Komplikasi kehamilan trimester I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Awal kehamilan ditandai berdasarkan
menstruasi terakhir pada wanita. Banyak
perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan
pertamakehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat
bagi bayi.Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari
pertama periode terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua
minggusebelum ovulasi dan konsepsi terjadi.Hal ini sering disebut dalam tiga
bagian yangdisebut trimester. Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu,
yang keduadari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita
mungkinmenemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama
kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester pertama. Pembagian
trimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan pengelolaan kehamilan.
Trimester pertama merupakan saat
perubahan besar dalam tubuh seorangwanita, dan akan mengalami perubahan dengan
cara yang unik. Beberapa wanitalangsung tahu bahwa mereka telah hamil,
sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil bahkan setelah tes
kehamilan positif dan dokter telah mengkonfirmasi. Trimester pertama dapat
membawa peningkatan energi dan rasa kesejahteraan. Beberapa wanita mungkin
merasa lelah dan emosional. Lain mungkin
tidak melihat banyak perubahan sampai
kemudian pada kehamilan.Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin
perlu membuat perubahan ke rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur
lebih awal atausering makan, makanan kecil.
Untungnya, sebagian besar
ketidaknyamanan tersebutakan hilang selama kehamilan berlangsung.Dan sebagian
perempuan bahkanmungkin tidak merasakan adanya ketidaknyamanan semua ini. Jika
wanita pernahhamil sebelumnya, mungkin merasakan adanya perbedaan kali ini.Sama
seperti perbedaan disetiap wanita, demikian juga di setiap kehamilan. kehamilan
yang terjadi pada kehamilan usia 14 – 28 Minggu. kehamilan yang terjadi pada
kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan).
Terdapat beberapa tanda dan gejala
kehamilan untuk memastikan apakah seseorang benar – benar hamil atau
tidak.Tanda dan gejala kehamilan ini digolongkan sesuai dengan signifikansi
dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi
: tanda subyektif, tanda obyektif dan bukti absolut kehamilan.
Gejala gejala umum; beberapa wanita
mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi perasaan mudah lelah, pusing dan
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur. Quickening; berarti perasaan pertama
adanya kehidupan.Sensasi getaran ini seperti kupu – kupu terbang, dirasakan
pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau minggu ke 20 pada wanita
yang pernah hamil sebelumnya. Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering
mengganggu istirahat ibu. Dispnea, peningkatan urinasi, nyeri punggung,
konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita pada kehamilan tahap
akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Posisi yang nyaman sulit didapat, biasanya ibu hamil
menjadi semakin tidak sabar menanti saat-saat semuanya berlalu.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang
dibahas dalam makalah ini adalah bagaimanakah komplikasi kehamilan trimester I?
C.
Tujuan
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan komplikasi
kehamilan trimester I.
D.
Manfaat
Manfaat yang
diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
Penulis dapat
memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang komplikasi
kehamilan trimester I
2.
Pembaca dapat
memperoleh pengetahuan dan pemahaman komplikasi
kehamilan trimester I.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tanda bahaya
kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat
terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau
tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,2003).
Menurut
Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan
yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan
pendeteksian dini adanya komplikasi / penyakityang mungkin terjadi selama hamil
muda.
B.
Komplikasi Kehamilan Trimester I
Macam komplikasi
kehamilan trimester I yaitu terdiri dari:
1. Mual muntah berlebih
Kebanyakan
ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual dan
kadang-kadang muntah.Keadaan ini normal dan akan hilang dengan sendirinya pada
kehamilan lebih dari 3 bulan. Tetapi, bila ibu tetap tidak mau makan, muntah
terus-menerus sampai ibu lemah dan tak dapat bangun, keadaan ini berbahaya bagi
keadaan jani dan kesehatan ibu.
a.
Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1)
Makan sedikit tapi sering
2)
Hindari makanan yang sulit dicerna
dan berlemak
3)
Jaga masukan cairan, karena cairan
lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.
4)
Selingi makanan berkuah dengan
makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian
makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5)
Jahe merupakan obat alami untuk
mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain.
6)
Isap sepotong jeruk yang segar
ketika merasa mual
7)
Hindari hal–hal yang memicu mual,
seperti bau, gerakan atau bunyi
8)
Istirahat cukup
9)
Hindari hal–hal yang membuat Anda
berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)
b.
Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa
terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang
disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati,
2003:2)
2. Penglihatan Kabur
Penglihatan
menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat,
sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral
(nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.
Perubahan
penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah
visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan
visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat
bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain itu
adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan
adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan
adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri
atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).
a.
Penanganan Umum
1)
Jika tidak sadar atau kejang. Segera
dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan
gawat darurat.
2)
Segera dilakukan penilaian terhadap
keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit
sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
c.
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia.
3. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan
pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada masa awal kehamilan, ibu
akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar waktu terlambat
haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan normal, perdarahan
kecil dalam kehamilan adalah pertanda dari “Friabel cervik”.
Perdarahan
semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi. Jika
terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa sakit pada
ibu. Perdarahan ini bisa berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan
ektopik. Pada akhir kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
banyak dan kadang-kadang tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.
Perdarahan ini dapat dibagi menjadi beberapa macam,yakni:
1)
Perdarahan melalui jalan lahir pada
kehamilan sebelum 3 bulan dapat disebabkan oleh keguguran atau keguguran yang
mengancam. Ibu harus segera meminta pertolongan bidan atau dokter. Janin
mungkin masih dapat diselamatkan. Bila janin tak dapat diselamatkan, ibu perlu
mendapat pertolongan agar kesehatannya terjaga.
2)
Perdarahan melalui jalan lahir
disertai nyeri perut bawah yang hebat, pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan,
meupakan keadaan sangat berbahaya. Kehidupan ibu terancam, ia harus langsung di
bawa ke rumah sakit untuk diselamatkan jiwanya.
3)
Perdarahan kehamilan 7-9 bulan,
meskipun hanya sedikit, merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera
mendapat pertolongan di rumah sakit.
4)
Perdarahan yang banyak, segera atau
dalam 1 jam setelah melahirkan, sangat berbahaya dan merupakan penyebab
kematian ibu paling sering. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu
kurang dari 2 jam. Ibu perlu segera ditolong untuk penyelamatan jiwanya.
5)
Perdarahan pada masa nifas (dalam 42
hari setelah melahirkan) yang berlangsung terus-menerus, disertai bau tak sedap
dan demam, juga merupakan tanda bahaya. Ibu harus segera di bawa ke rumah
sakit.
a.
Penanganan Umum
Siapkan
fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum
ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur).
Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok
belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu
dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera
memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena.
Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan.
4. Bengkak pada muka dan tangan
Hampir
separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya
muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkan
lebih tinggi. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada
muka dan tangan tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan
fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre
eklamsia.
Sistem kerja
ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil mempengaruhi system kerja tubuh
sehingga menghasilkan kelebihan cairan. Ini dapat terlihat setelah kelahiran,
ketika pergelangan kaki yang bengkak secara temporer semakin parah. Ini
dikarenakan jaringan tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin selama dalam kandungan tidak lagi dibutuhkan dan akan
dibuang setelah sebelumnya diproses oleh ginjal menjadi urin. Oleh karena
ginjal belum mampu bekerja secara optimal, kelebihan cairan yang menempuk
dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu memprosesnya lebih
lanjut. Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang,
terlihat mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.
Kram kaki
sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram dihubungankan dengan kadar
garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi. Pengobatan cina menganggap kram ada
hubungannya dengan kekurangan energi pada darah dan ginjal.
Perawatan diri untuk ibu hamil yang mengalami kram
kaki:
1)
Selama akhir masa kehamilan,
berbaringlah dengan kaki lebih tinggi dari badan sesering mungkin, ini tidak
hanya membuat libu hamil beristirahat lebih nyaman, tetapi juga meningkatkan
aliran energi pada saluran ginjal.
2)
Hindari pemakaian jenis sepatu
tertentu pada akhir kehamilan, terutama yang terbuat dari kulit akan melar dan
longgar saat libu hamil ingin memakainya saat melahirkan.
3)
Jika bengkak terjadi pada tangan dan
jari, pastikan untuk melepaskan cincin sebelum terlalu sempit. Jika ibu hamil
lupa dan tetap memakainya cincin itu perlu dipotong agar tidak terjadi
penyumbatan.
4)
Jika ibu hamil menderita kram jangan
menambahkan garam pada makanan karena dapat meningkatkan risiko terjadinya
penumpukan cairan. Ketika kram terjadi ulurkan sejauh mungkin untuk mencegah
kontraksi otot.
5)
Kompreskan daun kubis (lebih baik
yang berwarna hijau tua) di sekeliling kaki ibu hamil kemudian dibasuh, tetapi
jangan cuci daun tersebut, lalu dinginkanj di lemari es kemudian dibalutkan di
kaki. Biarkan sampai lembab dan layu kemudian ganti dengan yang baru sampai
bengkak membaik.
a.
Penanganan Umum
1)
Istirahat cukup
2)
Mengatur diet, yaitu meningkatkan
konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat serta lemak.
3)
Kalau keadaan memburuk namun
memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi
keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
b.
Komplikasi
Kondisi ibu
disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda–tanda
oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah
tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan
laboratorium.
5. Gerak Janin Berkurang atau Tidak Ada
Ibu mulai
merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah.
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi
akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik. Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal
ini merupakan suatu risiko tanda bahaya. Bayi kurang bergerak seperti biasa
dapat dikarenakan oleh aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan
psikologis ibu maupun kecelakaan sehingga aktivitas bayi di dalam rahim tidak
seperti biasanya.
a.
Penanganan Umum
1)
Memberikan dukungan emosional pada
ibu
2)
Menilai denyut jantung janin (DJJ):
a) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai
ulang; b) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan
menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109)
b.
Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD
dan featal distress
6. Ketuban pecah sebelum waktunya
(KPSW)
Biasanya
ketuban pecah menjelang persalinan, setelah ada tanda awal persalinan seperti
mulas dan keluarnya lendir, bercampu rsedikit darah.Cairan ketuban biasanya
berwarna jernih kekuningan.
Bila ketuban
telah pecah dan cairan ketuban keluar sebelum ibu mengalami tanda-tanda
persalinan, janin dan ibu akan mudah terinfeksi. Hal ini berbahaya bagi ibu
maupun janin.Ibu perlu segera mendapat pertolongan bidan terdekat untuk di bawa
ke rumah sakit.
a.
Penanganan Umum
1)
Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada
dengan USG
2)
Dilakukan pemeriksaan inspekulo
(dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan
membedakan dengan urin.
3)
Jika ibu mengeluh perdarahan akhir
kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
4)
Mengobservasi tidak ada infeksi
5)
Mengobservasi tanda–tanda inpartu
(Saifuddin, 2002: 112)
b.
Komplikasi
1)
Perdarahan pervaginam dengan nyeri
perut, pikirkan solusio plasenta
2)
Tanda–tanda infeksi (demam, cairan
vagina berbau)
3)
Jika terdapat his dan darah lendir,
kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)
7. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri
abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal.
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa
berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks,
persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi
plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
a.
Penanganan Umum
1)
Lakukan segera pemeriksaan umum
meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
2)
Jika dicurigai syok, mulai
pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena
keadaan dapat memburuk dengan cepat.
3)
Jika ada syok segera terapi dengan
baik (Saifuddin, 2002: 98)
b.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada
nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik; pre-eklampsia;
persalinan prematur; solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens
(Irma,2008:7)
8. Sakit Kepala Hebat
Sakit kepala
bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang
normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius
adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
a.
Penanganan Umum
1)
Jika ibu tidak sadar atau kejang,
segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat
daruratan.
2)
Segera lakukan observasi terhadap
keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil
mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya.
(Saifuddin, 2002 : 33)
b.
Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat
merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita
hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,
koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)
9. Kejang
Pada umumnya
kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala
sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002).
a.
Penanganan
1)
Baringkan pada sisi kiri tempat
tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi
secret, muntahan, atau darah
2)
Bebaskan jalan nafas
3)
Hindari jatuhnya pasien dari tempat
tidur
4)
Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin,
2002:34)
b.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok,
eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
10. Selaput Kelopak Mata Pucat
Anemia
adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel
darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai
untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi. Anemia sering terjadi pada
kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah
terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat
daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume,
jumlah atau persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat
mengakibatkan anemia.
a.
Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum
tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)
b.
Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan
memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan
trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan
kongenital, abortus/ keguguran. (Ayurai, 2009: 4).
11. Demam tinggi
Ibu hamil
menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
a.
Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan:
istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002:
84)
b.
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat
mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing),
pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Awal kehamilan ditandai berdasarkan
menstruasi terakhir pada wanita. Banyak
perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan
pertamakehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat
bagi bayi.Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari
pertama periode terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua
minggusebelum ovulasi dan konsepsi terjadi.Hal ini sering disebut dalam tiga
bagian yangdisebut trimester. Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu,
yang keduadari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita
mungkinmenemukan versi yang sedikit berbeda dari periode waktu selama
kehamilannya.Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama trimester pertama. Pembagian
trimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan pengelolaan kehamilan.
Trimester pertama merupakan saat
perubahan besar dalam tubuh seorangwanita, dan akan mengalami perubahan dengan
cara yang unik. Beberapa wanitalangsung tahu bahwa mereka telah hamil,
sedangkan orang lain mungkin tidak yakin mereka sedang hamil bahkan setelah tes
kehamilan positif dan dokter telah mengkonfirmasi.
B. Saran
Sebagai
seorang bidan, dalam melakukan pelayanan kebidanan sebaiknya kita harus
memberikan informasi yang jelas kepada ibu mengenai komplikasi kehamilan trimester
I agar mereka dapat bertindak sedini mungkin jika mengetahui adanya komplikasi
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ananta. 2009. Permasalah Pada
Kehamilan Muda. Jakarta : Rineka Cipta
Curtis,G.B.2002. Tanya Jawab
Seputar Kehamilan. Jakarta.
Hanifa, W. 2007. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Kusmiyati, Y. DKK. 2008. Perawatan
Ibu Hamil. Jakarta
Prawirohardjo, 2001. Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
Nurweni,
2009. Gambaran Tingkat pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester I TentangTanda Bahaya Kehamilan di RB Citra
Prasasti I Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Karya Tulis Ilmiah.
Post a Comment for "Komplikasi kehamilan trimester I"