Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Larutan elektrolit dan non elektrolit

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Larutan  adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Baik pada larutan ataupun sistem dispersi, zat terlarut dapat berupa padatan, cairan atau gas. Bahkan bila zat terlarut adalah cairan, tidak ada kesulitan dalam membedakan peran pelarut dan zat terlarut bila kuantitas zat terlarut lebih kecul dari pelarut. Namun, bila kuantitas zat terlarut dan pelarut, sukar untuk memutuskan manakah pelarut mana zat terlarut. Dalam kasus yang terakhir ini, Anda dapat sebut komponen 1, komponen 2, dst.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian larutan?
2.      Bagaimana sifat hantar listrik larutan?
3.      Bagaimana larutan elektrolit dan nonelektrolit?
4.      Bagaimana elektrolit kuat dan elektrolit lemah
5.      Bagaimana senyawa elektrolit?




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Larutan
     Larutan adalah suatu campuran homogeny antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel dari komponen-komponen penyusunnya tersebut secara merata. Komponen-komponen larutan adalah pelarut atau (Biasanya dengan jumlah lebih banyak) dan zat terlarut (Biasanya dengan jumlah sedikit). Dikegiatan ini, jenis pelarut yang akan dibahas adalah air. Air berbagai alasan mengapa air merupakan pelarut yang umum ditemui dan digunakan. Hal ii antara lain karena ketersediaan air yang melimpah dialam. Disamping itu, sifat air yang mampu melarutkan berbagai macam zat, menyebabkan reaksi kimia sebagian besar berlangsung dalam pelarut air dapat membentuk larutan.
     Tetapi tidak hany semua larutan berwujud cair saja, misalnya udara yang merupakan campuran dari berbagai macam gas. Ada juga campuran berupa padatan, misalnya emas 23 karat yang merupakan campuran logam emas dan tembaga.

B.     Sifat Hantar Listrik Larutan
1.      Konduktor
Suatu bahan yang dapat menghantarkan listrik. Konduktor pada umumnya terbuat dari logam dan zat cair yang mengandung asam dan garam. Konduktor yang baik adalah konduktor yang memilki jenis tahanan (resistansi) yang kecil. Logam terbaik yang dapat digunakan sebagai konduktor adalah emas, selanjutnya berurutan adalah perak, tembaga, almunium, zink dan yang terakhir memilki reistansi atau tahanan yang besar adalah besi. Emas sebagai konduktor yang sangat baik memilki resistansi atau tahanan yang rendah oleh karena itu banyak peralatan gadget yang memakai bahan emas dalam pembuatan chipnya. Tetapi karena mahal harganya, maka secara ekonomis logam tembaga dan almunium yang sering digunakan
                         
2.      Isolator
Suatu bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Contohnya adalah kertas, kayu, plastik, kaca, teflon, dan sebagainya. Bahan isolator biasanya digunakan sebagai pelindung dari bahan konduktor agar kita terlindungi dari listrik yang mengalir di bahan konduktor. Bahan isolator juga sering digunakan sebagai penopang beban atau pemisah antara konduktor.

3.      Semikonduktor
Suatu bahan yang berada diantara tengah-tengah antara konduktor dan isolator, artinya semikonduktor akan bersifat isolator apabila tidak mendapatkan aliran arus listrik, akan tetapi dengan perlakuan tertentu (perubahan suhu sekitar, pemberian arus listrik, atau persyaratan sistem kerja semikonduktor yang lain) semikonduktor dapat bersifat konduktor. Bahan yang digunakan untuk pembuatan semikonduktor adalah Silikon (Si) dan germanium (Ge). Bahan semikonduktor biasanya sering digunakan untuk pembuatan komponen elektro. Contohnya adalah Dioda dan Transistor. Untuk menggunakan bahan semikonduktor harus tahu terlebih dahulu karakter atau spesifikasinya agar berfungsi secara baik. Jika tida memenuhi syarat pengoperasianya, maka bahan semikonduktor akan tidak berfungsi dengan baik atau bisa jadi rusak.

C.    Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
1.      Larutan Elektrolit
adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik jika larutan tersebut mengandung partikel-partikel yang bermuatan listrik (ion-ion) dan bergerak bebas didalam larutannya,Zat elektrolit yang terurai sempurna di dalam air disebut Elektrolit Kuat dan larutan yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Kuat. Zat elektrolit yang hanyak terurai sebagian membentuk ion-ionnya di dalam air disebut Elektrolit Lemah dan larutan yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Lemah.
https://zonaliakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/et-1.png?w=300&h=231

2.      Larutan Non-Elektrolit
Larutan Non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantar listrikSedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler.
https://zonaliakimiapasca.files.wordpress.com/2011/05/pengertian-non-elek.png?w=300&h=243

Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
·         Larutan urea
·         Larutan sukrosa
·         Larutan glukosa
·         Larutan alkohol dan lain-lain

D.    Elektrolit Kuat Dan Elektrolit Lemah
1.      Larutan elektrolit kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion – ion karena terurai sempurna, maka harga derajat ionisasi (ά ) = 1. Banyak sedikit elektrolit menjadi ion dinyatakan dengan derajat ionisasi ( ά ) yaitu perbandingan jumlah zat yang menjadi ion dengan jumlah zat yang di hantarkan. Yang tergolong elektrolit kuat adalah :
·         Asam – asam kuat
·         Basa – basa kuat
·         Garam – garam yang mudah larut
Ciri – ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu lampu pijar akan menyala terang dan  timbul gelembung – gelembung di sekitar elektrode. Larutan elektrolit kuat terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat terurai sempurna membentuk ion positif ( kation ) dan ion negatif (anion). Arus listrik merupakan arus electron. Pada saat di lewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, electron tersebut dapat di hantarkan melalui ion – ion dalam larutan, seperti ddihantarkan oleh kabel. Akibatnya lampu pada alat uji elektrolit akan menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna dalam larutan. Contoh : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, NaOH, KOH, dan NaCL.
2.      Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar 0 < ά > 1. Larutan elektrolit lemah mengandung zat yang hanya sebagian kecil menjadi ion – ion ketika larut dalam air. Yang tergolong elektrolit lemah adalah :
·         Asam – asam lemah
·         Garam – garam yang sukar larut
·         Basa – basa lemah
Adapun larutan elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala, tetapi menimbulkan gas termasuk ke dalam larutan elektrolit lemah. Contohnya adalah larutan ammonia, larutan cuka dan larutan H2S.
E.     Senyawa Elektrolit
1.      Senyawa Ion
Senyawa ion terdiri dari ion-ion. Dalam padatan, ion-ion itu tidak bergerak bebas, sehingga senyawa ion dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Akan tetapi jika senyawa ion dilelehkan atau dilarutkan, maka ion-ionnya dapat bergerak bebas, sehingga lelehan dan larutan senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik. Contoh zat elektrolit : NaCl, KCl, Na2SO4, dll
2.      Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen bterdiri dari molekul-molekul. Molekul bersifat netral dan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Akan tetapi sebahagian molekul bersifat polar, misalnya molekul air, HCl, H2SO4, CH3COOH, senyawa kovalen yang bersifat polar, dalam larutannya dapat menghantarkan listrik. Sedangkan senyawa kovalen non polar dalam larutannya tidak dapat menghantarkan arus listrik.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
     Larutan adalah suatu campuran homogeny antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel dari komponen-komponen penyusunnya tersebut secara merata. Komponen-komponen larutan adalah pelarut atau (Biasanya dengan jumlah lebih banyak) dan zat terlarut (Biasanya dengan jumlah sedikit). Dikegiatan ini, jenis pelarut yang akan dibahas adalah air. Air berbagai alasan mengapa air merupakan pelarut yang umum ditemui dan digunakan. Hal ii antara lain karena ketersediaan air yang melimpah dialam. Disamping itu, sifat air yang mampu melarutkan berbagai macam zat, menyebabkan reaksi kimia sebagian besar berlangsung dalam pelarut air dapat membentuk larutan.
     Tetapi tidak hany semua larutan berwujud cair saja, misalnya udara yang merupakan campuran dari berbagai macam gas. Ada juga campuran berupa padatan, misalnya emas 23 karat yang merupakan campuran logam emas dan tembaga.

B.     Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Sapariyah, Budi, dkk. 2004. KIMIA. Demak: Dinas Pendidikan.
Sudarmo, Unggul. 2006. KIMIA (untuk SMA kelas X). Surakarta: Phibeta.
Purba, Michael. 2003. Kimia 1B. Jakarta: Erlangga.


Post a Comment for "Larutan elektrolit dan non elektrolit"