Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Polindes


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian terpenting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Melalui upaya pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Kondisi spesifik geografi dan demografi mengakibatkan kurangnya sarana dan prasarana serta tenaga pelayanan kesehatan baik dari sisi kuantitas dan kualitas. Dinas kesehatan sebagai institusi kesehatan memiliki tanggung jawab dalam menurunkan masalah kesehatan masyarakat dan memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan SDM berkualitas dalam upaya peningkatan drajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh, merata, terjangkau dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat.
Pondok bersalin desa (polindes) adalah salah satu bentuk peran serta masyarakat dalammenyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak lainnya,termasuk kb di desa (depkesri, 1999) polindes dirintis  an dikelola oleh pamong desasetempat. Berbeda dengan posyandu yang pelaksanaannya dilakukan oleh kader didukungoleh petugas puskesmas, maka petugas polindes pelayanannya tergantung pada keberadaan bidan, oleh karena pelayanan di polindes merupakan pelayan profesi kebidanan.Kader masyarakat yang paling terkait dengan pelayanan di polindes adalah dukun bayi,oleh karena itu polindes dimanfaatkan pula sebagai sarana untuk meningkatkan kemitraan bidan dan dukun bayi dalam pertolongam persalinan. Kader posyandu dapat pula berperan di polindes seperti perannya dalam melaksanakan kegiatan posyandu yaitu dalam Penggerakan.masyarakat dan penyuluhan.

B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.


2.      Tujuan khusus
a.       Meningkatkan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk secara mandiri
b.      Meningkatkan kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Polindes
Merupakan salah satu bentuk UKBM (Usaha Kesehatan Bagi Masyarakat) yang didirikan masyarakat oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA-KB serta pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan Bidan. (Ambarwati retna,2009).
Suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah sebagai kelengkapan dari pembangunan kesmas untuk memberikan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) dikelola oleh bidan desa (bides) bekerjasama dengan dukun bayi dibawah pengawasan dokter puskesmas setempat.
Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang merupakan wujud nyata bentuk peran serta masyarakat didalam menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak lainnya, termasuk KB di desa. (Dinkes, 1999)

B.     Tujuan Polindes
·         Tujuan umum:
Meningkatnya jangkauan dan mutu pelayanan KIA-KB termasuk pertolongan dan penanganan pada kasus gagal.

·         Tujuan khusus       :
1.      Meningkatnya pembinaan dukun bayi dan kader kesehatan.
2.      Meningkatnya kesempatan untuk memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan bagi ibu dan keluarganya.
3.      Meningkatnya pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangan bidan.
4.      Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan ANC dan partus normal di tingkat desa,
5.      Meningkatkan pembinaan dukun bayi oleh bidan desa.
6.      Meningkatkan yankes bayi dan anak sesuai dengan kewenangannya.
C.    Visi dan Misi Polindes
·         Visi
Dari hasil musyawarah semua staf / petugas kesehatan Dinas Kesehatan dalam menetapkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang, maka ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang adalah
·         Misi
Misi merupakan proses untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, adapun Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang yang tercantum dalam rencana stratejik adalah:
1.      Memantapkan Manajemen Kesehatan Yang Dinamis Dan Akuntabel
2.      meningkatkan Jangkauan Dan Kualitas Pelayanan Yang Paripurna kepada Masyarakat
3.      Memberdayakan Masyarakat dan Swasta
4.      Meningkatkan Manfaat dan Optimalisasi Sarana Dan Prasarana Kesehatan Dalam Upaya Pemberian Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat
5.      Meningkatkan Kemitraan Lintas Program dan Lintas Sektor dalam Upaya Efisiensi, Efektifitas dan Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Masyaraka.

D.    Kegiatan Polindes
Adapun kegiatan dari polindes yaitu :
1.      Memeriksa kehamilan, termasuk memberikan imunisasi TT pada bumil dan mendeteksi dini resiko tinggi kehamilan.
2.      Menolong persalinan normal dan persalinan dengan resiko sedang.
3.      Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui.
4.      Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, anak balita dan anak pra sekolah, serta imunisasi dasar pada bayi.
5.      Memberikan pelayanan KB.
6.      Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan persalinan yang beresiko tinggi baik ibu maupun bayinya.
7.      Menampung rujukan dari dukun bayi dan dari kader (posyandu, dasa wisma).
8.      Merujuk kelainan ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.
9.      Melatih dan membina dukun bayi maupun kader (posyandu, dasa wisma).
10.  Memberikan penyuluhan kesehatan tentang gizi ibu hamil dan anak serta peningkatan penggunaan ASI dan KB.
11.  Mencatat serta melaporkan kegiatan yang dilaksanakan kepada puskesmas setempat.

Kegiatan Utama Polindes
1.      Pengamatan dan kewaspadaan dini (survey penyakit, surveilans gizi, surveilans perilaku beresiko, sueveylans lingkungan dan masalah kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan dasar
2.      Promosi kesehatan, penyehatan lingkungan dan lain-lain
Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan edukatif atau kemasyarakatan yang dilakukan melalui musyawarah mufakat yang disesuaikan kondisi dan potensi masyarakat setempat

E.     Sasaran Polindes
1.      Bayi berusia kurang dari 1 tahun
2.      Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
3.      Ibu hamiL
4.      Ibu menyusui
5.      Ibu nifas
6.      Wanita usia subur.
7.      Kader
8.      Masyarakat setempat.

F.     Manfaat Polindes
1.      Bagi masyarakat
a.       Permasalahan didesa dapat terdekteksi dini, sehingga bisa ditangani cepat dan diselekaikan, sesauai kondisi, potensi dan kemampuan yang ada
b.      Memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang dekat
2.      Bagi kader
a.       Mendapat informasi awal di bidang kesehatan
b.      Mendapat kebanggaan, dirinya lebih berkarya bagi masyarakat
3.      Bagi puskesmas
a.       Memperluas jangkauan pelayanan puskesmas dengan mengoptimalkan sumber data secara efisien dan efektif
b.      Mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan ,asyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama
4.      Bagi sektor lain
a.       Dapat memadukan kegiatan sektornya dengan bidang kesehatan
b.      Kegiatan pemberdayaan mesyarakat dapat dilakukan lebih efektif dan efisien









BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Polindes didirikan oleh masyarakat dengan di dasarkan pada kelengkapan pembangunan desa. Dan untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat desa. Dengan letak yang stategis polindes dapat dijangkau masyarakat desa dengan mudah. Meskipun polindes itu sederhana, itu semua tidak mengurangi pelayanan dan alat-alat kesehatan memedai yang digunakan petugas tidak mengurangi kualitas pelayanan polindes tersebut.
Tarif yang di patok ditetapkan oleh puskesmas dan sesuai dengan masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang ada   yaitu, Pemeriksaan kehamilan,imunisasi  TT, deteksi resti, Menolong persalinan normal dan resiko sedang,Pelayanan  kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui, Pelayanan kesehatan neonatal, bayi, balita, anak prasekolah dan imunisasi, Pelayanan KB dan, dan pertolongan pertama pada hamil resti.

B.     Saran
Polindes seharusnya ditempatkan di lokasi yang luas, agar dapat menmbah pelayanan yang kurang di desa tersebut. Menambah kegiatan di polindes agar tingkat kesehatan masysratkat lebih maju. 





DAFTAR PUSTAKA

Wijono,D., 1997, Manajemen Kepemimpinan Dan Organisasi kesehatan, Airlangga press, Surabaya.
Depkes RI., 1994, Pedoman Pembinaan Teknisi Bidandi Desa, Dit. Jend. Binkesmas, Depkes RI, Jakarta
Departemen Kesehatan RI., 1991. Pedoman Pelayanan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas. Jakarta.
Ambarwati,Eny Retna. 2009.Asuhan Kebidanan Komunitas.Yogyakarta: Nuha Medika



Post a Comment for "Polindes"