ambil dan segera musnahkan. Gunakan larvisida yang bisa mematikan ulat, misalCuracron dan Dimekro. Ovisida bisa membunuh telur
·         Apabila serangan mengganas, semprotkan insektisida kontak berbahan aktif traizofos, deltametrin, ecabakmetin seperti hostathion 200 ec, decis 2,5, dan agrimec 18 EC

2)      Kepik(stink bugs)
Karakter hama
·         Nimfa dan imagonya merusak polong dan biji dengan cara menusuk kulit polong dan biji, kemudian mengisap cairan di dalam
·         Kerusakan yang ditumbulkan tergantung frekuensi tusukan dan umur biji atau polong yang terserang
·         Biasanya diikuti oleh serangan jamur yang masuk ketika serangga mengisap cairan biji
Gejala
·         Serangan pada polong muda menyebabkan biji kempis, dan gugur
·         Serangan pada fase pengisian polong menyebabkan biji menghitam dan busuk
·         Pada polong tua ditandai dengan bintik-bintik hitam pada biji atau kulit biji menjadi keriput.
Pengendalian
·         Jika jumlahnya masih sedikit, cukup ditangkap dan langsung dimusnahkan.
·         Pengendalian kimiawi dengan menggunakan insektisida berbahan aktif
endusulfan, deltamerin seperti insektisida thoidan 20 wp dan decis 2,5
3)      Tungau (Spider mites, tetranychus cinnacinaborinus)
Karakter hama
·         Tungau berukuran kecil berwarna merah atau kuning muda.
·         Musuh terbesar tanaman adenium
·         Membuat sarang seperti jarring laba-laba di bagian bawah dan ketiak daun. Terutama adenium yang memiliki jenis daun yang berbulu
·         Cepat berkembang pada tanaman yang diletakan di temapt teduh, lembap, dan kurang sirkulasi udaraTungau berukuran kecil berwarna merah atau kuning muda.
·         Musuh terbesar tanaman adenium
·         Membuat sarang seperti jarring laba-laba di bagian bawah dan ketiak daun. Terutama adenium yang memiliki jenis daun yang berbulu
·         Cepat berkembang pada tanaman yang diletakan di temapt teduh, lembap, dan kurang sirkulasi udara
Gejala
·         Muncul titik nopda berwarna merah kecoklatan di permukaan daun. Daun pucat dan layu, mengerut, lama- kelamaan rontok satu persatu
·         Kuncup bunga rontok
·         Lebih banyak menyerang saat pergantian musim
Pengendalian
·         Pengendalian mekanis: letakan adenium di tempat yang terkena sinar matahari penuh. Jika sudah terlanjur terkena, cepat isolasi dan jauhkan dari tanaman sehat
·         Pengendalian kimiawi: gunakan akarisida berbahan aktif propargit, dikofol, atau tetradifon seperti omite 570EC, kalthane 200 EC, dan tedion 75 EC. Setelah disemprot tanaman akan menggugurkan daunnya. Daun yang baru akan segera tumbuh menggantikan
4)      Thirps(thrips palmii)
Karakter
·         Berukuran kecil, seperti kutu berwarna hitam dan lincah bergerak
·         Hama akan mengisap cairan tanaman
·         Larva bersarang pada kuncup bunga dan daun
·         Pupa berkembang pada tanah lembab dan berlumut
·         Termasuk vector penyebaran virus
Gejala
·         Kuncup bunga membengkok lalu gugur.? Jika sampai mekar bentuk bunga menjadi tidak normal
·         Gugur daun
Pengendalian
·         Jika mendapati kuncup bunga yang tumbuh tidak normal segera petik dam musnakan(dibakar atau dikubur). Di dalam kuncup bunga sering terdapat larva thrips yang bisa berkembang jika tidak segera dimusnakan
·         Pengendalian kimiawi: dengan menggunakan inteksida berbahan aktif abamektin, methiokarb,imidaklorpid, diafentiuron seperti agrimex, mexurol, confidor, dan Pegasus. Dosis yang digunakan cukup 1 ml/liter air untuk insektisida berbentuk cair dan 1 gr/liter air untuk inektisida berbentuk serbuk.
5)      Fungus Gnats
Karakter hama
·         Lalat kecil dipetra 2 sayap
·         Larva berukuran kecil, berwarna bening dan berkepala hitam.saat dewasa seperti nyamuk berwarna hitam.
·         Banyak menyerang kuncup bunga
·         Hama berkembang biak di tempat lembab(di bawah pot tanaman) atau di media tanam
Gejala
·         Muncul Bercak coklat dikuncup bunga. Bunga gagal mekar dan mongering. Jika serangganya ringan bunga tetaop bisa mekar, tetapi bentuknya menjadi abnormal
Pengendalian
·         Hampir mirip dengan thrips, jika menjumpai kuncup bunga membengkok atau tidak normakl segera musnakan(dikubur atau dibakar)
·         Pengendalian kimia: dengan menggunakan insektisida berbahan aktif dianizon seperti tiagard 75 WP. Dosis pemakaian 1 ml/liter air. Selain pada tanaman, penyemprotan juga dilakukan dipermukaan media tanam, di bawah pot atau rak tanaman, atau tempat lembap di sekitar tanaman

6)      Kutu putih(Mealy bug)
Karakter hama
·         Hama mudah terlihat , berbentuk seperti kutu putih dengan serbuk tepung ditubuhnya.
·         Tubuh dilapisi lilin yang tampak seperti kapas
·         Muncul dan berkembang pesat saat kondisi lingkunag dan tanaman lembap, dipergnatian musim.
·         Mengeluarkan cairan mansi seperti madu yang mengundang kehadiran embun jelaga,. Permukaan daun seperti tertutup jelaga hitam. Embun jelaga ini menghlangi proses fotosintesis daun
Gejala
·         Hama menyerang pucuk tanaman, ketiak daun, bunga, dan batang tanaman
·         Pertumbuhan tanaman terhambat
·         Terdapat bintik-bintik hitam disekitar permukaan daun
Pengendalian
·         Hama ini menyukai tempat yang lembap, karena itu jika ditemui gejala segera renggakan jarak antaratanaman agar sinar matahari bisa masuk.
·         Secara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif diafentiuron, dan klopirifos seperti Pegasus dan Dursban
Penyakit
1)      Phomopsis
Karakter
·         Disebabakan oleh organisme jamur.
·         Menyerang permukaan daun yang cekung
Gejala
·         Muncul bintik-bintik coklat di permukaan daun. Semakin lama bintik semakin melebar dann daun menguning, dan akhirnya rontok.
Pengendalian
·         Musnahkan segera daun yang sudah terkena gejala
Hindari penyiraman langsung pada tanaman. Jika ingin menyiram langsung pada daun, lakukan pada pagi hari saat sinar matahari penuh sehingga permukaan daun segera mongering.
·         Jaga kebersihan lingkungan terutama pada musim hujan. Segera singkirkan daun dan bunga yang sudah rontok, jangan biarkan menumpuk dan melapuk disekitar tanaman.
·         Pengendalian kimiawi gunakan:fungsida berbahan aktif mankozeb, klorotalonil, dann kaptan seperti Manzate danconil, dan ortohicide dosis 1gr/liter air
2)      Busuk Pangkal batang (caudex rot)
Karakter
·         Disebabkan oleh bakteri erwina sp
·         Pada awal serangan batang akan berwarna kekuningan, lama kelamaan menjadi coklat tua dan busuk.
Gejala
·         Batang berubah warna menjadi coklat atau hitam dan mengeluarkan bau tak sedap
Pengendalian
·         Pengendalian mekanis: Jika bagian tanaman yang terkena masih terbatas dan bisa diatasi denagn mencabut tanaman dan memotong bagian yang terkena. Lebihkan 5-10 cm di atas area yang busuk. Watu putih mengatasi penyakit itu dengan menyemprotkan biosentri dengan dosis anjuran. Lakukan 2-3 hari masing-masing sekali. Bisa pula dikombinasi dengan fungsida untuk mencegah perkembangan jamur. Setelah itu tanaman di gantung dan diangin anginkan selama 2 minggu – 1 bulan
3)      Busuk Akar
Karakter
·         Disebabkan oleh nematode
Gejala
·         Gejala hamper mirip dengan busuk pangkal batang oleh bakteri. Sepintas batang terlihat sehat, tapi jika dipegang terasa lunak. Kulit batang mengeriput karena jaringan tanaman diserang. Nematode pertama kali menyerang bagian akar.
·         Lama kelaman daun akan menguning dan gugur.
Pengendalian
·         Gunakan insektisida atau nematisida berbentuk butiran seperti furudan 3G untuk pencegahan.
·         Jika akar sudah terlanjur terserang, buanglah semua kar serabut dan bagian yang membusuk. Rendam akar hingga pangkal akar selama ½ jam di larutan nematisida. Lalu angkat dan angina-anginkan dengan cara digantung. Satu hingga dua minggu kemudian, tanam di media baru. Jiak serangan di pangkal batang sudah parah, potong puncuknya untuk disambung lagi ke batang baru.
4)      Rebah Bibit (Seedling damp off)
Karakter
·         Disebabkan oleh cendawan Rhizotonia sp
·         Cendawan menyerang bibit yang baru pindah tanam dari persemaian.
·         Pathogen menyebar melalui tanah dan air yang terkontaminasi
·         Patagon dapat hidup dan bertahan lama di dalam tanah.
Gejala
·         Serangan pada Pangkal batang Adenium yang baru berkecambah sehingga menyebakan tanaman rebah
·         Selain disebabkamn oleh cendawan, rebah bibit juga bisa terjadim akibat ketidak hati-hatian saat pemindahan bibit. Untuk mencegahnya tempatkan bibit secara tunggal dalam pot berukuran agar besar sehingga pemindahan bisa dilakukan saat bibit sudah kuat.
Pengendalian
    • Bibit sakit sebaiknya segera dibuang dan dibakar agar tidak menjadi sumber inokulum.
    • Jika belum parah, kumpulkan semua tanaman sakit lalu semprotkan fungsida dengan frekuensi 1-2 minggu sekali
5)      Fusarium (layu pucuk)
Karakter
·         Disebabkan oleh cendawan
·         Menyerang pucuk tanaman
·         Penyebaran berlangsung sangat cepat
Gejala
·         Pucuk tanaman membusuk tetapi tidak berbau jika dicium
Pengendalian
·         Pengendalian mekanis: karena sifat penyebarannya yang sangat cepat dianjurkan untuk memangkas bagian yang terkena. Oleskan fungisida pada luka potongan.
·         Pengendalian kimia: dengan aplikasi fungsida berbahan aktif mankozeb, klorotalonil dan kaptan seperti manzate, deconil, dan orthocide.

H.    PANEN DAN PASCA PANEN 
Produk utama tanaman bunga anthurium, hanya bunga dan anakan saja. Namun sangat berpotensi pula, dikembangkan menjadi bisnis bunga dalam pot. Sedangkan panen bunga, dan anakan bisa diperoleh secara terus menerus. 
Ciri bunga yang telah siap panen, bunga telah berumur 55 sampai 90 hari, setelah keluar tunas bunga sampai seludang bunga telah mekar. Kesegaran bunga, bila masih melekat pada pohonnya bisa bertahan hingga enam minggu. Sedangkan apabila telah dipetik (panen) dapat bertahan 10 - 15 hari. 
Apabila diinginkan kesegaran lebih lama lagi, dapat digunakan memakai pengawet Chrysal, bunga dapat bertahan sampai empat minggu. 
Cara memotong bunga yang telah siap panen, dapat dipotong memakai alat pemotong, bisa menggunakan gunting atau pisau yang tajam dan harus steril. Bidang potongan, bisa dilakukan dengan cara miring atau rata, panjang tangkai minimum 30 cm. 
Waktu terbaik untuk melakukan pemanenan, yaitu pagi atau sore hari, atau pada suhu udara tidak terlalu panas.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Bunga kamboja (plumeria acuminata Ait) Merupakan salah satu jenis tanaman, yang biasanya dijadikan tanaman hias, karena bunganya yang harum dan cantik pandang. Bunga kamboja memiliki rasa manis serta bersifat sejuk. Tanaman kamboja itu ibarat paradoks dimana di satu sisi fisiknya kelihatan sangat indah namun karena sering ditanam di sekitar kuburan membuat tanaman ini identik dengan hal-hal yang menakutkan.
Sebetulnya, ada banyak sekali kegunaan dari tanaman kamboja ini, salah satunya sebagai tanaman hias karena sudah banyak kerabat dari kamboja yang dijadikan sebagai tanaman hias. Tanaman kamboja biasanya mudah ditanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Membudidayakan tanaman kamboja bisa dilakukan dengan beragam cara seperti vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif memperbanyak kamboja bisa dengan disetek ataupun cangkok di bagian batangnya. Dan secara generatif dilakukan dengan menyemai biji kamboja pada media tanam.

B.     SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang. Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi penulis sendiri.

C.     
DAFTAR PUSTAKA

Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia, Prof HM Hembing Wijaya Kusuma dkk jilid 4, Pustaka Kartini , jakarta...hal.65
Inventaris Tanaman Obat, Departemen Kesehatan, Dra Sri Sugati Syamsuhidayat, DR Jhony Ria Hutapea, Departmen Kesehatan, 1991, Jilid 1, halaman 474
Focko Weberling: Morphologie der Blüten und der Blütenstände; Zweiter Teil. Verlag Eugen Ulmer, Stuttgart 1981
Wilhelm Troll: Die Infloreszenzen; Erster Band. Gustav Fischer Verlag, Stuttgart 1964


Post a Comment for "Tanaman Kamboja"