Sistem arus listrik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Arus
listrik adalah
banyaknya muatan
listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit
listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan
sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere () seperti di dalam
jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang
terjadi pada petir.[2][3] Dalam
kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan
sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus
listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan internasional untuk arus
listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di
antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Arus listrik mengalir
dalam suatu rangkaian karena adanya beda potensial antara dua titik dalam
rangkaian yaitu dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah.
Agar arus terus mengalir dalam rangkaian harus ada alat yang dapat
mempertahankan beda potensial yang disebut sumber gaya gerak listrik. Sumber
gaya gerak listrik adalah suatu alat yang dapat mengubah energi kimia, gerak
atau energi bentuk lain ke bentuk energi listrik yang diperlukan untuk
mempertahankan muatan listrik terus mengalir secara kontinyu. Jadi GGL
merupakan beda potensial dan GGL dapat menyebabkan arus mengalir, sehingga
sumber GGL dapat juga dikatakan sumber beda potensial atau sumber arus listrik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP GAYA GERAK LISTRIK
Batu
baterai yang bertuliskan 1,5 V menunjukkan Gaya
Gerak Listrik yang dapat
dibangkitkan oleh batu baterai tersebut. Gaya gerak listrik merupakan beda potensial yang terukur antara
kutub-kutub sel (misalnya batu baterai) yang terukur ketika sumber tidak
mengalirkan listrik. Gaya Gerak Listrik biasa disingkat dengan GGL, diberi lambang E dengan
satuan volt (J/C). Nilai GGL juga
menunjukkan kemampuan sebuah sumber untuk memindahkan 1 C muatan dari kutub
satu ke kutub lainnya.
Arus listrik adalah
banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar per satuan waktu.
Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Muatan listrik
bergerak ketika terjadi aliran elektron. Adapun aliran elektron bergerak ketika
terjadi beda potensial. Apabila beda potensial diusahakan selalu ada, arus
listrik akan selalu mengalir. Beda potensial dapat dihasilkan di dalam elemen
listrik, misalnya elemen volta, batu baterai, dan akumulator (aki). Setiap
elemen listrik memiliki dua kutub, yaitu kutub positif dan kutub
negatif. Di dalam elemen listrik tersebut terjadi reaksi kimia yang akan
menimbulkan beda potensial di antara kedua kutub tersebut.
Arus listrik
mengalir dalam suatu rangkaian karena adanya beda potensial antara dua titik
dalam rangkaian yaitu dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial
rendah. Agar arus terus mengalir dalam rangkaian harus ada alat yang dapat
mempertahankan beda potensial yang disebut sumber gaya gerak listrik. Sumber
gaya gerak listrik adalah suatu alat yang dapat mengubah energi kimia, gerak
atau energi bentuk lain ke bentuk energi listrik yang diperlukan untuk
mempertahankan muatan listrik terus mengalir secara kontinyu.
Berdasarkan arus yang dihasilkan, sumber arus dibedakan menjadi :
1. Sumber arus AC
(Alternating Curent ) adalah sumber arus listrik yang menghasilkan arus
bolak-balik. Misalnya : Generator, dinamo sepeda.
2. Sumber arus DC
(Direct Curent ) adalah sumber arus listrik yang menghasilkan arus searah.
Misalnya : elemen
B. SUSUNAN DAN CARA KERJA ELEMEN
LISTRIK PRIMER DAN SEKUNDER
Elemen listrik
adalah sumber arus listrik searah yang berasal dari reaksi kimia. Ketika
digunakan elemen mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Di dalam elemen
listrik terdapat elektrolit yang merupakan zat kimia yang dapat menghantarkan
arus listrik. Berdasarkan sifat bahan yang digunakan elemen dibedakan menjadi :
1. Elemen primer adalah elemen
yang reaksi kimia didalamnya tidak dapat diperbaharui lagi. Sehingga jika
energi listriknya telah habis tidak dapat dimuati lagi atau diisi lagi (sekali
pakai). Contoh : elemen volta, elemen daniel, elemen kering (baterai ).
a. Elemen Basah yaitu elemen yang
elektrolitnya berupa cairan.
1) Elemen Volta
Elemen Volta adalah sumber arus
listrik pertama yang dibuat oleh manusia. Elemen ini terdiri dari batang
tembaga dan batang seng yang dicelupkan ke dalam asam sulfat encer. Tegangan
yang dihasilkan = 1,5 V. Kelemahannya: terjadi polarisasi pada batang tembaga.
Susunan elemen Volta
sebagai berikut :
Elektroda positif (anoda )
: tembaga (Cu)
Elektroda negatif (katoda)
: seng (Zn)
Elektrolit : asam sulfat
(H2SO4)
Cara
kerja :
Ketika kedua elektroda dihubungkan
dengan suatu penghantar akan terjadi reaksi kimia . Ion-ion seng positif
melarut dalam asam sehingga seng memiliki banyak elektron ( bermuatan negatif).
Elektron-elektron dari seng mengalir melalui penghantar menuju tembaga. Arus
listrik mengalir dari tembaga menuju seng. Pada tembaga elektron-elektron
ditangkap oleh ion-ion positif hidrogen dalam larutan asam, sehingga ion
hidrogen berubah menjadi gas hidrogen dan mengumpul pada tembaga (terjadi
polarisasi ). Karena terjadinya polarisasi ini maka pada elemen volta arus
mengalir hanya sebentar. Agar arus terus-menerus mengalir, gelembung gas harus
dibersihkan.
Polarisasi adalah
peristiwa terbentuknya gelembung-gelembung gas hidrogen hasil reaksi kimia yang
menyelimuti lapisan plat tembaga.
Beda potensial yang dihasilkan + 1,5 volt.
Beda potensial yang dihasilkan + 1,5 volt.
2) Elemen Daniell
Elemen Daniell merupakan modifikasi
dari elemen Volta, yaitu dengan memperbaiki penampilan elemen. Untuk mencegah
polarisasi gas hidrogen, elektrode dilindungi oleh larutan tembaga sulfat
(larutan kimia) yang dinamakan depolarisator.
Susunan elemen Daniel
sebagai berikut :
Anoda : tembaga (Cu)
Katoda : seng (Zn)
Elektrolit : asam sulfat
(H2SO4)
Depolarisator : tembaga
sulfat ( CuSO4)
Cara kerja sama seperti
pada elemen volta hanya sebelum hasil reaksi menutup tembaga akan bereaksi dulu
dengan CuSO4 sehingga tidak terjadi polarisasi.
Depolarisator adalah
larutan yang berfungsi mencegah terjadinya polarisasi sehingga arus dapat
mengalir lebih lama.
Beda potensial yang dihasilkan + 1,5 Volt
Beda potensial yang dihasilkan + 1,5 Volt
b. Elemen Kering (Baterai)
Elemen kering yaitu elemen yang
lektrolitnya berupa campuran seperti pasta. Baterai adalah elemen kering yang disusun sedemikian rupa
sehingga mudah dipakai dan dibawa.
Elemen kering yang paling umum digunakan
adalah sel karbon seng .
Susunannya sebagai berikut :.
Anoda : batang karbon (C)
Katoda : seng (Zn)
Elektrolit : Amonium Clorida
(NH4Cl)
Depolarisator : Mangan dioksida dan serbuk
karbon ( MnO2 + C ).
Cara kerja :
Ketika kedua elektroda
dihubungkan dengan suatu penghantar maka akan terjadi reaksi kimia yang
menghasilkan aliran arus listrik. Pada saat yang sama akan terjadi gelembung
gas Hidrogen yang kemudian diserap oleh campuran MnO2 + C sehingga tidak
menempel pada anoda.
Baterai mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
Baterai mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
Beda potensial yang
dihasilkan + 1,5 volt. Sel karbon seng termasuk elemen primer karena jika
muatanya habis maka tidak dapat diisi ulang. Namun ada juga sel kering yang
bias diisi ulang. Contohnya sel Nicad.
2. Elemen sekunder adalah elemen
yang reaksi kimia di dalamnya dapat diperbaharui sehingga jika energi
listriknya telah habis dapat diisi ulang. Contoh : akumulator, sel Nicad.
a. Elemen Sekunder Basah
1) Akumulator (aki)
Akumulator merupakan sumber arus
listrik yang dapat diisi ulang. Akumulator menggunakan 2 batang timbal dan asam
sulfat encer sebagai elektrolit. Sebelum digunakan akumulator harus dimuati
terlebih dahulu. Ketika dimuati pada kutub + timbul lapisan timbal oksida yang
berfungsi sebagai katoda.
Aki merupakan rangkaian seri beberapa akumulator. Pada
umumnya aki terdiri dari 6 akumulator, sehingga memiliki beda potensial 12 V.
Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik.
Pada saat aki diisi ulang terjadi perubahan energi listrik menjadi energi
kimia.
Susunan Accumulator sebagai berikut :
Anoda : timbal dioksida (PbO2)
Katoda : timbal (Pb)
Elektrolit : asam sulfat (H2SO4)
Beda potensial yang dihasilkan satu sel
accumulator + 2 volt.
Sebuah aki 12 volt memiliki 6 sel yang
disusun seri.
Cara Kerja :
Ketika accumulator digunakan terjadi :
·
Perubahan energi kimia menjadi energi listrik
·
Reaksi kimia : PbO2 + Pb + 2 H2SO4 2PbSO4 + 2H2O
Timbal diosida dan timbal
mejadi timbal sulfat. Dalam reaksi ini dilepaskan electron-elektron sehingga
arus listrik mengalir pada penghantar luar dari kutub + ke kutub -. Reaksi
kimia yang terjadi mengencerkan asam sulfat sehingga massa jenisnya berkurang.
Pada nilai massa jenis tertentu, aki tidak dapat menghasilkan muatan listrik
(accumulator mati/ soak). Agar dapat digunakan kembali accu harus di muati
ulang.
b. Elemen Sekunder Kering
Nicad adalah pengembangan dari
baterai sehingga dapat diisi ulang. Nicad menggunakan nikel hidroksida sebagai
elektroda negatif dan cadmium sebagai elektroda positif. Beda potensial yang
dihasilkan 1,2 V.
Contoh elemen nikad ini terdapat pada komputer, laptop,
telepon genggam, Personal Digital Assistant (PDA), kamera digital, dan
kamera genggam.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Arus listrik adalah
banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar per satuan waktu.
Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Muatan listrik
bergerak ketika terjadi aliran elektron. Adapun aliran elektron bergerak ketika
terjadi beda potensial. Apabila beda potensial diusahakan selalu ada, arus
listrik akan selalu mengalir. Beda potensial dapat dihasilkan di dalam elemen
listrik, misalnya elemen volta, batu baterai, dan akumulator (aki). Setiap
elemen listrik memiliki dua kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif.
Di dalam elemen listrik tersebut terjadi reaksi kimia yang akan menimbulkan
beda potensial di antara kedua kutub tersebut.
Arus listrik
mengalir dalam suatu rangkaian karena adanya beda potensial antara dua titik
dalam rangkaian yaitu dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial
rendah. Agar arus terus mengalir dalam rangkaian harus ada alat yang dapat
mempertahankan beda potensial yang disebut sumber gaya gerak listrik. Sumber
gaya gerak listrik adalah suatu alat yang dapat mengubah energi kimia, gerak
atau energi bentuk lain ke bentuk energi listrik yang diperlukan untuk
mempertahankan muatan listrik terus mengalir secara kontinyu.
B.
SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyadari bahwa makalah ini penulis menyadari banyak sekali kekurangan baik
dari segi isi maupun dari segi penulisannya. Untuk itu demi kesempurnaan
makalah ini,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca sekalian. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima
kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Sukmono, Firdaus. 2006. Fisika. Jakarta: Visindo Media
Persada.
http://kamusfisika.blogspot.com/2008/09/sumber-arus-listrik.html
Post a Comment for "Sistem arus listrik"