Teknologi Tepat Guna
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah merupakan masalah yang
dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak hanya di Negara-negara
berkembang, tetapi juga di Negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah.
Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton
sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau
ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa diapa-apakan lagi.
Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti
yang sering kita lihat.
Sampah yang menumpuk itu, sudah
tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap,
sampah sering dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan wabah penyakit.
Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal
ini karena selain dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat
diubah menjadi barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas
dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian sampah organik ?
2. Bagaimana cara pengolahan sampah
organik ?
3. Bagaimana Teknologi Pengolah Sampah
?
4. Bagaimana Metode Pengolahan Sampah ?
5. Bagaimana Metoda
Pembuangan ?
6. Bagaimana Metode
Daur-Ulang ?
7. Apa saja Manfaat
Pengelolaan Sampah ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sampah Organik
Sampah Organik adalah merupakan
barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai
sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang
benar. Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang
kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul
organik, dan planet-planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagad raya?
sekali lagi beberapa penemuan baru memberikan rasa optimis yang cukup penting.
Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan
terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan
kompos).
Kompos merupakan hasil pelapukan
bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput,
dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan
manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar
ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik
sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya
sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan
sisanya anorganik.
1. Jenis-Jenis
Sampah Organik
Sampah organik berasal dari makhluk
hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan, Sampah organik sendiri dibagi
menjadi :
- Sampah organik basah.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai
kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
- Sampah organik kering.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah
bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di
antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.
B. Pengolahan Sampah
Alternatif Pengelolaan Sampah
Untuk
menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan
alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang
sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan.
Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan
pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali
ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap
sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan
sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada
mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus
meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas utama.
Sampah
yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau
didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang
tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain
ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut.
Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.
Pembuangan
sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin
masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi/
mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan racun dapat
menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan
alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang
tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai
dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan penggunaan.
a. Kelebihan
Mengolah Sampah Organik
Berikut ini beberapa manfaat
pembuatan kompos menggunakan sampah rumah tangga.
- Mampu menyediakan pupuk organik yang
murah dan ramah lingkungan.
- Mengurangi tumpukan sampah organik
yang berserakan di sekitar tempat tinggal.
- Membantu pengelolaan sampah secara
dini dan cepat.
- Menghemat biaya pengangkutan sampah
ke tempat pembuangan akhir (TPA).
- Mengurangi kebutuhan lahan tempat
pembuangan sampah akhir (TPA).
- Menyelamatkan lingkungan dari
kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, serta
penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat.
b. Kekurangan
Mengolah Sampah Organik
Setelah menjadi pupuk kompos, pupuk siap untuk digunakan
sebagai penyubur tanah. Adapun kekurangan pupuk kompos adalah unsur hara
relatif lama diserap tumbuhan, pembuatannya lama, dan sulit dibuat dalam skala
besar. Oleh karena itu untuk mendukung peningkatan hasil-hasil pertanian
diperlukan pupuk buatan.
C. Teknologi
Pengolah Sampah
Sampah itu sumber uang. Tetapi
caranya bagaimana? Tentu saja, tidak sulit melakukannya. Pada posting ini akan
menjelaskan bagai sebuah daerah sebut saja Cilandak mengelola sampahnya dan
bisa menghasilkan uang. Warga Cilandak sudah membuktikan hal itu, meskipun
dengan teknologi yang sederhana. Sebut saja seorang warganya bernama Mardian
(50), warga RT 03/RW 08 Kecamatan Cilandak Timur, Jakarta Selatan misalnya,
telah membuktikan betapa bermanfaatnya sampah yang umumnya dianggap sebagai
barang tak berharga itu. Mardian bersama warga lainnya tidak membuang sampah
produksi dari rumah mereka masing-masing.
Kecuali sampah plastik dan besi,
sampah yang biasanya dibakar, dibuang ke sungai atau ke tempat penampungan
sampah, kini dikumpulkan. Sisa potongan sayur atau daun pohon pelindung yang
jatuh berserakan di halaman rumah, tidak lagi dibuang.
Tong sampah dalam keadaan tertutup
didiamkan selama 12 hari sampai 14 hari agar bisa terurai menjadi sampah
organik. Setelah itu, tong sampah dibuka dan sampah yang tadinya berupa
daun-daunan atau kertas, sudah berubah menjadi pupuk organik yang digunakan
untuk menyuburkan tanaman.Kalau mau langsung digunakan untuk tanaman di rumah,
pupuk organik tersebut bisa langsung digunakan. Tetapi, jika jumlahnya cukup
banyak dan bisa dijual, dapat dimasukkan ke dalam kantong plastik atau karung.
“Untuk sementara, kami baru
menggunakan pupuk hasil pengolahan sampah ini untuk tanaman di pot-pot bunga di
rumah masing-masing. Rencananya, kalau produksinya sudah banyak, akan kami jual
ke masyarakat sekitar”, tutur Mardian.Dia mengakui, teknologi tepat guna
pengolahan sampah tersebut adalah hasil pembinaan dari PT Elnusa Group bekerja
sama dengan mahasiswa Universitas Trisakti. Untuk tahap awal, ada empat tong
ajaib pengolah sampah. Masing-masing satu buah tong ditempatkan di RT 02 dan RT
04, dua lainnya di RT 03.
Kesadaran Lingkungan Vice President
Corporate Secretary PT Elnusa Group, Haris Syahrudin, yang ikut menyaksikan
cara kerja tong ajaib pengolah sampah tersebut belum lama ini menjelaskan,
teknologi tepat guna pengolahan sampah itu adalah bagian dari program
pengembangan kemandirian masyarakat (P2KM). Program ini merupakan implementasi
dari community development (CD).
”Selain membina warga kurang mampu
di sekitar PT Elnusa dari segi ekonomi dan sosial, kita juga melakukan
pembinaan untuk kelestarian lingkungan. Penerapan tekonologi pengolahan sampah
yang bekerja sama dengan Universitas Trisakti ini adalah upaya membina
kesadaran lingkungan warga,” tuturnya.
P2KM dari PT Elnusa kata dia, memang
tidak berdiri sendiri. Selain diharapkan bisa mandiri secara ekonomi melalui
pemberian dana bergulir untuk kegiatan usaha, P2KM juga menyadarkan masyarakat
akan pentingnya kelestarian lingkungan, bahkan diharapkan pula di antara
peserta P2KM tumbuh rasa kesetiakawanan sosial.
Ditambahkan, meskipun program
pengolahan sampah itu menyangkut aspek lingkungan, tetapi diharapkan pula ada
efek ekonominya.Misalnya, jika program pengolahan sampah itu berjalan lancar,
warga bisa menghasilkan uang dari hasil penjualan pupuk organik dari sampah
rumah tangga tersebut.
Rencananya, pupuk organik hasil
pengolahan sampah warga ini akan dibeli koperasi PT Elnusa dan selanjutnya
dijual untuk keperluan pupuk di taman perusahaan. Bahkan, pupuk produksi warga
itu dapat dijual kepada karyawan PT Elnusa untuk keperluan di rumah
masing-masing.Teknologi pengolahan sampah ala warga Cilandak di sekitar PT
Elnusa tersebut, memang sederhana, tetapi manfaatnya sangat besar. Dengan tong
ajaib itu, warga bisa merawat lingkungannya dari kepungan sampah, sekaligus
bisa menghasilkan uang.
Walaupun sederhana, teknologi tepat
guna tersebut patut dipertimbangkan warga lainnya, khususnya di daerah
perkotaan atau kompleks perumahan, yang pusing mengurus sampah.Bahkan,
pemerintah daerah atau kota bisa memikirkan pola penanganan sampah ala Cilandak
tersebut. Siapa mau mencoba?
D. Metode
Pengolahan Sampah
Pengelolaan sampah adalah
pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari
material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg
dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi
dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah
juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa
melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian
khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda
beda antara Negara maju dan negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan
dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah
industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di
area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan
untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh
perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda
beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat sampah, tanah yg digunakan
untuk mengolah dan ketersediaan area.
E. Metoda Pembuangan
Penimbunan darat.
Pembuangan
sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode
ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di
tanah yg tidak terpakai, lubang bekas pertambangan, atau lubang lubang dalam.
Sebuah lahan penimbunan darat yg dirancang dan dikelola dengan baik akan
menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan
darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai
masalah lingkungan, diantaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya hama,
dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan
dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas
methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah).
Karakteristik
desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan
air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya
dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya, dan ditutup untuk tidak
menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem
pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang
terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara
pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
F. Metode Daur Ulang
Proses
pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan
kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah
mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan
yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur
ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.
a. Pengolahan
kembali secara fisik
Baja di Buang,
dan kelengkapan Dilaporkan dipilih pada kemudahan Central European Waste
Management (Eropah).
Metode ini
adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan
menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang
dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari
sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus),
atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah
yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminium, kaleng baja
makanan/minuman, Botol HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran, majalah,
dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, danPS) juga bisa di daur
ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih
susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut
jenis bahannya.
b. Pengolahan biologis
Pengkomposan.
Material sampah organik, seperti zat tanaman, sisa makanan
atau kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau
dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan
sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green
Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga, seperti sampah
dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
G. Manfaat Pengelolaan Sampah
1.
Penghematan
sumber daya alam
2.
Penghematan
energi
3.
Penghematan
lahan TPA
4.
Lingkungan
asri (bersih, sehat, nyaman)
5.
Mengurangi
pencemaran
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang
tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep
buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya
produk-produk yang tak bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap fase
materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan
terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi.
B. Saran
Cara pengendalian sampah yang paling
sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak
merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial
budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus
dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga
sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus
merusak sumber daya.
DAFTAR
PUSTAKA
Pengertian
Dan Proses Daur Ulang. http://alamendah.wordpress.com
/2011/01/22/pengertian-dan-proses-daur-ulang./
http://kalana-jaya.blogspot.com/2012/10/pengolahan-makalah-sampah-dan.html
http://yusufandriana.com/teknologi-tepat-guna/
Post a Comment for "Teknologi Tepat Guna"