Kerajaan Hindu Bali
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bali adalah tempat berkembangnya agama Hindu
dan Hampir seluruh Masyarakatnya menjadi penganutnya. Agama Hindu di Bali mulai
tumbuh dan berkembang sejak abad ke – 8, bersamaan dengan pertumbuhan agama
Hindu di Jawa Tengah, Agama Hindu banyak pengaruhnya terhadap kebudayaan
setempat, juga terhadap sistem pemerintah.
Berita Cina menyebutkan pada abad ke – 7 ada
daerah Dwapatan (Bali) yang mempunyai adat yang sama dengan Jawa (Holing).
Prsasti Bali 804 Caka (882 M) menyebutkan pemberian izin pembuatan pertapaan di
bukit Kintamani. Prasasti berangka tahun 896 caka (991 M) isinya menyebutkan
tempat suci dan istana Raja terletak di Singhamandawa dekat Sanur berhuruf Dewa
Nagari dan Bali Kuno. Kitab Usana Bali abad ke 16 menyebutkan Raja Jayapangus
memerintah setelah Raja Jayakusuma. Ia Raja penyelamat Bali yang terkena
malapetakaa karena lupa menjalankan ibadah Raja ini juga mendapat wahyu untuk
melakukan upacara agama kembali yang sekarangsebagai hari Galungan.
Kerajaan Bali terletak pada sebuah Pulau kecil yang tidak
jauh dari daerah Jawa Timur. Dalam perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai
hubungan erat dengan Pulau Jawa. Karena letak pulau itu berdekatan, maka sejak
zaman dulu mempunyai hubungan yang erat. Bahkan ketika Kerajaan Majapahit
runtuh, banyak rakyat Majapahit yang melarikan diri dan menetap di sana. Sampai
sekarang ada kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat Bali dianggap pewaris
tradisi Majapahit.
B.
TUJUAN
1. Ingin
mengetahui letak Kerajaan Bali.
2. Ingin
mengetahui raja-raja Kerajaan Bali.
3. Ingin
mengetahui kehidupan Kerajaan Bali.
4. Ingin
mengetahui penyebab kejayaan Kerajaan Bali.
5. Ingin
mengetahui penyebab kemunduran Kerajaan Bali.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bukti
Sejarah
§ Berasal
dari kitab sejarah dinasti Tang.
§ Di
sebelah timur Ho – ling terletak P’oli dan bahwa negeri Da – pa – tau terletak
disebelah selatan Kamboja.
§ Penduduknya
menulis di atas daun Patra (rontal)
§ Di
dalam berita Cina dikatakan bahwa mayat orang Da – pa – tau diberi bekal
berupa perhiasan (emas) dan dibakar.
§ Prasasti
Bali yang tertua berangka tahun 804 S (882 M) isinya : pemberian izin
kepada para biksu dan pendeta agama Buddha untuk membuat pertapaan di
bukit Cintamani.
§ Prasasti
berangka tahun 818 S (896 M) dan 883 S (911 M) isinya : mengenai tempat sucidan
tidak menyebutkan nama Raja.
§ Prasasti
yang ditemukan di desa Blanjong, dekat Sanur *Permukaan prasasti
ditulissebagian dengan huruf Nagari (huruf India) dan sebagian dengan huruf
Bali kuno, sedangkan bahasanya menggunakan bahasa sansekerta. Angka berupa
Candra Sangkala dan berbunyi“Khecarawahni – Murti artinya tahun 836 S (914 M).
B. Letak
Kerajaan Bali
Kerajaan Bali merupakan sebuah kerajaan yang
terletak di sebuah pulau kecil yang tak jauh dari Jawa Timur dengan
nama yang sama. Kerajaan Bali umumnya bercorak agama Hindu. Dalam perkembangan
sejarahnya, Bali mempunyai hubungan erat dengan Pulau Jawa karena
letak kedua pulau ini berdekatan.
Bahkan ketika Kerajaan Majapahit runtuh, banyak
rakyat Majapahit yang
melarikan diri dan menetap disana. Sampai sekarang ada kepercayaan bahwa
sebagian dari masyarakat Bali dianggap sebagai pewaris tradisi Majapahit. Bali
yang dikenal sebagai “Pulau Dewata” pada zaman duhulu kala, sebelum kedatangan
majapahit terdapat sebuah kerajaan yang muncul pertama kali di bali yaitu
sekitar 914 M yang diketahui dari sebuah prasasti yang ditemukan di desa
blanjong dekat Sanur yang memiliki pantai matahari terbit.
Prasasti itu berangka tahun 836 saka yang menyebutkan
nama rajanya “Khesari Warmadewa” memiliki istana yang ada di Singhadwala.
Khesari Warmadewa adalah Ugrasena pada tahun 915 M - 942 M. Setelah meninggal,
Abu dari jenasah dari raja Ugrasena dicandikan di Air Madatu, lalu beliau
digantikan oleh mahkota Jayasingha Warmadewa (960 M - 975 M). Dikatakan bahwa
raja Jayasingha membangun dua pemandian di desa Manukraya, yang letaknya
sekarang. Pusat Kerajaan Bali pertama di Singhamandawa. Raja pertama
Sri Ugranesa. Beberapa prasasti yang ditemukan tidak begitu jelas menggambarkan
bagaimana pergantian diantara 1 keluarga raja dengan keluarga raja yang
lain. Prasasti yang ditemukan di Jawa Timur hanya menerangkan bahwa Bali pernah
dikuasaiSingasari pada abad ke – 10 & Majapahit abad ke – 14.
C. Raja-
Kerajaan Bali
1. Khesari
Warmadewa yang beristana di Singhadwala menurunkan Wangsa Warmadewa
2. Ugrasena
3. Raja
Haji Tabanendra Warmadewa ia di candikan di Air Mandu
4. Raja
Jayasingha Wamadewa ia membangun pemandian di Desa Manukraya yaitu Pemandian
Tirta Empul dekat tampak Siring tahun 960
5. Raja
Jayasadhu Warmadewa
6. Sri
Maharaja Sri Wijaya Mahdewi
7. Raja
Udayana yang memerintah bersama istrinya yakni Gunapriyadarmapatni yang
melahirkan Airlangga, Marakata, Anak wungsu
8. Marakata
bergelar Marakata Utungga Dewa yang di segani rakyatnya, ia
membangun bangunan suci di Gunung Kawi, Tampak Siring Bali
9. Anak
Wungsu, mengaku penjelmaan Wisnu yang masa pemerintahannya di bantu 10 senopati
rakyat hidup dari bertani, binatang yang berharga adalah Kuda. Untuk
golongan pedagang laki-laki disebut Wanigrama dan untuk perempuan disebut
Wanigrami
10. Raja
Walaprabuk. Raja Jayasakti, pada masa pemerintahanya ada dua kitab
undang-undang yakni Utara Widdi Balawan dan Raja Wacana (Rajaniti)
11. Jayapangus
yang dikenal penyelamat negara karena mengajak rakyatnya kembali melakukan
upacara agama sehingga mendapat wahyu (Hari Galungan)
D. Kehidupan
Kerajaan Bali
1. Kehidupan
Politik
Nama
Bali sudah lama dikenal dalam beberapa sumber kuno. Dalam berita Cina abad ke-7
disebut adanya nama daerah yang bernama Dwa-pa-tan, yang terletak disebelah
timur Kerajaan Holing (Jawa). Menurut para ahli nama Dwa-pa-tan ini sama dengan
Bali. Adat istiadat penduduk Dwa-pa-tan ini sama dengan di Holing,
yaitu setiap bulan padi sudah dipetik, penduduknya menulis dengan daun
lontar, orang yang meninggal dihiasi dengan emas, dan ke dalam mulutnya
dimasukkan sepotong emas sertadiberi harum-haruman, kemudian mayat itu dibakar.
Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan, pengaruh Buddha datang terlebih
dahulu dibandingkan dengan pengaruh Hindu. Prasasti yang berangka tahun 882 M,
menggunakan bahasa Bali menerangkan tentang pemberian i in kepada para biksu untuk mendirikan
pertapaan di Bukit Cintamani. Pengaruh Hindu di Bali berasal dari JawaTimur,
ketika Bali berada di bawah kekuasaan Majapahit. Ketika Majapahit runtuh,
adasebagian penduduk yang melarikan diri ke Bali, sehingga banyak penduduk Bali
sekarangyang menganggap dirinya keturunan dari Majapahit.Prasasti yang
menceritakan raja yang berkuasa di Bali ditemukan di desa Blanjong, dekat
Sanur. Dalam prasasti ini disebutkan bahwa raja yang bernama KhesariWarmadewa,
istananya terletak di Sanghadwala. Prasasti ini ditulis dengan huruf
Nagari(India) dan sebagian lagi berhuruf Bali Kuno, tetapi berbahasa Sanskerta.
Prasasti ini berangka tahun 914 M (836 saka), dalam Candrasengkala
berbunyi Khecara-wahni-murti.Raja selanjutnya yang berkuasa adalah adalah Ugrasena
pada tahun 915 M.Ugrasena digantikan oleh Tabanendra Warmadewa (955-967 M).
Tabanendra kemudian digantikan oleh Jayasingha Warmadewa, ia membangun dua
buah pemandian di desaManukraya. Pemandian ini merupakan sumber air yang
dianggap suci. Jayasinghakemudian digantikan oleh Jayasadhu Warmadewa yang
memerintah dari tahun 975-983M. Tidak banyak berita yang menceritakan masa
kekuasaannya.
2. Kehidupan
Ekonomi
Kehidupan
ekonomi yang berkembang di Bali adalah sektor pertanian. Hal itudapat
dibuktikan dengan kata-kata yang terdapat dalam berbagai prasasti
yangmenunjukkan usaha dalam sektor pertanian, seperti suwah, parlak (sawah
kering), gaga(ladang), kebwan (kebun), dan kaswakas (pengairan sawah).
3. Kehidupan
Sosial Budaya
Struktur
masyarakat Bali dibagi ke dalam empat kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya,
dan Sudra. Tetapi pembagian kasta ini tidak seketat seperti di India. Begitu
puladalam pemberian nama awal pada anak-anak di lingkungan masyarakat Bali
memilikicara yang khas, yaitu:a. Wayan untuk anak pertama; b. Made untuk
anak kedua; c. Nyoman untuk anak ketiga;d. Ketut untuk anak keempat.Tetapi ada
juga nama Putu untuk panggilan anak pertama dari kasta Brahmanadan Ksatria
4. Kepercayaan
Masyarakat
Bali banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan India, terutamaHindu. Sampai
sekarang, masyarakat Bali masih banyak yang menganut agama Hindu. Namun
demikian, agama Hindu yang mereka anut telah bercampur dengan budayamasyarakat
asli Bali sebelum Hindu. Masyarakat Bali sebelum Hindu merupakankelompok
masyarakat yang terikat oleh hubungan keluarga dan memuja roh-roh
nenek moyang yang mereka anggap dapat menolong dan melindungi kehidupan
keluarga yang masih hidup. Melalui proses sinkretisme ini, lahirlah agama Hindu
Bali yang bernama Hindu Dharma.
E. Penyebab
Kejayaan
1. Naik
tahtanya Dharmodayana. Pada masa pemerintahnnya, system pemerintahan Kerajaan
Bali semakin jelas.
2. Perkawinan
antara Dharma Udayana dengan Mahendradata yang merupakan putri dari raja
Makutawangsawardhana dari Jawa Timur, sehingga kedudukan Kerajaan Bali semakin
kuat.
F. Penyebab
Kemunduran
Dikisahkan seorang raja
Bali yang saat itu bernama Raja Bedahulu atau yang dikenal dengan nama
Mayadenawa yang memiliki seorang patih yang sangat sakti yang bernama Ki Kebo
Iwa. Kedatangan Gadjah Mada dari kerajaan majapahit ke Bali adalah ingin
menaklukan Bali di bawah pimpinan Kerajaan Majapahit, namun karena tidak mampu
patih Majapahit itu mengajak Ki Kebo Iwa ke jawa dan disana disuruh membuat
sumur dan setelah sumur itu selesai Ki Kebo Iwa di kubur hidup-hidup dengan tanah
dan batu namun dalam lontar Bali Ki Kebo Iwa tidak dapat dibunuh dengan cara
yang mudah seperti itu. Tanah dan batu yang dilemparkan ke sumur balik
dilemparkan ke atas. Pada akhirnya dia menyerahkan diri sampai ia merelakan
dirinya untuk dibunuh baru dia dapat dibunuh. Setelah kematian Ki Kebo Iwa,
Bali dapat ditaklukan oleh Gadjah Mada pada tahun 1343.
1. Patih Kebo Iwa yang berhasil dibujuk untuk pergi ke
Majapahit, sesampainya di Majapahit Kebo Iwa dibunuh.
2. Patih Gajah Mada yang berpura-pura menyerah dan minta
diadakan perundingan di Bali, lalu ia menangkap raja Bali yaitu Gajah Waktra
sehingga kerajaan Bali berada di bawah kekuasaan Majapahit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerajaan Bali muncul pada abad ke 9 yang di perintah oleh
Raja Sri Kesariwarmadewa, Udayana dan anak Wungsu. Tahun 915 Raja Bali Ugrasena
berhasil membangun Kerajaan Bali dan berkembang dan serta menjalin persahabatan
Mataram, dan di tandai perkawinana Udayana Wamadewa (956-1022) kawin dengan
putri Makutawangsa Whardana yang bernama Mahendratta, hubungan berlanjut
setelah putra Udayana yang bernama Airlangga menikah dengan putri Darmawangsa
Tguh sampaia khirnya terjadi perlaya 1016. Karena diserang oleh Raja Wurawari
dari Wengker yang merupakan sekutu Sriwijaya. Pada masa pemerintahan anak
Wungsu (1049-1077) berhasil dibangun Candi Tampak Siring. Pengganti Anak
Wungsu, Jaya Sakti, Jayapangus dan Bedahulu adalah raja lemah dan akhirnya
ditaklukan oleh Gajah Mada dalam meluaskan KerajaanMajapahit
B. Saran
Tiada sesuatupun yang sempurna di dunia ini, begitu juga
dengan makalah yang penulis susun ini juga masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran akan penulis terima dengan senang hati demi
melengkapi makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/penyebab-kejayaan-dan-kemunduran.html
Post a Comment for "Kerajaan Hindu Bali"