Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Manajemen Produksi


MANAJEMEN PRODUKSI

Manajemen Produksi adalah salah satu bagian bidang manajemen yang berperan dalam mengoordinasi dan mengendalikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yaitu membuat sebuah produk dengan lebih efektif dari berbagai aspek. Ada juga pengertian manajemen produksi  menurut para ahli, diantaranya:
Menurut Heizer dan Reider (2011:4), Manajemen produksi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilakn nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
Menurut Irham Fahmi(2012:3), Manajemen produksi adalah suatu ilmu yang membahas secara komprehensif bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan mempergunaan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai suatu hasil produksi yang diinginkan.

Fungsi Manajemen Produksi
Menurut Sofjan Assauri, Empat fungsi terpenting produksi yaitu:
1.      Proses pengolahan
Hal ini merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan atau Input.
2.      Jasa-Jasa Penunjang
Hal ini merupakan sarana berupa pengorganisasian untuk penetapan dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3.      Perencanaan
Hal ini merupakan keterkaitan dan pengorganisasian kegitan produksi yang akan dilakukan dalah dasar waktu atau periode tertentu.
4.      Pengendalian atau Pengawasan
Hal ini merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen Produksi memiliki ruang lingkup yang dibagi menjadi 3 kategori keputusan atau kebijakan utama yang tercakup didalamnya, yakni:
1.      Keputusan atau Kebijakan Mengenai Desain
Dalam hal in, desain tergolong tipe keputusan berjangka panjang atau dalam arti luas meliputi penentuan desain produk yang akan dihasilkan, desain lokasi atau tata letak pabrik, desain atas kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain atas metode dan teknologi pengolahan, desain atas organisasi perusahaan dan desain atas job description dan job specification.
2.      Keputusan atau Kebijakan Mengenai Proses Transformasi (Operations)
Keputusan operasiini berjangka pendek, hal ini juga berkaitan dengan keputusan taktis dan operasional. Di dalamnya mencakup jadwal produksi, gilir kerja (Shift) dari personal pabrik, anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke sub sistem pengolahan dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk.
3.      Keputusan atau Kebijakan Perbaikan Terus Menerus Dari Sistem Operasi
Sifatnya yang berkesinambungan atau terus menerus, maka kebijakan ini bersifat rutin. Kegiatan yang tercakup didalamnya meliputi perbaikan terus menerus mutu keluaran (output), keefektifan dan keefesiensian sitem, kapasitas dan kompetensi para pekerka, perawatan sarana kerja (mesin), serta perbaikan terus menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.

Tahapan Manajemen Produksi
Adapun tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan hasil produksi yang sesuai dengan target yang nantinya akan berpengaruh pada kelangsungan perusahaan. Berikut ini adalah tahapan dari manajemen Produksi:
1.      Perencanaan Produksi
Pada tahap ini, semua rencana produksi di bahas. Dalam tahap ini, setiap anggota tim dapat mengajukan ide produk baru yang relevan dan efektif untuk mewujudkan tujuan organisasi.
Perencanaan produksi ini harus menentukan beberapa hal dalam prosesnya. Hal-hal tersebut seperti jenis barang yang akan diproduksi, bagaimana kualitas barang, berapa jumlah barang, darimana bahan baku dan bagaimana pengendalian produksi.



2.      Pengendalian Produksi
Agar berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat,maka perlu dilakukan pengendalian atau kontrol produksi. Proses ini juga disebut dengan proses penentuan rincian teknis.
Hal-hal yang dilakukan dalam pengendalian produksi seperti: pengaturan jadwal kerja, pengaturan detail rencana sistem kerja dan sebagainya. Tujuan tahapan ini yaitu mengontrol hasil produksi agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

3.      Pengawasan Produksi
Saat proses produksi berlangsung, maka perlu dilakukan pengawasan. Tujuannya agare hasil produksi sesuai dengan yang diharapkan, tepat waktu, tidak kekurangan dan kelebihan biaya produksi, produk sesuai dengan standar kualitas dan lain sebagainya hingga siap diluncurkan ke pasar.


Post a Comment for "Manajemen Produksi"