Tanggung jawab sosial dan etika manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Semakin besar suatu organisasi, maka semakin besar
pula tuntutan masyarakat terhadap organisasi tersebut. Banyak lembaga bisnis
yang menggunakan segala cara untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu,
diharapkan pelaku bisnis dapat menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam
etika bisnis, baik secara moral maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai
suatu system juga diharapkan dapat memiliki tanggunjawab sosial terhadap
masyarakat.
Tanggung jawab sosial dapat diartikan sebagai wujub
pelaksanaan etika dalam organisasi. Tanggung jawab sosial juga dapat dapat di
didefinisikan sebagai kewagai kewajiban persahaan untuk merumuskan
kebijakan, mengambil keputusan, dan melaksanakan tindakan yang memberikan
manfaat kepda masyarakatsayangnya, karena tidak ada kesepahaman yang kuat
tentang kepada siapa dan untuk apa perusahaan bertanggun jawab sosial, akan
sulit bagi manajer untuk mengetahui apa yang diaggap sebagai perilaku
perusahaan yang bertanggung jawab sosial. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility adalah bentuk kepedulian perusahaan
terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi
pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya
Semakin besar suatu organisasi, maka semakin besar
pula tuntutan masyarakat terhadap organisasi tersebut. Banyak lembaga bisnis
yang menggunakan segala cara untuk memenangkan persaingan oleh karena itu, di
harapkan manager dapat menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika
bisnis, baik secara moral maupun norma masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa alasan
perusahaan menerapkan tanggung jawab sosial dan apa manfaatnya ?
2. Kepada siapa
saja peran tanggung jawab sosial diterapkan?
3. Apa Strategi
Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan?
4. Apa
pengertian etika manajemen?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Apa Alasan Perusahaan Menerapkan
Tanggung Jawab Sosial
Ada beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan
memutuskan untuk menerapkan tanggung jawab sosial, yaitu :
Moralitas : perusahaan harus bertanggungjawab kepada
banyak pihak yang berkepentingan terutama terkait dengan nilai – nilai moral
dan keagamaan yang dianggap baik oleh masyarakat. Hal tersebut bersifat tanpa
mengharapkan balas jasa. Ada 4 kategori tanggung jawab sosial dalam bidang
perusahaan yaitu, tanggung jawab kebijaksaan, tanggung jawab etika, tanggung
jawab hukum dan tanggung jawab ekonomi.
B. Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab
sosial adalah bentuk kepedulian perusahaan
terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan , norma masyarakat,partisipasi
pembangunan , serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
C.
Strategi Pengelolaan
Tanggung Jawab Sosial
1.
Strategi reaktif adalah
kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial
cenderung menolak atau menghindari diri dari tanggung jawab sosial.
2.
Strategi defensif
adalah strategi defensive dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh
perusahaan terkait dengan penggulangan pendekatan legal atau jalur hokum untuk
menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial.
3.
Strategi akomodatif
adalah strategi akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang menjalankan
perusahaan di karenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan sekitar
akan hal tersebut.
4.
Strategi proaktif
adalah perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah berbagi dari
tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders .jika stakeholders terpuaskan maka
citra positif terhadap perusahaan akan terbangun.
D.
Manfaat Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan
1.
Manfaat bagi perusahaan
Tanggungjawab
sosial perusahaan tentunya akan menuimbulkan citra positif perusahaan di mata
masyarakat dan pemerintah.
2. Manfaat bagi
masyarakat
Selain
kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masayarakat dengan perusahaan
akan lebih erat dalam solusi win – win solution.
3. Manfaat bagi
pemerintah
Dalam hal
ini pemerintah merasa memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari
pemerintah dalam hal tanggungjawab sosial.
E. Peran Tanggung Jawab Sosial
Terdapat dua
pandangan tentang kepada siapa organisasi bertanggungjawab sosial, yaitu
sebagai berikut :
1. Model
pemegang saham
Pandangan tentang tanggung jawab social yang menyebutkan
bahwa sasaran organisasi yang utama adalah memaksimalkan keuntungan bagi
manfaat para pemegang saham. Lebih spesifik lagi, apabila keuntungan meningkat,
maka nilai saham perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham akan meningkat juga.
2. Model Pihak
Yang Berkepentingan
Teori
tentang tanggung jawab social perusahaan yang mengatakan bahwa tanggung jawab
manajemen yang terpenting, kelangsungan hidup jangka panjang (bukan hanya
memaksimalkan laba), dicapai dengan memuaskan keinginan berbagai pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan (bukan hanya pemegang saham).
F. Pengertian Etika Manajemen
Yang erat kaitannya dengan issu organisasi umum dari
tanggung jawab sosial adalah masalah etika perseorangan dari para manager. Etika
dalah aturan – aturan atau prinsip – prinsip yang merumuskan perilaku benar
atau salah, dalam hal ini kita ingin meninjau dimensi etis keputusan –
keputusan manajerial. etika adalah adalah
pandangan,keyakinan dan nilai akan sesuatuyang baik dan buruk, benar dan salah
(GRIFFIN).
Menurut Kreitner, Etika
pada dasarnya adalah studi mengenai tanggung jawab moral yang terkait dengan
apa yang dianggap benar dan apa yang dianggap salah. Griffin secara ringkas
menyatakan bahwa etika adalah keyakinan akan sesuatu yang dianggap baik dan
buruk. Namun Kreitner mengingatkan bahwa etika manajemen lebih jauh lagi
berbicara mengenai nilai-nilai yang dianut oleh organisasi sehubungan
dengankegiatan bisnis yang dijalankannya.
Nilai Personal sebagai standar
Etika :
1. Nilai (Values) sendiri
pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang mempengaruhi cara pandang, cara
berfikir dan perilaku dari seseorang.
2. Nilai
Personal atau Personal Values pada
dasarnya merupakan cara pandang, cara pikir, dan keyakinan yang dipegang oleh
seseorangsehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya
3. Nilai
Personal terdiri dari nilai terminal dan nilai
instrumental. Nilai terminalpada dasarnya merupakan pandangan dan
cara berfikir seseorang yang terwujud melalui perilakunya, yang didorong oleh
motif dirinya dalam meraih sesuatu. Nilai instrumental adalah pandangan dan
cara berfikir seseorang yang berlaku untuk segala keadaan dan diterima oleh
semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus diperhatikan dan dijalankan.
Menurut Kreitner nilai personal dibagi menjadi 2
jenis, yaitu :
1. Nilai
Terminal
Merupakan
pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud melalui perilakunya,
yang di dorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu.
2. Nilai
Instrumental
Adalah
pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk segala keadaan dan
diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus diperhatikan dan
dijalankan.
KONFLIK NILAI
1. Konflik
intrapersonal pada dasarnya terjadi di dalam individu dan antar individu.
2. Konflik
individu-organisasi pada dasarnya merupakan konflik yang terjadi pada saat
nilai yang dianut oleh individu berbenturan dengan nilai yang harus di tanamkan
oleh perusahaan.
3. Konflik
antar budaya pada dasarnya merupakan konflik antar individu maupun antara
individu dengan organisasi yang disebabkan oleh adanya perbedaan budaya di
antara individu yang bersangkutan atau juga organisasi yang bersangkutan.
ISU-ISU SEPUTAR ETIKA MANAJEMEN
·
Penggunaaan obat-obat
terlarang.
·
Pencurian oleh para
pekerja atau .
·
Konflik kepentingan.
·
Pengawasan kualitas atau
quality control.
·
Penyalahgunaan
informasi yang bersifat rahasia.
·
Penyelewengan dalam
pencatatan keuangan
·
Penyalhgunaan
penggunaan asset perusahaan.
·
Pemecatan tenaga kerja.
·
Polusi lingkungan.
·
Cara bersaing dari
perusahaan yang dianggap tidak etis.
·
Penggunaan pekerja atau
tenaga kerja di bawah umur.
·
Pemberian hadiah kepada
pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemegan kebijakan.
·
Dan lain sebagainnya.
Cara Mengukur Etika Manajemen
Terdapat 4 kriteria etika untuk menilai suatu etika
menurut Griffin yaitu :
1. Dari sisi
manfaat (nenefits)
Semua pihak
bisa merasakan manfaat dari prestasi yang dilakukan pegawai. Perusahaan
memperoleh manfaat dari hasil kerja karas pegawainya yang berprestasi demikian
juga bagi pegawainya. Insentif memberikan manfaat psikis berupa penghargaan
terhadap kerja kerasnya sekaligus manfaat fisik berupa balasan yang seimbang
dengan apa yang telah dilakukannya.
2. Pemenuhan
hak-hak (rights)
Memberikan
insentif kepada pegawai yang berprestasi-jika memang telah ditetapkan
aturannya-memenuhi kriteria pemenuhan hak-hak dari seluruh pihak. Bagi pegawai
yang menerima insentif maka ia terpenuhi haknya setelah memberikan prestasi
kepada organisasi, bagi yang tidak berprestasi maka dia tidak
memiliki hak untuk mendapatkan insentif hingga dia dapat menunjukkan
prestasinya.
3. Prinsip
keadilan (justice)
Tindakan
pemberian insentif bagi pegawai yang berprestasi memenuhi prinsip keadilan
yaitu dengan memberikan perlakuan yang seimbang dengan apa yang telah
ditunjukkan pegawai dalam pekerjaanya.
4. Pemeliharaan
(caring)
Pemberian
insentif akan mampu menjaga konsistensi produktivitas kegiatan organisasi,
dikarenakan jenis pemberian insentif dapat memacu pegawai untuk bekerja lebih
baik bagi organisasinya. Disisi lain juga tetap memeliara motivasi pegawai yang
telah menunjukkan prestasi yang baik melalui penghargaan dengan pemberian
insentif.
Mendorong
Pelaksanaan Etika dalam Manajemen
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa
etika manajemen sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan perlu
diwujudkan di masa-masa mendatang. Ada beberapa hal yang mungkin dapat
dilakukan oleh perusahaan sehubungan dengan dorongan untuk melaksanakan etika
dalam manajemen. Beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan, diantaranya adalah
:
1. Pelatihan
Etika
Manusia pada
dasarnya membutuhkan pembiasaan dalam melakukan sesuatu. Sebuah organisasi
dalam menjalankan kegiatan pada kenyataannya memerlukan waktu dalam
mewujudkannya. Dengan demikian etika dalam bisnis maupun etika dalam manajemen
perlu adanya pembiasaan-pembiasaan yang diberlakukan kepada pelaku organisasi,
dari mulai level tertinggi hingga terendah.
2. Advokasi
Etika
Adalah upaya
perusahaan untuk menjalankan etika dalam kegiatannya dengan cara menempatkan
orang atau tim khusus dalam tim manajemen perusahaan yang bertugas untuk
mengontrol dan mengawasi segala kegiatan perusahaan agar tetap memenuhi standar
etika.
3. Standar
aturan mengenai etika perusahaan
Implementasi
dari hal ini akan efektif jika memenuhi dua syarat yaitu :
·
Perusahaan perlu menyatakan secara
spesifik kepada publik mengenai code of ethics yang mereka jalankan
·
Agar code of ethics ini bisa
berjalan secara efektif perlu adanya dukungan dari tim manajemen puncak melalui
sistem pengawasan tertentu seperti reward atau punishment system.
4. Keterlibatan
masyarakat dalam mengontrol etika bisnis
Upaya untuk menjamin perusahaan akan menjalankan kegiatannya secara lebih
beretika adalah dengan melibatkan publik dalam setiap kegiatan perusahaan yang
dianggap tidak beretika. Upaya ini akan mendorong perusahaan agar benar-benar
memperhatikan kepentingan publik, dan mencoba mengingatkan perusahaan bahwa
jika kegiatan tidak etis dilakukan, maka perusahaan akan menghadapi konsekuensi
logis berupa penilaian buruk dari masyarakat
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Jadi
dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa dalam mengelola
manajemen dapat di peroleh manfaat bagi perusahaan, manfaat bagi masyarakat dan
manfaat bagi pemerintah. Terdapat dua pandangan tentang kepada siapa organisasi
bertanggungjawab sosial, yaitu sebagai berikut : Model pemegang saham dan
Model Pihak Yang Berkepentingan. Terdapat 4 strategi pengelolaan tanggung jawab
sosial yaitu, strategi reaktif, strategi defensive, strategi akomodatif dan
strategi proaktif.
Mengelola
manajemen dengan etika dan tanggung jawab sosial sangat penting bagi suatu
perusahaan atau suatu kelompok untuk meningkatkan kualitas dan mutu dari suatu
barang atau hal. Demikianlah makalah ini yang
dapat penulis sampaikan. Semoga apa yang telah penulis lakukan ini nantinya
akan menjadi sebuah amal ibadah. Amin.
B.
Saran
Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis meminta saran dan kritik dari pembaca
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Kast, E. Fremont & James E.
Rosenzweig. 2002. Organisasi Dan Manajemen. Jakarta : Bumi
Aksara
Miner, John B. 1988. Kebijakan
dan Strategi Manajemen. Jakarta : Erlangga.
L. Daft Richard. Manajemen.
Jakarta: Salemba Empat. 2008.
Tisnawati Ernie dan Kurniawan
Saefullah, Pengantar manajemen edisi 1,Jakarta: Kencana. 2009,
W. Griffin Ricky. Manajemen. Jakarta:
Erlangga. 2004.
Post a Comment for "Tanggung jawab sosial dan etika manajemen"